Anda di halaman 1dari 9

Hal | 0

PERJANJIAN KERJA SAMA

ANTARA

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SOLOK


DENGAN

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH AROSUKA

TENTANG

PELAYANAN MEDIS DAN PELAYANAN PENUNJANG MEDIS

Nomor : 445/ /RSUD-SLK/2018


Nomor : 815/ / Perj-Kerj/Pely/2018

Masa Berlaku
2 Januari 2018 s/d 31 Desember 2020

PARAF
Pihak I Pihak II
Hal | 1

PERJANJIAN KERJA SAMA


ANTARA
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SOLOK
DENGAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH AROSUKA
TENTANG
PELAYANAN MEDIS DAN PELAYANAN PENUNJANG MEDIS

Nomor : 445/ /RSUD-SLK/2018


Nomor : 815/ / Perj-Kerj/Pely/2018

Pada hari ini selasa tanggal dua bulan Januari tahun dua ribu delapan belas (02-01- 2018),
yang bertanda tangan di bawah ini :

I. RSUD SOLOK suatu Kesatuan fungsional yang didirikan berdasarkan hukum


Negara Republik Indonesia, berkedudukan di Solok, yang dalam hal ini diwakili oleh
drg. ERNOVIANA, M.Kes selaku Direktur RSUD Solok berdasarkan Surat
Keputusan Gubernur Sumatera Barat Nomor 821/4889/BKD-2013 tanggal 17
Desember 2013 bertindak untuk dan atas nama Rumah Sakit Umum Daerah Solok
yang beralamat di simpang Rumbio Kota Solok, selanjutnya disebut sebagai PIHAK
PERTAMA.

II. RSUD AROSUKA, sebuah rumah sakit milik Rumah Sakit Umum Daerah Arosuka
yang didirikan dan berjalan berdasarkan Peraturan Perundang-undangan Republik
Indonesia, dalam hal ini diwakili oleh dr. MARYETI MARWAZI, MARS, selaku
Direktur RSUD Arosuka berdasarkan Surat Keputusan Bupati Solok No.
821.2/07/BKD-2017, dari dan oleh karena itu berhak bertindak untuk dan atas nama
RSUD Arosuka , yang beralamat di Jalan raya Solok-Padang KM 20, Arosuka
Kabupaten Solok, untuk selanjutnya disebut PIHAK KEDUA.

PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA secara bersama-sama untuk selanjutnya disebut
dengan PARA PIHAK.

PARA PIHAK terlebih dahulu menerangkan:


1. Bahwa, PIHAK PERTAMA adalah Unit Pelaksana Teknis di lingkungan Pemerintah
Propinsi Sumatera Barat yang bertujuan menyelengarakan upaya penyembuhan dan
pemulihan kesehatan yang dilaksanakan secara serasi, terpadu, dan berkesinambungan
dengan upaya peningkatan kesehatan dan pencegahan, melaksanakan upaya rujukan
serta menyelenggarakan pendidikan, pelatihan dan penelitian dengan menerapkan Pola
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum.

2. Bahwa, PIHAK KEDUA adalah Unit Pelaksana Teknis di lingkungan Pemerintah


Daerah Kabupaten Solok yang bertujuan menyelenggarakan upaya penyembuhan dan
pemulihan kesehatan yang dilaksanakan secara serasi, terpadu, dan berkesinambungan
dengan upaya peningkatan kesehatan dan pencegahan, melaksanakan upaya rujukan
pelayanan kesehatan.

Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, maka PARA PIHAK sepakat untuk melaksanakan
perjanjian kerja sama Pelayanan Medis dan Pelayanan Penunjang Medis yang mengacu
kepada peraturan perundang-undangan yang berlaku mengenai Sistem Rujukan Nasional,
dengan ketentuan-ketentuan sebagai berikut :

PARAF
Pihak I Pihak II
Hal | 2

Pasal 1
MAKSUD DAN TUJUAN

1. Maksud Perjanjian adalah agar terjalinnya kerja sama dalam penyediaan pelayanan
medis dan pelayanan penunjang medis bagi pasien di sarana pelayanan kesehatan
PARA PIHAK dengan syarat dan ketentuan yang diatur dalam Perjanjian ini.

2. Tujuan Perjanjian adalah untuk meningkatkan upaya Pemeliharaan Kesehatan bagi


pasien di sarana pelayanan kesehatan PARA PIHAK yang meliputi peningkatan,
pencegahan, penyembuhan dan pemulihan kesehatan.

Pasal 2
RUANG LINGKUP

1. Rujukan Pelayanan Kesehatan dilakukan dengan berlandaskan Keselamatan Pasien,


Mutu Pelayanan, Efisiensi, Keterlibatan, Persaingan Global, Keadilan dan Implementasi
Sistem Kesehatan Nasional.

2. Rujukan Pelayanan Kesehatan dapat dilakukan secara fisik dengan mengirim pasien
atau specimen secara langsung.

3. PARA PIHAK melakukan rujukan pemeriksaan terhadap Pelayanan Medis yakni, Gawat
Darurat, Rawat Jalan, Rawat Inap, Penunjang Medis seperti Laboratorium Klinik,
Radiologi (CT Scan, Mammografi, USG, dan lain-lain), dan Rawat Intensif (ICU, NICU,
PICU), isolasi pasien Airbone disease, Pemeriksaan lain yang menurut sifatnya
diperlukan untuk kepentingan kesehatan pasien sesuai dengan surat rujukan dari
PIHAK PERTAMA atau sebaliknya.

4. PARA PIHAK melakukan rujukan berdasarkan rujukan vertikal yakni rujukan antar
pelayanan kesehatan yang berbeda tingkatan, dari tingkatan pelayanan kesehatan yang
lebih rendah ke tingkatan pelayanan kesehatan yang lebih tinggi atau sebaliknya.

5. Rujukan vertikal dilakukan apabila :


a. Pasien membutuhkan pelayanan kesehatan spesialistik atau subspesialistik
pada PIHAK PERTAMA;
b. Permasalahan kesehatan pasien dapat ditangani oleh tingkatan pelayanan
kesehatan yang lebih rendah sesuai dengan kompetensi dan kewenangannya;
c. Kompetensi dan kewenangan pelayanan di tingkat yang lebih rendah lebih baik
dalam menangani pasien tersebut;
d. Pasien membutuhkan pelayanan lanjutan yang dapat ditangani oleh tingkatan
pelayanan kesehatan yang lebih rendah dan untuk alasan kemudahan, efisiensi
dan pelayanan jangka panjang;
e. PARA PIHAK tidak dapat memberikan pelayanan kesehatan sesuai dengan
kebutuhan pasien karena keterbatasan sarana, prasarana, peralatan dan/atau
ketenagaan.

Pasal 3
HAK DAN KEWAJIBAN

1. Hak dan Kewajiban PIHAK PERTAMA


a. Pasien PIHAK PERTAMA berhak memperoleh pelayanan kesehatan sesuai
dengan jenis pelayanan sebagaimana dimaksud dalam Perjanjian ini.

PARAF
Pihak I Pihak II
Hal | 3

b. PIHAK PERTAMA berhak memeriksa medical record dan bukti pelayanan,


apabila diperlukan.
c. PIHAK PERTAMA berhak memantau pemeriksaan terhadap pelayanan
kesehatan yang diberikan PIHAK KEDUA.
d. PIHAK PERTAMA berhak menerima informasi dari PIHAK KEDUA tentang jenis
pelayanan kesehatan sesuai dengan keadaan pasien PIHAK PERTAMA.
e. PIHAK PERTAMA berhak meninjau kembali Perjanjian ini, apabila PIHAK
KEDUA melalaikan kewajibannya.
f. PIHAK PERTAMA wajib melakukan konfirmasi terlebih dahulu dengan PIHAK
KEDUA sebelum merujuk pasien.
g. PIHAK PERTAMA berkewajiban melayani Pasien PIHAK KEDUA dengan baik
sesuai dengan standar dan prosedur pelayanan kesehatan yang berlaku bagi
Rumah Sakit PIHAK PERTAMA sebagaimana diatur dalam ketentuan yang
berlaku.
h. PIHAK PERTAMA wajib menjaga kerahasiaan medical record pasien.

2. Hak dan Kewajiban PIHAK KEDUA


a. Pasien PIHAK KEDUA berhak memperoleh pelayanan kesehatan sesuai
dengan jenis pelayanan sebagaimana dimaksud dalam Perjanjian ini.
b. PIHAK KEDUA berhak memeriksa medical record dan bukti pelayanan, apabila
diperlukan.
c. PIHAK KEDUA berhak memantau pemeriksaan terhadap pelayanan kesehatan
yang diberikan PIHAK PERTAMA.
d. PIHAK KEDUA berhak menerima informasi dari PIHAK PERTAMA tentang jenis
pelayanan kesehatan sesuai dengan keadaan pasien PIHAK KEDUA.
e. PIHAK KEDUA wajib melakukan konfirmasi terlebih dahulu dengan PIHAK
PERTAMA sebelum merujuk pasien.
f. PIHAK KEDUA berhak meninjau kembali Perjanjian ini, apabila PIHAK
PERTAMA melalaikan kewajibannya.
g. PIHAK KEDUA berkewajiban melayani Pasien PIHAK PERTAMA dengan baik
sesuai dengan standar dan prosedur pelayanan kesehatan yang berlaku bagi
Rumah Sakit PIHAK KEDUA sebagaimana diatur dalam ketentuan yang berlaku.
h. PIHAK KEDUA wajib menjaga kerahasiaan medical record pasien PIHAK
PERTAMA.

Pasal 4
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN

1. PARA PIHAK bertanggung jawab atas pembinaan dan pengawasan pelaksanaan


sistem rujukan vertikal.

2. Dalam melaksanakan pembinaan melibatkan Perhimpunan Rumah Sakit seluruh


Indonesia (PERSI), Ikatan Dokter Indonesia dan Organisasi Profesi Kesehatan lain.

3. Dalam rangka melakukan pengawasan PARA PIHAK dapat mengambil tindakan


administratif berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 5
KERAHASIAAN INFORMASI

1. PARA PIHAK wajib menjaga kerahasiaan seluruh informasi yang dimiliki oleh PARA
PIHAK dan PARA PIHAK dilarang untuk menginformasikan kepada Pihak lain kecuali

PARAF
Pihak I Pihak II
Hal | 4

untuk keperluan pelaksanaan kewajiban-kewajiban PARA PIHAK sesuai dengan


Perjanjian ini atau yang diwajibkan oleh Undang-undang.

2. Apabila Pemerintah atau Pengadilan yang karena kewenangannya memerintahkan


kepada salah satu PIHAK untuk menyampaikan informasi tersebut, maka salah satu
PIHAK tersebut wajib dengan segera memberitahukan kepada salah satu PIHAK
lainnya.

3. Kewajiban kerahasiaan yang ditentukan dalam Perjanjian ini akan terus berlaku
tanpa batas waktu.

Pasal 6
BIAYA PELAYANAN MEDIS DAN PELAYANAN PENUNJANG MEDIS

1. Bila pasien tidak memiliki jaminan kesehatan (pasien umum), maka biaya pemeriksaan
dan biaya perawatan tersebut ditanggung oleh PIHAK Penjamin pada saat pemeriksaan
dan perawatan sesuai dengan tarif yang berlaku di Rumah Sakit PARA PIHAK.

2. Bila pasien merupakan peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) maka biaya untuk
pemeriksaan dan perawatan akan di klaim kepada BPJS oleh PARA PIHAK.

3. Dalam hal pelaksanaan rujukan parsial, maka penjaminan pasien dilakukan oleh PIHAK
Perujuk.

4. Dalam hal biaya pelayanan kesehatan yang ditanggung oleh PIHAK Perujuk, maka
PIHAK Penerima menyampaikan kepada PIHAK Perujuk tagihan biaya pelayanan
kesehatan yang telah diberikan kepada pasien, secara kumulatif pada bulan berikutnya
sebelum tanggal 15 termasuk tagihan biaya perawatan bagi pasien yang dirawat lebih
dari 1 (satu) bulan. Tagihan tersebut dengan melampirkan :
a. Surat tagihan pembayaran rangkap dua;
b. Kwitansi asli bermaterai cukup;
c. Rekapitulasi biaya perawatan;
d. Lampiran surat pengantar/jaminan.

5. PIHAK Perujuk membayar setiap tagihan biaya pelayanan kesehatan yang diajukan
oleh PIHAK Penerima paling lambat 14 (empat belas) hari setelah tanggal penerimaan
surat tagihan oleh PIHAK Perujuk.

6. PIHAK Perujuk wajib mengirimkan bukti transfer dengan keterangan nama pasien yang
dibayarkan kepada PIHAK Penerima segera setelah transaksi dilaksanakan.

7. PARA PIHAK tidak dibenarkan membayar kepada PIHAK lain sebagian atau seluruhnya
dengan cara apapun atas biaya pelayanan kesehatan pasien PIHAK Perujuk yang
ditagihkan oleh PIHAK Penerima.

8. Dalam hal pembayaran belum dilakukan oleh PARA PIHAK setelah melebihi jangka
waktu 14 (empat belas) hari kalender sebagaimana dimaksud pada ayat (4), maka
PARA PIHAK setuju membayar denda keterlambatan sebesar 1‰ (satu permil) per hari
dari jumlah tagihan yang diserahkan oleh PIHAK Penerima.

9. Apabila salah satu PIHAK ternyata menghadapi sesuatu yang sifatnya diluar
kekuasaannya (overmacht) sehingga mengakibatkan pembayaran tagihan biaya
pelayanan kesehatan yang diajukan PIHAK Penerima mengalami

PARAF
Pihak I Pihak II
Hal | 5

hambatan/keterlambatan, PIHAK Perujuk wajib memberikan surat pemberitahuan


dengan disertai alasan dan bukti-bukti yang cukup kuat kepada PIHAK Penerima.

10. Apabila salah satu PIHAK mengalami hal-hal sebagaimana tersebut dalam ayat (9),
maka PIHAK Penerima dapat memberikan kelonggaran penyelesaian pembayaran
selama jangka waktu 30 (tiga puluh) hari terhitung sejak tanggal surat pemberitahuan
diterima oleh PIHAK Penerima.

11. PARA PIHAK tidak diperbolehkan memungut biaya apapun (pembayaran dimuka)
kepada pasien sesuai yang diatur dalam surat perjanjian ini untuk setiap pemberian/
tindakan pelayanan kesehatan.

Pasal 7
JANGKA WAKTU PERJANJIAN

1. Perjanjian Kerja Sama ini berlaku untuk jangka waktu 3 (tiga) tahun terhitung sejak
tanggal penandatanganan Perjanjian ini oleh PARA PIHAK sampai dengan 31
Desember 2020.

2. Jangka waktu perjanjian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat diperpanjang
untuk jangka waktu yang disepakati oleh PARA PIHAK yang akan dituangkan dalam
addendum.

3. Apabila jangka waktu Perjanjian Kerja Sama ini telah berakhir dan telah disepakati oleh
PARA PIHAK, untuk memperpanjang Perjanjian Kerja Sama ini, akan tetapi PARA
PIHAK belum membuat addendum Perjanjian Kerja Sama yang baru, maka segala
akibat atau ketentuan-ketentuan dalam Perjanjian Kerja Sama ini tetap berlaku sampai
dengan adanya addendum Perjanjian Kerja Sama yang baru.
4. Apabila salah satu PIHAK berkehendak untuk tidak memperpanjang perjanjian ini, salah
satu PIHAK wajib memberitahukan kehendaknya secara tertulis kepada PIHAK lainnya
paling lambat 60 (enam puluh) hari kalender sebelum jangka waktu perjanjian ini
berakhir.

5. Dengan berakhirnya masa berlaku Perjanjian ini tidak menghilangkan kewajiban-


kewajiban PARA PIHAK yang belum dilaksanakan sesuai Perjanjian ini.

Pasal 8
PEMUTUSAN PERJANJIAN

1. Salah satu PIHAK dapat mengirimkan Surat Teguran kepada PIHAK lainnya apabila
PIHAK lainnya tidak melaksanakan isi Perjanjian atau lalai atau wanprestasi terhadap
ketentuan-ketentuan yang diatur dalam perjanjian ini. Apabila dalam jangka waktu 30
(tiga puluh) hari kalender terhitung sejak diterimanya Surat Teguran PIHAK Yang
Mendapat Teguran tidak memperbaiki kelalaian atau wanprestasi tersebut maka
perjanjian dianggap berakhir.

2. Salah satu PIHAK berhak untuk mengakhiri Perjanjian ini secara sepihak sewaktu-
sewaktu sebelum tanggal berakhirnya Perjanjian ini dalam hal :
a. PIHAK lainnya dinyatakan bubar/dilikuidasi;
b. PIHAK lainnya dinyatakan pailit dengan segala akibat hukumnya;
c. PIHAK lainnya tetap tidak melaksanakan isi perjanjian/lalai/wanprestasi terhadap
ketentuan-ketentuan dalam Perjanjian ini dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari

PARAF
Pihak I Pihak II
Hal | 6

kalender sejak diterimanya Surat Teguran sebagaimana diatur dalam Ayat ( 3 )


Pasal ini.

3. Dalam hal salah satu PIHAK berkehendak untuk memutuskan Perjanjian Kerja Sama ini
sebelum Perjanjian Kerja Sama ini berakhir jangka waktunya, maka PIHAK yang
menghendaki pemutusan tersebut wajib memberitahukan kehendaknya secara tertulis
kepada PIHAK lainnya paling lambat 90 (Sembilan puluh) hari kalender sebelum tanggal
pengakhiran Perjanjian yang dikehendaki.

4. Apabila dalam waktu 14 (empat belas) Hari Kerja setelah tanggal diterimanya
pemberitahuan pengakhiran Perjanjian sebagaimana dimaksud pada ayat (1), PIHAK
yang menerima pemberitahuan pengakhiran wajib memberikan jawaban secara tertulis.

5. Dalam hal jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (2) terlampaui serta tidak
ada jawaban secara tertulis, maka PIHAK yang menerima pemberitahuan dianggap
setuju untuk mengakhiri Perjanjian ini pada tanggal pengakhiran Perjanjian yang
dikehendaki.

6. Dalam hal PIHAK yang menerima surat pemberitahuan pengakhiran Perjanjian


menyampaikan keberatan atas pemutusan perjanjian, maka akan dilakukan evaluasi
menyeluruh terhadap isi Perjanjian dan Pelaksanaannya dan Perjanjian ini tetap berlaku
selama berlangsungnya evaluasi menyeluruh paling lama sampai berakhirnya jangka
waktu perjanjian.

7. Dengan berakhirnya Perjanjian Kerja Sama ini, PARA PIHAK tetap terikat untuk
melaksanakan hak dan kewajiban yang masih harus diselesaikan sesuai Perjanjian
Kerja Sama ini.

8. PARA PIHAK sepakat untuk mengesampingkan Pasal 1266 Kitab Undang-Undang


Hukum Perdata mengenai perlunya putusan hakim untuk pengakhiran/pemutusan
Perjanjian Kerja Sama ini.

Pasal 9
FORCE MAJEURE

1. Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian ini terjadi force majeure, PIHAK yang mengalami
force majeure wajib memberitahukan secara tertulis mengenai keadaan tersebut kepada
PIHAK lainnya selambat-lambatnya dalam 2x24 jam setelah terjadinya peristiwa force
majeure.

2. Apabila terjadi keadaan force majeure berlangsung secara terus menerus sehingga
tidak memungkinkan PARA PIHAK melanjutkan Perjanjian ini, maka PARA PIHAK
sepakat untuk menyelesaikan segala sesuatunya secara musyawarah.

Pasal 10
KORESPONDENSI

1. Setiap surat menyurat atau pemberitahuan atau korespondensi atau komunikasi yang
berhubungan dengan Perjanjian ini wajib diberikan secara tertulis oleh masing-masing
PIHAK dengan menggunakan pos tercatat atau melalui perusahaan ekspedisi kurir atau
kurir intern atau facsimile dari masing-masing PIHAK kepada pejabat dan alamat yang
tersebut dibawah ini :

PARAF
Pihak I Pihak II
Hal | 7

PIHAK PERTAMA
Jl. Pulai, Simpang Rumbio, Kota Solok.
Telp : (0755) 20003
Fax : (0755) 20003
Email : rsudsolok@yahoo.co.id

PIHAK KEDUA
Jalan Raya Solok-Padang KM 20, Arosuka Kabupaten Solok
Telp : (0755) 31160
Fax : (0755) 31160
Email : rsudarosukakabsolok@gmail.com

2. Setiap perubahan alamat surat menyurat dari salah satu PIHAK harus disampaikan
kepada PIHAK lainnya paling lambat 14 (empat belas) hari sejak efektif perubahan
tersebut berlaku.

3. Setiap pemberitahuan dan/atau komunikasi ke alamat atau nomor faksimili tersebut


pada ayat (1) Pasal ini, dianggap telah diterima atau disampaikan :
a. Pada hari yang sama apabila diserahkan langsung dan dapat dibuktikan dengan
tanda terima yang jelas.
b. Pada hari ke 5 (lima) apabila dikirim per pos.
c. Pada hari yang sama apabila dikirim melalui faksimili dengan pengeluaran tanda
bukti pengiriman melalui mesin faksimili (dalam hal dengan faksimili harus
ditegaskan kembali dengan surat tertulis yang diserahkan secara langsung atau
dengan surat tercatat, selambat-lambatnya 3 (tiga) hari setelah pengiriman
faksimili tersebut, akan tetapi tidak diterimanya penegasan tersebut tidak
mengurangi kesahan dari pemberitahuan yang telah secara nyata dilakukan
dengan faksmili tersebut).

Pasal 11
PENYELESAIAN PERSELISIHAN

1. Jika terjadi perselisihan sebagai akibat dari pelaksanaan perjanjian ini, maka PARA
PIHAK sepakat untuk menyelesaikan permasalahan tersebut secara musyawarah guna
mencapai mufakat.

2. Apabila dengan musyawarah tidak tercapai kata mufakat maka PARA PIHAK sepakat
untuk menyelesaikan permasalahan tersebut melalui Pengadilan Negeri yakni
Pengadilan Negeri Padang.

Pasal 12
KETIDAKBERLAKUAN SEBAGIAN

Jika dalam Perjanjian ini terdapat ketentuan yang bertentangan dengan suatu peraturan
hukum yang berlaku di wilayah Negara Republik Indonesia dan karenanya ketentuan
dimaksud menjadi tidak berlaku, maka ketidakberlakuan tersebut tidak turut
mempengaruhi ketentuan lain dalam Perjanjian ini yang tidak bertentangan dan PARA
PIHAK sepakat untuk mengganti ketentuan yang bertentangan tersebut dengan
ketentuan yang sesuai serta sejalan dengan maksud peraturan hukum yang
bersangkutan tanpa mengurangi hak dan kewajiban PARA PIHAK dalam Perjanjian ini.

PARAF
Pihak I Pihak II
Hal | 8

Pasal 13
LAIN-LAIN

1. PARA PIHAK menjamin bahwa PIHAK yang menandatangani perjanjian ini merupakan
perwakilan perusahaan yang berhak dan berwenang untuk bertindak dan
menandatangani Perjanjian serta untuk melakukan tindakan hukum dalam Perjanjian
sesuai dengan kewenangan yang dimilikinya.

2. Perjanjian ini mengandung seluruh pengertian antara PARA PIHAK dan menggantikan
semua perundingan, surat-menyurat, dan perjanjian apapun yang dilakukan sebelumnya
antara PARA PIHAK, baik secara lisan maupun tertulis berkenaan dengan masalah-
masalah pokok dari Perjanjian ini.

3. Hal–hal yang mungkin timbul sehubungan dengan pelaksanaan perjanjian ini akan
diselesaikan dan diatur bersama di kemudian hari, dalam suatu bentuk Addendum, atas
dasar persetujuan bersama dan merupakan bagian yang mengikat serta tidak
terpisahkan dari perjanjian ini.

4. PARA PIHAK dengan ini menjamin telah menerapkan Sistem Manajemen Mutu
Kesehatan dan Keselamatan Kerja (SMK3) dan dengan demikian PARA PIHAK
menjamin kesehatan dan keselamatan petugas masing-masing PIHAK yang diminta
untuk mengambil sampel dan/atau mengantar pasien dalam pelaksanaan Perjanjian ini
untuk memenuhi kewajiban PARA PIHAK.

5. Lampiran-lampiran pada Perjanjian ini serta perubahan-perubahannya merupakan satu


kesatuan yang mengikat PARA PIHAK dan tidak terpisahkan dengan Perjanjian.

Perjanjian ini ditandatangani dalam rangkap dua (2), dilengkapi dengan meterai cukup dan
keduanya mempunyai kekuatan hukum yang sama, masing-masing untuk PIHAK PERTAMA
dan PIHAK KEDUA.

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA


RSUD SOLOK RSUD AROSUKA

Drg. ERNOVIANA, M.Kes Dr. MARYETI MARWAZI, MARS


DIREKTUR DIREKTUR

PARAF
Pihak I Pihak II

Anda mungkin juga menyukai