Anda di halaman 1dari 23

PEMBEKALAN MAHASISWA GENAP 2018/2019

JADWAL PRAKTEK SUBANDI


Hari Ke Minggu Ke
1 2 3 4
1 ( Senin ) KONFEREN KONFEREN KONFEREN Persiapan ujian
TUTORIAL TUTORIAL TUTORIAL 22/10/2018
1/10/2018 8/10/2018 15/10/2018
B Nik Bu Resti Bu Yulis
2 (Selasa) ASKEP Askep & ASKEP DOPS
Diskusi Jurnal 16/10/2018
2/10/2018 23/10/22018
9/10/2018
3 (Rabu) ASKEP ASKEP ASKEP
10/10/2018 17/10/2018
3/10/2018
4 (Kamis) ASKEP ASKEP ASKEP
11/10/2018 18/10/2018
4/10/2018
5 (Jumat) DOPS DOPS DOPS SOCA
5/10/2018 12/10/2018 19/10/2018
26/10/2018
Bu Nik
6 ( Sabtu ) KONFEREN KONFEREN KONFEREN
TUTORIAL TUTORIAL TUTORIAL
6/10/2018 13/10/2018 20/10/2018

Jadwal fleksibel sesuai dengan kesepakatan mahasiswa dengan preceptor


JADWAL KUSNADI
Hari Ke Minggu Ke
1 2 3 4
1 ( Senin ) KONFEREN KONFEREN KONFEREN Persiapan ujian
TUTORIAL TUTORIAL TUTORIAL 22/10/2018
1/10/2018 8/10/2018 15/10/2018
Bu Yulis B Nik B Resti
2 (Selasa) ASKEP Askep & ASKEP DOPS
Diskusi Jurnal 16/10/2018
2/10/2018 23/10/22018
9/10/2018
3 (Rabu) ASKEP ASKEP ASKEP
10/10/2018 17/10/2018
3/10/2018
4 (Kamis) ASKEP ASKEP ASKEP
11/10/2018 18/10/2018
4/10/2018

1
5 (Jumat) DOPS DOPS DOPS SOCA
5/10/2018 12/10/2018 19/10/2018
26/10/2018
Bu Resti
6 ( Sabtu ) KONFEREN KONFEREN KONFEREN
TUTORIAL TUTORIAL TUTORIAL
6/10/2018 13/10/2018 20/10/2018

JADWAL PRAKTIK BINA SEHAT

Hari Ke Minggu Ke
1 2 3 4
1 ( Senin ) KONFEREN KONFEREN KONFEREN Persiapan ujian
TUTORIAL TUTORIAL TUTORIAL 22/10/2018
1/10/2018 8/10/2018 15/10/2018
Bu Resti Bu Yulis Bu Nik
2 (Selasa) ASKEP Askep & ASKEP DOPS
Diskusi Jurnal 16/10/2018
2/10/2018 23/10/22018
9/10/2018
3 (Rabu) ASKEP ASKEP ASKEP
10/10/2018 17/10/2018
3/10/2018
4 (Kamis) ASKEP ASKEP ASKEP
11/10/2018 18/10/2018
4/10/2018
5 (Jumat) DOPS DOPS DOPS SOCA
5/10/2018 12/10/2018 19/10/2018
26/10/2018
B Yulis
6 ( Sabtu ) KONFEREN KONFEREN KONFEREN
TUTORIAL TUTORIAL TUTORIAL
6/10/2018 13/10/2018 20/10/2018

METODE:
1. Konferen
2. Tutorial
3. Askep dan diskusi kasus
4. Diskusi Jurnal (satu orang 1 jurnal)
5. DOPS
6. SOCA

2
STRATEGI BELAJAR
1. Konferen
Fase Kegiatan Pembelajaran Waktu Keter
laksa
Preseptee Sikap yang Preseptor naan
dikembangka
n
Pra Orientasi Motivasi, Memfasilitasi Sebelum
Pembelajaran ruangan kesiapan sarana masuk
belajar pembelajaran ruangan
Pendahuluan Mendengar Penuh Salam Hari
aktif, semangat dan Berdoa pertama
memerhatikan rasa ingin Menanyakan masuk
, dan tahu kesehatan ruangan
responsif dan kesiapan
belajar
Kegiatan inti Menyebutkan Penuh Berdiskusi Hari
Merencanakan capaian semangat, target capaian pertama
dan mengelola pembelajaran, kreatif, pembelajaran masuk
tim target inovatif, jujur , ruangan
keperawatan keterampilan berkerja sama keterampilan,
pada bayi/anak dan kasus. kasus, dan
proses
bimbingan
Penutup Menerima Kepuasan Menyampaik Hari
feedback bekerja sama an feedback, pertama
dan belajar berdoa, salam masuk
ruangan

2. Tutorial
Fase Kegiatan Pembelajaran Waktu Keter
laksa
Preseptee Sikap yang Preseptor naan
dikembangka
n
Pra Persiapan diri Kesiapan dan Kontrak 5 menit
Pembelaj motivasi belajar sebelum
aran belajar melanjutkan tutorial
dari BST
Pendahul Memperhati kan Postive - Debriefing 5 menit
uan dan thinking dan dari hasil saat
mendengarkan berkerja sama BST tutorial
secara aktif
Inti Menjelaskan: Komunikatif, Memfasilitasi 20 menit
- DS-DO sopan, jujur, :
- Masalah teliti, tepat, - Problem
keperawatan menghargai - Hypothesis
- Proses pendapat - Mechanism
terjadinya orang lain, - More info
masalah menahan diri, - Dont know
- Informasi lain dan sabar. - Learning
yang terkait issues
- Apa-apa yang - Problem

3
belum diketahui solving
- Isue terpilih
- Penyelesaian
masalah
Penutup Menerima Kepuasan - Debriefing 10 menit
feedback bekerja sama - Feedback
dan belajar

Panduan
PROBLEM HYPOTHE MECHANI MORE DON’T LEARNIN PROBLE
SIS SM INFO KNOW G ISSUES M
SOLVIN
G
Pada tahap Pada tahap Pada tahap Pada Pada tahap Tahap ini Setelah
ini, ini ini tahap ini ini merupakan melakukan
mahasiswa mahasiswa mahasiswa mahasisw mahasiswa ‘pengerucut penelaaha
menyampai menyampaik menguraikan a mengemuk an’ dari n teori dan
kan temuan- an penjelasan menjabark akan tahap ‘don’t literature,
temuan kemungkina berawal dari an data- pertanyaan know’. Pada maka
yang n- data-data data - tahap ini mahasiswa
didapatkan kemungkina pada tahap tambahan pertanyaan mahasiswa dengan
dari hasil n diagnosa pertama apa yang untuk dengan dibimbing
pengkajian keperawatan sampai perlu memahami dibimbing preceptor
maupun yang ada muncul ditambahk kasus ini preceptor bisa
pemeriksaan melihat dari dugaan an atau secara menentukan menegakk
fisik yang data-data diagnosa diketahui mendalam. topic-topik an
dilakukan pada tahap pada tahap atau Misalnya: atau area diagnosa
pada pasien. pertama. kedua diperiksa hubungan keilmuan keperawat
Bisa berupa untuk sebab- mana yang an yang
data-data menegakk akibat antar harus muncul
subjektif an dugaan data, dipelajari dan
yaitu hasil diagnosa perbanding atau menyusun
anamnesa pada tahap an antar direview rencana
kepada kedua. data, dsb. kembali intervensi
pasien. untuk bisa spesifik
Maupun menyelesaik kasus ini
data objektif an kasus ini. dengan
yaitu hasil memperha
pemeriksaan tikan
fisik yang mekanism
dilakukan e/spesifitas
kepada kasus.
pasien.

3. Askep
Fase Kegiatan Pembelajaran Waktu Keter
laksa
Preseptee Sikap yang Preseptor naan
dikembangka
n
Pra Mendapat Motivasi, Memfasilitasi Hari
Pembelajaran kasus kesiapan sarana pertama
belajar pembelajaran masuk
ruangan
Pendahuluan Melaksanaka Penuh Salam Hari
n tutorial semangat dan Berdoa pertama
rasa ingin Tutorial masuk

4
tahu ruangan
Kegiatan inti Mengasuh Penuh Berdiskusi Hari
Merencanakan pasien semangat, asuhan pertama sd
dan mengelola (pengkajian- kreatif, keperawatan ke enam
tim evaluasi) inovatif, jujur
keperawatan berkerja sama
pada bayi/anak

Penutup Menyebutkan Kepuasan Menyampaik Hari


capaian mengasuh an feedback,
pembelajaran, pasien berdoa, salam
asuhan pasien

4. Diskusi jurnal
Fase Kegiatan Pembelajaran Waktu Keter
laksa
Preseptee Sikap yang Preseptor naan
dikembangkan
Pra Menyiapkan Motivasi, dan Memfasilitasi 1 hari
Pembelaj Jurnal kesiapan belajar sarana sebelum
aran pembelajaran presentas
i
Pendahul Memerhatikan Penuh semangat - Planning 5 menit
uan dan mendengar dan rasa ingin - briefing
aktif, bertanya tahu
Kegiatan Mendiskusikan Komunikatif, Memerhati 20 menit
inti jurnal terkait Penuh semangat, kan, memberi
intervensi kreatif, inovatif, masukan
jujur berkerja
sama
Penutup Menerima Kepuasan Menyimpulkan 5 menit
feedback presentasi dan dan memberi
belajar feedback

5. Dops
Fase Kegiatan Pembelajaran Waktu Keter
laksa
Preseptee Sikap yang Preseptor naan
dikembangka
n
Pra Persiapan diri, BertanggungKontrak 10
Pembelajar persiapan alat, jawab keterapilan yang menit
an dan persiapan akan diobservasi sebelu
pasien m
DOPS
Pendahulu Menjelaskan Hati-hati, - Preparation 5 menit
an kondisi pasien teliti, - Planning
dan tindakan yang bertanggung - Memberikan
akan dilakukan jawab persetujuan
Inti Mendemontrasika Komunikatif, Supervisi: 15
n keterampilan: sopan, jujur, - Pengarahan menit
- Komunikasi teliti, tepat, - Pelatihan
islami dan menghargai - Pendampingan
terapiutik privacy klien, prosedur
- Prosedur menahan diri, tindakan
tindakan dan sabar.
5
- Dokumentasi
tindakan
Penutup Menerima Kepuasan - Feedback 5 menit
feedback bekerja dan
belajar

6. Soca
Fase Kegiatan Pembelajaran Waktu Keter
laksa
Preseptee Sikap yang Preseptor naan
dikembangkan
Pra Menyiapkan diri Motivasi, dan Memfasilitasi 1 hari
Penilaian kesiapan sarana sebelu
belajar pembelajaran m
Pendahul Mendapat Bertanggung - Planning, 5 menit
uan pembagian kasus jawab Briefing
- Memilihkan
kasus
Kegiatan 1. Melaksanakan: Komunikatif, 1. Mendengar 15
inti - Pengkajian, sopan, jujur, presentasi menit
- analisis data teliti, tepat, 2. Klarifikasi X 3
- pathway DK menghargai 3. Memberi penguji
2. Menyusun privacy klien, penilaian
mapping DK menahan diri,
dalam PPt/flip dan sabar.
chart
3. Presentasi
4. Argumentasi,
deskripsi,
komparasi,
asosiasi
Penutup Menerima Kepuasan Menyimpulkan 5 menit
feedback presentasi dan dan memberi
belajar feedback

6
RUBRI UNJUK KERJA
1. Tutorial
NO AKTIFITAS HASIL
1. Problem DS:
DO:
2. Hipotesis Masalah:

3. Mechanism Pathway

4. More info Data penunjang yang diperlukan

5. Dont know Apa yang belum diketahui (pengaruh terhadap


komponen yang lain: biopsikososial spiritual kultural)

6. Learning Isue/topik yang dipelajari


issues
7. Problem Diagnosis keperawatan dan desain rencana tindakan
solving

7
2. Askep dan diskusi kasus

PENGKAJIAN DENGAN FORMAT BODY SYSTEM

FORMAT PENGKAJIAN KLINIK KEPERAWATAN ANAK KOMPREHENSIF


DIADAPTASI DARI NIKMAH’S THE TREE MODEL OF PEDIATRIC BODY
SYSTEM ASSESSMENT(N-PBSA TREE MODEL)
Nama: Penanggung Jawab: No regester: :……………
UMUM

……………………………… ……..…………………… DX. Medis


Umur: Alamat:………………… :……………………
Tgl/jam MRS:
………………………………
………………….
Agama:…………………………… ………………………… Tgl/jam pengkajian:
… ……………
Pekerjaan ortu:
…..…………………
Keluhan utama:
……………………………………………………………………………..…………………..

Riwayat Penyakit:
………………………………………………………………………………..…………….
……………………………………………………………………………………………………….
…………
B1 Airway: Breathing:
□ Jalan napas bersih □ nyeri dada saat batuk/napas □ Merintih
□ RR: …….Kpm; □ ekspansi dada
□ Sumbatan jalan napas □ Kesulitan bernapas adekuat/inadekuat
□ ronchi □ batuk produktif/ tidak produktif □ skore
□ wheezing □ barell cest down…………………..
□ stridor □ pigeon cest □ Sianosis perifer/central
□ Retraksi dinding dada □ pernafasan cuping hidung
□ dyspnea/orthopnea/apnea □ lain-lain……………………
B2 Blood/kardiovaskuler: Sirkulasi: Imunitas:
□ nadi □ akral ………………………….. □ imunisasi HB0
………………….Kpm □ CRT ………………………detik □ imunisasi BCG
□ tensi □ suhu ………………………...˚C □ imunisasi DPT 1,2,3
………………..mmHg □ mata ………………………….. □ imunisasi Polio, 1,2,3,4
□ BJ 1-BJ2 tunggal □ turgor ……………………..detik □ imunisasi campak
□ murmur □ haus…………………………… □ reaksi imunisasi
□ nyeri dada □ UUB ………………………….. …………….
□ pucat/sesak saat aktifitas □ in take cairan ………………..cc
Hematologi: □ out put cairan ………………..cc ………………………………
□ perdarahan dari □ cairan balans ………………...cc □ tidak pernah imunisasi
…………… □ dehidrasi □ overhidrasi □ □ alasan:
□ jumlah darah edema ………………………
…………….cc ………………………………..
□ ptecie .
□ rumple leed test posistif ………………………………..

8
B3 Brain/Persyarafan: Persyarafan: Persepsi sensoris:
□ Pupil:□ isokor□ unisokor□ Gangguan indera: □ penghidu
KU………………………… midriasis□ miosis□ unrespon □ penglihatan □ perabaan
□ Reflek: □ normal□ abnormal□ □ pendengaran, □
GCS:………………………. parese ┼ □ plegi ┼ pengecapan
□ CM□ Apatis □ nyeri kepala□ nyeri di Istirahat-tidur:tidur: .....jam/
□ Somnolent □ Sopor□ ……….… hari
Coma□ kejang PQRST………………………… □ insomnia □ enuresis
□ kaku kuduk □ □tidak segar sewaktu bangun
tremor
□ rewel □ gelisah

B4 Bladder/Perkemihan:
□BAK............................Kph □ dysuria□ pyuria □ kateter □cytostomy
□warna ................................. □hematuria□ poliuri □pancaran urine kuat/lemah
□bau...................................... □ inkontinensia□ oligouria □phymosis□ sirkumsisi
□ PU ………… □ anuria□retensi urin
..........cc/hari Lain-lain :
..................................
B5 Bowel/Pencernaan: Pencernaan: Nutrisi:
□ bibir merah cerry □ asites □ melena □ ASI □ susu formula
□ bibir/sudut pecah □spider nevi□ bising usus naik □ bubur halus □ bubur kasar
□ gusi bengkak □ nyeri mc burney□ nyeri ulu hati □ sari buah □ sonde
□ lidah kotor □ retensi
□ nyeri supra pubis
□ gigi susu tumbuh …………………….cc
□ gigi susu lepas □ intake(I)
Nutrisi :
□ caries gigi, □anoreksia□ mual□ muntah□ nyeri ………..….kkal/hari
□ gigi berlubang telan□colostomy□ nyeri perut□ □kebutuhan
□moniliasis kembung.□BAB .......Kph, □ (K)............kkal/hari □ I-K=
□ copliks spot diare/darah+ □ konstipasi …………..........kkal/hari
□psudomembran □ diet ………………….. …….
□ tonsil membesar □ sariawan □ makanan
antangan………….. □ alergi
makanan…….………..

Lain-lain :
.................................
………………………………

B6 Bone/ Muskuloskletal: Integument /perawatan diri:
□Sendi: bebas/kontraktur □ rambut bersih/kotor □ AKL bersih/kotor
□ terbatas pada □ lanugo+ □ ketombe □ □ iritasi perianal
………………. kutu□ rontok □ hidung □ meconium +
□ radang□nyeri bersih/kotor □ lubang anus +
□ tulang intak/open/close □ mulut bersih/kotor □ mandiri/parsial
frak.di □ kulit bersih/kotor □ mandi/berpakaian/makan/
.........................................… □ kulit intak toileting/instrumental dibantu
□ eksternal fiksasi di □ tali pusat blm lepas □ jejas……….
.............. □ icterus
..............................................
..

9
□ kekuatan otot: kuat/lemah.

Lain-lain :
................................
B7 Breast: seksualitas Data anak: Data anak:
Data Ibu: Perinatal: periksa female:□ menarche
Payudara ibu : □ lunak □ kehamilan…...kali □ Menstruasiteratur/tidak
keras □ nyeri tekan usia teratur
□ benjolan (fixed/ bergerak) kehamilan…………………mmg □ menorrhagia
Puting : □ menonjol□ datar lahir □metrorraghia
□tenggelam□ lecet/luka ditolong………………………. □dysmenorrea □ amenorrhea
ASI : □ keluar/ tidak keluar BBL ………………… □ keputihan □ gatal
□ menyusui□ tidak AS………… Payudara klien: □ lunak □
menyusui male: keras□ nyeri tekan
□ mimpi basah□ suara berubah □ benjolan (fixed/ bergerak)
□ tumbuh jakun □ sex pranikah
□homosex□merokok
B8 Bonding attachment: Psikologis anak: Development:
□ IMD □ ASI ekslusif □ takut □ menangis □ menjerit □ new ballard
□ kunjungan keluarga □ menolak perawat □ sedih score………mgg □ KMK
□ kelahiran diharapkan □ cemas □ gelisah □ marah □ SMK □ BMK
□ meronta □ menolak tindakan
□ keluarga responsive (Reflek primitive)
□ ingin pulang□ berduka
□ reflek hisap kuat/lemah
□ tidak ada kekerasan □ kehilangan □ depresi
□ reflek rooting +/-
fisik/non □ panik □ rendah diri □ malu
Fisik □ reflek genggam
□ menunduk □ kontak mata
Psikologis orangtua: □ reflek babinski +/-
negatif □ sulit bicara □ menarik
□ ortu
menangis/unkooperatif diri □ reflek moro +/-
□ berduka □ kehilangan Growth: □ kunj. posyandu rutin/tidak
□ depresi □ panic □ BBL ………..□ BBS …….…… rutin
□ cemas □ banyak □ BBD……….. □ BBI……….. … □ KPSP (S/M/G) □ TDD
Tanya □ status gizi……….…(…….%) (N/G) □ TDL (N/G) □
□ menyalahkan diri sendiri □ LK ……………….cm (N/L/K) CHAT (N/G) □
□ menyalahkan orang lain KMME (N/G) □ GPPH (N/G)
□ LILA ……………..cm (N/L/K)
□ tidak menghiraukan anak
□ □ Aktifitas bermain baik
…………………………… □ malas bermain
… □ lain-lain:
………………………

B9 Behavior and community: Spiritual value: Cultural value:


□ peran berhubungan □ belum mencapai internalisasi □ memercayai nilai dalam
dengan nilai baik-buruk masyarakat tentang
□ memahami nilai beragama
keluarga/sebaya/lingkungan □ melaksanakan kegiatan ibadah ………………………………
terganggu □ distress spiritual
□ minum alcohol □ ………………………………
narkoba □ melaksanakan ritual/tradisi
□ kebutuhan belajar: budaya
…….… ……….………………

…………………………… ……………………………….

10
.………………………… □ mempunyai adat-istiadat
.. tentang kesehatan
□ lingkungan keluarga/ ……………
sekolah/kelompok social/
……………………………….
masyarakat tidak sehat
……………………..…….

B10 Blood examination Pemeriksaan penunjang: Terapi/medikasi:


□ Laboratorium □ Radiologi (tanggal/hasil) (tanggal/ nama obat dengan
(tanggal/hasil/satuan) ........................................................ lengkap/ dosis pemberian/ cara
pilih yang focus dan sesuai .... pemberian)
.............................................. □ ECG (tanggal/hasil)
... ............................................ ………………………………
……………………………….
□ lain-lain (tanggal/hasil)

11
Penilaian askep

Bobo Skor
No Aspek yang dinilai Ket
t 1 2 3 4
1. Pengkajian
 Mengumpulkan data
subyektif dan obyektif
 Menuliskan jenis data
secara lengkap
 Melengkapi data
25
penulisan
 Mengumpulkan data
penunjang
 Menuliskan masalah
keperawatan dan
kolaborasi
2. Diagnosis keperawatan
 Rumusan diagnosis
benar
10
 Diagnosis
keperawatan sesuai
kondisi klien
3. Perencanaan
 Menganalisa data
 Mempriotasikan
masalah
 Merumuskan masalah
keperawatan
 Menuliskan tupan dan
tupen
 Menuliskan kriteria
evaluasi yang bisa
diukur 30
 Menguraikan tindakan
untuk penyelesaian
masalah keperawatan
pasien bersifat
operasional
 Menguraikan rasional
tindakan
 Pendokumentasian
rencana asuhan
keperawatan
4. Implementasi
 Menggunakan
komunikasi terapeutik
 Melibatkan klien,
20
keluarga, petugas
dalam intervensi
 Menggunakan alat
secara efisien/sesuai

12
kebutuhan
 Memperhatikan
kualitas alat
(steril/bersih)
 Langkah – langkah
tindakan sesuai
dengan prinsip, efektif
& efisiensi
 Melakukan kolaborasi
dengan profesi lain
 Pendokumentasian
tindakan keperawatan
5. Evaluasi
 Menuliskan evaluasi
formatif (SOAP)
 Menuliskan evaluasi
15
sumatif
 Mencatat di
indeks/pendokumentas
ian
Total skor

13
4. DOPS
A. Terapi bermain
No Prosedur Aplikasi prosedur Dilak Tidak Bobot Nilai
ukan dilaku
kan
1 Persiapan 1. Berikan kenyamanan pada pasien 15% Ya/5
anak (komunikasi/sikap terapiutik ) X
a. Senyum 100
b. Salam X10
c. Sapa %
2. Memberitahu anak dan atau keluarga
3. Pemilihan pasien berdasarkan umur,
penyakit, dan keadaan umum
terakhir
4. Mempersilahkan anak dan orang tua
hadir di ruang bermain
5. Bila tidak ada ruang khusus maka
anak dan orang tua disiapkan di
tempat tidur anak
2 Persiapan 1. Lembar Observasi 10% Ya/
Alat 2. Catatan kemajuan anak max
3. Alat permaian untuk X
mengekspresikan perasaan : alat 100
tulis, crayon, kertas gambar, papan X10
tulis white board, spidol white %
board,, musik.
4. Alat permainan untuk distraksi :
Game watch, pancing-pancingan,
boneka, balon warna-warni, gambar
tokoh anak-anak dalam ukuran
besar, buku cerita
5. Alat permainan untuk relaksasi :
musik yang lembut, bermain irama
pernafasan, nonton TV
6. Alat untuk mengembangkan ide dan
kreatifitas : plastisin, bongkar
pasang, puzzle, balok-balok
berpasangan, menara kubus, menara
warna, kertas lipat
7. Alat permainan untuk memfasilitasi
komunikasi : boneka tangan, alat-
alat rumah tangga, aneka macam
permainan buah-buahan, aneka
macam model sayur-sayuran, aneka
macam lauk-pauk
8. Alat permainan menumbuhkan
perasaan mandiri : gunting kertas,
lem, tempat menempel.
9. Alat permainan untuk
menumbuhkan rasa senang :
menyanyikan lagu-lagu anak, balon
berbunyi, mainan berputar, mainan
menimbulkan bunyi.
10. Bermain kata-kata, kartu

14
3 Cara 1. Melakukan klasifikasi anak yang 75% Ya/
Bekerja sesuai indikasi dan umur nilai
2. Menetapkan tujuan bermain max
3. Menyiapkan Alat permainan yang X
sesuai 100
4. Menentukan tempat bermain (di X75
tempat tidur/ruang bermain) %
5. Mencuci tangan
6. Mempersilahkan anak dan orang
tua untuk cuci tangan
7. Memperkenalkan diri
8. Menanyakan identitas anak/dapat
juga melalui ibu
9. Berdoa sebelum bermain
10. Menanyakan perasaan anak saat itu
11. Menanyakan jenis permainan yang
diinginkan anak
12. Menyampaikan tujuan permainan
13. Menyampaikan aturan permainan
14. Melakukan klarifikasi terhadap
penjelasan yang diberikan
15. Menanyakan pada anak mungkin
ada ide permainan yang lebih
menarik
16. Melakukan aktivitas bermain yang
sesuai dengan tujuan
17. Mengobservasi dan mencatat reaksi
anak, bila anak kelelahan hentikan
permainan
18. Evaluasi secara menyeluruh
dengan cara membandingkan
antara pelaksanaan bermain dengan
tujuan yang ditetapkan
19. Menanyakan perasaan anak setelah
melakukan aktifitas bermain
20. Memberikan pujian pada anak
21. Menjadikan hasil kreasi anak
menjadi kenang-kenangan atau
dekorasi ruangan
22. Menutup permainan dengan :
a menyampaikan hasil kegiatan
b rencana kegiatan yang akan
dikerjakan setelah anak
bermain
22. Berdoa setelah bermain bersama
23. Mempersilahkan anak cuci tangan
dan kembali ke ruangan, atau
mengembalikan anak dalam posisi
yang menyenangkan
24. Membuat pencatatan kegiatan
terapi bermain yang meliputi
a Hari, dan Tanggal
b Jam
c Jenis permainan
d Peserta/pasien yang mengikuti
terapi bermain
e Pelaksanaan terapi bermain

15
fHambatan yang terjadi dan
solusi yang dilakukan
24. Merapikan alat dan tempat
25. Mencuci tangan

Total Skore

B. DOPS DDST
No Prosedur Aplikasi Prosedur Dilak Tidak Bobot Nilai
ukan dilaku
kan
1 Persiapa 1. Formulir DDST, 15% Ya/5
n alat 2. Alat bantu pemeriksaan berupa: X 15
pensil, kertas, bola (sebesar bola %
tenis), krincingan, kubus berukuran
sisi 2x5 cm sebanyak 8 buah, kismis,
kacang tanah, potongan biscuit
berukuran 0,5-1 cm, benang merah,
sendok dan garpu mainan, boneka,
gelas plastic, dot kecil, lonceng kecil,
botol (vial diameter 1cm).
3. Alat yang lain sesuai usia anak
2 Persiapa Berikan kenyamanan pada pasien 10% Ya/1
n pasien (komunikasi/sikap terapiutik ) X
1. Senyum 10%
2. Salam
3. Sapa
3 Prosedur a. Tujuan: Skrining atau pemeriksaan 75% Ya/30
: perkemabangan anak menggunakan X
DDST adalah untuk mengetahui 75%
perkembangan anak normal atau ada
penyimpangan.
b. Jadwal: Pada umur 3, 6, 9, 12, 15, 18,
21, 24, 30, 36, 42, 48, 54, 60, 66, dan
72 bulan. Jika anak belum mencapai
umur skrining tersebut, minta ibu untuk
datang kembali pada umur skrining
yang terdekat untuk pemeriksaan rutin.
c. Pada waktu pemeriksaan anak harus
dibawa
d. Pelaksanaan:
1) Cuci tangan
2) Berdoa sebelum tindakan
3) Jelaskan pada orangtua bahwa ini
bukan tes IQ atau tes diagnostik,
anjurkan agar tidak ragu-ragu atau
takut menjawab, oleh karena itu
pastikan ibu atau pengasuh anak
mengerti apa yang ditanyakan
kepadanya.
4) Tentukan umur anak, dengan cara
tangal bulan tahun pemeriksaan
dikurangi tanggal bulan tahun

16
kelahiran.
5) Buat garis usia
6) Mulai dari kotak yang terletak di
sebelah kiri garis usia lanjutkan ke
kanan. Mulai dari sektor
interpersonal sosial, motorik halus,
bahasa, kemudian motorik kasar
7) Periksa tiga tugas perkembangan
bila anak “P/Pass” lanjutkan ke
kanan, bila anak “F/Fail” lanjutkan
ke kiri sampai ditemukan “P”,
8) Catat hasil pemeriksaan maupun
report orangtua tersebut pada
formulir. Ajukan pertanyaan
berikutnya setelah ibu atau pengasuh
anak menjawab pertanyaan
terdahulu.
9) Teliti kembali apakah semua kotak
perkembangan yang perlu diperiksa/
ditanyakan telah dilakukan/dijawab.
10) Catat dan interpretasikan
11) Puji orang tua
12) Jelaskan hasilnya
13) Lakukan rencana tindak lanjut
14) Berdoa setelah tindakan
15) Cuci tangan
e. Interpretasi:
1) Normal: bila “P/Pass” pada kotak
yang terletak disebelah kiri garis
usia atau “F” pada kotak yang
terletak di sebelah kanan garis
usia.
2) Deley: bila “F” pada kotak yang
terletak disebelah kiri garis usia
3) Caution: bila “F” pada kotak
yang berpotongan garis usia di
bagian yang berarsir
4) Lebih: bila “P” pada kotak yang
terletak di sebelah kanan garis
usia
f. Rencana tindak lanjut
1) Normal: berikan stimulasi untuk
tahap berikutnya, minta orangtua
melakukan kunjungan ulang
sesuai jadwal
2) Deley: berikan stimulasi
perkembangan sesuai sektor yang
terlambat, rujuk ke unit yang
menyelenggarakan pelayanan
tumbuh kembang
3) Lebih: berikan stimlasi tahap
perkembangan berikutnya, minta
orangtua melakukan kunjungan
ulang sesuai jadwal
4) Caution: berikan stimulasi
perkembangan lebih
sering/alamiah/sewaktu-waktu

17
sesuai sektor yang hampir
terlambat, minta orangtua
melakukan kunjungan ulang 2
minggu yang akan datang

Total skore

C. DOPS Ballard Score (Format ada di Ruang Perinatologi)

Ballard score merupakan suatu versi sistem Dubowitz. Pada prosedur ini
penggunaan kriteria neurologis tidak tergantung pada keadaan bayi yang tenang
dan beristirahat, sehingga lebih dapat diandalkan selama beberapa jam pertama
kehidupan. Penilaian menurut Ballard adalah dengan menggabungkan hasil
penilaian maturitas neuromuskuler dan maturitas fisik. Kriteria pemeriksaan
maturitas neuromuskuler diberi skor, demikian pula kriteria pemeriksaan maturitas
fisik. Jumlah skor pemeriksaan maturitas neuromuskuler dan maturitas fisik
digabungkan, kemudian dengan menggunakan tabel nilai kematangan dicari masa
gestasinya.1
a. Maturitas Fisik1

Penjelasan :

1. Kulit
Pematangan kulit janin melibatkan pengembangan struktur intrinsiknya bersamaan
dengan hilangnya bertahap lapisan pelindung, yang kaseosa vernix. Oleh karena itu,
mengental, mengering dan menjadi kusut dan / atau kulit, dan mungkin
mengembangkan ruam sebagai pematangan janin berlangsung. Fenomena ini dapat
terjadi di berbagai langkah pada janin individu tergantung di bagian atas kondisi
ibu dan lingkungan intrauterin. Sebelum pengembangan epidermis dengan
perusahaan stratum korneum, kulit transparan dan mematuhi agak ke jari
pemeriksa. Kemudian menghaluskan, mengental dan menghasilkan pelumas,
dengan vernix, yang menghilang menjelang akhir kehamilan.
Pada jangka panjang dan pasca-panjang, janin dapat mengalihkan mekonium ke
dalam cairan ketuban. Hal ini dapat menambahkan efek untuk mempercepat proses
pengeringan, menyebabkan mengelupas, retak, dehidrasi, dan menanamkan sebuah
perkamen, kemudian kasar, penampilan untuk kulit. Untuk tujuan penilaian, alun-
alun yang menggambarkan kulit bayi yang paling dekat harus dipilih.

2. Lanugo
Lanugo adalah rambut halus menutupi tubuh janin. Dalam ketidakdewasaan
ekstrim, kulit tidak memiliki apapun lanugo. Hal ini mulai muncul di sekitar
minggu 24 sampai 25 dan biasanya berlimpah, terutama di bahu dan punggung atas,
pada minggu 28 kehamilan. Penipisan terjadi pertama di atas punggung bawah,
mengenakan pergi sebagai kurva tubuh janin maju ke posisinya matang, tertekuk.
Daerah kebotakan muncul dan menjadi lebih besar dari daerah lumbo-sakral. Pada
sebagian besar janin kembali tanpa lanugo, yaitu, bagian belakang adalah sebagian
besar botak. Variabilitas dalam jumlah dan lokasi lanugo pada usia kehamilan
tertentu mungkin disebabkan sebagian ciri-ciri keluarga atau nasional dan untuk
pengaruh hormonal, metabolisme, dan gizi tertentu. Sebagai contoh, bayi dari ibu
diabetes khas memiliki lanugo berlimpah di pinnae mereka dan punggung atas
sampai mendekati atau melampaui penuh panjang kehamilan. Untuk tujuan

18
penilaian, pemeriksa memilih alun-alun yang paling dekat menggambarkan jumlah
relatif lanugo pada daerah atas dan bawah dari punggung bayi.

3. Garis Telapak Kaki


Bagian ini berhubungan dengan kaki besar lipatan di telapak kaki. Penampilan
pertama dari lipatan muncul di telapak anterior di bola kaki. ini mungkin
berhubungan dengan fleksi kaki di rahim, tetapi dikontribusikan oleh dehidrasi
kulit. Bayi non-kulit putih asal telah dilaporkan memiliki lipatan kaki sedikit pada
saat lahir. Tidak ada penjelasan yang dikenal untuk ini. Di sisi lain, percepatan
dilaporkan jatuh tempo neuromuskuler pada bayi hitam biasanya mengkompensasi
ini, mengakibatkan pembatalan efek lipatan kaki tertunda. Oleh karena itu, biasanya
tidak ada over-atau di bawah-perkiraan usia kehamilan karena ras ketika total skor
dilakukan. Bayi sangat prematur dan sangat tidak dewasa tidak memiliki lipatan
kaki terdeteksi. Untuk lebih membantu menentukan usia kehamilan ini bayi,
mengukur panjang kaki atau tumit-jari jarak sangat membantu. Hal ini dilakukan
dengan menempatkan kaki bayi pada pita pengukur metrik dan mencatat jarak dari
belakang tumit ke ujung jari kaki yang besar. Untuk tumit-jari jarak kurang dari 40
mm, mencetak dua dikurangi (-2) diberikan; bagi mereka antara 40 dan 50 mm,
skor minus satu (-1).
4. Payudara
Tunas payudara terdiri dari jaringan payudara yang dirangsang untuk tumbuh
dengan estrogen ibu dan jaringan lemak yang tergantung pada status gizi janin.
pemeriksa catatan ukuran areola dan kehadiran atau tidak adanya stippling
(diciptakan oleh papila berkembang dari Montgomery). Pemeriksa kemudian
palpates jaringan payudara di bawah kulit dengan memegangnya dengan ibu jari
dan telunjuk, memperkirakan diameter dalam milimeter, dan memilih alun-alun
yang sesuai pada lembar skor. Di bawah-dan over-gizi janin dapat mempengaruhi
variasi ukuran payudara pada usia kehamilan tertentu. Efek estrogen ibu dapat
menghasilkan ginekomastia neonatus pada kedua hari keempat kehidupan
ekstrauterin.

5. Mata / Telinga
Pinna dari telinga janin perubahan itu konfigurasi dan peningkatan konten tulang
rawan sebagai kemajuan pematangan. Penilaian meliputi palpasi untuk ketebalan
tulang rawan, kemudian melipat pinna maju ke arah wajah dan melepaskannya.
Pemeriksa mencatat kecepatan yang pinna dilipat terkunci kembali menjauh dari
wajah ketika dirilis, kemudian memilih alun-alun yang paling dekat
menggambarkan tingkat perkembangan cartilagenous.Pada bayi yang sangat
prematur, pinnae mungkin tetap terlipat ketika dirilis. Pada bayi tersebut, pemeriksa
mencatat keadaan pembangunan kelopak mata sebagai indikator tambahan
pematangan janin. Pemeriksa tempat ibu jari dan telunjuk pada kelopak atas dan
bawah, dengan lembut memindahkan mereka terpisah untuk memisahkan mereka.
Bayi yang sangat belum dewasa akan memiliki kelopak mata menyatu erat, yaitu,
pemeriksa tidak akan dapat memisahkan fisura palpebra baik dengan traksi lembut.
Bayi sedikit lebih dewasa akan memiliki satu atau kedua kelopak mata menyatu
tetapi satu atau keduanya akan sebagian dipisahkan oleh traksi cahaya ujung jari
pemeriksa. temuan ini akan memungkinkan pemeriksa untuk memilih pada lembar
skor dua dikurangi (-2) untuk sedikit menyatu, atau minus satu (-1) untuk longgar
atau kelopak mata sebagian menyatu. Pemeriksa tidak perlu heran menemukan
variasi yang luas dalam status kelopak mata fusi pada bayi individu pada usia
kehamilan tertentu, karena nilai kelopak mata un-fusi dapat dipengaruhi oleh
faktor-faktor yang terkait dengan stres intrauterin dan humoral tertentu.

19
6. Genitalia Pria
Testis janin mulai turun mereka dari rongga peritoneum ke dalam kantong skrotum
pada sekitar minggu 30 kehamilan. Testis kiri kanan mendahului dan biasanya
memasuki skrotum pada minggu ke-32. Kedua testis biasanya teraba di atas untuk
menurunkan kanal inguinalis pada akhir minggu ke-33 untuk ke-34 kehamilan.
Bersamaan, kulit skrotum mengental dan mengembangkan rugae lebih dalam dan
lebih banyak. Testis ditemukan di dalam zona rugated dianggap turun. Dalam
prematuritas ekstrim skrotum ini datar, halus dan muncul dibedakan seksual. Pada
jangka panjang untuk pasca-panjang, skrotum dapat menjadi terjumbai dan benar-
benar dapat menyentuh kasur ketika bayi terletak terlentang. Catatan: Dalam
kriptorkismus benar, skrotum pada sisi yang terkena tampak tidak berpenghuni,
hipoplasia dan dengan rugae terbelakang dibandingkan dengan sisi yang normal,
atau, untuk kehamilan tertentu, ketika bilateral. Dalam kasus seperti itu, sisi normal
harus mencetak gol, atau jika bilateral, skor yang serupa dengan yang diperoleh
untuk kriteria kematangan lain harus diberikan.

7. Genitalia Wanita
Untuk memeriksa bayi perempuan, pinggul harus hanya sebagian diculik, yaitu,
sekitar 45 ° dari horizontal dengan bayi berbaring telentang. Penculikan berlebihan
dapat menyebabkan klitoris dan labia minora untuk tampil lebih menonjol,
sedangkan adduksi dapat menyebabkan labia majora untuk menutupi atas mereka.
Dalam prematuritas ekstrim, labia dan klitoris yang datar sangat menonjol dan
mungkin menyerupai lingga laki-laki. Sebagai pematangan berlangsung, klitoris
menjadi kurang menonjol dan labia minora menjadi lebih menonjol. Menjelang
panjang, baik klitoris dan labia minora surut dan akhirnya diselimuti oleh labia
majora memperbesar. Labia mayora mengandung lemak dan ukuran mereka
dipengaruhi oleh nutrisi intrauterin. Lebih-gizi dapat menyebabkan labia majora
besar di awal kehamilan, sedangkan di bawah-gizi, seperti pada retardasi
pertumbuhan intrauterin atau pasca-jatuh tempo, dapat mengakibatkan labia majora
kecil dengan klitoris relatif menonjol dan labia minora larut kehamilan. Temuan ini
harus dilaporkan seperti yang diamati, karena skor yang lebih rendah pada item ini
dalam kronis stres atau pertumbuhan janin terhambat dapat diimbangi dengan skor
lebih tinggi pada neuro-otot item tertentu.

b. Maturitas Neuromuskuler1

Penjelasan :

1. Postur
Otot tubuh total tercermin dalam sikap yang disukai bayi saat istirahat dan
ketahanan untuk meregangkan kelompok otot individu. Sebagai pematangan
berlangsung, janin meningkat secara bertahap mengasumsikan nada fleksor pasif
yang berlangsung dalam arah sentripetal, dengan ekstremitas bawah sedikit di
depan ekstremitas atas. Bayi prematur terutama pameran dilawan nada ekstensor
pasif, sedangkan istilah bayi mendekati menunjukkan nada fleksor semakin kurang
menentang pasif. Untuk mendapatkan item postur, bayi ditempatkan terlentang
(jika ditemukan rawan) dan pemeriksa menunggu sampai bayi mengendap dalam
posisi santai atau disukai. Jika bayi ditemukan telentang manipulasi, lembut (fleksi
jika diperpanjang, memperpanjang jika tertekuk) dari ekstremitas akan
memungkinkan bayi untuk mencari posisi dasar kenyamanan. Fleksi pinggul tanpa
hasil penculikan di posisi katak-kaki seperti yang digambarkan dalam postur
persegi # 3. Fleksi hip diiringi penculikan digambarkan oleh sudut lancip di pinggul
20
di alun-alun postur # 4. Sosok yang paling dekat menggambarkan postur disukai
bayi dipilih.

2. Jendela pergelangan tangan


Pergelangan fleksibilitas dan / atau resistensi terhadap ekstensor peregangan
bertanggung jawab untuk sudut yang dihasilkan dari fleksi pada pergelangan
tangan.Pemeriksa meluruskan jari-jari bayi dan berlaku tekanan lembut pada
dorsum tangan, dekat jari-jari. Dari pra-sangat panjang untuk pasca-panjang, sudut
yang dihasilkan antara telapak tangan dan lengan bawah bayi diperkirakan; > 90 °,
90 °, 60 °, 45 °, 30 °, dan 0 °. Alun-alun yang tepat pada lembar skor dipilih.

3. Gerakan lengan membalik


Manuver ini berfokus pada nada fleksor pasif otot bisep dengan mengukur sudut
mundur berikut perpanjangan sangat singkat dari ekstremitas atas. Dengan bayi
berbaring telentang, pemeriksa tempat satu tangan di bawah siku bayi untuk
dukungan. Mengambil tangan bayi, pemeriksa sebentar set siku dalam fleksi, maka
sesaat meluas lengan sebelum melepaskan tangan. Sudut mundur yang lengan mata
air kembali ke fleksi dicatat, dan alun-alun yang sesuai dipilih pada lembar skor.
Bayi yang sangat prematur tidak akan menunjukkan apapun mundur lengan. # 4
persegi dipilih hanya jika ada kontak antara kepalan bayi dan wajah. Ini terlihat
dalam jangka panjang dan bayi pasca. Perawatan harus diambil untuk tidak
memegang lengan dalam posisi diperpanjang untuk jangka waktu lama, karena hal
ini menyebabkan kelelahan fleksor dan menghasilkan skor yang palsu rendah
karena untuk mundur fleksor miskin.

4. Sudut popliteal
Manuver ini menilai pematangan nada fleksor pasif sendi lutut dengan pengujian
untuk ketahanan terhadap perpanjangan ekstremitas bawah. Dengan berbaring
telentang bayi, dan dengan popok kembali bergerak, paha ditempatkan lembut pada
perut bayi dengan lutut tertekuk penuh. Setelah bayi telah rileks dalam posisi ini,
pemeriksa lembut menggenggam kaki di sisi dengan satu tangan sementara
mendukung sisi paha dengan lainnya. Perawatan diambil tidak untuk mengerahkan
tekanan pada paha belakang, karena hal ini dapat mengganggu fungsi mereka. Kaki
diperpanjang sampai resistensi pasti untuk ekstensi dihargai. Pada beberapa bayi,
kontraksi hamstring dapat digambarkan selama manuver ini. Pada titik ini terbentuk
pada sudut lutut oleh atas dan kaki bagian bawah diukur.
Catatan: a) Hal ini penting bahwa pemeriksa menunggu sampai bayi berhenti
menendang aktif sebelum memperpanjang kaki. b) Posisi terang akan mengganggu
kehamilan sungsang dengan ini manuver untuk 24 sampai 48 jam pertama usia
karena kelelahan berkepanjangan fleksor intrauterin. Tes harus diulang setelah
pemulihan telah terjadi; bergantian, skor yang sama dengan yang diperoleh untuk
item lain dalam ujian dapat diberikan.

5. Scarf Sign (Tanda selendang)


Manuver ini tes nada pasif fleksor tentang korset bahu. Dengan bayi terlentang
berbaring, pemeriksa menyesuaikan kepala bayi untuk garis tengah dan mendukung
tangan bayi di dada bagian atas dengan satu tangan. ibu jari tangan lain pemeriksa
ditempatkan pada siku bayi.
Pemeriksa dorongan siku di dada, penebangan untuk fleksi pasif atau resistensi
terhadap perpanjangan otot fleksor bahu korset posterior. Titik pada dada yang siku
bergerak dengan mudah sebelum resistensi yang signifikan dicatat. Tengara
mencatat dalam rangka meningkatkan kematangan adalah: jilbab penuh di tingkat

21
leher (-1); aksila kontralateral baris (0); baris puting kontralateral (1); proses
xyphoid (2); baris puting ipsilateral (3), dan aksila ipsilateral baris (4).

6. Tumit ke Telinga
Manuver ini mengukur nada fleksor pasif tentang korset panggul dengan tes fleksi
pasif atau resistensi terhadap perpanjangan otot fleksor pinggul posterior. Bayi
ditempatkan terlentang dan tertekuk ekstremitas bawah dibawa untuk beristirahat di
kasur bersama bagasi bayi.
Pemeriksa mendukung paha bayi lateral samping tubuh dengan satu telapak tangan.
Sisi lain digunakan untuk menangkap kaki bayi di sisi dan tarik ke arah telinga
ipsilateral.
Para menebang pemeriksa untuk ketahanan terhadap perpanjangan fleksor panggul
korset posterior dan catatan lokasi dari tumit mana resistensi yang signifikan adalah
dihargai. Tengara mencatat dalam rangka meningkatkan kematangan termasuk
resistensi terasa ketika tumit pada atau dekat: telinga (-1); hidung (0); dagu
tingkat (1); baris puting (2); daerah pusar (3), dan femoralis lipatan (4).
c. Hasil Pemeriksaan1
Jumlah skor pemeriksaan maturitas neuromuskuler dan maturitas fisik
digabungkan, kemudian dengan menggunakan tabel nilai kematangan dicari masa
gestasinya.

Referensi :Ballard JL, Khoury JC, Wedig K, et al: New Ballard Score, expanded to
include extremely premature infants. J Pediatrics 1991; 119:417-423.

D. Resusitasi bayi (Format ada di ruang PICU NICU)

6. SOCA
DEFINISI DAN PATHWAY KONSEP
PENGKAJIAN BODY SYSTEM
ANALYSIS DATA (BIOPSIKOSOSIAL SPIRITUAL, ditulis dalam PROBLEM BASED
PATHWAY (TULIS DI HALAMAN BELAKANG)

22
PROBLEM SOLVING

23

Anda mungkin juga menyukai