Dimana peneliti melakukan perlakuan atau intervensi (pemberian faktor resiko
atau paparan) pada subjek yang akan diteliti. Intervensi yang dilakukan dapat berupa pemberian terapi pada suatu kelompok dibandingkan dengan kelompok lain yang mendapat terapi yang berbeda (Beaglehole, 1993). Ada 3 macam studi eksperimental: - Pra-Eksperimental Design (Non- design) Belum merupakan eksperimen sungguh-sungguh. Karena terdapat variabel luar yang ikut berpengaruh terhadap terbentuknya variabel dependen (terikat). - True Eksperimental Design (murni) Dalam design ini peneliti dapat mengontrol semua variabel luar yang mempengaruhi jalannya eksperimen. Kelompok kontrol dan sampel dipilih secara random. - Quasi Eksperimental Design (semu) Digunakan karena pada kenyataannya sulit mendapatkan kelompok kontrol yang digunakan penelitian. Misal: dalam suatu kegiatan administrasi atau manajemen sering tidak mungkin menggunakan sebagian para karyawan untuk eksperimen dan sebagian tidak. Sebagian menggunakan prosedur kerja baru yang lain tidak.
Tahapan Penelitian Eksperimental
1. Tentukan latar belakang masalah
2. Tentukan pertanyaan penelitian dan rumuskan tujuan penelitian dengan sejelas-jelasnya 3. Rumuskan hipotesis penelitian dengan jelas tentang variabel independen dan variabel dependen 4. Tentukan pemeriksaan hasil yang dikehendaki 5. Tentukan populasi studi dan kriteria subjek studi 6. Tentukan cara dan perkiraan besarnya sampel yang dugunakan 7. Tentukan apakah uji klinis dilakukan dengan penyamaran atau tidak dan bila dilakukan penyamaran apakahsamar tunggal, samar ganda, atau samar tripel (Budiarto & Anggraeni, 2002). Budiarto, Eko dan Anggraeni, Dewi, 2002, Pengantar Epidemiologi Edisi 2. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran, EGC. Beaglehole R, Bonita R., Kjellstrom T. 1993. Teacher’s Guide For Basic Epidemiology Part I. World Health Organization, Geneva.
Beaglehole R, Bonita R., Kjellstrom T. 1993. Teacher’s Guide For Basic Epidemiology Part II. World Health Organization, Geneva.