Disusun Oleh
Nama : Uswatun Navi’ah
NIM : 1014059
D. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan tentang anemia pada ibu hamil, di
harapkan ibu dapat menambah pengetahuan tentang anemia.
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan selama 1 x 20 menit, diharapkan ibu
hamil dapat mengerti tentang :
a. Pengertian anemia dan anemia pada ibu hamil
b. Macam-macam anemia pada ibu hamil dan penyebabnya
c. Ciri-ciri ibu hamil dengan anemia
d. Akibat anemia pada ibu hamil
e. Penatalaksanaan dan pencegahan anemia pada ibu hamil
f. Menjelaskan cara minum tablet zat besi yang benar
g. Nutrisi pada ibu hamil
E. Materi
Terlampir
F. Metode
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
G. Media
1. Leaflet
2. Flip Chart
H. Kegiatan Pembelajaran
No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta
1 3 menit Pembukaan Menjawab salam, mendengarkan
hamil
b. Menjelaskan pengertian Anemia dan
dengan anemia
e. Menjelaskan Penatalaksanaan dan
ibu hamil
Menjelaskan syarat diit anemia untuk
ibu hamil
Menjelaskan contoh menu harian
Lampiran
1. Pengertian
Anemia adalah jumlah sel darah merah menurun, kadar Hb menurun di bawah
normal (normal wanita 12 gr %, pria 14 gr%). Anemia adalah kondisi ibu dengan
kadar haemoglobin (Hb) dalam darahnya kurang dari 12 gr% (Wiknjosastro, 2002).
Sedangkan anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan kadar haemoglobin
dibawah 11 gr% pada trimester I dan III atau kadar <10,5 gr% pada trimester II
(Saifuddin, 2002).
Biasanya ibu hamil dengan anemia mengeluhkan sebagian atau keseluruhan ciri-
ciri dibawah ini, dan untuk memastikannya harus dengan tes kadar Hb dalam darah.
a. Konsentrasi hilang
b. Lemah, letih, lesu, dan lunglai
c. Mual dan muntah
d. Nafas terengah-engah dan nyeri dada
e. Nafsu makan turun
f. Pucat pada bibir, konjungtiva, lidah, gusi, kulit.
g. Pusing/ Sakit kepala
h. Pandangan mata berkunang- kunang
3. Macam-macam anemia pada ibu hamil
a. Anemia defisiensi besi/ karena kekurangan zat besi
defisiensi besi dan kehilangan darah akut. Tidak jarang keduanya saling berkaitan
hemoglobin dan terkurasnya simpanan besi pada suatu kehamilan dapat menjadi
Status gizi yang kurang sering berkaitan dengan anemia defisiensi besi
(Scholl, 1998). Pada gestasi biasa dengan satu janin, kebutuhan ibu akan besi
yang dipicu oleh kehamilannya rata-rata mendekati 800 mg; sekitar 500 mg, bila
tersedia, untuk ekspansi massa hemoglobin ibu sekitar 200 mg atau lebih keluar
melalui usus, urin dan kulit. Jumlah total ini 1000 mg jelas melebihi cadangan
besi pada sebagian besar wanita. Kecuali apabila perbedaan antara jumlah
cadangan besi ibu dan kebutuhan besi selama kehamilan normal yang disebutkan
diatas dikompensasi oleh penyerapan besi dari saluran cerna, akan terjadi anemia
defisiensi besi.
darah tidak terlalu besar, kebutuhan akan besi tetap meningkat karena peningkatan
massa hemoglobin ibu berlanjut dan banyak besi yang sekarang disalurkan kepada
janin. Karena jumlah besi tidak jauh berbeda dari jumlah yang secara normal
dialihkan, neonatus dari ibu dengan anemia berat tidak menderita anemia
Sering terjadi pada masa nifas. Solusio plasenta dan plasenta previa dapat
menjadi sumber perdarahan serius dan anemia sebelum atau setelah pelahiran.
Pada awal kehamilan, anemia akibat perdarahan sering terjadi pada kasus-kasus
walaupun jumlah darah yang diganti umumnya tidak mengatasi difisit hemoglobin
berbahaya telah teratasi dan hemostasis tercapai, anemia yang tersisa seyogyanya
diterapi dengan besi. Untuk wanita dengan anemia sedang yang hemoglobinnya
perdarahan serius, dapat berobat jalan tanpa memperlihatkan keluhan, dan tidak
jaman dulu dikenal sebagai ciri penyakit kronik. Berbagai penyakit terutama
infeksi kronik dan neoplasma menyebabkan anemia derajat sedang dan kadang-
kadang berat, biasanya dengan eritrosit yan sedikit hipokromik dan mikrositik.
insiden penyakit-penyakit tersebut. Saat ini, gagal ginjal kronik, kanker dan
massa sel darah merah. Wanita dengan pielonefritis akut berat sering mengalami
anemia nyata. Hal ini tampaknya terjadi akibat meningkatnya destruksi eritosit
(Marsh dkk, 1999). Sekitar sepertiga kasus, anemia dipicu oleh obat atau zat
induk yang terikat di sumsum tulang. Banyak bukti yang menyatakan bahwa
penyakit ini diperantarai oleh proses imunologis (Young dan Maciejewski, 1999).
tulang yang kurang dari 25%, angka kelangsungan hidup 1 tahun hanya 20 %.
(Suhemi, 2007).
hemoglobinuria
2. Faktor ekstrakorpuskuler, disebabkan malaria, sepsis, keracun zat logam, dan
serta gejala komplikasi bila terjadi kelainan pada organ-organ vital. Pengobatan
darah. Namun, pada beberapa jenis obat-obatan, hal ini tidak memberikan hasil.
selama kehamilan sangat jarang terjadi, ditandai oleh kegagalan tubuh menyerap
vitamin B12 karena tidak adanya faktor intrinsik. Ini adalah suatu penyakit
autoimun yang sangat jarang pada wanita dengan kelainan ini. Defisiensi vitamin
B12 pada wanita hamil lebih mungkin dijumpai pada mereka yang menjalani
reseksi lambung parsial atau total. Kausa lain adalah penyakit Crohn, reseksi
B12 transkobalamin. Wanita yang telah menjalani gastrektomi total harus diberi
menjalani gastrektomi parsial biasanya tidak memerlukan terapi ini, tetapi selama
kehamilan kadar vitamin B12 perlu dipantau. Tidak ada alasan untuk menunda
pemberian asam folat selama kehamilan hanya karena kekhawatiran bahwa akan
terjadi gangguan integritas saraf pada wanita yang mungkin hamil dan secara
Penyakit sel sabit (sickle cell disease) adalah suatu penyakit keturunan yang
ditandai dengan sel darah merah yang berbentuk sabit dan anemia hemolitik
kronik. Pada penyakit sel sabit, sel darah merah memiliki hemoglobin (protein
oksigen di dalam sel dan menyebabkan bentuk sel menjadi seperti sabit. Sel yang
berbentuk sabit menyumbat dan merusak pembuluh darah terkecil dalam limpa,
ginjal, otak, tulang dan organ lainnya; dan menyebabkan berkurangnya pasokan
oksigen ke organ tersebut. Sel sabit ini rapuh dan akan pecah pada saat melewati
Anemia sel sabit adalah kondisi serius di mana sel-sel darah merah menjadi
berbentuk bulan sabit, seperti huruf C. Sel darah merah normal berbentuk donat
mereka melewati pembuluh darah dengan mudah dan memasok oksigen bagi
seluruh bagian tubuh. Sulit bagi sel darah merah berbentuk bulan sabit untuk
karena sel darah merah ini akan tersangkut dan akan menimbulkan rasa sakit,
a. Abortus/ keguguran
b. Bayi lahir prematur
c. Bayi lahir cacat
d. Infeksi pada saat dan sesudah persalinan
e. Kekurangan cadangan besi
f. Kematian ibu dan janin
g. Payah jantung
h. Perdarahan setelah persalinan
i. Persalinan preterm/sebelum waktunya
j. Proses persalinan lama
k. Syok
pemberian suplemen zat besi sedikitnya 1 tablet selama 90 hari berturut-turut selama
masa kehamilan. Pemeriksaan kadar Hb semua ibu hamil dilakukan pada kunjungan
ANC pertama dan pada minggu ke-28. Apabila ditemukan ibu hamil dengan anemia
berikan tablet Fe 2-3 kali 1 tablet perhari dan disarankan untuk tetap minum tablet zat
besi sampai 4-6 bulan setelah persalinan. Pada ibu hamil trimester 3 dengan anemia
perlu diberi zat besi dan asam folat secara IM dan disarankan untuk bersalin di rumah
sakit.
makanan-makanan yang kaya akan zat besi seperti hati ayam (disarankan hati ayam
kampung) ataupun sapi, sayur bayam dan juga buah-buahan (disarankan hati hewan,
sayur dan buah organik). Dengan mengkonsumsi semua makanan tersebut, zat besi
yang sangat diperlukan oleh sel-sel darah merah dapat terpenuhi secara maksimal dan
dapat terhindar dari. Periksakan sedini mungkin apabila terdapat tanda-tanda anemia,
a. Sehari minum 1 tablet Fe setelah makan malam untuk mengurangi rasa mual
b. Minum tablet Fe bersamaan dengan vitamin C dan vitamin B12, misalnya dengan
7. Tujuan Diit
terjadi malnutrisi
d. Memperbaiki pola makan yang salah
e. Mengurangi/ mencegah timbulnya factor resiko lain/ penyakit baru pada saat
makanan
sehari
Makanan 5 875 200 - 20
pokok
Sayuran 3 75 15 - 3
Protein 3 150 - 6 21
hewani
Protein 2 150 14 6 10
nabati
Buah 2 100 24 - -
Susu 1 125 10 6 14
Minyak 6 300 - 30 -
Gula 2 100 24 - -
Jumlah 1875 287 48 68
Kebutuhan 1790 268,5 49,72 67,125
Presentasi 104,7 106,9 96,5 101
4. FE diminum kurang lebih 2 jam sebelum atau sesudah makan dengan cukup
cairan atau jus jeruk
5. Hindari minum FE dengan susu
Kapita Selekta Kedokteran Edisi ke Tiga Jilid I. 2001. Jakarta : Media Aesculapius FK UI