Disusun Oleh :
1. Indo Permana Putra
151234016
2. Ishaq Al Hammady
151234017
3. M. Raedi Rahman
151234018
4. M. Juwildia Prayoga
151234019
5. Monica 151234020
Kelas : 1-TPKM
Prodi : D4 Teknik Perancangan
dan Konstruksi Mesin
Mesin frais ini mempunyai konstruksi perkakas potong (milling cutter) yang terpasang pada
poros spindel dengan posisi tegak lurus terhadap meja. Mesin frais ini digunakan untuk mengefrais sisi ,
frais muka, frais ujung, alur, celah, bentuk melingkar, bentuk bertingkat dan sebagainya.
Mesin frais ini dapat dioperasikan sebagai mesin frais horisontal maupun vertikal, digunakan
untuk pekerjaan yang mempunyai keragaman (kompleksitas) tinggi. Posisi spindel dapat diubah menjadi
horisontal maupun vertikal. Hampir semua pekerjaan dapat dilakukandengan mesin frais ini. Salah satu
kelebihannya adalah meja mesin yang dapat digerakkan secara manual maupun otomatis.
Konstruksi mesin freis
universal tidak berbeda dengan
mesin freis datar, perbedaannya
hanya terletak pada mejanya. Meja
mesin dapat digeser (diputar)
sehingga membentuk sudut
(swivel), disamping dapat bergerak
mendatar dan tegak. Oleh karena
itu mesin freis universal sering
digunakan untuk membuat benda
kerja roda gigi spiral (heliks). Sumbu utama (spindel) gaungan bidang vertikal & horizontal.
Jadi frais universal adalah salah satu jenis mesin frais yang dapat digunakan pada posisi tegak
(vertical) dan mendatar (horizontal) dan memilki meja yang dapat digeser/diputar pada kapasitas
tertentu.
Mesin frais ini termasuk mesin frais produksi yang dapat mengerjakan benda kerja dengan hasil
yang sama (seragam) dalam jumlah banyak.
b. Mesin frais lutut dan tiang (column and knee milling machine)
Mesin frais ini paling banyak digunakan, seperti dibengkel, karena peralatannya lebih fleksibel
digunakan pada berbagai kondisi pemotongan. Bagian utamanya adalah tiang dimana dipasang lutut
yang dapat digerakkan naik turun.
1. Head
Merupakan tempat mekanisme motor penggerak terpasang untuk menggerakkan spindel.
2. Spindel
Arbor digunakan untuk mencekan pahat frais yang terpasng pada sumbu utama. Arbor
juga disebut poros frais, berfungsi sebagai tempat kedudukan pisau frais dan ditempatkan pada
sumbu mesin. Bentuknya panjang dan sepanjang badannya diberi alur spie (pasak), pada
ujungnya berbentuk tirus dan ujung lainnya berulir, dilengkapi ring penekan (collar). Arbor juga
dibuat dengan bentuk yang pendek untuk pengikatan pisau-pisau frais sisi. Ukurannya sesuai
dengan standar lubang pisau frais, misalnya 22, 27, dan 23 mm atau 7/8 inch, 1 inch, dan 11/4
inch. Arbor dibuat dari baja paduan yang tahan puntiran dan bengkokan.
Gambar 3. Arbor
4. Arbor support
Column berfungsi untuk menyokong dan menuntun knee saat bergerak vertikal.
6. Knee
Merupakan bagian yang terapsang pada column, tempat mekanisme (transmisi penggerak) pengaturan
pemakanan (feed) dan menopang saddle.
7. Saddle
Saddle terpasang pada knee yang bergerak keluar masuk ke arah operator secara manual dengan
mengatur handwheel maupun secara otomatis. Saddle digunakan untuk menopang meja.
8. Feed dial
9. Crossfeed handwhell
Crossfeed handwhell digunakan unruk menggerakkan meja (bed) secara hroisontal di depan column.
10. Base
Merupakan landasan mesin yang terletak menyatu dengan lantai. Base juga berfungsi sebagai reservoir
(penampung fluida pendingin)
Benda kerja dapat dipasang antara dua senter, satu senter dipasang dalam lubang dalam spindel kepala
pembagi dan senter lainnya dipasang pada kepala lepas.
Gambar 4. Kepala Pembagi
12. Kepala
lepas
Kepala lepas
digunakan
untuk
menahan
benda kerja
yang panjang,
kepala lepas
sebagai salah
satu senter
pada mesin
frais.
Gambar 5. kepala lepas
Untuk mesin frais tegak, meja putar digunakan sebagai kepala pembaginya. Pada alat ini dibuat alur T
untuk mencekam benda kerja dengan baut jepit.
Ragum digunakan untuk menjepit benda kerja. Macam-macam ragum antara lain :
Rangkanya dibuat dari besi tuang dengan rahang pengragum dari baja perkakas yang disepuh.
Ragum pelat dibuat lebih kuat dari ragum biasa. Ragum ini sangat cocok untuk mesin yang besar dan
pekerjaan berat.
Ragum universal sudut dapat diputar dalam arah horizontal dan vertical sebesar sudut (derajat)
tertentu.
d. Ragum busur
Gambar 6. macam-
macam ragum
D. Macam-Macam Pisau
Frais
Pisau frais aksial digunakan unrtuk memotong rata dan sejajar dengan putaran arbor.
Gambar 7. pisau frais aksial
Pisau frais radial digunakan untuk mengefrais permukaan menyudut terhadap putaran arbor.
Pisau frais profil digunakan untuk membuat bentuk yang berjari-jari (concave, convex, corner rounding).
Gambar 9. pisau
frais profil
Gambar 10.
pisau frais alur
T (tee)
b. Pisau frais ekor burung
Gambar 11.
pisau frais ekor
burung
c. Pisau frais
alur pasak
Ada dua jenis pisau frais berdasarkan putarannya. Pisau kanan jika pemakanan pisau searah jarum jam.
Pisau kiri jika pemakanan pisau berlawanan arah jarum jam.
2. Penyetelan
a. Pisau frais
Pisau frais mempunyai lubang ditengahnya untuk penyetelan pada arbor atau pemegang lainnya
yang akan mengikat langsung ke sumbu mesin. Untuk itu, sumbu utama mesin dibuat berlibang tirus
(sebagai pengikat yang tidak mudah lepas dan mudah dikeluarkan kembali).
Pemegang pisau sisi telah distandarisasi. Pisau sisi dapat diikatkan pada bagian belakangnya kemudian
diikat dengan mengencangkan mur pengunci.
4. Quick Taper
Merupakan pengembangan alat pemegang pisau dengan ketirusan besar untuk memudahkan melepas
kembali pisau frais.
Digunakan untuk mencekam pahat frais, khususnya pada pembuatan lubang dan taper.
F. Klasifikasi Proses Frais
Proses frais dapat diklasifikasikan dalam tiga jenis. Klasifikasi ini berdasarkan jenis pisau, arah
penyayatan, dan posisi relatif pisau terhadap benda kerja (Gambar 14).
Proses frais ini disebut juga slab milling, permukaan yang difrais dihasilkan oleh gigi pisau yang
terletak pada permukaan luar badan alat potongnya. Sumbu dari putaran pisau biasanya pada bidang
yang sejajar dengan permukaan benda kerja yang disayat.
Pada frais muka, pisau dipasang pada spindel yang memiliki sumbu putar tegak lurus terhadap
permukaan benda kerja. Permukaan hasil proses frais dihasilkan dari hasil penyayatan oleh ujung dan
selubung pisau.
Pisau pada proses frais jari biasanya berputar pada sumbu yang tegak lurus permukaan benda
kerja. Pisau dapat digerakkan menyudut untuk menghasilkan permukaan menyudut. Gigi potong pada
pisau terletak pada selubung pisau dan ujung badan pisau.
Metode proses frais ditentukan berdasarkan arah relatif gerak makan meja Mesin Frais terhadap putaran
pisau (Gambar 15.). Metode proses frais ada dua yaitu frais naik dan frais turun.
Frais naik biasanya disebut frais konvensional (conventional milling). Gerak dari putaran pisau
berlawanan arah terhadap gerak makan meja Mesin Frais (Gambar 15.). Sebagai contoh, pada proses
frais naik apabila pisau berputar searah jarum jam, benda kerja disayat ke arah kanan. Penampang
melintang bentuk beram (chips) untuk proses frais naik adalah seperti koma diawali dengan ketebalan
minimal kemudian menebal. Proses frais ini sesuai untuk Mesin Frais konvensional/manual, karena pada
mesin konvensional backlash ulir transportirnya relatif besar dan tidak dilengkapi backlash
compensation.
Proses frais turun dinamakan juga climb milling. Arah dari putaran pisau sama dengan arah gerak
makan meja Mesin Frais. Sebagai contoh jika pisau berputar berlawanan arah jarum jam, benda kerja
disayat ke kanan. Penampang melintang bentuk beram (chips) untuk proses frais naik adalah seperti
koma diawali dengan ketebalan maksimal kemudian menipis. Proses frais ini sesuai untuk Mesin Frais
CNC, karena pada mesin CNC gerakan meja dipandu oleh ulir dari bola baja, dan dilengkapi backlash
compensation. Untuk Mesin Frais konvensional tidak direkomendasikan melaksanakan proses frais turun,
karena meja Mesin Frais akan tertekan dan ditarik oleh pisau.
Proses pemesinan dengan Mesin Frais merupakan proses penyayatan benda kerja yang sangat efektif,
karena pisau frais memiliki sisi potong jamak. Apabila dibandingkan dengan pisau bubut, maka pisau
frais analog dengan beberapa buah pisau bubut (Gambar 5.). Pisau frais dapat melakukan penyayatan
berbagai bentuk benda kerja, sesuai dengan pisau yang digunakan. Proses meratakan bidang, membuat
alur lebar sampai dengan membentuk alur tipis bisa dilakukan oleh pisau frais (Gambar 16.).
1. Kekerasan (hardness)
Keras Lunak
CS lambat CS Cepat
2. Keuletan (ductility)
Ulet Getas
CS lambat CS Cepat
Untuk menentukan cutting speed tidak bisa hanya berdasarkan salah satu faktor saja dan tidak
ada rumusan yang pasti dalam menentukan cutting speed karena setiap material mempunyai
karakteristik yang berbeda. Dalam penentuan cutting speed kebanyakan dilakukan secara empiris saja.
Factor yang paling mendekati dalam penentuan cutting speed paling mudah dilihat dari tegangan tarik
suatu material atau dengan melihat dua atau seluruh factor diatas. Misalnya material yang lunak, ulet
dan teg. tarik tinggi mempunyai cutting speed yang lebih tinggi dari pada material yang lebih keras tetapi
getas dan teg tariknya rendah.
Berikut adalah
tabel cutting
speed lain dari
beberapa jenis
material untuk
alat potong HSS
Perhitungan
Dari cutting speed maka putaran mesin dapat diperoleh dari :
Ket :
n = putaran spindle
(putaran/menit)
D = Diameter pisau frais (milimeter)
CS = Cutting Speed (meter/menit)
Catatan :
Untuk pisau frais dari carbide Cutting Speed = 2 x CS Cutter HSS
Untuk Twist Drill, NC drill dsb Cutting Speed = 0.5 x CS Cutter HSS
Untuk Countersink, Reamer dsb Cutting Speed = 0.25 x CS Cutter HSS
Untuk Boring head disesuaikan dengan material alat potong.
Feeding dalam proses pengefraisan adalah jarak penyayatan dalam satu menit yang di hitung
dari besarnya sayatan pergigi (sz atau fz) dikalikan dengan jumlah mata potong dan dikalikan putaran
pisau frais dalam satu menit.
Dirumuskan :
Ket :
s = feeding (mm/menit)
sz = sayatan per gigi (mm/gigi)
z = jumlah gigi
n = putaran pisau frais (putaran/menit)
Note :
Harga
tersebut
diatas
adalah
maksimum