Anda di halaman 1dari 2

Pekerja Asing Semakin Dimanjakan Pemerintah. Apa Kabar Pekerja Indonesia?

Maraknya pekerja asing yang datang ke Indonesia menjadi pertanyaan besar, apakah
indonesia kekurangan SDM.? Meskipun demikian pemerintah selalu menampik mengenai
hal tersebut. Bukti rekaman dan foto yang sering diunggah melalui akun media sosial
dianggap berita hoax.

Baru-baru ini Kementerian Ketenagakerjaan mengubah ketentuan jangka waktu kerja bagi
Tenaga Kerja Asing (TKA) di Indonesia dari semula hanya 1-2 tahun. Kemudian diubah
menjadi diwajibkan melakukan perpanjangan, menjadi sesuai jangka waktu yang telah
ditetapkan dalam perjanjian kontrak kerja.

Selain itu, persyaratan dan perizinan bagi TKA dipastikan lebih mudah dan cepat. Hal ini
bertujuan untuk mempermudah izin bagi TKA sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo
(Jokowi) agar investasi meningkat.

Baca juga: Download Simontok Apk Versi 1.4 Baru 2018

Hal ini sangat disayangkan masyarakak Indonesia, disaat pemerintah tidak mampu
menciptakan lapangan pekerjaan, disaat jumlah pengagguran di Indonesia terus meningkat.
Pemerintah mengeluarkan kebijakan yang tak pro rakyat. Hal demikian bisa dikatakan
wajar apabila pemerintah bisa mengentaskan pengangguran di Indonesia. Sebab
pengangguran di Indonesia bukan karena masyarakat tidak memiliki skill, ini murni karena
minimnya kesempatan kerja.

Lebih lanjut Pihak Kementrian Ketenagakerjaan menjelaskana, Proses perizinan TKA hanya
memakan waktu 2 hari, kementeriannya telah membuat sistem terintegrasi dengan
Direktorat Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM, Kementerian Pendidikan, Kementerian
Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan lainnya.

Dengan begitu, sistem Rencana Pengajuan Tenaga Kerja Asing (RPTKA) dan Izin
Penempatan Tenaga Asing (IPTA) yang semula terpisah telah menjadi satu kesatuan dan
berbasis dalam jaringan (online). Walhasil, perizinan dapat dilakukan di mana saja, kapan
saja, dan tak memerlukan tatap muka antara petugas dan pengurus izin, serta
meminimalisasi terjadinya pungutan liar (pungli).

Selain itu, pekerja asing dengan jabatan direksi atau komisaris yang juga pemegang saham
tak lagi harus mengantongi IMTA. Bahkan, pekerja asing yang bekerja terkait kondisi
emergency dan maintenance, diperbolehkan masuk ke Tanah Air lebih dulu dan baru
mengajukan IMTA paling lambat dua hari setelah bekerja.
Permudahan lainnya, yaitu TKA diperbolehkan rangkap pekerjaan dari pemberi kerja A dan
pemberi kerja B. Hanya saja, ini berlaku untuk jabatan sejenis, serta hanya pada sektor
pendidikan, pelatihan vokasi, e-commerce, dan sektor migas.

Lalu, jika sebelumnya izin pekerja asing dengan jabatan direksi dan komisaris hanya
terbatas pada lokasi kabupaten/kota tertentu, kini izin lokasi kerja bersifat nasional.
Namun, untuk jabatan teknis tetap mengacu pada kabupaten/kota tertentu. Terakhir, jika
sebelumnya pengawasan dilakukan oleh beberapa instansi, kini pengawasan dilakukan
secara terkoordinasi lintas instansi.

Jika TKA diberikan kemudahan demikian, Bagaimana dengan tenaga kerja Indonesia yang
hingga kini masih menganggur?

Anda mungkin juga menyukai