Anda di halaman 1dari 15

BAHAN AJAR

TEKNIK SUNGAI
( Mariyanto )

BANDAR LAMPUNG
2016
PENDAHULUAN
Bangunan pengaturan sungai adalah suatu bangunan
air yang dibangun pada sungai dan berfungsi untuk
mengatur aliran air agar terkendali dan sesuai dengan
peruntukkannya.

Sungai didefinisikan sebagai alur alam yang berfungsi


sebagai tempat pengangkutan air dan sedimen hasil
proses interaksi antara perilaku hidrologi dengan
permukaan bumi, dari suatu tempat yang lebih tinggi ke
tempat yang lebih rendah, dan berakhir di laut.
Dinamika aliran air dan sedimen di sungai
tidak saja dipengaruhi oleh perilaku alami
(kondisi hidrologi dan kondisi permukaan
bumi), namun juga perilaku manusia
(aktivitas di sistem daerah tangkapan air
maupun di sistem alur sungai)
Perilaku manusia di daerah tangkapan
sungai memberikan pengaruh dominan
terhadap aliran dan kerusakan sungai
Mencermati beberapa sejarah permasalahan
penanganan sungai, kompleksitas permasa-
lahan sungai sangat bervariasi, yang
secara umum dapat dibedakan menurut
fungsi lokasi (bagian hulu, bagian tengah,
dan atau bagian hilir), jumlah (banjir dan
atau kekeringan), kualitas (agradasi-
degradasi, erosi‐sedimentasi, pencemaran
limbah cair/padat), ataupun waktu
(musim hujan, dan atau musim kemarau).
Sungai merupakan sumber air dan sedimen yang pada
perkembangannya telah menjadi tempat terbentuknya
kota sejak jaman nenek moyang, seperti halnya kota
Bagdad (Sungai Tigris), kota London (Sungai Thames),
kota Delhi (Sungai Brahmaputra), kota Bangkok (Sungai
Caophraya), dll.
Demikian juga yang terjadi di Indonesia, antara lain kota
Surabaya (Kali Brantas), kota Jakarta/Batavia (Kali Cili-
wung), Kota Pontianak (Sungai Kapuas), Kota Palemban
g (Sungai Musi) serta Kota Samarinda (Sungai Mahaka
m). Sebagai konsekuensinya, sistem sungai di bagian
hilir merupakan tempat dimana persoalan lingkungan
sangat dominan.
Permasalahan Sungai
Permasalahan persungaian sangat bervariasi
dan sangat dipengaruhi oleh sifat alami sungai,
fungsi sungai, serta perlakuan manusia dalam usaha
memanfaatkan sungai tersebut berikut sumberdaya
yang dimilikinya.
Bentuk sungai sangat dinamis seiring dengan
dinamika dan perilaku hidrologi serta interaksinya
dengan tampang basah sungai dengan batuan
pembentuknya.
Pendekatan struktural dalam penanganan sungai meru
pakan pengenalan bangunan sipil atau non‐sipil (misal
vegetasi), yang ditujukan untuk keperluan yang terkait
dengan usaha mengurangi dampak negatif.
Penanganan sungai tersebut misalnya berupa perlin-
dungan terhadap elevasi muka air tinggi, perlindungan
tebing sungai dari bahaya runtuh, perlindungan tebing
sungai dari serangan arus sungai, pengarahan alur
sungai, perubahan elevasi dasar sungai, dll.
Dari sisi kestabilan morfologi sungai, pembuatan bangu
nan struktural pada suatu ruas sungai dapat mengun-
dang permasalahan atau dampak negatif pada ruas
sungai di sebelah hilirnya
Bangunan Pengaturan Sungai :
a. Perkuatan lereng
b. Pengarah arus (krib atau groyne)
c. Tanggul
d. Dam penahan sedimen (check dam)
e. Ground sill
MORFOLOGI SUNGAI

Morfologi sungai merupakan suatu hal yang


menyangkut tentang geometri, jenis, sifat, dan
perilaku sungai dengan segala aspek perubahan-
nya dalam dimensi ruang dan waktu, dengan
demikian menyangkut sifat dinamika sungai dan
lingkunagannya yang saling berkaitan
Sungai adalah suatu saluran drainase yang terben
tuk secara alamiah. Akan tetapi disamping fungsi
nya sebagai saluran drainase, dan dengan adanya
air yang mengalir didalamnya, sungai mengge-
rus tanah dasarnya secara terus menerus sep
anjang masa eksistensinya dan terbentuk shg
terbentuk lembah sungai.
Volume sedimen yang sangat besar dihasilkan
dari keruntuhan tebing. Tebing sungai di daerah
pegunungan kemiringan sungainya curam
sehinga menyebabkan gaya tarik aliran yang
cukup besar
Raudkivi (1967), menyebutkan bahwa pemahaman
tentang ”apa yang terjadi apabila suatu aliran
air mengalir di atas dasar sungai yang terdiri
dari susunan material yang dapat digerakkan
oleh aliran tersebut”, merupakan awal dari pen
tingnya melibatkan ilmu pergerakan sedimen da
lam pendekatan penanganan persungaian.
Pengelolaan sedimen dihulu sungai dalam bentuk
menahan aliran debris dengan bangunan dam
pengendali sedimen atau sabo, diharapkan
mempunyai segi positip dalam hal mengurangi
tingkat kerusakan akibat aliran lahar atau aliran
debris
PERKUATAN LERENG
Perkuatan lereng (revetments) adalah bangunan
yang ditempatkan pada permukaan suatu lereng
guna melindungi suatu tebing aIur sungai atau
permukaan lereng tanggul dan scara keseluruhan
berperan meningkatkan stabilitas alur sungai
atau tubuh tanggul yang dilindunginya. Telah
terjadi pengembangan terhadap konstruksi, salah
satu bangunan persungaian yang sangat penting
ini dan pada saat ini telah dimungkinkan memilih
salah satu konstruksi, bahan dan cara pelaksanaa
n yang paling cocok disesuaikan dgn berbagai
kondisi setempat
KLASIFIKASI PERKUATAN LERENG
Klasifikasi perkuatan lereng berdasarkan lokasi,
perkuatan lereng terdiri atas 3 jenis yaitu:
1. Perkuatan lereng tanggul (levee revetment),
2. Perkuatan tebing sungai (low water revetment)
3. Perkuatan lereng menerus (high water revetmen)
Perkuatan lereng tanggul dibangun pada permukaan
lereng tanggul guna melindungi terhadap gerusan arus
sungai dan konstruksi yang kuat perlu dibuat pada tanggul‐
tanggul yang sangat dekat dengan tebing alur sungai atau
apabila diperkirakan terjadi pukulan air (water hammer).
Perkuatan tebing sungai
Perkuatan semacam ini diadakan pada tebing
alur sungai, guna melindungi tebing tersebut
terhadap gerusan arus sungai dan mencegah
proses meander pada alur sungai. Selain itu
harus diadakan pengamanan‐pengamanan
terhadap kemungkinan kerusakan terhadap
bangunan semacam ini, karena disaat terjadi
nya banjir bangunan tersebut akan tenggelam
seluruhnya.
Perkuatan lereng menerus

Perkuatan lereng menerus dibangun pada lereng


tanggul dan tebing sungai secara menerus
(pada bagian sungai yang tidak ada bantarannya).

Konstruksi perkuatan lereng dapat dikombinasi


dengan pelindung lereng, pondasi dan pelindung
kaki, sambungan, konsolidasi, pelindung mercu.

Anda mungkin juga menyukai