Gambar 1.2
Suku Bangsa di Papua Suku-suku
bangsa yang ada di Papua memiliki gaya
Sumber: Indonesian Heritage: Performing Art, 1998
busana sendiri yang berbeda dengan suku
bangsa lain.
Bangsa yang besar adalah bangsa yang tidak keluar dari akar
budayanya. Melestarikan budaya daerah bukan berarti keting-
galan zaman atau kuno, melainkan justru orang modern adalah
orang yang bisa mengembangkan budaya daerah. Contoh negara
Jepang. Walaupun mereka sudah maju, mereka tidak melupakan
budaya tradisionalnya, seperti tradisi minum teh atau penggunaan
Kimono. Orang Cina masih bangga menggunakan bahasanya.
Apakah kita merasa bangga dengan budaya kita sendiri?
Gambar 1.5
2) Unsur Budaya Asing yang Sulit Diterima
Internet
a) Unsur-unsur kebudayaan yang wujudnya abstrak, Pengaruh globalisasi informasi, di
misalnya paham atau ideologi negara asing. antaranya dengan berkembangnya internet.
b) Unsur-unsur kebudayaan yang kecil sekali gunanya bagi
si pemakai, contohnya cara meminum teh.
c) Unsur-unsur kebudayaan yang sukar disesuaikan dengan
keadaan masyarakat penerima, contohnya traktor
pembajak sawah yang sukar menggantikan fungsi bajak
yang ditarik kerbau pada lahan pertanian tertentu.
c. Pembauran
Pembauran merupakan padanan kata dari istilah asimilation;
merupakan proses perubahan kebudayaan secara total akibat
membaurnya dua kebudayaan atau lebih sehingga ciri-ciri
kebudayaan yang asli atau lama tidak tampak lagi. Menurut
Koentjaraningrat, pembauran adalah suatu proses sosial yang
terjadi pada berbagai golongan manusia dengan latar kebudayaan
yang berbeda. Setelah mereka bergaul dengan intensif, sifat khas
dari unsur-unsur kebudayaan masing-masing berubah menjadi
unsur kebudayaan campuran.
Proses pembauran baru dapat berlangsung jika ada
persyaratan tertentu yang mendukung berlangsungnya proses
tersebut. Harsojo menyatakan bahwa dalam pembauran di
pengaruhi oleh beberapa faktor, di antaranya sebagai berikut.
1) Faktor Pendorong Asimilasi
a) Toleransi, yaitu saling menghargai dan membiarkan perbedaan Referensi
di antara setiap pendukung kebudayaan yang saling melengkapi Kebudayaan
sehingga mereka akan saling membutuhkan.
b) Simpati, yaitu kontak yang dilakukan dengan masyarakat Asimilasi adalah proses perubahan
lainnya didasari oleh rasa saling menghargai dan yang dialami oleh budaya dominan
menghormati. Misalnya dengan saling menghargai orang dan kelompok minoritas yang
asing dan kebudaya-annya serta saling mengakui kelemahan disatukan ke dalam budaya dominan
dan kelebihannya akan mendekatkan masyarakat yang sehingga tidak tampak lagi sebagai
menjadi pendukung kebudayaan-kebudayaan tersebut. unit budaya yang terpisah.
c) Adanya sikap terbuka dari golongan yang berkuasa di dalam Assimilation is the process of change
masyarakat. Misalnya dapat diwujudkan dalam kesempatan that minority group may experience
untuk menjalani pendidikan yang sama bagi golongan- when it moves to a country where
golongan minoritas, pemeliharaan kesehatan, atau another culture dominates the minority
penggunaan tempat-tempat rekreasi. is incorporated into the dominant
d) Adanya perkawinan campuran (amalgamasi). Perkawinan culture to the point that it no longer exist
campuran dapat terjadi di antara dua kebudayaan yang berbeda, as a separate cultural unit.
baik dari asal suku bangsa maupun tingkat sosial ekonomi. Sumber: Anthropology: The Exploration of
Human Diversity, 2000
e) Adanya persamaan unsur-unsur kebudayaan yang terdapat
dalam setiap kebudayaan menyebabkan masyarakat pen-
dukungnya merasa lebih dekat satu dengan yang lainnya.
2) Faktor Penghambat Asimilasi
a) Fanatisme dan prasangka, melahirkan sikap takut terhadap
kebudayaan lain yang umumnya terjadi di antara masyarakat
yang merasa rendah (inferior) dalam menghadapi kebudayaan
d. Gegar Budaya
Gegar budaya merupakan padanan kata dari istilah dalam
bahasa Inggris culture shock. Gegar budaya, yaitu adanya ketidak-
siapan menerima budaya yang baru pada kehidupan. Ada sebuah
paradigma yang berkembang bahwa segala yang datang dari Barat itu
unggul dan lebih baik, padahal belum tentu. Bisa saja yang datang
dari Barat itu mengandung nilai- nilai yang tidak sesuai dengan
budaya Timur. Nilai-nilai tersebut antara lain sebagai berikut.
1) Sifat individualisme, yaitu sifat mementingkan diri sendiri. Hal
Aktif dan Kreatif ini sangat bertentangan dengan budaya Indonesia yang lebih
mengutamakan kebersamaan. Sifat individualisme
Tunjukkan dengan contoh-contoh mengingkari kodrat manusia sebagai makhluk sosial.
dalam kehidupan sehari-hari tentang 2) Hedonisme, yaitu gemar hura-hura. Kehidupan hanya digambar-
hal-hal berikut. kan sebagai kesenangan belaka dan tidak ada kerja keras.
1. Difusi 3) Sekularisme, yaitu sikap yang memisahkan antara agama dan
2. Percampuran urusan dunia. Agama hanya dipandang sebagai proses ritual
3. Asimilasi yang kadang-kadang bertentangan dengan kesenangan dunia.
4) Konsumerisme, yaitu sifat menghambur-hamburkan uang
untuk sesuatu yang tidak perlu. Barang lebih ditentukan oleh
gayanya bukan fungsinya.