Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR


“ Kiblat Kebarat ”

Disusun Oleh :
Rizky Amalia Prastika (17030194019)
Vena Salsabila (17030194024)
Firyal Nabilah Q.A (17030194042)
Rivaldi Dwi Kurniawan (17030194045)
Nabila Aurelia Awalin (17030194090)

JURUSAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI SURABAY


KATA PENGANTAR

Segala puja dan puji hanya milik Allah SWT, atas segala berkat, rahmat, taufik, serta
hidayah-Nya yang tak terhingga besarnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan salah satu
tugas mata kuliah yaitu pembuatan makalah Ilmu Sosial Budaya dengan tema “Kiblat
Kebarat”. Dalam menulis makalah ini, Penulis mengalami banyak kendala dan mendapatkan
banyak bantuan dari berbagai pihak sehingga penyusunan makalah ini dapat diselesaikan
dengan baik.

Penulis pun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, karena
kesempurnaan hanya milik Allah SWT. Oleh karena itu, kami minta maaf atas segala
kekurangan yang ada. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan masyarakat
luas.

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................................... i
DAFTAR ISI............................................................................................................................................... ii
BAB I ........................................................................................................................................................ 1
PENDAHULUAN ....................................................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang............................................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................................................... 1
1.3 Tujuan ........................................................................................................................................... 1
BAB II ....................................................................................................................................................... 2
PEMBAHASAN ......................................................................................................................................... 2
2.1 Pengaruh Kiblat kebarat pada Masyarakat Indonesia .......................................................... 2
2.2 Masyarakat Indonesia mudah didominasi Kiblat Kebarat ...................................................... 3
2.3 Cara mengatasi kiblat kebarat yang telah marak di negara Indonesia ................................... 5
BAB III ...................................................................................................................................................... 6
PENUTUP ................................................................................................................................................. 6
3.1 Kesimpulan.............................................................................................................................. 6
3.2 Saran ....................................................................................................................................... 6
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................................... 7

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Menurut Samuel.P.Huntington dalam bukunya yang berjudul ”The Clash Of
Civilization” Kilat Kebarat atau yang biasa kita dengar sebagai Westernisasi adalah
Proses yang mengikuti segala bentuk gaya hidup bangsa barat. Adapun pengertian lain,
Westernisasi adalah suatu perbuatan seseorang yang mulai kehilangan jiwa nasionalisme
yang meniru atau melakukan aktivitas bersifat kebarat-baratan. Kiblat Kebarat sekarang
ini sangat terlihat dan mempengaruhi kehidupan masyarakat Indonesia tanpa kita
sadari,dilihat dari gaya hidup yang bermewah-mewahan,gaya rambut kepirang-pirangan
dan sifat konsumerisme dan glamorisme yang mulai timbul pada tiap diri masyarakat.
Dengan banyak cara, westernisasi menggusur kepribadian suatu bangsa yang merdeka
dan memiliki karakteristik yang unik. Kemudian bangsa tersebut dijadikan boneka yang
meniru secara total peradaban Barat. Westernisasi di Indonesia menurut kami merupakan
suatu masalah yang perlu dicermati bersama karena menyebabkan perubahan terhadap
masyarakat multikultural Indonesia yang semakin lupa akan nilai luhur, budaya, norma,
adat istiadat yang sejujurnya merupakan warisan kepribadian bangsa Indonesia asli
berasal dari nenek moyang kita terdahulu. Dan apabila warisan kepribadian bangsa
tersebut dilestarikan maka sesungguhnya akan memberikan suatu nilai lebih bagi
kehidupan bangsa Indonesia dibandingkan dengan negara lain, karena setiap bangsa
memiliki kepribadian bangsa yang berbeda-beda.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana Pengaruh Kiblat Kebarat pada Masyarakat Indonesia?
2. Mengapa masyarakat Indonesia mudah didominasi oleh Kiblat Kebarat?
3. Bagaimana cara mengatasi kiblat kebarat yang telah marak di negara Indonesia?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengaruh kiblat kebarat pada masyarakat indonesia
2. Untuk mengetahui penyebab masyarakat Indonesia mudah didominasi oleh Kiblat
Kebarat
3. Untuk mengetahui cara mengatasu kiblat kebarat yang telah marak di negara
Indonesia

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengaruh Kiblat kebarat pada Masyarakat Indonesia


Kiblat Kebarat atau gaya kebarat-baratan kini semakin merasuki kebudayaan
Indonesia. Masyarakat Indonesia seakan melupakan warisan kebudayaan nenek
moyang. Westernisasi adalah suatu perbuatan seseorang yang mulai kehilangan
nasionalismenya, yang meniru atau melakukan aktifitas yang bersifat kebarat-baratan
atau budaya orang barat. Kiblat Kebarat ini seperti wabah yang siap menerjang kapan
saja dansiapa saja. Jika kita tak lagi menghargai budaya sendiri.
Dari pandangan sosiologi, westernisasi ini bisa menimbulkan dampak negatif
terhadap suatu budaya apabila proses penyerapan kebudayaannya terlalu berlebihan
dengan tidak memperhatikan aspek-aspek dari budaya lokal itu sendiri. Westernisasi
merupakan sikap meniru mentah-mentah apa yang dilihat tanpa pertimbangan terlebih
dahulu. Kiblat Kebarat biasanya banyak dilakukan oleh orang yang ingin cepat
dikatakan modern dan takut dikatakan ketinggalan jaman. Kebudayaan orang timur
yang dianut oleh orang Indonesia yang bersifat positif seperti gotong royong, sopan,
bersifat kerohanian,tenggang rasa, saling tolong menolong ke sesama mulai
ditinggalkan begitu saja demi westernisasi. Oleh karena itu, banyak orang diantara kita
menjadi orang yang tanggung, menjadi tidak modern karena sikap dan perilaku
modernnya tidak diadopsi, tetapi kebudayaan materinya atau westernisasinya segera
diadopsi.
Kebudayaan merupakan suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama
oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Setiap negara
tentunya memiliki kebudayaan masing-masing. Begitu pula dengan Indonesia. Namun
dalam era globalisasi saat ini, semakin banyak budaya-budaya asing yang masuk ke
Indonesia. Budaya asing yang masuk ke Indonesia, tidak hanya budaya dari negara-
negara barat, namun juga budaya dari negara-negara timur. Permasalahannya yang
kemudian muncul adalah pengaruh budaya barat yang mulai mengena. Perkembangan
pesat era globalisasi saat ini, semakin menekan proses akulturasi budaya, terutama
pengaruh budaya barat. Berbagai informasi melalui media cetak dan elektronik dengan
sentuhan kemajuan teknologi modern mempercepat akses pengetahuan tentang budaya
lain. Namun, perkembangan yang dihadirkan bersamaan dengan pengaruh budaya barat

2
menyebabkan efek, baik positif maupun negatif. Tetapi semua itu tergantung dari cara
berfikir individu menyikapi masuknya budaya barat ke negeri ini. Unsur budaya barat
hendaknya diserap secara selektif dan hati-hati. Kemajuan orang barat di bidang ilmu
pengetahuan dan teknologi patut kita tiru.Karena negara-negara barat mayoritas
memiliki IPTEK yang lebih maju jika dibandingkan dengan Indonesia. Seperti halnya
dibidang pendidikan, ekonomi dan industri. Begitu pula dengan budaya semangat
kerjanya dan berprestasinya yang perlu ditiru.
Dampak Positif :
 Perubahan tata nilai dan sikap
 Pola pikir masyarakat yang berubah, dan menuju masyarakat yang modern
 Berkembangnya ilmu pengetahuan dan juga teknologi, sehingga masyarakat bisa
mengetahui informasi yang ada di Indonesia dan di dunia
 Tingkat kehidupan yang lebih baik
 Sikap yang lebih baik seperti, disiplin, sigap dan lain sebagainya
 Bermunculan produk-produk luar negeri yang diproduksi di Indonesia, membuat
terciptanya lapangan pekerjaan dan meningkatkan taraf hidup masyarakat Indonesia
 Dapat memperkaya keberagaman budaya Indonesia bila dimanfaatkan dengan baik
Dampak Negatif :
 Pola hidup konsumtif
 Sikap individualistis
 Gaya hidup kebarat-baratan
 Kesenjangan sosial
 Menggunakan busana yang idak sesuai dengan norma yang berlaku di Indonesia
 Materialistis
 Budaya hidup bermewah-mewahan
 Tersingkirnya produk dalam negeri, karena masyarakat cenderung memilih ke
barang impor yang anggapannya memiliki merk dan kualitas tinggi.
 Dengan masuknya budaya asing tersebut, maka akan menyebabkan lemahnya nilai-
nilai budaya bangsa, dan masyarakat lama-kelamaan akan meninggalkan budaya
Indonesia yang dianggapnya sudah kuno
2.2 Masyarakat Indonesia mudah didominasi Kiblat Kebarat
Pada dasarnya, hegemoni westernisasi telah melahirkan suatu konsepsi pada
kalangan remaja terutama bahwa kalau mau gaul harus berpakaian atau meniru gaya
orang-orang barat. Di sisi lain, hal ini menyebabkan lunturnya jiwa-jiwa nasionalisme

3
dalam diri mereka sendiri. Jati diri bangsa Indonesia perlu ditingkatkan untuk
mengembalikan kebudayaan Indonesia dengan mengedepankan empat pilar kebangsaan
yakni Pancasila, UUD 1945, dan Bhineka Tunggal Ika. “Melihat di era globalisasi ini,
pengaruh televisi, pengaruh pelajar luar negeri yang membawa kebudayaan asing
masuk ke Indonesia, jadi jati diri bangsa perlu ditingkatkan.
Gerakan westernisasi telah mampu merembes hampir di setiap negara-negara
didunia, khususnya negara Indonesia. Dengan diam-diam masyarakatnya terseret
kedalam peradaban barat yang materialistik dan modern. Akibatnya mereka terikat oleh
roda peradaban barat. Pengaruh westernisasi ini berbeda-beda antara satu negara
dengan negara lain khususnya di Indonesia. Kiblat kebarat ini sudah berkembang
dimasyarakat luas. Dan hal ini menuntut kita untuk mewaspadai manakah yang bisa
diterima dan mana yang tidak perlu diikuti. Pemikiran westernisasi adalah sebuah
arus besar yang mempunyai jangkauan politik sosial kultural dan teknologi. Arus
ini bertujuan mewarnai kehidupan bangsa-bangsa terutama rakyat Indonesia dengan
gaya yang ke barat-baratan. Dengan banyak cara, westernisasi menggusur kepribadian
suatu bangsa yang merdeka dan memiliki karakteristik yang unik. Kemudian bangsa
tersebut dijadikan boneka yang meniru secara total peradaban barat.
Westernisasi di Indonesia merupakan suatu masalah yang perlu
dicermati bersama karena menyebabkan perubahan terhadap masyarakat multikultural
Indonesiayang semakin lupa akan nilai luhur, budaya, norma, adat istiadat yang
sejujurnyamerupakan warisan kepribadian bangsa Indonesia asli berasal dari nenek
moyang kitaterdahulu. Dan apabila warisan kepribadian bangsa tersebut dilestarikan
maka sesungguhnya akan memberikan suatu nilai lebih bagi kehidupan bangsa
Indonesia dibandingkan dengan negara lain, karena setiap bangsa memiliki kepribadian
bangsa yang berbeda-beda.
Faktor-faktor yang dapat menimbulkan Kiblat Kebarat :
- Masuknya budaya barat dan akulturasi budaya.
- Munculnya keinginan kebebasan seperti negara-negara barat
- Kurangnya kesadaran masyarakat akan memilah budaya yang baik dan buruk.
- Masyarakat yang konsumtif terhadap barang-barang dari negara-negara barat.
- Keinginan bangsa barat untuk menguasai dunia. Melalui westernisasi ini dunia
barat mencoba untuk mempengaruhi hampir semua manusia untuk mengikuti
kebudayaanya. Hal ini dilakukan supaya tidak ada kebudayaan lain yang

4
mempunyai karakteristik dankeunikan tersendiri yang dapat menandingi bangsa
barat oleh karena itu di bentuklah westernisasi.

2.3 Cara mengatasi kiblat kebarat yang telah marak di negara Indonesia
Masyarakat yang bersifat dinamis, senantiasa mengalami perubahan baik dari
segi-segi fisik dalam arti perubahan yang menyangkut jenis, jumlah, dan mutu fasilitas
material berkenaan dengan interaksi-interaksi sosial maupun non fisik. Perubahan yang
terjadi di pengaruhi karena beberapa faktor diantaranya komunikasi, cara dan pola pikir
masyarakat, faktor internal lain seperti perubahan jumlah penduduk, penemuan baru,
terjadinya konflik atau revolusi, dan faktor eksternal lainnya seperti bencana alam dan
perubahan iklim, peperangan, dan pengaruh kebudayaan masyarakat lain. Bukan
dampak baik lagi yang akan didapat oleh bangsa ini jika hal ini menjadi kecenderungan
utama tetapi hal buruk yang akan menerpa. Di khawatirkan masyarakat Indonesia akan
kehilangan jati diri karena memaksakan hal yang seharusnya tidak untuk dirinya maka
dari itu setelah mengenali dan mengetahui faktor penyebab masuknya kiblat kebarat
yang mendominasi masyarakat Indonesia, kita mampu menentukan solusi yang tepat
dan relevan yang seharusnya masyarakat Indonesia lakukan yaitu
a) Memberikan pemahaman kepada masyarakat terutama para pemuda akan arti
penting nasionalisme.
b) Mengenalkan budaya-budaya asli Indonesia dan mengajarkan atau melatih para
pemuda untuk mencintai dan melestarikan budaya Indonesia.
c) Melakukan penyaringan-penyaringan terhadap budaya asing yang masuk di
Indonesia, manakah yang dapat diambil dan manakah yang tidak boleh diambil.
d) Memberikan pembekalan keimanan kepada masyarakat terutama pemuda agar
tidak terpengaruh oleh budaya atau gaya hidup yang tidak sesuai.

5
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kiblat kebarat atau westernisasi memengaruhi masyarakat Indonesia baik dalam
berperilaku dan bersosialisasi karena masyarakat tidak memilah terlebih dahulu hal-hal
baru yang masuk ke budaya Indonesia dan dengan mudahnya menerima budaya baru
tersebut dengan tidak memperhatikan budaya asli Indonesia berakibat dampak negatif
bagi individu tersebut. Masyarakat Indonesia mudah didominasi sikap kiblat kebarat
karena masyarakat beranggapan bahwa orang yang gaul dan modern adalah orang-
orang yang kebarat-baratan sehingga masyarakat meniru perilaku orang-orang barat
yang kebanyakan berbeda dengan perilaku orang Indonesia. Oleh karena itu, banyak
masyarakat Indonesia yang bersifat materialistik dan individualistik sehingga jati diri
bangsa Indonesia-pun lama kelamaan akan hilang.

3.2 Saran
Kiblat kebarat atau westernisasi memiliki dampak positif juga dampak negatif,
oleh karena itu kita sebagai masyarakat hendaknya memilah terlebih dahulu dan
memperhatikan aspek-aspek dari budaya lokal agar nilai luhur bangsa Indonesia tetap
ada dan tidak hilang. Selain itu mind-set orang Indonesia juga harus dirubah bahwa
orang yang gaul dan modern tidak hanya orang yang bergaya kebarat-baratan sehingga
jati diri bangsa Indonesia tidak akan hilang. Untuk mengantisipasi adanya kiblat
kebarat maka sebaiknya diberikan pemahaman kepada masyarakat terutama para
pemuda akan arti penting nasionalisme, mengenalkan budaya-budaya asli Indonesia
dan mengajarkan atau melatih para pemuda untuk mencintai dan melestarikan budaya
Indonesia, melakukan penyaringan-penyaringan terhadap budaya asing yang masuk di
Indonesia, serta memberikan pembekalan keimanan kepada masyarakat terutama
pemuda agar tidak terpengaruh oleh budaya atau gaya hidup yang tidak sesuai.

6
DAFTAR PUSTAKA

Andhiyana, Mita. 2012, Westernisasi [online]. Tersedia:


http://mithaandhiyana2.wordpress.com/2012/01/25/westernisasi/ [10 November
2015]

Choku. 2011, Makalah Pengaruh Budaya Asing [online]. Tersedia:


http://chokyboel.blogspot.com/2011/07/makalah-pengaruh-budaya-asing-di.html [10
November 2015]

Tim Dosen MKDU FPIPS UPI. 2015. “Pendidikan Sosial Budaya”. Bandung: CV. Maulana
Media Grafika

Winarno, Budi. 2007. Globalisasi dan Krisis Demokrasi. Jakarta: PT. Buku Kita.

Wirawan, I.B. 2012. Teori-Teori Sosial Dalam Tiga Paradigma. Jakarta: Kencana Prenada
Media Group.

Anda mungkin juga menyukai