Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

“LEPRA”

DI RUANG POLIKLINIK ANAK RSUD dr SAIFUL ANWAR MALANG

Oleh

Mahasiswa Profesi Ners


Universitas Muhammadiyah Malang
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Topik : Lepra atau Kusta


Sasaran : Keluarga pasien di Ruang 28
Tempat : Ruang 28
Hari/Tanggal :-
Alokasi Waktu : 30 menit
Penyuluh : Mahasiswa Keperawatan

A. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 1 × 30 menit, Keluarga
Pasien di Ruang 28 mampu memahami penyakit kusta.
2. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan sasaran diharapkan mampu :

a. Pengertian penyakit kusta


b. Menyebutkan gejala-gejala penyakit kusta
c. Cara penularan penyakit kusta
d. pengobatan penyakit kusta
e. Pencegahan dari penyakit kusta

B. Materi
a. Pengertian penyakit kusta
b. Gejala-gejala penyakit kusta
c. Cara penularan penyakit kusta
d. Pengobatan penyakit kusta
e. Pencegahan dari penyakit kusta
C. Rencana Kegiatan
1. Metode
Penyuluhan (ceramah dan tanya jawab) tentang Kusta.
2. Media
Leaflet, PPT, leptop, LCD
3. Waktu dan Tempat
Waktu :-
Pukul :-
Tempat : Ruang 28 RSUD dr. Saiful Anwar Malang
4. Peserta : keluarga Pasien ruang 28
5. Tahap – tahap Kegiatan
Tahap Waktu Kegiatan Kegiatan keluarga Metode Media
pasien
Pendahuluan 5’ Pembukaan Diskusi Laptop
- Memperkenalkan diri - Menjawab salam dan
mendengarkan
- Menjelaskan maksud dan - Memperhatikan
tujuan penyuluhan
- Melakukan kontrak waktu - Memperhatikan
- Menyebutkan materi
penyuluhan yang akan
diberikan
Pelaksanaan 15’ Pelaksanaan Diskusi Laptop
- Menjelaskan pengertian - Memperhatikan
imunisasi. dan
- Menjelaskan tujuan - Memperhatikan tanya
imunisasi.
- Menjelaskan penyakit yang jawab
- Memperhatikan
dapat dicegah dengan
imunisasi.
- Menjelaskan jenis-jenis - Memperhatikan
imunisasi.
- Menjelaskan jadwal - Memperhatikan
pemberian imunisasi.
- Menjelaskan keadaan yang - Memperhatikan
timbul setelah imunisasi.
- Menjelaskan perawatan yang - Memperhatikan
diberikan setelah imunisasi.
Penutup 10’ - Memberikan kesempatan - Bertanya Diskusi leaflet
untuk bertanya
- Menjawab pertanyaan - Memperhatikan
sasaran
- Mengevaluasi hasil - Mengikuti evaluasi
penyuluhan dengan aktif
- Menjelaskan kesimpulan
penyuluhan
- Mengucapkan terima kasih - Memperhatikan
dan salam - Menjawab salam

D. Tugas Mahasiswa
1. UB :
2. UB :
3. UB :
4. Patmiah : Moderator dan Penyaji
5. M. Asykar : Notulensi dan operator
6. Pembimbing Akademik : Fasilitator dan observer
7. Pembimbing Klinik : Fasilitator dan observer
Denah Lokasi

Fasilitator

Moderator & Penyaji


Tempat Duduk Keluarga Px
Notulensi dan operator

Fasilitator

E. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Adanya persiapan yang baik terkait alat dan media yang sesuai
dengan kegiatan.
b. Pengorganisasian kegiatan penyuluhan dilakukan sebelum
kegiatan dimulai, yaitu pada tanggal - yang disampaikan kepada
pembimbing penyuluhan bahwa pada tanggal - ada kegiatan
penyuluhan di Ruang 28
c. Jumlah peserta yang hadir sesuai dengan keluarga pasien di
Ruang28.
2. Evaluasi Proses
a. Semua keluarga pasien mengikuti kegiatan penyuluhan dari awal
hingga akhir acara.
b. Keluarga pasien memberikan respon atau umpan balik berupa
pertanyaan
c. Keluarga pasien mampu menjawab pertanyaan terkait Kusta.
3. Evaluasi Hasil
1. Jangka Pendek
a. Sasaran mengerti sekitar 80% dari materi yang diberikan
b. Sasaran memeahami tentang penyakit kusta

2. Jangka Panjang
a. Meningkatkan pengetahuan sasaran mengenai penyakit kusta
sehingga dapat meminimalisir penyakit tersebut.
b. Dapat menjadi agen perubahan dengan cara membagikan pesan
tentang perilaku hidup sehat kepada anggota keluarga yang lain
dan masyaraka
MATERI LEPRA ATAU KUSTA

A. Definisi
Kusta atau lepra disebut juga penyakit morbus hansen. merupakan penyakit
infeksi kronik yang disebabakan oleh bakteri atau kuman mycrobacterium leprae.
Penyakit kusta menyerang kulit dan syaraf tepi seseorang yang menyebabkan syaraf
tepi orang tersebut mati rasa, gangguan pada kulit, kelumpuhan pada tungkai dan
kaki, menyerang sistem pernapasan atas, kerusakan mata, dan membran selaput
lendir.

Kusta atau lepra disebut juga penyakit Morbus Hansen. Merupakan penyakit
infeksi kronik yang disebabakan oleh bakteri atau kuman Mycrobacterium leprae.
Penyakit Kusta menyerang kulit dan syaraf tepi seseorang yang menyebabkan syaraf
tepi orang tersebut mati rasa, gangguan pada kulit, kelumpuhan pada tungkai dan
kaki, menyerang sistem pernapasan atas, kerusakan mata, dan membran selaput
lendir.

B. Penebab

Penyebab kusta adalah kuman Mycobacterium leprae yang masuk ke dalam


tubuh melalui saluran pernapasan (inhalasi) dan kulit (kontak langsung yang lama
dan erat).

C. Tanda & gejala


1. Gejala awal
Penderita kusta tidak merasa terganggu, hanya terdapat kelainan kulit berupa
bercak putih seperti panu ataupun bercak kemerahan.

Kelainan kulit ini : - Kurang rasa atau hilang rasa

- Tidak gatal

- Tidak sakit

2.`Gejala lanjut

Pada keadaan lanjut dan tidak mendapatkan pengobatan yang tepat penyakit
kusta dapat menyebabkan kecacatan pada :

1. Mata: Tidak bisa menutup, bahkan sampai buta


2. Tangan: Mati rasa pada telapak tangan
3. Jari-jari kiting, memendek, dan putus-putus (mutilasi)
4. Lunglai
5. Kaki : Mati rasa pada telapak kaki
6. Jari-jari kiting, memendek dan putus-putus
7. Semper

D. Cara penularan kusta


1. Penularan terjadi dari penderita kusta yang tidak diobati ke orang lain
dengan kontak lama melalui pernafasan.
2. Kontak langsung yang lama dan erat melalui kulit.
3. Tidak semua orang dapat tertular penyakit kusta, hanya sebagian kecil
saja (sekitar 5%) yang tertular kusta.
4. Jadi dapat dikatakan bahwa penyakit kusta adalah penyakit menular yang
sulit menular.
5. Kemungkinan anggota keluarga dapat tertular kalau penderita tidak
berobat oleh karena itu seluruh anggota keluarga harus diperiksa.

E. UPAYA PENCEGAHAN KUSTA

Pencegahan

1. Mencegah kontak dengan kulit penderita

2. Melakukan vaksinasi

3. Meningkatkan sistem imun dengan melakukan hidup sehat

4. Meningkatkan kebersihan pribadi

5. Diagnosis dan pengobatan yang segera

6. Biarkan sinar matahari masuk ke dalam rumah sebab bakteri kusta akan
mati pada suhu yang panas, serta hindari ruangan yang lembab.

7. Tidak memakai air kotor untuk mandi

8. Tidak memakai pakaian–pakaian bekas yang tidak jelas asalnnya

9. Menjaga kesehatan dan kebersihan lingkungan


1. PENATALAKSANAAN
1. Cara Mengobati Penyakit Kusta
Jika hasil pemeriksaan adalah sakit kusta, maka penderita harus minum
obat secara teratur sesuai dengan petunjuk petugas kesehatan.
a. Obat untuk menyembuhkan penyakit kusta dikemas dalam blister yang
disebut MDT (Multi Drug Therapy = Pengobatan lebih dari 1 macam
obat)
b. Kombinasi obat dalam blister MDT tergantung dari tipe kusta, tipe MB
harus minum obat lebih banyak dan waktu lebih lama :

Tipe MB : obat harus diminum sebanyak 12 blister

Tipe PB : obat harus diminum sebanyak 6 blister

Ada 4 macam blister MDT yaitu :

1. Blister untuk PB anak

2. Blister untuk PB dewasa

3. Blister untuk MB anak

4. Blister untuk MB dewasa

c. Dosis pertama harus diminum di puskesmas (di depan petugas), dan


seterusnya obat diminum sesuai petunjuk / arah panah yang ada di
belakang blister.
Daftar Pustaka

Direktorat Jenderal PP – PL.2006. Kusta Dapat Disembuhkan. Depkes RI: Jakarta

Depkes RI, Sistem Kesehatan Nasional, Jakarta, 1982

Ditjen PPM dan PLP, Buku Pegangan Kader dalam Pemberantasan Penyakit Kusta,
Jakarta, 1990

Kosasih, A, Bagian Penyakit Kulit dan Kelamin, Kusta, FK-UI, 1998

Anda mungkin juga menyukai