Anda di halaman 1dari 41

PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK

Tatap Muka - 1
Materi
Ttp. Muka Bahasan
1 Pengantar Pembangkitan TL
2 Instalasi pada Pusat Listrik – 1 (peralatan utama)
3 Instalasi pada Pusat Listrik – 2 (peralatan bantu)
4 Masalah Operasi pada Pusat Listrik - 1 (PLTU, PLTP, PLTG)
5 Masalah Operasi pada Pusat Listrik - 2 (PLTGU, PLTD, PLTA)
6 Masalah Operasi pada Pusat Listrik - 3 (PLTN, PLTS, PLTB)
7 Operasi Pembangkitan TL - 1 (isolated)
8 Operasi Pembangkitan TL - 2 (interkoneksi)
9 Faktor2 operasi pembangkitan TL
10 Pengembangan Pembangkitan TL – 1
11 Pengembangan Pembangkitan TL – 2
12 Analisis Biaya Pembangkitan TL
13 Manajemen Pembangkitan TL
Pengantar

Apa yang disebut Sistem Tenaga Listrik (STL)?

Adalah semua bagian/ komponen dari sistem mulai


Pembangkit hingga pelanggan.

Apa fungsi dari STL?


Fungsi dari STL adalah membangkitkan daya listrik ,
mentransmisikan daya listrik dan mendistribusikan ke
pelanggan pada level tegangan dan keandalan yang
sesuai untuk berbagai pengguna.
Elemen dasar dari Sistem Tenaga Listrik

• Apa elemen dasar dari Sistem Tenaga Listrik ?


Pusat Pembangkit

Gardu Induk Transmisi

Saluran Transmisi

Gardu Induk Distribusi

Sistem Distribusi

Beban
Sistem Tenaga Listrik

Pembangkit

   
Transformator Transformator

Pusat Listrik : Saluran Transmisi Saluran Distribusi Konsumen


PLTU, PLTG, SUTET 500 kV
PLTGU, PLTP, SUTT & SKTT 150 kV
PLTA, PLTD SUTT 70 kV
Sistem Tenaga Listrik di Indonesia
Sistem PLN Isolated System (Non-PLN)
Pembangkit PLN Listrik Swasta
Anak Perusahaan

TT: 70, 150, 500 kV PLN Transmisi


TM: 6, 20 kV & Distribusi
TR: 220, 380 V

Konsumen
SISTEM TENAGA LISTRIK
• Untuk penyediaan tenaga listrik diperlukan berbagai
peralatan listrik. Peralatan listrik tersebut dihubungkan
satu sama lain dan secara keseluruhan membentuk
suatu sistem tenaga listrik
• Sistem Tenaga Listrik : sekumpulan Pusat Listrik dan
Gardu Induk (Pusat Beban) yang satu sama lain
terhubung dgn Jaringan Transmisi sehingga merupakan
sebuah kesatuan Interkoneksi.
• Sistem Tenaga listrik terbagi dalam tiga sub system :
– Sistem Pembangkitan
– Sistem Transmisi
– Sistem Distribusi
PENGUSAHAAN TENAGA LISTRIK JAWA BALI
( Pembangkit, Transmisi/Penyaluran, Distribusi )

Konsumen

Pembangkit Penyaluran & Pusat Pengatur Beban Unit Bisnis


P3B Distribusi

Sub sistem Sub sistem Sub sistem


Pembangkit Transmisi Distribusi
Elemen-elemen Dasar Sistem Tenaga Listrik
KOMPONEN SISTEM TENAGA LISTRIK
KONFIGURASI SISTEM TENAGA LISTRIK
Proses Dasar Pembangkitan Tenaga Listrik

Energi Penggerak Energi Generator Energi


Primer mula Mekanik Sinkron Listrik

Penggerak Mula
Untuk menghasilkan tenaga listrik generator sinkron diputar oleh
mesin penggerak yang disebut penggerak mula.
Jenis penggerak mula :
• Mesin Diesel
• Turbin gas
• Turbin uap
• Turbin air
• Kincir angin.
Klasifikasi pembangkit
MACAM-MACAM ENERGI PRIMER
Energi listrik dihasilkan dari hasil Konversi energi primer baik secara
langsung menjadi energi listrik (sel surya) maupun melalui konversi
menjadi energi panas dan energi mekanik terlebih dahulu.
Macam-macam energi primer yang dapat dikonversi menjadi energi
listrik :
Yang melalui konversi panas dan atau mekanik :
• Energi Kimia yang terdapat pada hasil tambang yang berasal dari
fosil seperti : batubara, minyak bumi, gas alam
• Energi Kimia yang terdapat pada hasil tambang yang berasal dari
mineral, seperti : Uranium, plutonium
• Energi Potensial Air yang terdapat pada sungai, air terjun,
bendungan air, danau.
• Energi Panas Bumi, yang terdapat pada daerah gunung berapi
• Energi Angin
• Energi Kelautan (gelombang laut, panas laut, pasang surut)
Konversi langsung ke listrik :
• Energi Matahari
Subsistem Pembangkitan
• Subsistem Pembangkitan terdiri dari :
– Pusat Pembangkit
– Transformer step up yg menaikkan tegangan keluaran generator
(beberapa kV) ke tegangan tinggi transmisi (150 kV, 500 kV)
• Terdapat berbagai macam Pusat Pembangkit yang tergantung
dari sumber energinya dan teknologi pembangkitannya antara
lain :
– PLTU (batubara, minyak, gas)
– PLTGU (minyak, gas)
– PLTA
– PLTD (minyak)
– PLTG (minyak, gas)
– PLTP
Spring 2009 16
PENGELOMPOKAN PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK

Pengelompokan pembangkit tenaga listrik berdasarkan jenis


energi primer yang dirubah menjadi tenaga listrik
• Pembangkit Termal; dibagi menurut sumber energi panas
yang dikonversikan menjadi tenaga listrik
a. Bahan-bakar fosil : batubara (coal), minyak bumi (oil)
gas alam (natural gas)
b. Tenaga panas bumi (geothermal)
c. Tenaga Nuklir (uranium)
• Pembangkit Tenaga air (hidro)
• Pembangkit Tenaga Angin
• Pembangkit Tenaga Surya.
Jenis-jenis Pusat Listrik

Pemberian nama pusat listrik menurut jenis penggerak mula


yang dipakai
• Pusat Listrik Tenaga Diesel (PLTD) – Mesin Diesel
• Pusat Listrik Tenaga Gas (PLTG) – Turbin Gas
• Pusat Listrik Tenaga Uap (PLTU) – Turbin Uap
• Pusat Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) – Turbin Gas + Uap
• Pusat Listrik Tenaga Air (PLTA) – Turbin Air
Pemberian nama menurut jenis energi yang digunakan
• Pusat Listrik Tenaga Panas-Bumi (PLTP) – Turbin Uap
• Pusat Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) – Turbin Uap
• Pusat Listrik Tenaga Surya (PLTS) – sel surya
• Pusat Listrik Tenaga Bayu (PLTB) – Turbin Angin
Prinsip kerja Pembangkit Termal
Skema PLTU Batubara

Spring 2009 20
PLTU Batubara dengan cooling tower
SIKLUS RANKINE : Siklus Ideal untuk PLTU
Banyak hal tidak praktis terkait dengan siklus Carnot dapat dieliminasi dengan
proses superheating terhadap uap dalam boiler dan proses kondensasi secara
keseluruhan dalam condenser. Siklus yang dihasilkan adalah Siklus Rankine , yang
merupakan siklus ideal untuk pembangkit listrik tenaga uap. Siklus ideal Rankine
tidak melibatkan adanya internal irreversibilities.

The simple ideal Rankine cycle. 22


Skema PLTG
Siklus Brayton pada PLTG
Process Description
1-2 Isentropic compression (in a compressor)
2-3 Constant pressure heat addition
3-4 Isentropic expansion (in a turbine)
4-1 Constant pressure heat rejection

The T-s and P-v diagrams are


Siklus kombinasi (PLTGU)
Siklus kombinasi (Combine cycle)

Combined gas–steam power plant. 26


Skema PLTA

Spring 2009 27
Instalasi pada suatu Pusat Pembangkit Tenaga Listrik
1. Instalasi energi primer (bahan bakar, tenaga air)
2. Instalasi konversi energi primer dan penggerak mula
– PLTU : boiler, turbin, generator
– PLTG : kompresor, turbin, generator
– PLTA : pipa pesat, turbin, generator
3. Instalasi pendingin yang mendinginkan penggerak mula
dan generator
4. Instalasi listrik
– Instalasi tegangan tinggi yang menyalurkan tenaga listrik dari
generator ke jaringan transmisi
– Instalasi tegangan rendah untuk alat bantu dan penerangan
– Instalasi arus searah, untuk kebutuhan proteksi, kontrol dan
telekomunikasi
Masalah utama dalam Pembangkitan Tenaga Listrik
1. Penyediaan Energi Primer
2. Penyediaan air pendingin
3. Masalah limbah
4. Masalah kebisingan
5. Operasi
6. Pemeliharaan
7. Gangguan dan kerusakan
8. Pengembangan pembangkitan
9. Perkembangan teknologi pembangkitan
Penyediaan Energi Primer
• Untuk pembangkit Termal :
– Penyediaan bahan bakar, meliputi :
pengadaan, transportasi, penyimpanan, dan risiko terkait
dengan proses penyediaan bahan bakar tersebut
• Untuk pembangkit Hidro :
– Penyediaan airnya, aliran sungai dan curah hujan, serta
penyimpanannya di waduk. Manajemen daerah tangkapan dan
resapan air. Menejemen pemanfaatan air sungai dan
waduk, sehingga ketersediaannya bisa kontinu sepanjang
tahun, tidak menimbulkan banjir dimusim hujan dan tidak
kekeringan dimusim kemarau
SIKLUS HIDROLOGI
Penyediaan air pendingin

• Masalah penyediaan air pendingin timbul pada pusat


pembangkit termal, khususnya PLTU dan PLTD,
sedangkan PLTG tidak terlalu banyak membutuhkan
air pendingin.
• Untuk PLTU dan PLTD berkapasitas > 25 MW,
dibangun dipinggir pantai karena membutuhkan air
pendingin yang cukup banyak menggunakan air laut.
Untuk PLTD yang kecil pendinginnya bisa
menggunakan radiator udara
Masalah limbah

• Masalah limbah terjadi pada pembangkit termal.


PLTU minyak pada cerobongnya mengeluarkan emisi
berupa SO2, CO2 dan NOx. Bahkan pada PLTU
batubara juga mengeluarkan limbah abu terbang
(flyash), debu dan abu padat.
• Pada PLTD dan PLTG terdapat limbah berupa minyak
pelumas bekas.
• Sedangkan pada pembangkit hidro, tidak
mengeluarkan limbah, malah sebaliknya menerima
limbah berupa sampah dari air sungai yang bisa
menyebabkan terganggunya pengoperasian PLTA
Masalah kebisingan
• Pada pembangkit termal, khususnya PLTD dan PLTG, karena
umumnya terletak dekat dengan lingkungan masyarakat,
menimbulkan masalah kebisingan bagi masyarakat. Untuk itu
tingkat kebisingan harus dijaga pada tingkat yang tidak
melampaui batasan standar

Masalah Operasi
• Pembangkit tenaga listrik umumnya beroperasi 24 jam,
sehingga perlu adanya SDM yang kompeten dengan jumlah
yang memadai. Yang memiliki kompetensi mengoperasikan
dan memelihara pembangkit tersebut sesuai kaidah O&M
• Mengingat 60% biaya penyediaan tenaga listrik adalah biaya
pembangkitan, oleh karena itu pengoperasian pembangkit
harus seefisien mungkin.
Pemeliharaan Pembangkit
Pemeliharaan pembangkit tenaga listrik dilakukan dalam rangka :
• Mempertahankan efisiensi pembangkit
• Mempertahankan keandalan pembangkit
• Mempertahankan umur ekonomis pembangkit

Jenis pemeliharaan pembangkit :


• Pemeliharaan prediktif, rutin periodik jangka pendek (day, week, month)
• Pemeliharaan preventif, rutin periodik tahunan
• Pemeliharaan korektif, untuk mengatasi gangguan sementara maupun
permanen

Peralatan pembangkit yang perlu dipelihara :


• Peralatan yg bergerak/ berputar/ mengalami gesekan
• Peralatan yang menerima suhu tinggi, atau mengalami perbedaan suhu
• Kontak-kontak listrik pada sakelar
• Baterai, peralatan proteksi dan kontrol.
Gangguan dan kerusakan

• Gangguan adalah peristiwa yang menyebabkan bekerjanya


pemutus tenaga secara mendadak sehingga pasokan tenaga
listrik terputus. Gangguan bisa disebabkan oleh faktor
internal, kerusakan peralatan, atau faktor eksternal misalnya
petir atau gangguan di jaringan transmisi.
• Kerusakan pada peralatan pembangkit juga bisa
menyebabkan terputusnya pasokan tenaga listrik, baik yang
bersifat sementara maupun permanen
Pengembangan pembangkit
• Sesuai pertumbuhan beban di konsumen,
Pengembangan pembangkit harus terus menerus
dievaluasi dan dilakukan
• Pembangkit lama yang sdh dibangun, lama-kelamaan
akan tua dan sering rusak, sehingga perlu diganti dengan
pembangkit baru.
• Bilamana dilokasi yang lama masih bisa dikembangkan,
penambahan pembangkit baru bisa diletakkan dilokasi
tersebut.
• Disamping itu dalam pengembangan pembangkit juga
harus memperhatikan kecukupan kapasitas transmisinya
serta ketersediaan energi primernya
Pemilihan operasi pembangkit

700

600

500
GT
US$/ kW-Th

400
Nuclear
300

200
Coal
100 CC

0
0 2000 4000 6000 8000
Jam operasi
Perkembangan teknologi pembangkitan tenaga listrik

• Perkembangan teknologi pembangkitan mengarah


pada :
– Perbaikan /peningkatan efisiensi pembangkitan
– Penemuan teknik konversi energi yang baru
– Penemuan sumber energi primer yang baru yang bersifat
terbarukan
• Perkembangan ini meliputi teknologi hardwarenya,
boiler atau heat exchanger, turbin maupun peralatan
bantunya, serta teknologi softwarenya, proteksi,
kontrol dan aplikasi optimasinya.
Peran Pembangkit dalam Operasi Sistem

Sebagai Pemikul beban dasar (base load power plant)


• daya keluaran besar
• biaya capital tinggi
• biaya operasi rendah
• 5000 jam operasi rata-rata per tahun
• Umumnya PLTU batubara, PLTN, PLTP, PLTA Dasar.

Pemikul beban menengah (intermediate power plant)


• 2200 jam <jam operasi< 5000 jam rata-rata per tahun
• Biaya operasi sedang
• Umumnya PLTGU, pembangkit berbahan bakar minyak.

Sebagai Pemikul beban puncak (peaking unit)


• Jam operasi kurang dari 2200 jam rata-rata per tahun;
• Biaya operasi tinggi, respon thd kenaikan beban cepat
• Umumnya PLTG; PLTA waduk, pumped storage, PLTD.
KOMPOSISI PEMBANGKITAN HARIAN
SISTEM JAWA BALI

16,000

14,000 PLTA Puncak


PLTG / D Minyak
12,000
PLTU Minyak
10,000 PLTGU BBM
B.BARA
8,000
PLTG GAS
6,000 PLTU Gas
PLTGU Gas
4,000
PLTP

2,000 PLTA Dasar

0
0

0
0

0
.3

.0

.3

.0

.3

.0

.3

.0
.3

.0

.3

.0

.3

.0

.3

.0
12

14

15

17

18

20

21

23
00

02

03

05

06

08

09

11

Anda mungkin juga menyukai