Anda di halaman 1dari 5

Sistem pengukuran

Bab III • Sistem pengukuran merupakan bagian


pertama dalam suatu sistem
SISTEM PENGUKURAN pengendalian
• Jika input sistem pengendalian salah,
III.1. Karakteristik Statis maka output salah
III.2. Karakteristik Dinamis • Jika hasil pengukuran (input sistem
pengendalian) salah, maka hasil
III.3. Prinsip Dasar pengendalian pasti salah, walaupun
Pengukuran sebenarnya sistem pengendalian
sangat baik

Karakteristik instrument III.1. Karakteristik


pengukuran Statis
1. Karakteristik Statis • Akurasi
 karakter yang menggambarkan • Presisi
parameter instrument dalam keadaan • Toleransi
steady • Range (span)
2. Karakter Dinamis • Linieritas
 karakter yang menggambarkan • Hysterisis
respon (tanggapan) dinamik (fungsi
waktu)

2. Dalam presentase span


Akurasi (ketelitian)
contoh : pressure transmitter range 100 –
• Ketepatan alat ukur dalam 400 psi. akurasi 0,5 % span
memberikan hasil pengukuran akurasi = 0,5 % x (400 – 100) = 1,5 psi
Ada beberapa cara menyatakan akurasi Jika pengukuran menunjukkan 200 psi,
maka sebenarnya adalah 198,5 – 201,5 psi
1. Dalam variabel pengukuran
3. Dalam presentase skala maksimum
contoh ; Termometer skala 0OF –
100oF dengan akurasi 1 OF contoh voltmeter skala maksimum 200 V dg
akurasi 1% FS (full scale)
Artinya jika pengukuran menunjukkan
60 OF, maka nilai sebenarnya adalah akuras = 1 % x 200 = 2 V
59OF – 61oF

1
4. Dalam presentase pembacaan
Presisi / repeatability
contoh Level transmitter mempunyai
akurasi 5 % output • Kemampuan sistem pengukuran untuk
jika sinyal menunjukkan 40 %, maka menampilkan ulang output yang sama
akurasi adalah 40 x 5 % = 2 %, pada pengukuran berulang singkat
sehingga nilai sebenarnya 38 – 42 % Contoh
jika sinyal menunjukkan 60 %, maka voltmeter mempunyai repeatability 0,2 %.
akurasi adalah 60 x 5 % = 3 %, jika pengukuran sebenarnya 100 v, maka
sehingga nilai sebenarnya 57 – 63 % ketika pengukuran diulang – ulang ( mis
20 kali) maka pembacaan akan berkisar
99,8 – 100,2 V

Akurasi vs presisi Toleransi

• Menunjukkan kesalahan maksimum


• Contoh hidrometer mempunyai
spesifikasi
Range 600 – 650 kg/m3
scale subdivision 1 kg/m3
akurasi rendah
presisi rendah
akurasi rendah
presisi tinggi
akurasi tinggi
presisi tinggi tolerance 0,6 kg/m3
Alat ini untuk mengukur densitas 600 –
650 kg/m3, skala interval 1 kg/m3, dan
kesalahan maksimum 0,6 kg/m3

Range (span) Sensitivitas

• Selisih nilai maksimum dan minimum • Perubahan output instrumen yang


yang dapat diukur oleh alat terjadi ketika kualitas pengukuran
• Contoh termometer berubah
range and subdivision OC maximum error OC • Contoh timbangan
- 0,5 to + 40,5 x 0,1 0,2 Capacity 250 g Sensitive to 1 mg
Artinya kisaran pengukuran – 0,5 sampai 40,5 • Artinya timbangan dapat digunakan
OC, skala interval 0,1 OC dan kesalahan
sampai 250 g dan perubahan massa
maksimum 0,2 OC
yang dapat dideteksi sebesar 1 mg

2
Linieritas
Pengukuran yang baik adalah jika input
pengu-kuran (nilai sesungguhnya)
memberikan output (nilai yang ditunjukkan • Penyimpangan dari garis linier disebut
alat ukur) yang sebanding lurus linieritas
• Sebuah alat ukur mempunyai linieritas 1
% jika kurva hubungan input (keadaan
sesungguhnya) dan output (yang
ditunjukkan alat ukur) berkelok
menyimpang selisih +- 1 %

Hysterisis

• Bentuk non linier : parabola, berkelok, Contoh : Suatu termometer digunakan


lengkung untuk mengukur 60 OC, akan
• Control valve linier pada 40 – 75 % menunjukkan angka yang berbeda jika
bukaan, artinya jika hubungan sinyal input sebelumnya digunakan untuk mengukur
dengan aliran (flow) yang melalui control fluida 20 OC dengan jika sebelumnya
valve linier (lurus) pada 40 – 75 %. digunakan untuk mengukur fluida 100
OC

• Perbedaan (kesalahan) ini disebut


hyterisis

III.2. Karakteristik Dinamis


output • Hubungan input (nilai sesungguhnya) dan
output (nilai yang ditunjukkan alat ukur)
sebagai fungsi waktu dapat dinyatakan
dengan persamaan

dn y d n −1 y dy
an n
+ a n −1 n −1 + ... + a1 + a 0 y = bf ( t )
dt dt dt
y  variabel output deviasi
input f  variabel input deviasi
Variabel deviasi = selisih nilai sesungguhnya
dengan nilai keadaan steady

3
Instrumen orde nol Instrumen orde satu
dy
ao y = b f(t) a1 + a 0 y = bf ( t )
dt

y = b/a f(t) dy
τP + y = K P f (t)
dt
a1
τP = disebut sebagai time constant
a0 (konstanta waktu)
b
KP = disebut sebagai steady-state gain atau static
a0 gain atau gain

III.3. Prinsip Dasar


contoh
Pengukuran
Termometer mempunyai konstanta waktu
0,1 menit pada temperatur steady 90
OF. Pada t = 0, termometer ditempatkan

pada cairan temperatur 100 OF.


Signal Signal
Tentukan waktu yang dibutuhkan untuk
Kuantitas Display/
mencapai 98 OF. Static gain = 1. Transducer
Signal
Conditioner Recorder
Yang diukur

Transducer atau elemen


Signal conditioner
pendeteksi
• yaitu elemen sistem pengukuran yang • yaitu elemen sistem pengukuran yang
berfungsi mengubah satu bentuk berfungsi mengkonversi informasi dari
informasi (signal) menjadi bentuk transducer menjadi bentuk informasi
informasi lain. Perubahan bentuk yang dapat ditampilkan (didisplay).
informasi ini dimaksudkan untuk Elemen ini bertugas memperbesar
mendapatkan bentuk informasi yang informasi dari transducer agar dapat
dapat diukur terbaca pada display alat pengukuran.

4
Display Penempatan Display

• yaitu elemen sistem pengukuran yang • Display lokal


berfungsi mengkonversi signal  langsung di alat yang diukur, murah (tanpa
transmisi dan sistem digital)
instrumen dari satu bentuk menjadi
• Display panel lokal
bentuk lain yang didesain untuk
 beberapa alat ditampilkan pada panel di
memberikan persepsi bagi pengamat sekitar peralatan
(orang yang melakukan pengukuran) • Control room
 hasil pengukuran ditampilkan di ruang
khusus
• Remote monitoring

Anda mungkin juga menyukai