Anda di halaman 1dari 28

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian


4.1.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian
1. Letak Geografis RSUD Toto Kabila
RSUD Toto Kabila Kabupaten Bone bolango terletak di desa permata
kecamatan tilongkabila. RSUD Toto kabila terletak di desa permata kecamatan
tilongkabila kabupaten bone bolango dengan batas-batas sebagai berikut :
a. Sebelah utara berbatasan dengan desa huntu utara kecamatan bone bolango
selatan
b. Sebelah timur berbatasan dengan desa bongoime kecamatan tilongkabila
c. Sebelah selatan berbatasan dengan desa toto utara kecamatan tilongkabila
d. Sebelah barat berbatasan dengan kelurahan dulomo, kota gorontalo
2. Sejarah singkat RSUD Toto Kabila
Pada mulanya bangunan Rumah Sakit Kusta Toto Kabila (RSKT) adalah
bangunan peninggalan pemerintah jepang yang didirikan pada tahun 1942 dengan
nama Bokuka (bahasa jepang), yang artinya gudang tempat perbekalan. Pada
waktu masa peralihan dari pemerintahan jepang atas usaha dari beberapa anggota
masyarakat daerah kabupaten gorontalo yang di prakarsai oleh dr. Aloei Saboe,
gudang tersebut diminta dari pemerintahan jepang untuk dijadikan tempat khusus,
untuk menampung orang-orang (penderita-penderita) yang mengidap penyakit
kusta.
Pada waktu itu penderita-penderita penyakit tersebut harus di asingkan jauh
dari keluarga dan masyarakat umum, oleh karena penyakit kusta terkenal sebagai
penyakit menular yang sangat berbahaya dan sangat di takuti. Dari tahun ke tahun
makin lama jumlah penderita kusta makin bertambah dengan jumlah 305 orang.
Penderita tersebut berasal dari kabupaten gorontalo seperti Sulawesi tengah dan
kabupaten minahasa (pada saat itu pulau Sulawesi hanya ada satu Propinsi).
Dengan demikian gudang tersebut menjadi tempat mengisolir sekaligus
menampung penderita kusta yang kemudian dikenal masyarakat dengan sebutan
Rumah Sakit Kusta Toto karena berlokasi di desa toto. Maka diberi nama Rumah
Sakit Kusta Toto (RSKT).
3. Visi, Misi, Motto, Falsafah Tujuan dan Nilai RSUD Toto kabila
Visi : Rumah sakit terkemuka di provinsi gorontalo dan sekitarnya
Misi : a. Memberikan kesehatan paripurna, bermutu dan terjangkau yang
berorientasi pada kepuasan pelanggan
b. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang professional
c. Mengelola seluruh sumber daya secara transparan, efektif dan
efesien, dan akuntabel.
d. Meningkatkan kualitas dan kuantitas secara prasarana pelayanan
di semua bidang secara terus-menerus dan berkesinambungan
Motto : Melayani dengan senyuman
Falsafah : Pelayanan kesehatan diselenggarakan dengan berlandaskan etika
dan profesionalitas
Tujuan : Menjadi Rumah Sakit yang mampu memberikan pelayanan prima
dan inovatif dengan dukungan oleh sumber daya manusia yang
handal dan professional
Nilai : Senyum, Integritas, Responsibility, Pengetahuan, Komitmen, Kasih
saying, Empati.
4. Pelayanan Rumah Sakit
a. Pelayanan Medis
1) Rawat jalan : penyakit dalam, penyakit anak, bedah umum, bedah urologi ,
obsetri ginetologi, mata, bedah orthopedic, saraf, jantung, kulit dan kelamin,
fisioterapi, gigi dam mulut, poli umum.
2) Rawat inap : ruang rawat inap interna, ruang rawat inap bedah/ ICU, ruang
nifas, ruang rawat inap VIP, ruang rawat inap anak/ NICU, ruang VK
(bersalin).
3) Tindakan medis : pelayanan bedah sentral, pelayanan hemodialisa,
pelayanan skin center
b. Penunjang Medis
1) Penunjang keperawatan : instalasi gizi, pemeliharaan sarana dan prasarana
(IPSRS), instalasi pemeliharaan alat medic (IPAM).
2) Penunjang diagnostic : instalasi farmasi, instalasi laboratorium, instalasi
radiologi.
4.1.2 Analisis Univariat
1. Karakteristik Responden
Tabel 2. Distribusi responden berdasarkan Usia, Pekerjaan, dan Pendidikan
di RSUD Toto Kabila Tahun 2018
No Karakteristik n %
1 Usia
17-25 tahun 7 29
26-35 tahun 13 54
36-45 tahun 4 16,6
2 Pekerjaan
IRT 12 50
Pegawai 4 16.7
Pedagang 4 16.7
Karyawan 3 15.2
3 Pendidikan
SMA 18 75.0
S1 6 25.0

Sumber : Data Primer dan Sekunder (2018).berdasarkan pembagian umur menurut DEPKES
(2015)
Berdasarkan tabel di atas karakteristik usia responden paling banyak pada
yaitu 26-35 tahun sebanyak 13 responden (54%), usia 17-25 tahun sebanyak 7
responden (29%), dan responden yang paling sedikit pada usia 36-45 tahun yaitu
sebanyak 4 responden (16,6%). Berdasarkan karakteristik tingkat pendidikan
responden paling banyak yaitu SMA sebanyak 18 responden (75%), sedangkan
pendidikan yang paling sedikit adalah S1 sebanyak 6 responden (25%).
1.1.3 Analisis Univariat
Tabel 3. Distribusi tingkat Nyeri sebelum dan sesudah diberikan teknik
relaksasi imajinasi terbimbing kelompok perlakuan
Riang Sedang Berat Total
No Tingkat Nyeri
n % n % n % n %
1 Sebelum 0 0 12 100 0 0 12 100
2 Sesudah 4 40 8 80 0 0 12 100
Sumber : Data Primer (2018)
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa sebelum dilakukan perlakuan
keseluruhan responden mengalami nyeri sedang berjumlah 12 responden (100%).
Dengan skala nyeri rata-rata 4-6. Setelah dilakukan perlakuan responden yang
mengalami nyeri ringan berjumlah 4 responden (60%) dengan skala 1-3, dan yang
mengalami nyeri sedang berjumlah 8 responden (80%) dengan skala nyeri rata-
rata 4.
Tabel 4.Tingkat nyeri sebelum dan sesudah di berikan tehnik relaksasi
imajinasi terbimbing pada pasien post operasi section caesarea
dikelompok kontrol
Riangan Sedang Berat Total
No Tingkat Nyeri
n % n % n % n %
1 Pada awal pertemuan 0 0 12 100 0 0 12 100
2 Pada akhir pertemuan 0 0 12 100 0 0 12 100
Sumber : Data Primer (2018)
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa sebelum dilakukan perlakuan
keseluruhan responden yang mengalami nyeri sedang berjumlah 12 responden
(100%) denga skala nyeri 4-6, nyeri tidak berubah karena responden pada
kelompok kontrol tidak diberikan perlakuan berupa pemberian tehnik relaksasi
imajinasi terbimbing.
4.1.4 Analisa Bivariat
Pada analisis bivariat digunakan Uji T Dependen (Paired Sample T-Test)
karena uji normalitas berdistribusi normal.
Tabel 4. Pengaruh Tehnik Relaksasi Imajiansi Terbimbing terhadap
Penurunan Skala Nyeri Pada Pasien Post Operasi Section di
Kelompok Perlakuan
Variabel Mean Median SD P Value n
Tingakt Nyeri
Sebelum 5,17 5,00 718
0,000 12
Sesudah 3,92 4,00 793
Sumber : Data Primer (2018)
Dari hasil uji statistik pada kelompok perlakuan nilai rata-rata intensitas
nyeri sebelum diberikan tehnik relaksasi imajinasi terbimbing 5.17, dengan
standar deviasi 718 dan nilai rata-rata intensitas nyeri sesudah diberikan tehnik
relaksasi imajinasi terbimbing sebesar 3,92 dengan standar deviasi 793 dengan
nilai P value 0,000 taraf nyata (a=0,05) maka dapat ditarik kesimbulan bahwa
terdapat pengaruh pada pemberian tehnik relaksasi imajinasi terbimbing terhadap
penurunan skala nyeri pada pasien post operasi section caesarea.
Tabel 4. Pengaruh Tehnik Relaksasi Imajiansi Terbimbing terhadap
Penurunan Skala Nyeri Pada Pasien Post Operasi Section di
Kelompok Kontrol
Variabel Mean Median SD P Value n
Tingakt Nyeri
Sebelum 5,67 6,00 492
0,116 12
Sesudah 5,58 6,00 515
Sumber : Data Primer (2018)
Dari hasil uji statistik pada kelompok perlakuan nilai rata-rata intensitas
nyeri pada awal pertemuan sebesar 5,67 dengan standar deviasi 492 dan nilai rata-
rata intensitas nyeri sesudah setelah beberapa menit kemudian tanpa diberikan
perlakuan imajinasi terbimbing terhadap penurunan nyeri di dapatkan rata-rata
sebesar 5,58, dengan standar deviasi 515 dengan nilai P value 0,116 taraf nyata (a
= 0,05) maka dapat ditarik kesimpulan bahwa tidak terdapat pengaruh pada
pemberian tehnik relaksasi imajinasi terbimbing terhadap penurunan nyeri pada
Sectio caesarea.
4.2 Pembahasan
4.2.1 Karakteristik Responden
1. Usia
Berdasarkaan tabel diatas diketahui bahwa usia responden paling banyak
yaitu 26-35 tahun sebanyak 13 responden (54%), usia 17-25 tahun sebanyak 7
responden (29%), dan responden yang paling sedikit pada usia 36-45 tahun yaitu
sebanyak 4 responden (16,6%)
Hasil ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Prasetia at all, 2015
Berdasarkan peneltian dari 20 responden yang diteliti paling banyak usia 36-45
tahun (dewasa akhir) yaitu sebanyak 10 responden (50%), usia 26-35 tahun
(dewasa awal) yaitu sebanyak 6 responden (20%), sedangkan yang paling sedikit
adalah usia 46-55 tahun (lansia awal) yaitu 4 responden (13%).
Berdasarkan pendapat peneliti bahwa pada usia dewasa ambang nyeri
seseorang meningkat, akan tetapi pada usia tersebutlah seseorang dapat
mentoleransi nyeri yang dirasakan. Sehingga pada penelitian ini,usia tidak
mempengaruhi nyeri.
2. Pekerjaan
Karakteristik responden berdasarkan penelitian di dapatkan bahwa jumlah
ibu yang memiliki pekerjaan terbanyak yaitu IRT sebanyak 12 ibu dengan
presentasi 50%, ibu yang memiliki pekerjaan sebagai pagawai sebanyak 4 ibu
dengan prentasi 16,7%, ibu yang memiliki pekerjaan sebagai pedagang sebanyak
4 ibu dengan presentasi 16,7%, serta ibu yang memiliki pekerjaan sebagai
karyawan sebanyak 3 ibu dengan presentsi 15,2%
Nursalam (2001) menyebutkan bahwa pekerjaaan aadalah kesibukan yang
harus dilakukan terutama untuk menunjang kehidupannya dan kehidupan
keluarganya. Seseorang yang mempunyai pekerjaan yang penting dan
memerlukan aktifitas akan mengganggu seseorang dalam mencari informasi
tentang kesehatan.
Menurut peneliti, pekerjaan dapat berpengaruh bagi pengetahuan seseorang
tentang kesehatan. Dimana dilihat dari lingkungan tempat bekerja, kalau tempat
bekerja dilingkungan dunia kesehatan maka otomatis pasti seseorang yang berada
di lingkungan tersebut akan lebih tau tentang dunia kesehatan begitupun di
tempat-tempat lainnya
3. Pendidikan
Karakteristik responden berdasarkan pendidikan yaitu dimana jumlah ibu
yang memiliki pendidikan SMA yaitu sebanyak 18 ibu dengan presentasi 70%
sedangkan ibu yang memiliki pendidikan S1 sebanyak 6 ibu dengan presentasi
25%
Menurut Notoatmodjo (2005) semakin tinggi tingkat pendidikan, semakin
besar pengetahuan dan semakin mudah mengembangkan pengetahuan dan
teknologi yang berdampak pada peningkatan kesejahteraan seseorangg. Hal ini
sependapat dengan hasil penelitian Kuswandari (2016) bahwa ada hubungan
antara pendidikan dengan pengetahuan skala nyeri.
Menurut penulis, pendidkan merupakan hal yang sanggat penting. Karena
pendidkan mempengaruhi pola pikir seseorang tentang sesuatu hal yang nantinya
akan berpengaruh dalam pengambilan suatu keputusan tertentu. Pendidikan
adalah sesuatu yang sangat berpengaruh bagi seseorang dimana jika pendidikan
seseorang semakin tinggi maka pengetahuan mereka semakin luas pula.
4.2.2 Analisis Univariat
Pengaruh tehnik relaksasi imajinasi terbimbing terhadap penurunan skala
nyeri pada pasien sectio casarea, di kelompok perlakuaan

Hasil penelitian menunjukkan ada perbedaan antara penurunan skala nyeri


sebelum dan sesudah melakukan tehnik relaksasi imajinasi terbimbing. Hal ini
dapat dilihat juga dari hasil uji statistik paired sample T test pada kelompok
perlakuaan sebesar P value = 0,000< taraf nyata (a = 0,05). Dan pada kelompok
kontrol hasil uji statistik paired sample T test P value =0,586>taraf nyata (a =
0,05)
Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Kuswandari
(2016). Ini menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara skala nyeri
post operasi sectio caesarea sebelum dan sesudah diberikan tehnik relaksasi
imajinasi terbimbing di RSUP Dr.Karyadi Yogyakarta yaitu sebesar 8,50 dalam
kategori tidak ada nyeri.
Imajinasi terbimbing merupakan tehnik relaksasi yang bertujuan untuk
meegurangi stres dan meningkatkan perasaan tenang dan damai serta sebagai
penenang untuk situasi yang sulit dalam kehidupan. Imajinasi terbimbing
merupakan suatu tehnik untuk mengkaji kekuatan pikiran saat sadar maupun
tidak sadar unutuk menciptakan bayangan gambar yang membawa ketenangan
dan keheningan (amalia, 2014).
Tehnik relaksasi adalah untuk meningkatkan ventilasi alveoli, memelihara
pertukaran gas, mencegah atelaktasi paru, merilekskan tegangan otot,
meningkatkan efesiensi batuk, mengurangi stres baik fisik maupun emmosional
yaitu menurunkan intensitas nyeri (mengontrol atau mengurang nyeri) dan
menurunkan kecemasan.(Satria, 2014)
Tehnik relaksasi imajinasi terbimbing dilakukan dengan cara perlahan-
lahan menutup mata dan fokus pada nafas kemuditan mendorong untuk relaks
untuk mengosongkan fikiran dengan membawa banyangan yang membuat damai
dan tenang, tehnik ini dilakukan dam waktu 10-15 menit. Tenik ini dilakukan agar
dapat mengurangi stres, kecemasan serta dapat menurunkan nyeri.
Menurut peneliti bahwa terdapat mamfaat pada tehnik relaksasi imajinasi
terbimbing bukan hanya dapat menurunkan nyeri pada pasien post operasi sectio
caesarea tetapi juga dapat menurunkan nyeri pada post operasi lainnya. Tehnik
relaksasi imajinasi terbimbing juga terapi alternatif yang dapat meminimalisir
efek samping dan aman karena tidak dikomsumsi secara langusng.
4.2.3 Analisis Bivariat
Pengaruh tehnik relaksasi imajinasi terbimbing terhadap penurunan skala
nyeri pada pasien sectio casarea, di kelompok kontrol

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa tingkat nyeri responden pada


kelompok kontrol yaitu nyeri berat. Nyeri yang dirasakan oleh kelompok kontrol
tidak mengalami perubahan karena responden pada kelompok kontrol tidak
dilakukan tehnik relaksasi imajinasi terbimbing. Hal tersebut dapat dilihat dari
hasil uji statistik paried sampel T test P value = 0.586> taraf nyata (a = 0,05)
Tidak terjadinya penurunan tingkat nyeri pada kelompok kontrol
disebabkan karna di picu adanya sayatan di kulit abdomen. Penelitian ini sejalan
dengan Prijatni (2018) yang berjudul “perbedaan nyeri pada pasien post operasi
sectio caesarea sebelum dan sesudah dilakukan guided imagery” yang
menyatakan bahwa sayatan dikulit abdomen mengakibatkan terputusnya jaringan
pada bagian yang di insisi. Adanya hal tersebut mengakibatkan timbulnya zat-zat
kimia. Hal inilah yang mengakibatkan ternjadinya nyeri pada daerah insisi setelah
efek anastesi berkurang.
Menurut peneliti pada kelompok kontrol tidak terjadi perubahan nyeri,
meskipun responden minumobat, hal tersebut dikarenakan adanya sayatan dikulit
abdomen yang mengakibatkan nyeri tidak mengalami perubahan
Analisa perbandingan tehnik relaksasi imajinasi terbimbing kelompok
intervensi dan kelompok kontrol
Berdasarkan hasil penelitian dari hasil observasi dalam sehari pada 1 orang
responden dimana responden secara keseluruhan mengalami nyeri sedang pada
kelompok intervensi dan nyeri berat pada kelompok kontrol. Sebelum dilakukan
perlakuan, tingkat nyeri yang dirasakan oleh kelompok perlakuan yakni nyeri
sedang sebanyak 12 responden (100%). Setelah dilakukan pemberian tehnik
relaksasi imajiansi terbimbing 10-15 menit maka nyeri yang dirasakan oleh
kelompok perlakuan mengalami penurunan tingkat nyeri yakni nyeri ringan 4
responden (60%) dan nyeri sedang 8 responden (80%)
Berdasarkan hasil penelitian pada kelompok kontrol diketahui bahwa
secara keseluruhan nyeri yang dirasakan responden yaitu nyeri berat, nyeri yang
dirasakan oleh kelompok kontrol tidak mengalami perubahan, hal tersebut
dikarenakan kelompok kontrol tidak diberikan perlakuan apapun, sehingga
kelompok kontrol tidak memiliki pengaruh pada tehnik relaksasi imajinasi
terbimbing.
BAB V
PENUTUP

5.1. Kesimpulan
Terdapat pengaruh tehnik relaksasi imjinasi terbimbing terhadap penrunan
skala nyeri pada pasien post operasi sectio caesarea di rsud toto kabila kabupaten
bonebolang, hal ini disimpulkan sebangai berikut:
1. Karakteristik responden dibedakan menjadi tiga, yakni usia, pekerjaan dan
pedidikan. Pada responden berdasarkan usia 26-35 tahun sebanyak 13
responden (54%), usia 17-25 tahun sebanyak 7 responden (29%), dan
responden pada usia 36-45 tahun yaitu sebanyak 4 responden (16,6%).
Berdasarkan karakteristik tingkat pendidikan SMA sebanyak 18 responden
(75%), sedangkan pendidikan yang S1 sebanyak 6 responden (25%).
2. Tingkat nyeri pada kelompok perlakuan sebelum diberikan tehnik relaksasi
imajinasi terbimbing yaitu nyeri sedang berjumlah 12 responden (100%)
dengan skala nyeri rata-rata 4-6. Sedangkan tingkat nyeri pada kelompok
kontrol sebelum diberikan tehnik relaksasi imajiansi terbimbing yaitu nyeri
berat 12 responden (100%) dengan skala nyeri 7-9
3. Tingkat nyeri pada kelompok perlakuan setelah diberikan tehnik relaksasi
imajinasi terbimbing yaitu nyeri ringan 4 responden (40%) dengan skala
nyeri 1-3 dan tingkat nyeri sedang sebanyak 8 responden (80)% dengan
skala nyeri 4. Hasil uji statistik dengan menggunakan paried simple T test
didapatkan nilai P Value adalah 0,000 artinya terdapat pengaruh terhadap
tehnik relaksasi imajiansi terbimbing terhadap penuruanan skala nyeri pada
pasien post operasi sectio caesarea
5.2. Saran
1. Bagi peneliti sebelumnya
Diharapkan dapat melakukan penelitian lebih lanjut dan mendalam tentang
tehnik relaksasi imajinasi terbimbing
2. Bagi institusi pendidikan
Penelitian ini diharapkan bermamfaat untuk menambah referensi
perpustakaan dan sebagai sumber bacaan tentang tehnik relaksasi iamajinasi
terbimbing terhadap penurunan skala nyeri pada pasien post operasi sectio caesarea
3. Bagi Rumah Sakit
Rumah Sakit dapat melakukan tidakan managemen nyeri dengan terapi
nonfarmakologi sehingga mengurangi dalam pengunaan terapi farmakologi.
LAMPIRAN
Lampiran 1

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

Saya yang bertandatangan dibawah ini

Nama :

Usia :

Alamat :

Setelah mendengarkan penjelasan dari mahasiswa yang bermasud melakukan


penelitia, saya bersedia untuk berpartisipasi sebagai responden dalam penelitian
yang akan dilakukan oleh Larasasty Hunowu dari program Studi Ilmu
Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Gorontalo
yang penelitiannya berjudul “ Pengaruh Tehnik Relaksasi Imajinasi terbimbing
Terhadap Penurunan Skala Nyeri Pada Pasien Post Operasi sectio Caesarea Di
RSUD Toto Kabila’’. Demikian pernyataan ini dibuat untuk digunakan
seperlunya.

Kabila, Februari2018
RESPONDEN

(.............................)
Lampiran 2

PENGARUH TEHNIK RELAKSASI IMAJINASI TERBIMBING


TERHADAP PENURUNAN SKALA NYERI PADA PASIEN
POST OPERASI SECTIO CAESAREA
DI RSUD TOTO KABILA

No. Responden :
Nama Responden :
Alamat Responden :
Tanggal Perlakuan :

DATA RESPONDEN
1. Umur : tahun
2. Pendidikan : 1. S1
2. SMA
3. Pekerjaan : 1. PNS
: 2. IRT
: 3. Pedagang
: 4. Karyawan
Lampiran 3

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


Tehnik relaksasi imajinasi terbimbing

1. PENGERTIAN
Tehnik relaksasi imajinasi terbimbing merupakan kombinasi antara
nafas berirama lambat dengan suatu banyangan yang berguna untuk
relaksasi dan meredakan nyeri
2. TUJUAN
Mengarahkan secara lembut seseorang ke dalam keadaandimana
pikiran mereka tenang dan tetap rileks.
3. MANFAAT
Adapun manfaat tehnik relaksasi imajinasi terbimbing yaitu untuk
mengurangi stres, kecemasan, dan mengurangi rasa nyeri yang dirasakan
A Tahap pre interaksi:
1. Mengeksplorasi perasaan, harapan, dan kecemasan diri sendiri.
2. Menganalisis kekuatan dan kelemahan diri perawat sendiri.
3. Mengumpulkan data tentang pasien
4. Merencanakan pertemuan pertama dengan klien.
B Tahap Orientasi:
1. Berikan salam, tanyakan nama pasien dan perkenalkan diri (Selamat pagi
bapak, dengan bapak siapa yaa? Perkenalkan saya perawat Fasiha perawat
yang bertugas pada pagi hari ini)
2. Menjelaskan prosedur dan tujuan kepada klien atau keluarga klien (Bapak,
adapun tujuan tindakan yang akan saya lakukan ini adalah untuk membuat
bapak agar merasa lebih tenang dan rileks)
C Tahap Kerja:
1. Memberi kesempatan klien untuk bertanya
2. Menjaga privasi klien
3. Mencuci tangan
4. Dimulai dengan proses relaksasi pada umumnya yaitu meminta kepada klien
untuk perlahan-lahan menutup matanya dan fokus pada nafas mereka
5. Klien didorong untuk relaks, mengosongkan pikiran dan memenuhi pikiran
dengan bayangan yang membuat damai dan tenang
6. Klien dibawa menuju tempat spesial dalam imajinasi mereka
7. Dalam melakukan teknik indigunakan 10-15 menit
D Fase Terminasi:
1. Evaluasi respon klien terhadap tindakan yang telah dilakuka
2. Rencana tindak lanjut
3. Kontrak waktu.
4. Dokumentasi
Lampiran 4

LEMBAR OBSERVASI PRE TEST Dan POST TEST


Intervensi Imajinasi Terbimbing
Dengan skala nyeri ringan-
sedang
Skor Nilai
No Nama Umur Pendidikan Pekerjaan
(dilakukan diberikan skor 1 dan
tidak dilakukan diberikan skor
0)
1 2
1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10

11.

12.

13.

14.

15.

16.
Intervensi Imajinasi Terbimbing
Dengan skala nyeri ringan-
sedang
Skor Nilai
No Nama Umur Pendidikan Pekerjaan
(dilakukan diberikan skor 1 dan
tidak dilakukan diberikan skor
0)
1 2
17.

18.

19.

20.

21.

22.

23.

24.
Lampiran 5

Master Tabel Kelompok Perlakuan

No Nama Usia Pekerjaan Pendidikan Pre eks Kategori Post Kategori


eks
1 Ny. M 24 Pegawai S1 6 2 4 2
2 Ny. M 24 Pegawai S1 5 2 3 2
3 Ny. L 43 IRT SMA 5 2 2 2
4 Ny. C 27 IRT SMA 5 2 2 2
5 Ny. A 26 IRT SMA 4 2 2 2
6 Ny. S 23 Pedagang SMA 6 2 4 1
7 Ny.S.M 23 IRT SMA 6 2 4 1
8 Ny. H.k 33 IRT SMA 4 2 2 2
9 Ny. F 27 IRT SMA 5 2 3 2
10 Ny.S.w 26 Pegawai S1 6 2 4 1
11 Ny. M 30 pedagang SMA 4 2 3 1
12 Ny. F 43 Pedagang SMA 5 2 3 2

Keterangan :

Kategori :

1 = nyeri riang

2 = nyeri

3 = nyeri berat
Lampiran 6

Master Tabel Kelompok Kontrol

No Nama Usia Pekerjaan Pendidikan Pre eks Kategori Post eks Kategori

1 Ny. F 21 IRT SMA 5 2 6 2


2 Ny. S 40 Pedagang SMA 6 2 6 2
3 Ny. F 35 Karyawan S1 6 2 5 2
4 Ny. N 27 Karyawan S1 6 2 6 2
5 Ny. W 38 IRT SMA 5 2 6 2
6 Ny. Y 31 IRT SMA 6 2 5 2
7 Ny. w 27 IRT SMA 6 2 6 2
8 Ny. I 25 Pedagang SMA 5 2 5 2
9 Ny. E 30 Pegawai S1 6 2 6 2
10 Ny. L 32 IRT SMA 5 2 5 2
11 Ny. S 25 IRT SMA 6 2 6 2
12 Ny. F 30 Karyawan SMA 6 2 5 2

Keterangan

Kategori :

1 = nyeri riang

2 = nyeri

3 = nyeri berat
Lampiran 7

Uji statistic paired t test

T-Test
KELOMPOK PERLAKUAN

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Pair 1 pretest1 5.17 12 .718 .207

postest1 3.92 12 .793 .229

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Pair 1 pretest1 5.17 12 .718 .207

postest1 3.92 12 .793 .229

Paired Samples Test

Paired Differences

95% Confidence
Interval of the
Difference
Std. Std. Error
Mean Deviation Mean Lower Upper T Df Sig. (2-tailed)

Pair 1 pretest1 -
1.250 .452 .131 .963 1.537 9.574 11 .000
postest1
Uji statistic paired t test

T-Test
KELOMPOK KONTROL

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Pair 1 pretest2 5.67 12 .492 .142

postest2 5.58 12 .515 .149

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig.

Pair 1 pretest2 & postest2 12 .478 .116

Paired Samples Test

Paired Differences

95% Confidence
Interval of the
Difference
Std. Std. Error Sig. (2-
Mean Deviation Mean Lower Upper t df tailed)

Pair 1 pretest2 -
.083 .515 .149 -.244 .411 .561 11 .116
postest2
UJI STATISTIK

Statistics

usia

N Valid 24

Missing 0

Mean 29.58

Median 27.00

Mode 27

Std. Deviation 6.276

Minimum 21

usia

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid 21 1 4.2 4.2 4.2

23 2 8.3 8.3 12.5

24 2 8.3 8.3 20.8

25 2 8.3 8.3 29.2

26 2 8.3 8.3 37.5

27 4 16.7 16.7 54.2

30 3 12.5 12.5 66.7

31 1 4.2 4.2 70.8

32 1 4.2 4.2 75.0

33 1 4.2 4.2 79.2

35 1 4.2 4.2 83.3

38 1 4.2 4.2 87.5

40 1 4.2 4.2 91.7

43 2 8.3 8.3 100.0

Total 24 100.0 100.0


Statistics

pekerjaan

N Valid 24

Missing 0

pekerjaan

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid IRT 12 50.0 50.0 50.0

Karyawa 3 12.5 12.5 62.5

Pedagan 4 16.7 16.7 83.3

Pegawai 4 16.7 16.7 100.0

Total 24 100.0 100.0

Statistics

pendidikan

N Valid 24

Missing 0

pendidikan

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid S1 6 25.0 25.0 25.0

SM 18 75.0 75.0 100.0

Total 24 100.0 100.0


Kelompok Perlakuan

Statistics

pretest

N Valid 12

Missing 0

Mean 5.17

Std. Error of Mean .207

Median 5.00

Std. Deviation .718

Minimum 4

Maximum 6

pretest

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid 4 2 16.7 16.7 16.7

5 6 50.0 50.0 66.7

6 4 33.3 33.3 100.0

Total 12 100.0 100.0

Statistics

postest

N Valid 12

Missing 0

Mean 3.92

Std. Error of Mean .229

Median 4.00

Std. Deviation .793

Minimum 3

Maximum 5
postest

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid 3 4 33.3 33.3 33.3

4 5 41.7 41.7 75.0

5 3 25.0 25.0 100.0

Total 12 100.0 100.0

Kelompok Kontrol

Statistics

postest2 pretest2

N Valid 12 12

Missing 1 1

Mean 5.58 5.67

Std. Error of Mean .149 .142

Median 6.00 6.00

Mode 6 6

Std. Deviation .515 .492

Minimum 5 5

Maximum 6 6

Sum 67 68

pretest2

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid 5 4 30.8 33.3 33.3

6 8 61.5 66.7 100.0


Total 12 92.3 100.0

Missing System 1 7.7

Total 13 100.0

postest2

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid 5 5 38.5 41.7 41.7

6 7 53.8 58.3 100.0

Total 12 92.3 100.0

Missing System 1 7.7

Total 13 100.0

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

pretest postest

N 12 12

Normal Parametersa Mean 5.17 3.92

Std. Deviation .718 .793

Most Extreme Differences Absolute .258 .209

Positive .258 .209

Negative -.242 -.209

Kolmogorov-Smirnov Z .895 .726

Asymp. Sig. (2-tailed) .399 .668

a. Test distribution is Normal.

Test of Homogeneity of Variances

pretest

Levene Statistic df1 df2 Sig.

6.750 2 9 .016

ANOVA
pretest

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 3.867 2 1.933 9.667 .005

Within Groups 1.800 9 .200

Total 5.667 11

Anda mungkin juga menyukai