Anda di halaman 1dari 6

SOP DAN HASIL TERAPI BERMAIN DAN DDST PADA An.

Disusun Oleh:

WULANDARI, S.Kep
18 0103 1002

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER
2018
SOP TERAPI BERMAIN
TERAPI BERMAIN

STANDAR
OPERASIONAL
PROSEDUR
1. Cara alamiah bagi anak untuk mengungkapkan konflik
dirinya yang tidak disadari (Wong: 1991)
2. Bermain merupakan kegiatan yang dilakukan untuk
kesenangan yang ditimbulkannya tanpa mempertimbangkan
hasil akhirnya (Hurlock: 1978)
PENGERTIAN
3. Kegiatan yang dilakukan sesuai dengan keinginan dalam
mengatasi konflik dari dalam dirinya yang tidak disadari
serta dengan keinginan sendiri ubtuk memperoleh
kesenangan (Roster: 1987)

1. Meminimalisir tindakan perawatan yang traumatis


2. Mengurangi kecemasan
3. Membantu mempercepat penyembuhan
TUJUAN 4. Sebagai fasilitas komunikasi
5. Persiapan untuk hospitalisasi atau surgery
6. Sarana untuk mengekspresikan perasaan

Dilakukan di Ruang rawat inap, Poli tumbuh kembang, Poli rawat


KEBIJAKAN
jalan dan Tempat penitipan anak
PETUGAS Perawat
1. Pasien dan keluarga diberitahu tujuan bermain
2. Melakukan kontrak waktu
PERSIAPAN 3. Tidak ngantuk
4. Tidak rewel
PASIEN
5. Keadaan umum mulai membaik
6. Pasien bias dengan tiduran atau duduk, sesuai kondisi klien

1. Rancangan program bermain yang lengkap dan sistematis


PERALATAN 2. Alat bermain sesuai dengan umur/jenis kelamin dan tujuan
A. Tahap Pra Interaksi
1. Melakukan kontrak waktu
2. Mengecek kesiapan anak (tidak ngantuk, tidak rewel,
keadaan umum membaik/kondisi yang
memungkinkan)
3. Menyaiapkan alat
B. Tahap Orientasi
1. Memberikan salam kepada pasien dan menyapa
nama pasien
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan
3. Menanyakan persetujuan dan kesiapan klien sebelum
kegiatan dilakukan
C. Tahap Kerja
1. Memberi petunjuk pada anak cara bermain
2. Mempersilahkan anak untuk melakukan permainan
sendiri atau dibantu
3. Memotivasi keterlibatan klien dan keluarga
4. Memberi pujian pada anak bila dapat melakukan
PROSEDUR 5. Mengobservasi emosi, hubungan inter-personal,
PELAKSANAAN psikomotor anak saat bermain
6. Meminta anak menceritakan apa yang
dilakukan/dibuatnya
7. Menanyakan perasaan anak setelah bermain
8. Menanyakan perasaan dan pendapat keluarga tentang
permainan
D. Tahap Terminasi

li>Melakukan evaluasi sesuai dengan tujuan

1. Berpamitan dengan pasien


2. Membereskan dan kembalikan alat ke tempat semula
3. Mencuci tangan
4. Mencatat jenis permainan dan respon pasien serta
keluarga kegiatan dalam lembar catatan keperawatan
dan kesimpulan hasil bermain meliputi emosional,
hubungan inter-personal, psikomotor dan anjuran
untuk anak dan keluarga
SOP DDST (DENVER II)

NILAI
No ASPEK YANG DINILAI BOBOT
0 1 2
A ALAT
1 Format penialian Denver II
2 Kotak berisi alat-alat bantu tes
B Tahap Pra Interaksi
1 Melakukan kontrak waktu
2 Menyiapkan alat termasuk mengisi data pemeriksa
dank lien/pasien pada form. Penilaian Denver II
3 Mencuci tangan
C Tahap Orientasi
1 Memberikan salam kepada pasien dan menyapa nama
pasien
2 Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan
3 Menanyakan persetujuan dan kesiapan klien sebelum
kegiatan dilakukan
4 Mempersiapkan lingkungan tempat pemeriksaan
D Tahap Kerja
1 Memberi petunjuk pada klien/pasien cara melakukan
tes, kemudian meminta klien/pasien untuk
melakukannya
2 Melakukan tes mulai dari item yang paling mudah
3 Melakukan tes secara urut dari item yang
menggunakan sedikit energi
4 Memberi pujian pada anak bila dapat melakukan tes
5 Menuliskan skor pada form. Denver II setiap satu
tindakan tes
6 Menyimpulkan hasil tes setelah menyelesaikan
minimal 5 tindakan tes
E Tahap Terminasi
1 Melakukan evaluasi sesuai dengan tujuan
2 Berpamitan dengan pasien/klien
3 Membereskan dan kembalikan alat ke tempat semula
4 Mencuci tangan
5 Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan
TOTAL
HASIL PEMERIKSAAN

Nama : An.K
Usia : 2 Tahun 1 Bulan 8 Hari
Pemeriksa : Wulandari
Tanggal : 22 Oktober 2018

Sektor Personal Sosial


1. Menyuapi boneka (P)
2. Memakai baju (F)
3. Gosok gigi dgn batuan (F)
4. Cuci dan mengeringkan tangan (F)
1. Membuka pakaian (P)
2. Menggunakan sendokgarpu (P)
3. Membantu dirumah (P)

Sektor Motorik Halus


1. Meniru garis vertikal (P)
2. Menara dari kubus (P)
3. Menggoyangkan ibu jari (P)
1. Menara dari 6 kubus (P)
2. Menara dari 4 kubus (P)
3. Menara dari 2 kubus (P)
4. Ambil manik-manik (P)
Sektor Bahasa
1. Menyebut 1 gambar (P)
2. Bagian badan 6 (P)
3. Menunjuk 4 gambar (P)
4. Bicara dengan dimengerti (P)
5. Menyebut 4 gambar (F)
6. Mengetahui 2 kegiatan (F)

1. Kombinasi kata (P)


2. Menunjuk 2 gambar (P)
3. 6 kata (P)
Sektor Motorik Kasar
1. Melempar bola ke atas (P)
2. Melompat (P)
3. Menendang bola kedepan (P)
4. Berjalan naik tangga (P)
5. Lari (P)
1. Melompat jauh (P)
2. Berdiri 1 kaki 1 detik (P)
3. Berdiri 1 kaki 2 detik (P)

Dari hasil pemeriksaan di atas :


1. Sektor personal sosial 3 gagal yaitu klien tidak dapat memakai baju sendri,
klien tidak dapat menggosok gigi dengan bantuan, klien tidak bisa
mencuci tangan dan mengerinkan tangan. Tetapi hal itu wajar dan masih
memiliki kesempatan dengan cara terus dilatih dirumah
2. Sektor bahasa 2 gagal yaitu klien tidak dapat tidak dapat menyebut 4
gambar dan tidak dapat menyebut 2 kegiatan . Tetapi hal itu wajar dan
masih memiliki kesempatan dengan cara terus dilatih dirumah
3. Sektor motorik halus yaitu perkembangan motorik halus klien sesuai
dengan perkembangan umur klien.
4. Sektor motorik kasar yaitu perkembangan motorik halus klien sesuai
dengan perkembangan umur klien.

Anda mungkin juga menyukai