Anda di halaman 1dari 3

1.

Metode factor rating


Metode ini memberikan suatu landasan penentuan lokasi dengan cara membubuhkan
bobot terhadap faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan.
Selain faktor-faktor kuantitatif seperti kapasitas, biaya, dan jarak dapat juga dinalisis
faktor-faktor kualitatif seperti sikap masyarakat. Faktor kualitatif dikuantitatifkan untuk
memudahan penilaian. Akan tetapi bias nilai sering terjadi dari masuknya subyektifitas.
Keobyektifan mendasari pentingnya penilaian dilakukan oleh lebih dari satu orang dan
hasilnya di rata-ratakan. Metode nilai ideal. Hampir sama dengan factor rating yang
dibedakan hanya bobot menunjukan nilai ideal untuk setiap faktor. Sehingga, nilai
maksimum setiap faktor tidak lain sama dengan nilai idealnya.

Metode pusat gravity


Metode ini digunakan untuk memilih sebuah lokasi usaha yang mampu
meminimalkan jarak atau biaya menuju fasilitas-fasilitas yang sudah ada. Mulanya di buat
suatu peta berskala dari tempat-tempat yang akan di tuju dengan memilih titik sembarang
sebagai pusat koordinat. Jarak antar tempat berasumsi garis lurus, dan biaya distribusi per
unit produk per kilometer adalah sama. Metode transportasi. Pada prinsipnya metode ini
mencari nilai optimal yang dapat diperoleh dengan mempertimbangkan pemenuhan demand
dan supply pada biaya transportasi yang terendah.
http://catatankecilblogspot.blogspot.co.id/2013/02/metode-penentuan-
lokasi-usaha.html

Metode Pemeringkatan Faktor


Sebenarnya ada banyak faktor kualitatif maupun kuantitatif yang harus dipertimbangkan
dalam memilih suatu lokasi. Beberapa dari faktor-faktor berikut lebih penting dari yang lain
sehingga manajer dapat mempertimbangkan agar proses keputusan bias lebih obyektif.

Metode pemeringkatan faktor sangat sering digunakan karena mencakup variasi faktor yang
sangat luas, mulai dari pendidikan, rekreasi sampai keahlian tenaga kerja.

Metode ini terdiri dari enam tahap :

1. Mengembangkan daftar faktor-faktor terkait yang disebut factor penunjang


keberhasilan-CSFs
2. Menetapkan bobot pada setiap faktor untuk mencerminkan seberapa jauh faktor itu
penting bagi pencapaian tujuan perusahaan.
3. Mengembangkan suatu skala untuk setiap faktor misal (1 – 10 atau 1 – 100 poin)
4. Meminta manajer menentukan skor setiap lokasi untuk setiap faktor dan menentukan
jumlah total untuk setiap lokasi.
5. Mengalikan skor itu dengan bobot dari setiap faktor, dan menentukan jumlah total
untuk setiap lokasi.
6. Membuat rekomendasi yang didasarkan pada skor laba maksimal, dengan
mempertimbangkan hasil dari pendekatan kuantitatif.

Faktor penunjang keberhasilan (Critical Success Factor) yang mempengaruhi pemilihan


lokasi

Biaya tenaga kerja (termasuk upah, pembentukan serikat pekerja, produktivitas) Ketersediaan
tenaga kerja (termasuk sikap, umur, distribusi dan keterampilan) Kedekatan dengan bahan
mentah dan pemasok Kedekatan dengan pasar Peraturan fiscal pemerintah (termasuk insentif,
pajak, kompensasi pemngangguran) Peraturan lingkungan hidup Layanan umum (termasuk
bahan bakar, listrik, air dan biayanya) Biaya lokasi (termasuk tanah, ekspansi, lahan parker,
pembuangan air) Ketersediaan transportasi (termasuk kereta api, transportasi udara, air dan
jalan penghubung antar Negara)Permasalahan kualitas hidup dalam masyarakat (termasuk
tingkat pendidikan, biaya hidup, kesehatan, olah raga, kegiatan budaya, transportasi,
perumahan, hiburan dan fasilitas keagamaan) Valuta asing (termasuk kurs mata uang,
stabilitas) Kualitas pemerintahan (termasuk stabilitas, kejujuran, sikap terhadap bisnis baru
baik dalam maupun luar negeri.

Analisis Titik Impas Lokasi

Merupakan penggunaan analisis biaya-volume produksi untuk membuat suatu perbandingan


ekonomis terhadap alternative-alternatif lokasi. Dengan mengidentifikasi biaya variabel dan
biaya tetap serta membuat grafik kedua biaya ini untuk setiap lokasi, kita dapat menentukan
alternatif mana yang biayanya paling rendah. Analisis titik impas lokasi dapat dilakukan
secara matematis atau grafis. Pendekatan grafis memiliki kelebihan karena memberikan
rentang jumlah volume dimana lokasi dapat dipilih.

Tiga tahap dalm analisis titik impas lokasi

1. Tentukan biaya tetap dan biaya variable untuk setiap lokasi


2. Plot biaya untuk setiap lokasi, dengan biaya pada garis vertical dan volume produksi
tahunan pada garis horizontal di grafik itu.
3. Pilih lokasi yang biaya totalnya paling rendah, untuk setiap volume produksi yang
diinginkan.

Metode Pusat Gravitasi

Merupakan teknik matematis dalam menemukan lokasi pusat distribusi yang akan
meminimasi biaya distribusi. Dalam menemukan lokasi yang terbaik untuk menjadi pusat
distribusi, metode ini memperhitungkan lokasi pasar, volume barang yang dikirim ke pasar
itu, dan biaya pengangkutan.

Langkah pertama metode pusat gravitasi adalah menempatkan lokasi pada suatu system
ordinat. Titik asal system koordinat dan skala yang digunakan keduanya memiliki sifat
berubah-ubah, selama jarak relative (antar lokasi) dinyatakan secara tepat. Hal ini dapat
dikerjakan dengan mudah dengan menempatkan titik-titik pada peta biasa. Pusat gravitasi
ditentukan dengan persamaan berikut :

Koordinat x pusat gravitasi = (∑_i▒〖d_ix Q_i 〗)/(∑_i▒Q_i )

Koordinat y pusat gravitasi = (∑_i▒〖d_iy Q_i 〗)/(∑_i▒Q_i )

Dimana :

Dix = koordinat x lokasi i

Diy = koordinat y lokasi i

Qi = kuantitas barang yang dipindahkan kea tau dari lokasi i

Perhatikan bahwa persamaan di atas mengandung istilah Qi yang merupakan banyaknya


pasokan yang dipindahkan kea tau dari lokasi i.

Karena jumlah container yang dikirim setiap bulan mempengaruhi biaya, maka jarak tidak
dapat menjadi satu-satunya criteria utama . metode pusat grafitasi mengasumsikan bahwa
biaya secara langsung berimbang pada jarak dan jumlah yang dikirim. Lokasi yang ideal
adalah lokasi yang meminimalkan jarak berbobot antara gudang dan took ecerannya. Dimana
pembobotan jarak dilakukan sesuai dengan jumlah container yang dikirim.

Model Transportasi

Tujuan dari metode ini adalah untuk menentukan pola pengangkutan yang terbaik dari
beberapa titik penawaran (pasokan/sumber) ke beberapa titik permintaan (tujuan) agar dapat
meminimalkan produksi total dan biaya transportasi. Setiap perusahaan dengan suatu jaringan
titik pasokan dan permintaan menghadapi permasalahan yang sama. Jaringan pasokan
Volkswagen yang rumit memberikan sebuah ilustrasi. Sebagai contoh VW meksiko
mengirimkan mobil dan suku cadangnya untuk dirakit di Nigeria, dan mengirimkan hasil
rakitan ke Brazil, sementara VW meksiko sendiri menerima suku cadang dan hasil rakitan
dari kantor pusat di Jerman.

Walaupun teknik pemrograman linear dapat digunakan untuk menyelesaikan jenis masalah
ini, algoritma bertujuan khusus yang lebih efisien telah dikembangkan untuk aplikasi
transportasi. Model transportasi memberikan solusi awal yang pantas dan kemudian
perbaikan bertahap dilakukan hingga solusi optimal dicapai.

https://dewirosdyana.wordpress.com/2015/05/12/strategi-lokasi-dan-tata-
letak/

Anda mungkin juga menyukai