Anda di halaman 1dari 18

USULAN LOMBA GAGASAN DAN RANCANGAN KREATIF

PAPEDA PISANG : Pemanfaatan Peltier Sebagai Sumberdaya Alternatif


Pada Industri Makanan Ringan

Disusun oleh:

Achmad Rivaldi Akbar Rozy 1541160002 2015


Eko Cahyo Bayu Setyo 1531130091 2015
Primus Sejati 1531110067 2015

POLITEKNIK NEGERI MALANG


KOTA MALANG
2017

i
LEMBAR PENGESAHAN

1. Judul Kegiatan : Papeda Pisang : Pemanfaatan


Peltier Sebagai Sumberdaya
Alternatif Pada Industri Makanan
Ringan.
2. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap : Primus Sejati
b. NIM : 1531110067
c. Jurusan : Teknik Elektro
d. Universitas/Institut/Politeknik : Politeknik Negeri Malang
e. Alamat Rumah dan No Tel./HP : 081294180381
f. Alamat email : mrprimussejati@gmail.com
4. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : 3 orang
5. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar : Dr. R. M. Sarosa, Dipl.Ing.,MT.
b. NIDN : 0012016407
c. Alamat Rumah dan No Tel./HP : Perum. Griya Permata Alam KB-5
Karangploso – Malang 62152 /
08383646826

Malang, 6 Oktober 2017


Mengetahui Menyetujui,
Dosen Pendamping Ketua Pelaksana Kegiatan

Dr. R. M. Sarosa, Dipl.Ing.,MT. Primus Sejati


NIDN. 0012016407 NIM. 1531110067

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan karya ini yang
berjudul Papeda .
Karya ini memperlihatkan sebarapa besar potensi yang dimiliki oleh bangsa
Indonesia. Indonesia membutuhkan ide-ide kreatif dari seluruh masyarakat untuk
terus berkembang menjadi lebih baik ke depan.
Kami menyadari dalam penyusunan makalah ini masih banyak terdapat
kekurangan-kekurangan yang mungkin di luar dari pengetahuan kami. Untuk itu,
kritik dan saran yang membangun dari Dosen dan teman – teman sangat kami
harapkan, sebagai pelajaran bagi kami untuk kedepannya bisa lebih baik.
Karya ini diharapkan dapat memberikan masukan informasi serta wacana
yang bermanfaat bagi masyarakat pada umumnya.

Malang, 6 Oktober 2017

Penyusun

iii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................... ii


KATA PENGANTAR ........................................................................................... iii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR ...............................................................................................v
DAFTAR TABEL ....................................................................................................v
RINGKASAN ........................................................................................................ vi
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................ i
1.1 Latar Belakang...........................................................................................1
1.2 Tujuan ........................................................................................................2
1.3 Manfaat ......................................................................................................2
BAB II GAGASAN .................................................................................................3
2.1 Kondisi Kekinian .......................................................................................3
2.2 Solusi yang pernah ditawarkan atau diterapkan sebelumnya ....................6
2.3 Prediksi kontribusi dari perbaikan yang ditawarkan .................................6
BAB III METODE PEREALISASIAN GAGASAN ..............................................7
3.1 Flowchart Pembuatan Sistem ....................................................................7
3.2 Studi Literatur............................................................................................7
3.3 Studi Lapangan ..........................................................................................7
3.4 Perencanaan Sistem ...................................................................................8
3.5 Pembuatan Sistem .....................................................................................8
BAB IV KESIMPULAN........................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................12

iv
DAFTAR GAMBAR

Gambar ۱ Grafik Pertumbuhan Laju Penduduk di Indonesia hingga Tahun 2010 .... 3
Gambar ۲ Produk dan Proses Produksi Sari Nikmat ................................................. 4
Gambar ۳ Peltier ........................................................................................................ 5
Gambar ۴ Akumulator ............................................................................................... 5
Gambar ۵ Inverter ...................................................................................................... 6
Gambar ۶ Diagram Alir Metode Perealisasian Gagasan ........................................... 7
Gambar ۷ Diagram Blok Sistem ................................................................................ 8
Gambar ۸ Bentuk Sistem Keseluruhan ......................................................................10

DAFTAR TABEL

Tabel ۱ Data Tentang Karakteristik Dari Output Pada Peltier................................... 7


Tabel ۲ Hasil Survey Mengenai Suhu dan Tegangan Peltier..................................... 8

v
RINGKASAN

Semakin krisisnya energi di Indonesia membuat banyaknya eksploitasi


besar-besaran terhadap sumber daya alam yang ada di Indonesia saat ini. Sehingga,
dapat mempengaruhi keseimbangan alam yang ada di Indonesia ini khususnya, dan
merusak lingkungan.
Energi listrik merupakan kebutuhan seluruh umat di dunia. Energi Listrik
tidak hanya dimanfaatkan sebagai penerangan. Tidak hanya penerangan tapi juga
dijadikan sebagai potensial energi sebagai pembangkit pula. Energi listrik yang kita
dapat saat ini berasal dari pembangkit listrik tenaga uap, tenaga air, tenaga nuklir,
tenaga surya, dll. Namun, pembangkit tersebut untuk jangkauan skala kebutuhan
energi skala makro.
Pada gagasan ini, kami merencanakan sebuah pemanfaatan energi panas
yang terbuang pada tungku atau kompor pada industri makanan sebagai penghasil
energi yang terbarukan dengan menggunakan peltier. Peltier adalah modul Thermo-
Electric, umumnya dibungkus oleh keramik tipis yang berisikan batang-batang
Bismuth Telluride di dalamnya..
Berdasarkan hasil analisis, diketahui bahwa minimnya yang memanfaatkan
energi panas pada tungku atau kompor, maka dilakukan penerapan energy alternatif
dan menghasilkan energy terbarukan yaitu dengan penggunaan peltier, hal ini
dikarenakan peltier tidak memiliki zat buang sehingga tidak mencemari lingkungan
hidup, dan mudah untuk diimplementasikan.

Kata Kunci : Peltier, penerangan, skala mikro.

vi
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Aktivitas manusia dalam penggunaan listrik dari waktu ke waktu


mengalami peningkatan. Hal ini diakibatkan perkembangan peradaban manusia
di bidang ekonomi, teknologi, sosial, dan budaya. Dalam sistem kelistrikan,
strategi prakiraan kebutuhan energy listrik sangat dibutuhkan. Kebutuhan
masyarakat akan energy listrik terus bertumbuh setiap tahunnya. Kecukupan
pasokan energy listrik diukur dengan kemampuan pasokan daya listrik pada saat
beban puncak.

Energi listrik merupakan kebutuhan seluruh umat di dunia. Energi Listrik


tidak hanya dimanfaatkan sebagai penerangan. Tidak hanya penerangan tapi
juga dijadikan sebagai potensial energi sebagai pembangkit pula. Energi listrik
yang kita dapat saat ini berasal dari pembangkit listrik tenaga uap, tenaga air,
tenaga nuklir, tenaga surya, dll. Namun, pembangkit tersebut untuk jangkauan
skala kebutuhan energi skala makro.

Semakin berkembangnya teknologi, semakin banyaknya pembangkit listrik


mandiri yang dapat dirancang dengan mudah. Tidak hanya untuk skala mikro,
namun untuk skala makro juga. Salah satunya yang telah umum menggunakan
solar cell untuk beberapa tenaga listrik skala mikro.

Pada gagasan ini, kami merencanakan sebuah pemanfaatan energi panas


yang terbuang sia-sia pada tungku yang digunakan di dalam industri makanan
sebagai penghasil energi yang terbarukan dengan menggunakan peltier. Peltier
merupakan modul termo elektrik yang dimana suatu fenomena konversi dari
perbedaan temperatur menjadi energi listrik atau sebaliknya.

Berdasarkan hasil analisis, diketahui bahwa minimnya yang memanfaatkan


energi panas pada tungku, maka dilakukan penerapan energi alternatif dan
menghasilkan energi terbarukan yaitu dengan penggunaan peltier, hal ini

1
dikarenakan peltier tidak memiliki zat buang sehingga tidak mencemari
lingkungan hidup, dan mudah untuk diimplementasikan.

1.2 Tujuan
1. Merancang sumber energy listrik alternatif untuk penerangan didalam
industri makan.
2. Menciptakan pembangkit listrik skala mikro yang dapat diperbarukan dan
ramah lingkungan

1.3 Manfaat
1. Memberikan kontribusi dalam penggunaan teknologi green energy
2. Bagi pemerintah : mengurangi penggunaan dana untuk memenuhi
kebutuhan listrik pada home industri.
3. Untuk Mahasiswa : implementasi ide inovatif atas latar belakang keilmuan
yang sesuai dengan program studi kami;peningkatan pemahaman tentang
prinsip elektronika terapan pada bidang teknologi; aktualisasi bentuk
kepedulian terhadap permasalahan yang terjadi pada masyarakat;
peningkatan skill komunikasi terhadap berbagai pihak.
4. Bagi Masyarakat : memberikan solusi alternatif dalam perancangan
sumber energy listrik mandiri yang aplikatif di berbagai hal.

2
BAB II
GAGASAN

2.1 Kondisi kekinian


Kebutuhan manusia terhadap energy semakin lama semakin meningkat,
hal ini dapat kita ketahui melalui laju pertumbuhan penduduk khususnya di
Indonesia. Menurut data bank dunia, setiap tahun pertumbuhan penduduk di
Indonesia selalu meningkat dan presentase pertumbuhan penduduk di
Indonesia berkisar 1,2%. Maka jumlah penduduk tahun 2017 adalah sekitar
200 juta jiwa. Dengan bertambahnya penduduk tentunya akan berdampak juga
pada kebutuhan yang akan meningkat juga. Akan tetapi hal ini, memiliki
pandangan yang buruk jika kita hanya mengandalkan sumber energy fosil saja.
Dari kondisi saat ini, kita memerlukan sumber energy listrik alternative yang
bisa kita dapatkan melalui hasil proses dari suatu system termal. Efisiensi
pembangkit listrik tenaga gas dan uap atau system termal lainnya hanya sekitar
30% - 40% saja. Angka ini tentunya masih terlihat sangat minim kalau kita
lihat dari kebutuhan penduduk yang sekian banyak dan sekitar 60% - 70%
energy panas tersebut terbuang sia – sia. Maka dari itu, kita akan meningkatkan
nilai efisiensi dari system termal tersebut agar energy panas yang terbuang itu
bisa dijadikan sebagai sumber listrik alternative dengan cara memanfaatkan
komponen peltier yang mampu untuk mengkonversikan energy panas menjadi
energy listrik.

Gambar ۱ Grafik Pertumbuhan Laju Penduduk di Indonesia hingga Tahun


2010

3
Pemanfaatan peltier ini, akan lebih bermanfaat jika digunakan pada
lingkungan yang sebagian besar memanfaatkan energy panas, seperti Industri
/ pabrik, rumah makan / warung, bahkan hingga dapur pada rumah. Di kota
Malang, Jawa Timur terdapat sebuah home industri yang bergerak di bidang
frozen food yang bernama “Sari Nikmat”. Industri ini terletak di Simpang L.A.
Sucipto, Perum Mediterania kav.13, Kota Malang. Setiap hari, Sari Nikmat
harus mampu memproduksi 100 kg adonan yang akan dibuat menjadi donat,
roti mini, siomay, tahu bakso, lumpia, pastel, dll. Dengan memanfaatkan 4
kompor sebagai alat pembakarannya. Dengan proses pembakaran kurang lebih
6 jam perhari. Jika kita mampu memanfaatkan energi panas yang dihasilkan
dari proses pembakaran tersebut untuk menghasilkan energi listrik. Hal ini
tentunya akan berdampak baik bagi industri tersebut, dan mampu menghemat
biaya untuk pengeluaran listrik. Untuk bisa mengimplementasikannya kita
perlu memahami karakteristik dari peltier, akumulator, dan juga inverter.

Gambar ۲ Produk dan Proses Produksi Sari Nikmat


Peltier merupakan komponen yang mampu mengkonversi secara langsung
dari energi panas menjadi energi listrik atau sebaliknya karena adanya
perbedaan suhu suatu material. Material Thermoelectric Generator (TEG)
terbuat dari bahan semikonduktor yang terdiri dari tipe P dan tipe N. Material
tipe P adalah material yang kekurangan electron (hole) dan material tipe N
kelebihan electron.

4
Gambar ۳ Peltier
Akumulator (accu, aki) adalah sebuah alat yang dapat menyimpan energi
(umumnya energi listrik) dalam bentuk energi kimia. Aki termasuk sel
sekunder karena mampu menghasilkan arus listrik, aki juga dapat diisi arus
listrik kembali. Contoh – contoh akumulator adalah baterai dan kapasitor. Di
dalam standar internasional setiap satu cell akumulator memiliki tegangan
sebesar 2 volt. Sehingga aki 12 volt, memiliki 6 cel sedangkan aki 24 volt
memiliki 12 cell.

Gambar ۴ Akumulator
Inverter adalah alat yang mengubah tegangan masuka DC menjadi
tegangan keluaran AC yang simetris dengan amplitude dan frekuensi tertentu.
Tegangan keluarannya yang merupakan tegangan tetap maupun tegangan
variable dengan frekuensi tetap ataupun variable pula. Inverter terdiri dari
beberapa sirkuit penting yaitu sirkuit converter (pengubah daya komersial
menjadi DC serta menghilangkan ripple yang terjadi pada arus ini) serta sirkuit
inverter (pengubah arus searah menjadi bolak – balik dengan frekuensi yang
dapat diatur – atur). Inverter juga memiliki sirkuit pengontrol.

5
Gambar ۵ Inverter
2.2 Solusi yang pernah ditawarkan atau diterapkan sebelumnya
Pengujian TEG ini telah beberapa kali pernah dilakukan sebagai contoh
Nuwayhid et al, menguji dan mengembangkan peltier yang digunakan sebagai
pembangkit energi listrik dengan cara memasangnya ke tungku api tradisional
di Libanon dan mampu menghasilkan daya sebesar 4,2 Watt. Contoh lain
pengaplikasian TEG diterapkan di berbagai bidang, sebuah perusahaan America
(Hi-Z Technology, Inc) telah berhasil mengembangkan delapan modul peltier
(model HZ-14). Hanya saja TEG ini belum diimplementasikan di Indonesia atau
belum terealisasi. Peltier memiliki prospek yang cerah di masa depan sebagai
energi listrik alternatif karena akan selalu ada energi panas buang dimanapun
kita berada.
2.3 Prediksi kontribusi dari perbaikan yang ditawarkan
Kontribusi yang dapat ditawarkan dari implementasi PAPEDA PISANG ini,
diantaranya :
1. Sumber energi listrik alternatif yang dapat dimanfaatkan untuk penerangan
pada home industri
2. Menciptakan TEG (Thermoelectric Generator) yang dapat diperbaharukan
dan ramah lingkungan
3. Meningkatkan laba yang dihasilkan bagi industri makanan

6
BAB III
METODE PEREALISASIAN GAGASAN

3.1 Flowchart Pembuatan Sistem


Dalam bab ini akan dijelaskan metode pelaksanaan yang akan dibagi
menjadi beberapa tahapan yang dapat dilihat di diagram alir pada gambar ۶

Gambar ۶ Diagram Alir Metode Perealisasian Gagasan


3.2 Studi Literatur
Untuk mendukung proses perencanaan dan pembuatan alat, perlu diadakan
studi literatur terhadap karakteristik peltier yang meliputi besarnya tegangan
dan arus output yang dihasilkan, suhu kerja peltier, dan juga karakteristik yang
lain. Hasil yang didapat dari studi literatur yaitu:
Tabel ۱ Data Tentang Karakteristik Dari Output Pada Peltier
Data yang diamati Nilai
Vout Peltier 583mV, ΔT = 7°C
Daya Peltier 431mW, ΔT = 7°C
Tmaks Peltier ±100°C

3. Studi Lapangan
Survey dan percobaan secara langsung terhadap besarnya tegangan dan
arus output dari peltier, suhu yang dihasilkan di tungku kompor, dan suhu pada

7
sisi dingin peltier yang diberi heatsink. Hasil yang didapat dari survey secara
langsung yaitu:
Tabel ۲ Hasil Survey Mengenai Suhu dan Tegangan Peltier
Data yang diamati Nilai
Vout Peltier 621mV, ΔT = 7°C
Suhu Tungku 78°C
Suhu Tungku dengan 69°C
Heatsink

4. Perencanaan Sistem
Sistem yang akan direncanakan terdiri dari mekanik, elektronik.
Perencanaan mekanik meliputi desain penempatan peltier pada kompor dan
box sebagai wadah seluruh komponen elektrik. Sedangkan perencanaan
elektris merupakan rangkaian dari seluruh sistem. Diagram blok sistem adalah
sebagai berikut :

Peltier Modul Step up 12V Aki

Lampu Rumah Boost Converter


DL-AK96

Gambar ۷ Diagram Blok Sistem

8
1. Peltier
Peltier dengan sisi panas ditempelkan pada tungku kompor dan sisi
dingin diberi heatsink. Sehingga terjadi perbedaan suhu (Δt) yang akan
menghasilkan listrik dengan nilai tegangan berbanding lurus sesuai dengan
besar Δt tersebut. Peltier disusun seri agar menghasilkan besar tegangan
yang cukup untuk mengisi aki.
2. Modul Step Up 12V
Modul step up merupakan penstabil tegangan dari peltier agar
konstan 12V sehingga dapat langsung mengisi aki.
3. Aki
Aki merupakan tempat penyimpanan sementara energy listrik yang
telah dihasilkan peltier. Sehingga pengguna dapat menggunakan listrik
tersebut pada saat yanbg diinginkan.
4. Boost Converter DL-AK96
Boost Converter dibutuhkan karena listrik yang dihasilkan peltier
akan dimanfaatkan untuk penerangan rumah. Fungsi boost converter
sendiri yaitu merubah tegangan DC menjadi AC dan menaikkan tegangan
yang semula 12V menjadi 220V, yaitu tegangan yang dibutuhkan untuk
menyalakan lampu.
5. Lampu Rumah
Lampu rumah merupakan output dari seluruh system. Yaitu
pengimplementasian dari sistem itu sendiri untuk menghemat penggunaan
daya dari PLN dengan menggunakan energy alternative yang mandiri.

5. Pembuatan Sistem
Pembuatan system disusun sedemikian rupa sehingga mekanik terlihat
cukup praktis. Berikut adalah gambar ilustrasi system yang sudah jadi

9
Box
rangkaian Tungku Kompor
elektris (dari
bahan
isolator)
Susunan Peltier

Kompor LPG
Heatsink
(Seluruh permukaan
peltier ditutupi heatsink)

Gambar ۸ Bentuk Sistem Keseluruhan

10
BAB IV
KESIMPULAN

Kesimpulan yang didapatkan berdasarkan hasil gagasan tersebut yaitu :


1. Sumber energi listrik alternative untuk penerangan di dalam industri makanan
dapat berasal dari pemanfaatan hasil pembakaran pada kompor dengan
memasang system keseluruhan dari peltier (TEG)
2. TEG dapat dibuat secara mandiri dengan mempelajari karakteristik dari
komponen penyusun TEG dengan mengikuti pada BAB III Metode
Perealisasian Gagasan

11
DAFTAR PUSTAKA

Putran, Nandi. Jurnal Potensi Pembangkit Daya Termoelektrik Untuk Kendaraan


Hibrid. Fakultas Teknik : Universitas Indonesia

Sutrisno. Jurnal Pemanfaatan Panas Gas Buang Mesin Diesel Sebagai Energi
Listrik. Fakultas Teknik : Universitas Hasanuddin

Jurnal Analisis Prakiraan Kebutuhan Energi Listrik Tahun 2015 sampai 2024

https://www.bagi-in.com/jumlah-penduduk-di-indonesia/

https://id.wikipedia.org/wiki/Akumulator

http://noenchandra.blogspot.co.id/2010/12/inverter.html

12

Anda mungkin juga menyukai