Pada umumnya, beban selalu berubah setiap saat. Perubahan ini disebabkan oleh pola
operasi konsumen dalam mengkomsumsi energi listrik yang tidak tetap. Gambar-1
menunjukan perubahan beban dalam tenggang waktu 24 jam (harian) dari type ‘rumah
sangat sederhana’. Pada gambar (daily load curve: LC) ini, beban maksimum (125 watt)
terjadi pada jam ke-17 dan beban minimum (10 watt) terjadi pada jam ke-4. Dalam
perhitungan kurva beban harian ini dirubah menjadi kurva dalam bentuk durasi pada
gambar-2 ( load duration curve: LDC). LDC ini dimulai dari beban puncak sampai pada
beban minimum.
Kedua kurva ini mempunyai kesamaan dalam jumlah energi. Namun load curve
menunjukan history pola pemakain daya listrik yang riil dan sedangkan LDC tidak lagi
dapat menentukan kapan terjadi beban maksimun atau beban lainya. Namun LDC sering
digunakan dalam perhitungan energi dan lainnya.
Gambar-2: Daily load duration curve
Berikut ini adalah istilah-istilah yang umum digunakan dalam menganalisa beban.
average load P
fL ……………………………….1
peak load P̂
Dimana beban puncak adalah beban yang tertinggi dalam selang waktu itu (T jam). Dan
beban rata-rata dihitung berdasarkan persamaan berikut.
T
1
P
T P(t)t …………………………………………..2
0
Untuk selama waktu T maka unit-unit yang dilayani (units served) akan mengkomsumsi
energi sebesar beban rata-rata dikalikan dengan slang waktu T. Perioda waktu akan
menunjukan load factor, seperti daily load factor (kurun waktu 24 jam) atau annual load
factor (kurun waktu 8760 jam). Dengan memperhatikan kurun waktu maka load factor
dinyatakan sesuai dengan kurun waktunya, seperti berikut.
Contoh: pada gambar-1, dalam kurun waktu 24 jam, load factor adalah
43,375
fL 0,347
125
Demand:
Difinisi: demand dari suatu instalasi/system adalah beban rata-rata yang diterima pada
komsumen dalam interval waktu tertentu, misalnya 15 menit, 30 menit, 1 jam atau 2 jam.
Beban disini dapat berupa watt, var, voltamper atau amper. Pada gambar-1, demand
dalam interval 3 jam adalah 108,333 watt, yaitu rata-rata beban dari jam ke-15 dengan
jam ke-18.
Dalam praktek umumnya didapat beberapa jenis beban yang tersambung pada suatu
terminal sehingga beban puncak masing-masing beban belum tentu jatuh pada waktu
bersamaan. Perbebadaan waktu beban puncak ini disebabkan oleh karakteristik konsumen
tersebut masing-masingnya. Misalnya konsumen rumah tangga akan berbeda dengan
konsumen industri dan lainnya. Gambar-3 berikut ini menunjukan tiga macam beban
dengan waktu beban puncak berlainan.
Coincident factor adalah rasio dari demand maksimum system terhadap total beban
tersambung pada system tersebut.
maksimum demand sistem DM s
fc n
total maksimum demand
DM i …………..4
i 1
Dengan:
DMs : maksimum demand system
DMi : maksimum demand pada beban ke-i.
Distribution factor: adalah perbandingan dari besar beban pada waktu beban puncak
system terhadap beban puncaknya.
beban pada kondisi peak load sistem d
ci pls ………….6
beban maksimunya DM i
Misal untuk contoh pada gambar di atas factor distribusi masing-masing beban adalah
35
Beban-1: c1 0,44
80
80
Beban-2: c2 0,8
100
60
Beban-3: c3 0,48
125
n
Beban puncak system: sys ci Pi 0,44 x80 0,8 x100 0,48 x125 175 watt
P
i 1
Oleh karena beban puncak sama dengan demand maksimum maka coincident factor
berdasarkan persamaan-4 adalah
c DM i i
fc i 1
n …………………………………………..7
DM
i 1
i
n
c DM i
fc i 1
n
c ……………………………………………9
DM
i 1
i
Loss factor adalah ratio dari rugi-rugi rata-rata terhadap rugi-rugi beban puncaknya.
average loss
f lf ………………………………………10
power loss at peak load
Contoh: suatu penyulang dengan beban maksimum adalah 2000 kW yang mana rugi-rugi
pada beban ini adalah 80 kW. Diasumsikan loss fctornya adalah 0,15, tentukan!
a. rugi-rugi rata-rata tahunan
b. total rugi-rugi energi tahuanan
Jawab:
a. Dari persamaan-10 didapat: Rugi-rugi rata-rata=0,15 x 80 kW = 12 kW
b. Total kehilangan energi = 12 x 8760 = 105120 kWh
Load diversity adalah perbedaan antara total demand maksimum (peak load) dari semua
beban dengan demand maksimum sistemnya (peak load system).
n
LD DM i DM s …………………………11
i 1
Gambar-4: Sistem distribusi
Gambar-4 di atas adalah suatu system distribusi, penyulang-X pada suatu gardu distribusi
GD-XZ mempunyai beban perumahan (masing-masing 900 VA). Lima buah rumah yang
tersambung secara continue pada system dan dua rumah lainnya masih belum tersambung
(daftar tunggu untuk disambunng).
Demand factor adalah rasio dari maksimum demand system terhadap totol demand yang
tersambung pada system secara terus-menerus.
Pada beban perumahan, total demand tersambung adalah 5x900 VA = 4500 VA. Misalkan
demand maksimum harian adalah 2250 VA, maka faktor distribusinya adalah
2250
fd 0,5
4500
Utility factor adalah ratio dari demand maksimum system terhadap total beban pada
system.
Pada beban perumahan, ratting trafo distribusi 6,3 kVA = 6300 VA. Misalkan demand
maksimum harian adalah 2250 VA,
2250
maka faktor utilitinya adalah f u 0.35714
6300
Plant factor adalah actual energy yang dihasilkan atau dilayani terhadap maksimum
ratting plant dalam periode waktu tertentu. Faktor ini sering juga disebut capacity factor
atau use factor.
Bila dalam suatu perioda T (harian, mingguan, bulanan atau tahunan) mempunyai LDC
dengan peak load (PL) dan load factor (fl), dan ratting capasity dari plant adalah RT
maka plant factor adalah
PLxf l xT PLxf l
fp …………………..16
RTxT RT
Misalnya, suatu penyuplai dengan ratting (kapasitas) adalah 200 MW, beban puncak
sistem 180 MW dengan load factor 0,6,
180x0,6
maka plant factor adalah: f p 0,54
200
Tentukan: factor distribusi
Koinseden factor
Load factor system
Demand factor
Load diversity
Diversity factor
1. Diasumsikan beban pada table di atas dilayani oleh trafo distribusi dengan ratting
450 kVA dengan faktor daya sistem 0,8. Tentukan plant faktornya dan total energi
yang disuplai selama satu hari, satu minggu, satu bulan dan satu tahun.
2. Diasumsikan diperkirakan pada beban dari tabel (soal no 3) rugi-rugi pada beban
puncak adalah 8% dan loss faktor adalah 0,25. Tentukan persentase losses dan
total kehilangan energi dalam satu hari, satu minggu, satu bulan dan satu tahun.