Anda di halaman 1dari 2

Nama : Elok Budi Utami

Npm : 1515011019

PENDANGKALAN SUNGAI
Sungai merupakan jalan air alami mengalir menuju samudera, danau atau laut, atau ke

sungai yang lain. Pada beberapa kasus, sebuah sungai secara sederhana mengalir meresap ke

dalam tanah sebelum menemukan badan air lainnya. Dengan melalui sungai merupakan cara

yang biasa bagi air hujan yang turun di daratan untuk mengalir ke lautatau tampungan air

yang besar seperti danau. Sungai terdiri dari beberapa bagian, bermula dari mata air yang

mengalir ke anak sungai. Beberapa anak sungai akan bergabung untuk membentuk sungai

utama. Aliran air biasanya berbatasan dengan kepada saluran dengan dasar dan tebing di

sebelah kiri dan kanan. Penghujung sungai dimana sungai bertemu laut dikenali sebagai

muara sungai.

Sungai merupakan salah satu bagian dari siklus hidrologi. Air dalam sungai umumnya

terkumpul dari presipitasi, seperti hujan,embun, mata air, limpasan bawah tanah, dan di

beberapa negara tertentu air sungai juga berasal dari lelehan es/salju. Selain air, sungai juga

mengalirkan sedimen dan polutan.

Secara umum, pendangkalan sungai dapat terjadi karena adanya pengendapan partikel

padatan yang terbawa oleh arus sungai, seperti di kelokan sungai (meander), waduk atau dam,

ataupun muara sungai. Partikel ini bisa berupa padatan besar, seperti sampah, ranting, dan

lainnya. Namun, sumber utama partikel ini biasanya berupa partikel tanah sebagai akibat dari

erosi yang berlebihan di daerah hulu sungai. Air hujan akan membawa dan menggerus tanah

subur di permukaan dan melarutkannya yang kemudian akan terbawa ke sungai. Proses

transportasi partikel semacam ini disebut sebagai suspensi. Hasil partikel yang terbawa ini

biasanya akan berupa lumpur tanah dan kemudian tersedimentasi di dasar sungai.
Sebagai contoh pendangkalan sungai, yaitu yang terjadi di Sungai Ciliwung. Hal

pertama yang menyumbang kerusakan Sungai Ciliwung dari faktor alam ialah pendangkalan

sungai. Pendangkalan sungai biasanya terjadi pada wilayah hilir sungai atau muara sungai.

Hal itu disebabkan derasnya aliran air yang mampu mengikis batuan dantanah yang

dilewatinya. Yang kemudian menimbulkan endapan bagi wilayah hilir ataumuara sungai.

Kondisi tersebut membuat fungsi dari sungai mengalami penurunan akibatendapan. Jika

hal ini terus berlangsung tanpa adanya penanganan dapat banjir akan melanda

setiap musim penghujan. Kedua, masalah dari faktor alam ialah intensitas curah hujan yang

terjadi di Jakarta. Biasanya pada bulan Januari dan Februari Jakarta mengalami kenaikan

intensitas curah hujan yang sangat signifikan.

Dari problem yang ada ditawarkan solusi, beberapa opsi kualitas meliputi

pengelolaan sampah padat dan pencemaran air, baik dari domestik maupun industri.

sulusi kuantitas harus dilakukan perubahan lahan, baik dari hulu-kawasan lindung, tengah

dan hilir. Serta berkelanjutan (Sustainability) lewat Rehabilitasi lahan dan Reforestasi.

Melanjutkan pembuatan cek dam di hulu (program seribu cek dam) sebagai penampung air

skala kecil. Memulihkan daerah hulu dengan menanam dan memelihara pohon terutama di

daerah sumber–sumber air, di tanah terbuka dan semak belukar melalui

pemberdayaan masyarakat. Membangun pola penanganan sistem tanggap darurat yang lebih

menekankan kerjasama dengan masyarakat. Membangun dan memobilisasi komunitas

masyarakat yang berada di daerah banjir dengan komunitas masyarakat di lokasi yang akan

dijadikan tempat evakuasi/ penampungan pengungsi.

Anda mungkin juga menyukai