11 C11041305 e K 10
11 C11041305 e K 10
LISTRIK
TM - 10
MATERI
• Ruang lingkup perencanaan STL
• Kriteria perencanaan pembangkitan
• Algoritma perencanaan pembangkitan
Electric Utility Planning
Load shape
Generation Expansion
Production Cost
Planning
Investment Cost
Transmission Planning
Distribution Planning
Time scale
involved
in security
analysis
- Jangka Tahunan
- Jangka Mingguan Operation Planning
- Jangka Harian
Jenis Prakiran Beban
• Long term load forecasting :
- periode 1 - 5 tahun
- perencanaan pemeliharaan pembangkit
- perencanaan kapasitas pembangkit
- kerjasama dengan perusahaan pembangkit
lain yang surplus/defisit energi
- transaksi energi (energy interchange)
35000 High
30000 Medium
20000
Limited
15000
10000
5000
0
1995
1996
1997
1998
1999
2000
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
Limited : Based on Existing Facilities, On Going & Committed Project ----- Supply Driven
Low : Average Growth 7% (Limited + Additional Facilities) ------ Demand Driven
Medium : Average Growth 9% (Low + Additional Facilities) ------ Demand Driven
High : Average Growth 11% (Medium + Additional Facilities) ------ Demand Driven
Perencanaan pembangkitan
• Perencanaan pembangkitan merupakan kegiatan untuk
merencanakan pembangunan dalam rangka penambahan
kapasitas pembangkitan dalam suatu sistem tenaga listrik agar
dapat memenuhi kebutuhan beban.
• Dalam perencanaan pembangkitan terdapat beberapa kriteria
yang harus dipertimbangkan, antara lain :
– Tingkat keandalan (reliability) sistem yang dikehendaki. Semakin tinggi
tingkat keandalan yang ditetapkan, semakin besar investasi yang
dibutuhkan, karena membutuhkan penambahan kapasitas pembangkit
yg semakin banyak.
– Biaya produksi yang optimum, dalam perencanaan pembangkitan,
perlu mempertimbangkan pemilihan sumber dan harga energi primer
serta jenis pembangkitnya, agar diperoleh biaya produksi optimum.
– Ketersediaan dana investasi, dalam perencanaan pembangkitan perlu
mengoptimalkan kebutuhan dana investasi dengan cara mengundang
investor untuk berpartisipasi dalam listrik swasta (IPP)
Keandalan (Reliability)
Reliability
Adequacy Security
(Kecukupan) (Keamanan)
• CAIFI = Customer Average Interruption Frequency Index (int./yr. cust) = Total number
of customer interruptions / Total number of customers interrupted
• CTAIDI = Customer Total Average Interruption Duration Index (h/ y. cust)= Customer
interruption durations / Total number of customers interrupted
Indeks-indeks keandalan
• ENS = Energy Not Supplied = (kwh/y.) = Total energy not
supplied = UE = Unserved Energy
700
600
500
GT
US$/ kW-Th
400
Nuclear
300
200
Coal
100 CC
0
0 2000 4000 6000 8000
Jam operasi
Screening Curve Analysis
500
450
400
350
GT
300
Juta $/ Th
250
200
150 Coal
100 CC
50
0
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
CF (%)
Load Duration Curve
6000
5000
4000
Gas Turbine
Combine Cycle
MW
3000
2000
Coal
1000
0
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
CF (%)
Perencanaan pembangkitan
Misal jika Max Demand 17000 MW, unit terbesar adalah PLTU 660 MW,
maka total kapasitas pembangkit dan cadangannya harus lebih besar
dari 17000 + 660 = 17660. Jika yang beroperasi adalah 15000 MW dan
cadangan hanya 1000 MW (total, 15000 +1000 = 16000), maka STL
dapat dikatakan defisit karena 16000 < 17660. Hampir dapat dipastikan,
ketika peak load terjadi maka akan ada pemadaman (load shedding)
untuk menjaga kestabilan sistem.
RUPTL CHECK
NEW PROJECT
FINANCIAL PROJECTION
FINANCIAL PERFORMANCE
Start
Baca data
Generation Expansion Hitung biaya prod existing sistem
Planning Process
Evaluasi keandalan
Evaluasi investasi
Yes
Sdh Studi
No
semua tahun
Selesai
Proses perencanaan pembangkitan
• Perencanaan pembangkitan merupakan proses pemecahan
masalah yang rumit dan kompleks. Tujuannya guna
memilih perencanaan yang optimum yang memenuhi
kriteria biaya total sistem yang minimum dengan tetap
memenuhi konstrain keandalan, lingkungan dan finansial.
• Banyak model matematik dan program komputer yang sdh
dikembangkan guna membantu agar tugas perencanaan
menjadi lebih mudah, namun pengetahuan dan
pengalaman seorang perencana masih lebh penting
• Salah satu metoda yang sederhanan adalah dengan konsep
pohon keputusan (decision tree),
42
Decision tree for 3 years planning
P1
decision
node P2
Reference P3
node
P4
P5
Pn
st nd th
1 year 2 year 3 year
43
Simplified Sequential Optimization
44
Benefit Cost Ratio Calculation
Lifecycle Cost (LC) :
n
p ( j ) * C * [ 1 esc ] j
LC j 1 [ 1 dsc ] j
(1 )
45
Benefit Cost Ratio Calculation
Lifecycle Benefit (LB) :
m
[ P 0 ( j ) P 1( j )]
LB j 1 [1 dsc ] j
(2)
Lifecycle Benefit
BC Ratio ( 3)
Lifecycle Cost
46
Case Study
• Case study is in the Java-Bali system in the year
1997.
– Installed capacity is 10.386 MW
– Peak load 8.110 MW
– Energy Production 54.409 GWh
– Composition of peak, medium & base load : 20 %, 30 %
and 50 %
• Average electricity demand growth rate per year for
low, medium & high scenario : 9.3 %, 10.6 % and
11.7 %
• Required reserved margin : 25 % - 30 %
47
Case Study
Table 1. Existing power plants composition
48
Daily load curve in Java-Bali system
MW
8000
7000
6000
5000
4000
3000
2000
1000
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
49
Load duration curve in Java-Bali system
MW
8,000
6,000
4,000
2,000
0
1 8784
50
JAWA-BALI SYSTEM
JAWA-
ELECTRICITY SALES PROJECTION (2002 – 2010 )
TWh
160 148
137
126
116
120 107 133
98 125
90 117
83 109
76 102
80 70 95
64 88
57 81
53 52 75
47
40
0
1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010
GW
30,0 28,0
25,9
23,9
25,0 22,0
20,3 25,0
18,6 23,5
20,0 22,1
17,1
20,7
15,7 19,4
14,4
13,3 18,0
15,0 12,2 16,7
11,0 15,5
10,0 9,9
8,8
10,0
5,0
0,0
1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010
53
Case Study
Power Plant Capacity (MW) Operation type FOR (%) Capital Cost ($/kW)
SPP-Coal 600 Base 6.0 1167
SPP-Coal 400 Base 6.0 1285
CCPP-Gas 500 Medium 3.3 750
GTPP-Oil 130 Peaking 3.3 450
54
Case Study
Table 4. New power plant addition based on the simulation result
Scenario
Low Medium High
Year
A B C D LOLH A B C D LOLH A B C D LOLH
(hours) (hours) (hours)
1998 2 0 0 1 8.90 2 0 0 1 11.63 2 1 0 0 9.76
1999 0 3 0 0 15.07 1 2 0 1 12.30 0 4 0 0 14.39
2000 0 3 0 1 11.58 1 2 0 1 10.00 2 0 1 1 10.80
2001 1 1 1 0 8.94 0 2 1 2 8.51 2 0 1 2 8.65
2002 1 2 1 0 7.82 2 0 1 1 6.64 1 2 1 2 6.74
2003 0 2 1 0 10.86 0 2 2 0 6.11 0 3 2 0 4.79
2004 1 0 1 3 15.66 0 2 1 2 13.25 1 0 1 4 13.67
2005 1 0 2 3 11.05 1 1 2 2 11.65 2 0 2 3 11.81
2006 1 1 1 1 11.28 3 0 1 3 4.97 3 0 1 5 5.37
2007 1 1 1 4 5.92 2 0 1 4 4.24 2 0 2 0 9.05
Note :
A = SPP 600 MW - Coal
B = SPP 400 MW - Coal
C = CCPP 500 MW - Gas
D = GTPP 130 MW - Oil
55
Capacity Balance for low scenario
1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007
Peak Load (MW) 8.1109.002 9.965 10.992 12.091 13.252 14.471 15.730 17.051 18.415 19.796
Growth (%) 11 10,7 10,3 10 9,6 9,2 8,7 8,4 8 7,5
Installed Capacity (MW) 10.386 10.386 10.386 10.386 10.386 10.386 10.386 10.386 10.386 10.386 10.386
Capacity Addition (MW) 1330 1200 1330 1500 1900 1300 1490 1990 1630 2020
SCPP - 600 (MW) 1200 600 600 600 600 600 600
SCPP - 400 (MW) 1200 1200 400 800 800 400 400
CCPP - 500 (MW) 500 500 500 500 1000 500 500
GT - 130 (MW) 130 130 390 390 130 520
Total Installed (MW) 10.386 11.716 12.916 14.246 15.746 17.646 18.946 20.436 22.426 24.056 26.076
56
Required capacity addition for low scenario
GW
30
25
20
15
10
0
1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007
30,000
25,000
20,000
15,000
MW
10,000
5,000
(5,000)
2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013
Kap Terpasang 20,096 22,366 22,256 22,436 23,036 23,036 24,331 25,851 26,071
Beban Puncak 15,386 16,275 17,165 18,226 19,344 20,539 21,798 23,141 24,557
Mampu Pasok 16,260 18,154 18,062 18,212 18,712 18,712 19,694 20,863 21,047
Cadangan Operasi 875 1,878 897 -14 -632 -1,826 -2,104 -2,278 -3,510
Catatan :
Mampu Pasok = Kap. Terpasang – Pemeliharaan – Forced Outage – Variasi Musim - Derating
KESIMPULAN
• Perencanaan sistem atau perencanaan jangka panjang bertujuan
untuk mengidentifikasi kebutuhan tambahan fasilitas transmisi
dan pembangkit.
• Perencanaan operasi sebagai pedoman operasi sistem ditujukan
untuk membuat strategi operasi sehingga pengendalian operasi
tenaga listrik dapat dilaksanakan dengan optimal dengan
menggunakan seluruh sumber daya operasi yang ada.
• Kualitas perencanaan sistem tenaga listrik SJB baik dari
perencanaan jangka panjang maupun perencanaan operasi akan
terbantu dengan penggunaan aplikasi antara lain :
– Analisa Sistem Tenaga
– Simulasi Produksi pembangkit ( Unit Commitment & Economic
Distpatch )
– Optimasi Hidro - Termal
– Optimasi PLTA Yang Memiliki Waduk
– Maintenance Scheduling