Anda di halaman 1dari 16

Struktur Genitalia Feminina dan Siklus Menstruasi

Blok 10

Abstrak

Organ genitalia feminina terdiri dari dua kelompok. Yaitu genitalia interna dan eksternal.
Genitalia interna sendiri terdiri dari vagina, uterus, tuba fallopi, dan ovarium. Sedangkan
genitalia eksternal terdiri dari Mons pubis, vulva, vestibulum, labia mayor dan labia minor.
Selain itu pada wanita juga mengalami yang namanya siklus menstruasi. Dimana siklus itu
normalnya terjadi 1 bulan sekali yang lamanya 1 minggu. Menstruasi juga akan terjadi pada
setiap wanita yang sudah mengalami pubertas. Pubertas sendiri adalah suatu proses dimana
orang tersebut menjadi mampu secara fisiologis untuk reproduksi. Menstruasi ditandai dengan
adanya darah yang keluar dari vagina. Hormon yang dihasilkan adalah FSH, LH.

Kata kunci: vagina, ovarium, menstruasi, FSH, LH

Abstract
Feminina genital organs consist of two groups. Namely internal and external genitalia.
Own internal genitalia consists of the vagina, uterus, fallopian tubes, and ovaries. While the
external genitalia consists of the mons pubis, vulva, vestibule, the labia majora and labia
minora. A woman also had the name of the menstrual cycle. Where the cycle normally occurs
one month once the length of 1 week. Menstruation will occur in every woman who has
undergone puberty. Puberty itself is a process by which people become physiologically capable
of reproduction. Menstruation is characterized by the presence of blood that comes out of the
vagina. FSH is a hormone produced, LH.
Keywords: vagina, ovaries, menstruation, FSH, LH

Pendahuluan
Manusia tentunya mempunyai beberapa siklus dalam hari-hariannya. Seperti halnya
wanita yang mempunyai siklus menstruasi yang akan dialaminya selama 1 bulan sekali.

| Siklus Menstruasi 1
Tentunya orang awam tidak tahu apa yang terjadi pada proses menstruasi. Disini saya akan
membahas siklus menstruasi wanita. Haid adalah perdarahan secara periodik dan siklik dari
uterus, disertai pelepasan endometrium. Menstruasi adalah penumpahan lapisan uterus yang
terjadi setiap bulan berupa darah dan jaringan, yang dimulai pada masa pubertas, ketika seorang
perempuan mulai memproduksi cukup hormon tertentu yang menyebabkan mulainya aliran
darah ini. Menstruasi adalah puncak dari serangkaian perubah.

Identifikasi Istilah yang Tidak Diketahui


(tidak ada)

Rumusan Masalah
Seorang mahasiswi berusia 13 tahun, mengalami nyeri perut bagian bawah setiap bulan
dan belum pernah mengalami menstruasi.

Struktur Organ Genital Feminina

Struktur Makroskopis

Organ Genitalia Feminina terdiri dari dua kelompok, yaitu genitalia internal dan genitalia
eksternal. Genitalia internal terdiri dari: uterus, tuba falopii, dan ovarium. Sedangkan genitalia
eksternal terdiri dari: mons pubis, labia majora dan minora, dan vestibulum.1

Genitalia Internal

Uterus

Uterus berbentuk oval, menyerupai telur ayam, dan konsistensinya kenyal. Ukuran uterus
pada nullipara adalah 7,5 x 5 x 2,5 cm. uterus pada anak ukurannya lebih kecil, dan akan
membesar saat usia pubertas karena pengaruh hormone estrogen. Pada saat hamil uterus juga
membesar karena ada hipertrofi myometrium. Uterus di bagi menjadi 3 bagian, yaitu:

1. Fundus, yaitu bagian uterus yang terletak di atas muara tuba.


| Siklus Menstruasi 2
2. Corpus, yaitu bagian uterus yang terdapat di bawah muara tuba. Corpus
merupakan bagian uterus yang terbesar. Ke arah distal, corpus akan
menciut/mengecil dan berubah menjadi cervix.

3. Cervix, yaitu uterus bagian bawah yang menyempit dan menembus dinding
vagina. Berdasarkan posisinya terhadap vagina, cervix dibedakan menjadi 2
bagian, yaitu:

 Portio supra vaginalis cervicis uteri, yaitu bagian cervix uteri yang
menonjol di atas vagina.

 Portio vaginalis cervicis uteri, yaitu bagian cervix uteri yang menonjol ke
dalam vagina.

Corpus uteri dan cervix uteri dihubungkan oleh isthmus uteri. Pada kehamilan dan persalinan,
cervix uteri yang lemah dapat menyebabkan abortus. Permukaan dorsal uterus disebut facies
rectalis dan berbentuk agak cembung. Sedangkan permukaan ventral uterus disebut facies
vesicalis dan lebih datar.

Gambar 1. Uterus Normal

Ruangan/rongga dalam uterus dibedakan menjadi

| Siklus Menstruasi 3
1. Cavum Uteri. Pada potongan frontal cavum uteri berbentuk segitiga terbalik,
pada potongan sagital berbentuk celah. Pada sudut atas cavum uteri terdapat
muara kedua tubae uterine, sedangkan disebelah distal terdapat orificium
internum uteri. Kearah distal uteri melanjut sebagai canalis isthmica atau canalis
cervicis uteri.

2. Canalis cervicis uteri. Rongga ini menghubungkan cavum uteri (melalui ostium
internum uteri) dengan vagina (melalui ostium externum uteri)

Lapisan dinding uterus terdiri atas endometrium, myometrium, dan perimetrium.


Endometrium merupakan lapisan dinding uterus yang terdalam, sedangkan lapisan uterus yang
terluar adalah perimetrium. Myometrium adalah lapisan otot polos yang banyak mengandung
pembuluh darah dan terletak antara endometrium dan myometrium.

Tuba Uterina Falopii

Tuba uterina dimulai dari fundus uteri sampai fimbriae. Muara tuba uterine pada corpus uteri
disebut ostium internum tuba uterina. Tuba uterina dapat dibedakan menjadi bagian-bagian
berikut:

 Isthmus tuba uterina : bagian tuba yang paling sempit.

 Ampulla tuba uterina : bagian tuba yang paling lebar dan merupakan tempat
terjadinya proses fertilisasi.

 Infundibulum : bagian tuba berbentuk corong dan mempunyai fimbriae.

 Pars intertitialis : bagian tuba yang terdapat dalam dinding uterus.

| Siklus Menstruasi 4
Gambar 3. Tuba Uterina Falopii

Tuba uterina berfungsi sebagai jalan yang dilalui sperma untuk mencapai ovum. Tuba
uterina didarahi oleh a. uterina (cabang a. iliaca interna) dan a. ovarica (cabang aorta
abdominalis). Aliran pembuluh balik mengikuti aliran pembuluh nadinya.

Ovarium

Ovarium berbentul oval dengan ukuran 4 x 2 cm. ovarium melekat pada bagian belakang
ligamentum latum uteri. Penggantungan ovarium pada dinding belakang panggul adalah
mesovarium. Ovarium terletak dalam fossa ovarii waldeyer pada dinding lateral pelvis, yang
dibatasi oleh:

 Cranial: a. v. iliaca externa

 Distal : a. uterina

 Dorsal : a. v. iliaca interna dan n. obturatorius

 Ventral : perletakan lig. Latum

| Siklus Menstruasi 5
Bagian-bagian ovarium:

1. Permukaan:

 Facies medialis, bagian ovum yang menghadap cavum douglasi.

 Facies lateralis, bagian ovum yang menghadap dinding panggul.

1. Tepi:

 Margo liber, bagian belakang ovarium.

 Margo mesovarius, bagian ovum yang berhadapan dengan lig.latum.

1. Ujung:

 Extermitas tubaria, bagian ovum yang berdekatan dengan tuba uterina.

 Extermitas uterina, bagian ovum yang berdekatan dengan uterus.

| Siklus Menstruasi 6
Gambar 4. Ovarium

Vagina

Vagina merupakan bumbung buntu dibagian sebelah cranial dan pada bagian caudalis
bermuara pada introitus vagina. Panjang vagina dari vulva sampai cervix kira-kira 8 cm. Jalan
vagina adalah vertikel dari craniodorsal kearah ventrocaudal dan dinding depan vagina bagian
cranial ditembus oleh cervix uteri. Separuh bagian cranial vagina terletak di atas dasar panggul,
sedangkan sisanya terletak didalam perineum. Pada dinding depan vagina, cervix uteri menonjol
ke dalam vagina sehingga di belakang portio vaginalis cervicis ini terdapat lekukan yang
menonjol ke dalam vagina sehingga dibelakang portio vaginalis cervicis ini terdapat lekukan
yang disebut Fornix Posterior, lekukan disebelah depan disebut Fornix Anterior. Fornix posterior
lebih dalam dari pada fornix anterior, karena fornix posterior langsung berhubungan dengan
peritoneum yang melapisi excavatio rectouterina. Tunika mukosa vagina berlipat-lipat dan
dibedakan menjadi lipat transversa atau rugae vaginales dan lipat longitudal atau columna
rugarum anterior dan posterior. Pada sekitar orificium vagina terdapat selaput tipis berbentuk

| Siklus Menstruasi 7
bulan sabit, yang disebut hymen. Setelah coitus pertama kali, hymen akan robek dibagian
posterior. Setelah partus, hymen akan tercabik-cabik, dan sisanya disebut caruncula hymenalis.

Gambar 5. Vagina

Genitalia eksternal

Mons Pubis

Mons pubis atau mons veneris merupakan bantalan jaringan lemak mulai dari symphisis
pubis sampai ke vulva. Bagian ini tertutup oleh rambut berbentuk segitiga dengan dasar segitiga
di simfisis. Distribusi rambut makin ke bawah makin tipis dan sebagian rambut menutupi labia
majora.2

Vestibulum

| Siklus Menstruasi 8
Vestibulum berbentuk oval merupakan daerah yang dibatasi kedua labia minora, klitoris
di bagian atas. Pada vestibulum terdapat enam muara/lubang, yaitu orificium uretrae, vagina,
sepasang muara kelenjar bartholin, dan sepasang muara kelanjar skene.

Gambar 6. Genitalia Eksternal

Labia Majora

Labia majora adalah lipatan yang besar dari mons pubis ke arah peritoneum, bagian luar
labia majora berambut, sedangkan bagian dalam licin dan banyak mengandung kelenjar sebasea.
Bagian depan atas labia majora kanan dan kiri bertemu pada commisura labialis majora,
sedangkan bagian bawahnya bertemu pada commisura labialis posterior.

Labia Minora

Labia minora merupakan suatu lipatan kecil pada vulva. Ke arah distal kedua sisi labia
minora membentuk frenulum labiorum pudendi. Kearah proximal labia minora berhubungan
dengan glandula clitoridis dan disebut preputium clitoridis. Glandula clitoridis pada wanita
identik dengan glans penis pada laki-laki. Labia minora kanan dan kiri membatasi sebuah ruang
yang disebut vestibulum.

| Siklus Menstruasi 9
 Struktur mikroskopis

Pada Organ Genitalia Feminina dibagi menjadi dua kelompok juga, yaitu genitalia
internal dan genitalia eksternal. Genitalia internal terdiri dari: uterus, tuba falopii, dan ovarium.
Sedangkan genitalia eksternal terdiri dari: labia majora et minora dan klitoris.3

Genitalia internal

Uterus

Terdiri dari fundus, corpus & serviks. Dindin uterus relatif tebal & terdiri atas 3 lapisan,
yaitu: Endometrium terdiri atas epitel & lamina propria. Lapisan endometrium ada 2, yaitu:

 Lapisan Basal yang paling dalam & berdekatan dengan miometrium,


mengandung lamina propria & bagian awal kelenjar uterus.

 Lapisan fungsional mengandung sisa lamina propria & sisa kelenjar.


Compaktum, spongiosum, basalis.

Tuba Falopii

Dinding oviduk terdiri dari 3 lapisan, yaitu:

a. Mukosa. Terdiri dari epitel selapis silindris & lamina propria yang terdiri atas
jaringan Ikat longgar. Epitel mengandung 2 jenis sel: satu dengan silia dan
yang lain bersifat sekretoris.

b. Lapisan otot tebal terdiri atas otot polos, Serosa yang terdiri atas peritoneum
visceral.

Ovarium
| Siklus Menstruasi 10
Berbentuk buah kenari dengan panjang 3 cm, lebar 1,5 cm & tebal 1cm. Permukaan
ditutupi oleh selapis gepeng atau kuboid (epitel germinativum), di bawah epitel terdapat jaringan
ikat padat (tunika albuginea), daerah korteks berupa stroma yg terdiri dari jaringan fibroblas,
paling dalam yaitu daerah medulla dengan anyaman vaskular.

Gambar 9. Ovarium

Vagina

Terdiri atas 3 lapisan, yaitu:

a. Mukosa yaitu stratified squamos epithelium, epitel berlapis gepeng dengan


tebal 150-200 um.

b. Lapisan muskularis yaitu otot polos memanjang.

c. Adventisia yaitu jaringan ikat padat kaya akan serat elastin tebal, jaringan
ikat ini terdapat sejumlah besar pleksus vena, berkas saraf & kelompoksel
saraf.

| Siklus Menstruasi 11
Genitalia eksternal

Labia mayora terdiri lipatan kulit yg banyak mengandung jar. lemak & lap.tipis otot polos.

Labia minora terdiri atas lipatan kulit dengan jar. ikat mirip spons dipusat, dengan serat-
serat elastin.

Klitoris dibentuk oleh 2 badan erektil yang berakhir pada glans klitoris rudimenter dan
sebuah prepusium.

Siklus menstruasi

Fungsi menstruasi normal merupakan hasil interaksi antara hipotalamus, hipofisis, dan ovarium
dengan perubahan-perubahan terkait pada jaringan sasaran pada saluran reproduksi normal,
ovarium memainkan peranan penting dalam proses ini, karena tampaknya bertanggung jawab
dalam pengaturan perubahan-perubahan siklik maupun lama siklus menstruasi. Ovarium
menghasilkan hormon steroid, terutama estrogen dan progesteron. Beberapa estrogen yang
berbeda dihasilkan oleh folikel ovarium, yang mengandung ovum yang sedang berkembang dan
oleh sel-sel yang mengelilinginya. Estrogen ovarium yang paling berpengaruh adalah estradiol.
Estrogen bertanggung jawab terhadap perkembangan dan pemeliharaan organ-organ reproduktif
wanita dan karakteristik seksual sekunder yang berkaitan dengan wanita dewasa. Estrogen
memainkan peranan penting dalam perkembangan payudara dan dalam perubahan siklus
bulanan dalam uterus. Progesteron juga penting dalam mengatur perubahan yang terjadi dalam
uterus selama siklus menstruasi. Progesteron merupakan hormon yang paling penting untuk
menyiapkan endometrium yang merupakan membran mukosa yang melapisi uterus untuk
implantasi ovum yang telah dibuahi. Jika terjadi kehamilan sekresi progesteron berperan penting
terhadap plasenta dan untuk mempertahankan kehamilan yang normal.4

Ada beberapa rangkaian dari siklus menstruasi, yaitu:

1. Siklus Endometrium

2. Siklus Ovulasi

| Siklus Menstruasi 12
3. Siklus Hormon

 Siklus endometrium

Siklus endometrium terdiri dari tiga fase, yaitu :

a. Fase menstruasi
Pada fase ini, endometrium terlepas dari dinding uterus dengan disertai pendarahan dan
lapisan yang masih utuh hanya stratum basale. Rata-rata fase ini berlangsung selama lima
hari (rentang 3-6 hari). Pada awal fase menstruasi kadar estrogen, progesteron, LH
(Lutenizing Hormon) menurun atau pada kadar terendahnya selama siklus dan kadar
FSH (Folikel Stimulating Hormon) baru mulai meningkat.

b. Fase proliferasi
Fase proliferasi merupakan periode pertumbuhan cepat yang berlangsung sejak sekitar
hari ke-5 sampai hari ke-14 dari siklus haid, misalnya hari ke-10 siklus 24 hari, hari ke-
15 siklus 28 hari, hari ke-18 siklus 32 hari. Permukaan endometrium secara lengkap
kembali normal sekitar empat hari atau menjelang perdarahan berhenti. Dalam fase ini
endometrium tumbuh menjadi setebal ± 3,5 mm atau sekitar 8-10 kali lipat dari semula,
yang akan berakhir saat ovulasi. Fase proliferasi tergantung pada stimulasi estrogen yang
berasal dari folikel ovarium.

c. Fase sekresi
Fase sekresi berlangsung sejak hari ovulasi sampai sekitar tiga hari sebelum periode
menstruasi berikutnya. Pada akhir fase sekresi, endometrium sekretorius yang matang
dengan sempurna mencapai ketebalan seperti beludru yang tebal dan halus.
Endometrium menjadi kaya dengan darah dan sekresi kelenjar.

 Siklus ovulasi

Ovulasi merupakan peningkatan kadar estrogen yang menghambat pengeluaran FSH,


kemudian hipofise mengeluarkan LH (lutenizing hormon). Peningkatan kadar LH merangsang
pelepasan oosit sekunder dari folikel. Folikel primer primitif berisi oosit yang tidak matur (sel
primordial). Sebelum ovulasi, satu sampai 30 folikel mulai matur didalam ovarium dibawah

| Siklus Menstruasi 13
pengaruh FSH dan estrogen. Lonjakan LH sebelum terjadi ovulasi mempengaruhi folikel yang
terpilih. Di dalam folikel yang terpilih, oosit matur dan terjadi ovulasi, folikel yang kosong
memulai berformasi menjadi korpus luteum. Korpus luteum mencapai puncak aktivitas
fungsional 8 hari setelah ovulasi, dan mensekresi baik hormon estrogen maupun progesteron.
Apabila tidak terjadi implantasi, korpus luteum berkurang dan kadar hormon menurun. Sehingga
lapisan fungsional endometrium tidak dapat bertahan dan akhirnya luruh.

 Siklus hormon

Menjelang akhir siklus menstruasi yang normal, kadar estrogen dan progesteron darah
menurun. Kadar hormon ovarium yang rendah dalam darah ini menstimulasi hipotalamus untuk
mensekresi gonadotropin realising hormone (Gn-RH). Sebaliknya, Gn-RH menstimulasi sekresi
folikel stimulating hormone (FSH). FSH menstimulasi perkembangan folikel de graaf ovarium
dan produksi estrogennya. Kadar estrogen mulai menurun dan Gn-RH hipotalamus memicu
hipofisis anterior untuk mengeluarkan lutenizing hormone (LH). LH mencapai puncak pada
sekitar hari ke-13 atau ke-14 dari siklus 28 hari. Apabila tidak terjadi fertilisasi dan implantasi
ovum pada masa ini, korpus luteum menyusut, oleh karena itu kadar estrogen dan progesteron
menurun, maka terjadi menstruasi.

Hormone yang dihasilkan

Hipofisis anterior mengeluarkan hormone FSH dan LH kedua hormone ini mengatur
estrogen serta progesterone pada wanita.5

 Estrogen

Hormone estrogen mempunyai bentuk yang beragam yaitu estradiol, estrone dan
estrogen. FSH dan LH diperlukan untuk sintesis dan sekresi estrogen oleh folikel, tetapi
bekerja pada tempat yang berbeda. LH bekerja pada sel-sel teka mengubah kolesterol
menjadi androgen lalu selanjutnya FSH rangsang sel-sel granulose untuk mengubah
androgen menjadi estrogen. Selanjutnya estrogen ada yang disekresikan kedarah ada juga
yang tetap di folikel untuk ikut serta membentuk cairan antrum dan rangsang proliferasi
lebih lanjut sel-sel granulose. Estrogen pada tubuh wanita menyebabkan timbulnya tanda-
tanda kelamin sekunder.
| Siklus Menstruasi 14
 Progesterone
Adalah suatu steroid yang disekresikan oleh korpus luteum, plasenta dan folikel. Kadar
progesterone pada wanita lebih tinggi dari pada pria. Karena pada wanita progesterone
dihasilkan oleh sel-sel granulose dan sejumlah kecil sel-sel folikel di ovarium. Kadar
progesterone dalam wanita mencapai puncak pada fase luteal. Organ sasaran utama
progesterone adalah uterus, payudara dan otak. Progesterone berperan dalam perubahan
progestasional di endometrium dan perubahan siklik di serviks dan vagian yang telah
dijelaskan di atas. Hormone ini memiliki efek antiestrogenik pada sael miometrium,
menurunkan kemudahan otot uterus terangsang, kepekaanya terhadap oksitosin dan
aktivitas listrik spontan sementara meningkatkan potensial membrane. Di payudara
progesterone merangsang pembentukan lobules dan alveolus. Hormone ini menginduksi
diferensiasi jaringan duktus yang telah dipersiapkan oleh estrogen dan mendorong fungsi
sekresi payudara selama laktasi. Progesterone juga bersifat termogenik dan mungkin
berperan meningkatkan suhu tubuh basal pada saat ovulasi.

Kesimpulan
Hipotesis diterima. karena siklus haid di pengaruhi oleh beberapa faktor dalam segi
struktur makroskopis dan mikroskopis. Dan jika ada salah satu yang tidak berfungsi maka akan
menyebabkan gangguan.

DAFTAR PUSTAKA

| Siklus Menstruasi 15
1. Cunningham F. Gary. Obstetric Williams. edisi ke-21. Jakarta: penerbit buku kedokteran
EGC; 2006.

2. Manuaba IBG, C, F. Pengantar Kuliah Obstetri. Jakarta. EGC; 2007: 63-80.

3. Gunawijaya F, Kartawiguna E. Penuntun praktikum kumpulan foto mikroskop


histology. Jakarta: Penerbit Universitas Trisakti; 2007.
4. Diunduh dari Universitas Sumatra Utara, mekanisme siklus haid:
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/24617/4/Chapter%20II.pdf, 20 Sept.
2015.

5. Ganong William F. buku ajar fisiologi kedokteran. Edisi ke-17. Jakarta: penerbit buku
kedokteran; 1999.

| Siklus Menstruasi 16

Anda mungkin juga menyukai