Anda di halaman 1dari 5

TUGAS SOSIOLOGI

KELOMPOK 4
Korupsi Sebagai Permaslahan Sosial
Nama Anggota Kelompok:
1. Ria Dhanisa
2. Nurlita
3. Dhea Hasifa .S
4. Yuni Kartika
Korupsi Sebagai Permasalahan Sosial
Pertanyaan:
1. Mengapa korupsi dikatakan sebagai permasalahan sosial?
2. Apa yang melatarbelakangi terjadinya korupsi?
3. Uraikanlah dampak sosial yang di timbulkan akibat adanya korupsi bagi
masyarakat
4. Upaya apa yang dapat dilakukan untuk mengatasi korupsi?
Jawaban :
1. Korupsi dapat dikatakakan sebagai permasalahan sosial karena korupsi
adalah penyalahgunaan kekuasaan publik untuk kepentingan pribadi atau
privat yang merugikan publik maupun banyak orang dengan cara-cara
yang bertentangan dengan ketentuan hukum yang berlaku, Sehingga pada
akhirnya akan menjadi sebuah permasalahan sosial
2. Faktor yang melatarbelakangi terjadinya korupsi, yaitu:
a. Rendahnya iman dan moral yang dimiliki seorang pemegang
kekuasaan publik sehingga mudah terpengaruh dan tergoda untuk
melakukan praktik korupsi..
b. Kurang tegasnya peraturan perundang-undangan menekan atau
memberantas korupsi, kolusi, dan nepotisme serta sanksi yang kurang
tegas bagi pelaku KKN sehingga tidak menimbulkan efek jera dan
tidak mencegah munculnya koruptor-koruptor baru.
c. Lemahnya pengawasan dan kontrol terhadap kinerja aparat negara
sehingga memberikan peluang korupsi dan penyalahgunaan
kekuasaan.
d. Gaji yang relatif rendah.
Faktor inilah yang sering menjadi alasan utama seseorang melakukan
korupsi, karena ia menganggap bahwa gaji yang ia dapat belum cukup
untuk mendapatkan kehidupan yang berkecukupan. Selain itu, tingkat
pendapatan juga dianggap tidak sebanding dengan tingkat kebutuhan
hidup yang semakin meningkat dan semakin kompleks.
e. Rendahnya pengetahuan dan parisipasi masyarakat dalam hal kontrol
kinerja aparat pemerintahan serta kebijakan-kebijakan yang diambil,
sehingga rentan penyelewengan kekuasaan oleh oknum-oknum yang
tidak bertanggung jawab.
f. Budaya korupsi yang sudah berkembang dimasyarakat.
budaya korupsi yang sudah ada sejak zaman kolonial yang terus
berlanjut hingga masa pasca Indonesia merdeka, bahkan hingga era
reformasi menjadikan korupsi semakin sulit untuk diberantas secara
menyeluruh.
g. Tidak adanya rasa nasionalisme dalam diri pejabat publik, dan lain-
lain.
3. Korupsi menimbulkan dampak yang cukup besar bagi masayarakat serta
bagi kelangsungan sebuah bangsa dan negara. Dampak korupsi antara
lain sebagai berikut :
a. Berkurangnya kepercayaan publik terhadap pemerintah.
Meningkatnya praktik korupsi yang dilakukan oleh aparat
pemerintahan semakin membuat publik (rakyat) tidak memberikan
kepercayaan secara penuh kepada pemerintah. Bahkan kepercayaan
dari negara lain pun juga bisa berkurang terhadap pemerintah yang
sedang berkuasa di negara tersebut sebagai akibat dari maraknya kasus
korupsi di kalangan pemegang kekuasaan publiknya. Hal ini tentu
akan membawa dampak yang cukup besar terhadap pembangunan di
segala bidang.
b. Berkurangnya kewibawaan pemerintah.
Banyaknya aparat di pemerintahan yang melakukan korupsi membuat
citra dan kewibawaan pemerintah menjadi berkurang dan bahkan bisa
menyebabkan rakyat bersikap apatis terhadap peraturan-peraturan
serta himbauan-himbauan yang diberikan pemerintah. Hal ini tentu
dapat mengganggu stabilitas keamanan dan ketahanan nasional.
c. Kerugian negara dalam bidang ekonomi
Berbagai pendapatan negara yang sebagian besar berasal dari uang
rakyat dan seharusnya juga digunakan untuk menyejahterakan rakyat.
Namun, pada kenyataannya uang rakyat banyak yang digelapkan atau
dikorupsi oleh pemegang kekuasaan publik.
d. Menghambat laju pertumbuhan dan pembangunan ekonomi
Ketika sebuah negara memiliki catatan buruk pada kasus korupsi,
maka hal tersebut akan berpengaruh terhadap kepercayaan investor
asing untuk menanamkan modalnya di Indonesia. Dan akan
berdampak buruk bagi kondisi perekonomian nasional.
4. beberapa upaya yang dapat mengatasi maupun menanggulangi korupsi,
antara lain :
a. Meningkatkan kesadaran seluruh elemen bangsa untuk turut
berpartisipasi dalam melakukan kontrol sosial serta pengawasan
kinerja pemegang kekuasaan publik serta memaksimalkan fungsi
media massa sebagai agen untuk mengontrol kinerja pemerintahan.
b. Menciptakan pemerintahan yang bersih, jujur, dan terbuka.
Hal ini bisa dimulai dengan perekrutan pegawai baru berdasarkan
keahlian dan menghapus jalur-jalur ilegal (suap dan nepotisme)
sehingga kedepan organisasi kepemerintahan bisa lebih baik.
c. Pencatatan kekayaan aparatur negara secara berkala sehingga bisa
diketahui apabila ada aparatur negara yang mempunyai kekayaan yang
tidak wajar.
d. Menanamkan rasa nasionalisme sejak dini, serta memberikan
pendidikan tentang dampak yang ditimbulkan akibat korupsi, kolusi,
dan nepotisme, serta membangun
karakter generasi penerus bangsa yang berkarakter Pancasila.
e. Meningkatkan kesejahteraan pegawai sehingga bisa mengurangi
dorongan untuk melakukan korupsi
f. Penegakan hukum secara tegas dengan menerapkan peraturan
perundang-undangan yang mengatur tentang korupsi, kolusi, dan
nepotisme. Selain itu, pemberian sanksi pidana maupun sanksi sosial
yang bisa memberikan efek jera sekaligus bisa memberikan peringatan
bagi aparatur negara lainnya agar tidak melakukan korupsi.
g. Merestrukturisasi organisasi di berbagai sektor pemerintahan sehingga
bisa memudahkan dalam pengawasan/kontrol terhadap kinerja aparat
pemerintahan.

Anda mungkin juga menyukai