Anda di halaman 1dari 35

BAB I

PENDAHULUAN

Pada tugas Perencanaan Gedung II ini akan dipaparkan dahulu mengenai


analisis bengunan gedung dan data teknis pelaksanaan pekerjaan. Pada Bab I ini
akan membahas tentang arsitektural, structural, mekanikal dan elektrikal, instalasi
air bersih dan air kotor, bangunan pendukung dan macam-macam teknis
pelaksanaan pekerjaan

1.1 Informasi Proyek


1.3.1 Nama Proyek
Pembanguan Gedung Kuliah Sekolah Tinggi Agama Islam
Negeri (STAIN) Kota Kediri.
1.3.2 Lokasi Proyek
Jalan Sunan Ampel No.07 Rejomulyo, Kecamatan Ngronggo,
Kota Kediri, Provinsi Jawa Timur.
Lokasi proyek pembangunan Gedung Kuliah dapat dilihat pada
peta lokasi dibawah.

Gambar 1.1 Peta Lokasi Proyek


1.3.3 Pemilik Proyek
Kementerian Agama Republik Indonesia.
1.3.4 Sumber Dana
DIPA-SBSN 2017.
1.3.5 Besarnya Biaya
Rp7.531.181.900,00 (Tujuh Milyar Lima Ratus Tiga Puluh
Satu Juta Seratus Delapan Puluh Satu Ribu Sembilan Ratus
Rupiah).
1.3.6 Fungsi Bangunan
Gedung perkuliahan 3 lantai dengan luas bangunan keseluruhan
adalah 2.028 m2. Daftar ruang dalam gedung ini dijelaskan pada tabel
di bawah.
Tabel 1.1 Daftar Ruang Gedung Kuliah Ushuluddin STAIN Kota Kediri
Lantai 1 Lantai 2 Lantai 3
1. Ruang Kuliah 1. Ruang Kuliah 1. Ruang Kuliah
2. Toilet 2. Toilet 2. Toilet
3. Kantor
4. Lobby

1.3.7 Pengelola Proyek


a. Pemilik Proyek : Kementerian Agama Republik Indonesia
b. Konsultan Perencana : PT. Isa Kreasi Mandiri Sejati
Dr. Saharjo No. 115 B Jakarta Selatan
c. Konsultan Pengawas : PT. Kusuma Bangun Karya Ponorogo
Jln. Batoro Katong IV/3 Ponorogo
d. Kontraktor Pelaksana : PT. Ardi Tekindo Indonesia
Jln. Gayungsari VII/12 Surabaya
1.3.8 Organisasi Proyek
Struktur organisasi proyek dapat dilihat pada gambar di bawah
ini.

Gambar 1.2 Diagram Struktur Organisasi


Mekanisme kerja dan tanggung jawab dari masing-masing
komponen organisasi proyek adalah sebagai berikut :
a. Direktur
Direktur adalah pemimpin perusahaan. Adapun tugas seorang
Direktur antara lain:
1. Memimpin setiap pertemuan dalam perusahaan;
2. Bertanggung jawab atas semua kewajiban yang menyangkut
rugi laba perusahaan, produksi, keuangan dan pemasaran;
3. Menetapkan dan mengawasi serta berkoordinasi dengan Project
Manager serta karyawan lain; dan
4. Memeriksa dan menyetujui anggaran tahunan perusahaan serta
menyampaikan laporan atas kinerja perusahaan.
b. Project Manager
Project Manager adalah seseorang yang mewakili Direktur
untuk bertanggung jawab dan memimpin tim proyek yang telah
ditetapkan. Adapun tugas dari Project Manager, antara lain:
1. Membina hubungan dengan mitra kerja;
2. Mewakili perusahaan berhubungan dengan pihak pemberi
pekerjaan sesuai tugas yang diatur dalam pasal-pasal kontrak;
3. Memastikan kebutuhan klien terpenuhi, proyek selesai tepat
waktu dan sesuai anggaran;
4. Bertanggung jawab dalam perencanaan, manajemen, koordinasi
serta control keuangan proyek konstruksi;
5. Menyetujui time schedule yang dibuat Site Manager;
6. Mengevaluasi progress fisik , biaya, dan mutu pekerjaan; dan
7. Membuat rencana tindak lanjut atas penyimpangan-
penyimpangan yang terjadi.
c. Site Manager
Site Manager adalah wakil Project Manager yang
bertugas untuk mengendalikan jalannya proyek. Adapun
tugas seorang Site Manager antara lain:
1. Bertanggung jawab kepada Project Manager mulai dari
persiapan sampai penyerahan proyek;
2. Berkoordinasi dengan Pelaksana mengenai pembuatan opname
mandor dan sub-kontraktor;
3. Menerima dan mempelajari gambar desain dan spesifikasi teknis
proyek;
4. Mengkoordinasi pembuatan dan pengecekan gambar kerja/shop
drawing, time schedule dan metode pekerjaan proyek;
5. Mengawasi jalannya pekerjaan dan mengontrol mutu pekerjaan
proyek; dan
6. Mengatur kinerja para pekerja dan sub-kontraktor agar selesai
sesuai jadwal dengan mutu yang telah ditetapkan sebelumnya.
d. Pelaksana
Tugas Pelaksana adalah sebagai berikut:
1. Mengawasi dan mencatat serta mengontrol semua hasil
pengukuran, perhitungan kuantitas dan hasil pekerjaan yang
telah mendapat persetujuan dari koordinator pelaksana;
2. Membuat laporan harian tentang pelaksanaan kegiatan di
lapangan;
3. Mengadakan rapat koordinasi mingguan dan memberi
pengarahan pada mandor; dan
4. Merencanakan keselamatan dan kesehatan kerja proyek.
e. Administrasi dan Keuangan
Tugas Administrasi dan Keuangan adalah sebagai berikut:
1. Menyusun dan mengajukan permohonan dana proyek;
2. Mendistribusikan penggunaan dana proyek sesuai dengan
persetujuan Owner;
3. Mengatur keluar masuknya dana dalam kegiatan pembangunan
proyek;
4. Melaporkan segala kegiatan keuangan kepada Direktur; dan
5. Mencatat keluar masuknya bahan sesuai dengan order.
f. Logistik
Tugas Logistik adalah sebagai berikut:
1. Mengajukan surat permintaan material sesuai jadwal yang
ditentukan;
2. Mencatat penggunaan material dan pelaporan ke teknisi
material;
3. Memonitoring dalam hal pengiriman barang;
4. Menjamin kesiagaan alat agar bisa beroperasi dengan optimal;
dan
5. Membuat rekapan laporan sedian bahan (LSB) untuk diserahkan
ke bagian Administrasi.
g. Mandor
Tugas Mandor adalah sebagai berikut:
1. Mengawasi jalannya pekerjaan proyek, sarana dana prasarana
sesuai dengan bagian masing-masing;
2. Mengarahkan kepada para tukang jika ada kesalahan dalam
pelaksanaan pembangunan;
3. Memberikan laporan kepada pelaksana bila terjadi hambatan
kerja; dan
4. Mengangkat dan memberhentikan tukang sesuai dengan
penilaian dan keahlian dan kemampuan menyelesaikan tugas.
h. Tukang
Tukang adalah seorang yang membantu kontraktor dalam
pelaksanaan pembangunan proyek yang bertugas di bawah
pengawasan mandor. Dalam proyek ini ada 3 kelompok tukang,
yaitu tukang besi, tukang kayu dan tukang batu. Adapun tugas dari
tukang ialah melaksanakan seluruh bagian pekerjaan proyek dari
awal sampai akhir di bawah pengawasan mandor.
i. Pekerja (Kuli)
Tugas Pekerja adalah sebagai berikut:
1. Membantu tukang menyiapkan alat-alat sebelum bekerja;
2. Mengerjakan pekerjaan sesuai dengan perintah tukang; dan
3. Membersihkan semua peralatan sesudah pekerjaan selesai.

1.3.9 Kondisi Lingkungan


Kondisi lingkungan di sekitar proyek berada agak jauh dari jalan
raya. Selain itu, proyek terletak di sekitar perumahan penduduk dan
dekat dengan persawahan, sehingga untuk hal kenyamanan bisa
terjamin.
1.3.10 Air Tanah
Air tanah yang berada di sekitar lingkungan proyek mudah
didapatkan.
1.2 Analisis Bangunan
1.2.1 Arsitektural
a. Organisasi Ruang
Organisasi ruang pada gedung ini dapat dilihat pada tabel di
bawah ini.
Tabel 1.2 Jenis dan Ukuran Ruangan Lantai 1
Jenis
No. Ukuran (m) Jumlah Luas
Ruangan
1 Ruang Kuliah 9,00 x 8,00 4 288 m2
2 Toilet 3,00 x 8,00 2 48 m2
3 Kantor 9,00 x 8,00 2 144 m2
4 Toilet Kantor 3,00 x 1,75 2 10,5 m2
4 Lobby 9,00 x 8,00 2 144 m2
5 Lobby Masuk 6,00 x 2,00 1 12 m2
6 Ruang Panel 1,75 x 1,75 1 3,063 m2
7 Janitor 1,75 x 1,75 1 3,063 m2
8 Selasar 42,00 x 2,00 1 84 m2
Jumlah 736,6 m2

Tabel 1.3 Jenis dan Ukuran Ruangan Lantai 2


Jenis Ukuran Jumlah Luas
No.
Ruangan Ruang Ruang Ruang
1 Ruang Kuliah 9,00 x 8,00 6 432 m2
2 Toilet 3,00 x 8,00 2 48 m2
3 Ruang Panel 1,75 x 1,75 1 3,063 m2
4 Janitor 1,75 x 1,75 1 3,063 m2
5 Selasar 42,00 x 2,00 1 84 m2
Jumlah 570,1 m2
Tabel 1.4 Jenis dan Ukuran Ruangan Lantai 3
Jenis Ukuran Jumlah Luas
No.
Ruangan Ruang Ruang Ruang
1 Ruang Kuliah 9,00 x 8,00 6 432 m2
2 Toilet 3,00 x 8,00 2 48 m2
3 Ruang Panel 1,75 x 1,75 1 3,063 m2
4 Janitor 1,75 x 1,75 1 3,063 m2
5 Selasar 42,00 x 2,00 1 84 m2
Jumlah 570,1 m2

b. Penghawaan
Penghawaan/sirkulasi udara pada gedung ini menggunakan
sistem buatan dan alami, dapat dilihat pada table di bawah ini.
Tabel 1.5 Sistem Penghawaan/Sirkulasi Udara
Jenis Penghawaan
No. Nama Ruang Keterangan
Alami Buatan
Alami = Jendela, pintu,
1 Ruang Kuliah   ventilasi
Buatan = AC
Alami = Pintu, ventilasi
2 Toilet  
Buatan = Exhous van
Alami = Jendela, pintu,
3 Kantor   ventilasi
Buatan = AC
Alami = Pintu, ventilasi
4 Toilet Kantor  
Buatan = Exhous van
4 Lobby  - Alami = Jendela
5 Lobby Masuk  - Alami = Pintu
6 Ruang Panel  - Alami = Pintu
7 Janitor  - Alami = Pintu
8 Selasar   Alami = Pintu

c. Pencahayaan
Pencahayaan pada gedung ini menggunakan sistem buatan
dan alami, dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 1.6 Sistem Pencahayaan
Jenis Penghawaan
No. Nama Ruang Keterangan
Alami Buatan
Alami = Jendela,
ventilasi
1 Ruang Kuliah  
Buatan =
1. Lampu LED 18 watt
Alami = Ventilasi
Buatan =
1. Down Light Tanam D
2 Toilet  
5” + LED 14 watt
2. Down Light Tanam D
4” + LED 7 watt
Alami = Jendela,
ventilasi
3 Kantor  
Buatan =
1. Lampu LED 18 watt
Alami = Ventilasi
Buatan =
4 Toilet Kantor  
1. Down Light Tanam D
4” + LED 7 watt
4 Lobby  - Alami = Jendela
5 Lobby Masuk -  Alami = Ventilasi
Buatan =
1. Down Light Tanam D
5” + LED 14 watt
Buatan =
6 Ruang Panel -  1. Down Light Tanam D
4” + LED 7 watt
Buatan =
7 Janitor -  1. Down Light Tanam D
4” + LED 7 watt
Buatan =
8 Selasar -  1. Down Light Tanam D
5” + LED 14 watt
Alami = Jendela
Buatan =
9 Void  
1. Down Light Tanam D
5” + LED 14 watt

d. Sirkulasi Horizontal dan Vertikal


Sirkulasi horisontal pada gedung ini terletak di bagian tengah
yaitu selasar yang berada di depan masing-masing ruang kelas dan
kantor.

Gambar 1.3 Sirkulasi Horizontal Lantai 1


Gambar 1.4 Sirkulasi Horizontal Lantai 2

Gambar 1.5 Sirkulasi Horizontal Lantai 3

Sirkulasi vertikal pada gedung ini terdapat 2 tangga yaitu


tangga utama yang terletak di tengah lobby dan tangga darurat di
sebelah luar kanan bangunan.
Gambar 1.6 Sirkulasi Vertikal Tangga Darurat

Gambar 1.7 Sirkulasi Vertikal Tangga Utama


1.2.2 Struktural
a. Struktur Bawah (Sub Structure)
Struktur bawah (sub structure) dari bangunan ini meliputi,
pondasi dan sloof yang dijelaskan sebagai berikut.
Pondasi
Struktur pondasi yang digunakan adalah tiang pancang (pile
cap), yang dijelaskan pada tabel berikut:
Tabel 1.7 Pile Cap
Tipe Jumlah Pile Dimensi (cm)
PC1 15 2 x 15 = 30 60 x 140 x 70
PC2 12 4 x 12 = 48 140 x 140 x 70
Total Pile = 78

Gambar 1.8 Detail Pile Cap tipe PC1 dan PC2


Gambar 1.9 Rencana Titik Pancang Pondasi

Sloof
Balok sloof terdiri dari 2 tipe dan ukuran yang dijelaskan
sebagai berikut.
Tabel 1.8 Penulangan Sloof S1
Tipe S1
Posisi Tumpuan Lapangan Tumpuan
Dimensi 400 x 500 mm

Tul. Atas 5 D19 5 D19 5 D19


Tul. Bawah 5 D19 5 D19 5 D19
Tul. Ekstra 2 D19 2 D19 2 D19
Tul. Pengaku 2 D13 2 D13 2 D13
Sengkang 10 - 150 10 - 150 10 - 150
Panjang 289,9 m

Tabel 1.9 Penulangan Sloof S2


Tipe S2
Posisi Tumpuan Lapangan Tumpuan
Dimensi 150 x 250 mm

Tul. Atas 2 D12 2 D12 2 D12


Tul. Bawah 2 D12 2 D12 2 D12
Tul. Ekstra - - -
Tul. Pengaku - - -
Sengkang 10 - 150 10 - 150 10 – 150
Panjang 44 m
Gambar 1.10 Rencana Sloof

b. Struktur Atas (Upper Structure)


Struktur atas (upper structure) dari bangunan ini meliputi
kolom, balok, pelat lantai, dan tangga yang dijelaskan sebagai
berikut.
Kolom
Kolom terdiri dari 3 tipe dan ukuran yang dijelaskan sebagai
berikut.
Tabel 1.10 Penulangan Kolom
K1
Tipe K1 K3
(Pedestal)

Dimensi 400 x 500 400 x 500 150 x 300


mm mm mm
Tulangan 14 D19 14D19 4 D12
Sengkang
10 - 150 10 - 150 10 - 150
Tumpuan
Sengkang
10 - 150 10 - 150 10 - 150
Lapangan
Panjang 33,75 m 256 m 16 m
Gambar 1.11 Rencana Kolom Lantai 1

Gambar 1.12 Rencana Kolom Lantai 2

Gambar 1.13 Rencana Kolom Lantai 3


Balok
Balok terdiri dari 5 tipe dan ukuran yang dijelaskan sebagai
berikut.
Tabel 1.11 Penulangan Balok B1
Tipe B1
Posisi Tumpuan Lapangan Tumpuan
Dimensi 400 x 500 mm

Tul. Atas 10 D19 5 D19 10 D19


Tul. Bawah 5 D19 10 D19 5 D19
Tul. Pengaku 2 D16
Sengkang 10 - 100 10 - 100 10 - 100
Panjang 549,8 m

Tabel 1.12 Penulangan Balok B2


Tipe B2
Posisi Tumpuan Lapangan Tumpuan
Dimensi 250 x 400 mm

Tul. Atas 7 D19 4 D19 7 D19


Tul. Bawah 4 D19 7 D19 4 D19
Tul. Pengaku 2 D16
Sengkang 10 - 150 10 - 150 10 - 150
Panjang 233,44 m

Tabel 1.13 Penulangan Balok B3


Tipe B3
Posisi Tumpuan Lapangan Tumpuan
Dimensi 150 x 300 mm

Tul. Atas 2 D16 2 D16 2 D16


Tul. Bawah 2 D16 2 D16 2 D16
Tul. Pengaku 2 D16
Sengkang 10 - 150 10 - 150 10 - 150
Panjang 16,4 m
Tabel 1.14 Penulangan Balok RB1
Tipe RB1
Posisi Tumpuan Lapangan Tumpuan
Dimensi 400 x 500 mm

Tul. Atas 10 D19 5 D19 10 D19


Tul. Bawah 5 D19 10 D19 5 D19
Tul. Pengaku 2 D16
Sengkang 10 - 150 10 - 150 10 - 150
Panjang 13 m

Tabel 1.15 Penulangan Balok RB2


Tipe RB2
Posisi Tumpuan Lapangan Tumpuan
Dimensi 250 x 400 mm

Tul. Atas 7 D19 4 D19 7 D19


Tul. Bawah 4 D19 7 D19 4 D19
Tul. Pengaku 2 D16
Sengkang 10 - 150 10 - 150 10 - 150
Panjang 120 m

Gambar 1.14 Rencana Balok Lantai 1


Gambar 1.15 Rencana Balok Lantai 2

Gambar 1.16 Rencana Ringbalk

Pelat
Tipe dan ukuran pelat yang digunakan dijelaskan sebagai
berikut.
Tabel 1.16 Pelat Lantai
No. Lantai Tipe Tebal Tulangan
Pelat (mm)
1 Dasar 1 150 Wiremesh M-8 (single layer)
2 1 1 150 Wiremesh M-8 (single layer)
3 1 2 150 Wiremesh M-8 (double layer)
4 2 1 150 Wiremesh M-8 (single layer)
5 2 2 150 Wiremesh M-8 (double layer)
6 3 1 150 Wiremesh M-8 (double layer)
Gambar 1.17 Penulangan Pelat Lantai Dasar

Gambar 1.18 Penulangan Pelat Lantai 1

Gambar 1.19 Penulangan Pelat Lantai 2


Gambar 1.20 Penulangan Pelat Lantai 3

Tangga
Konstruksi tangga utama dan darurat pada bangunan ini
dijelaskan sebagai berikut.

Gambar 1.21 Denah Tangga Darurat


Gambar 1.22 Penulangan Tangga Darurat
Gambar 1.23 Denah Tangga Utama

Gambar 1.24 Penulangan Tangga Utama

c. Struktur Atap
Struktur atap yang digunakan merupakan atap single beam
dengan profil baja WF yang dijelaskan sebagai berikut.

Gambar 1.25 Kuda-kuda Atap


Gambar 1.25 Denah Rencana Atap

1.2.3 Mekanikal dan Elektrikal


a. Sumber Listrik
Berasal dari PLN sebesar 25.000 watt untuk keseluruhan
kebutuhan, dan Genset sebagai cadangan sumber listrik jika terjadi
masalah dengan sumber listrik dari PLN.
b. Sistem Instalasi ME Bangunan
Digunakan sambungan kabel yang disesuaikan dengan
kebutuhan dan jenis instalasi. Peralatan instalasi ME yang
digunakan antara lain dapat dilihat pada table di bawah ini:
Tabel 1.17 Peralatan Mekanikal dan Elektrikal
No. Jenis Peralatan Satuan Jumlah
1 Penyambungan listrik PLN unit 1
2 Box Panel Induk (komplit + lampu
indikator ) unit 1
3 Box Sub Panel Lampu 12 mcb
(komplit + lampu indikator )mcb unit 3
4 Box Sub Panel AC dan Pompa air 18
mcb (komplit + lampu indikator ) unit 3
5 Suit Listrik - Genset (komplit +
lampu indikator ) unit 1
6 Kabel try m' 135
7 Instalasi Titik lampu titik 198
8 Lampu LED 18 W bh 100
9 Lampu Downlight D5" + LED 14 W bh 70
10 Lampu Downlight D4" + LED 7 W bh 28
11 Stop kontak Standart bh 102
12 Stop Kontak AC dan Pompa bh 37
13 Skaklar Ganda bh 32
14 Skakrar tunggal bh 72
15 Pompa air unit 1
16 Exhouse Fan unit 22
17 AC Split 2 PK unit 36
18 Penangkal Petir unit 1

Gambar 1.26 Instalasi Listrik Lantai 1

Gambar 1.27 Instalasi Listrik Lantai 2

Gambar 1.28 Instalasi Listrik Lantai 3


1.2.4 Instalasi Air Bersih dan Kotor
a. Instalasi Air Bersih
Sumber air bersih yang dipergunakan dalam bangunan ini
berasal dari sumur bor. Penyaluran instalasi air bersih dijelaskan
sebagai berikut:
Tabel 1.18 Instalasi Air Bersih
No. Ukuran Pipa Keterangan
1 PVC  1” AW Pipa distribusi air utama
2 PVC  3/4” AW Pipa distribusi air ke kran

Gambar 1.29 Key Plan Sanitair Air Bersih Plumbing Lantai 1

Gambar 1.30 Key Plan Sanitair Air Bersih Plumbing Lantai 2


Gambar 1.31 Key Plan Sanitair Air Bersih Plumbing Lantai 3

Gambar 1.32 Isometri Instalasi Air Bersih

b. Instalasi Air Kotor


Penyaluran penyaluran instalasi air kotor dijelaskan sebagai
berikut:
Tabel 1.19 Instalasi Air Kotor
No. Ukuran Pipa Keterangan
1 PVC  6” AW Pipa utama pembuangan tinja
2 PVC  4” AW Pipa sub pembuang tinja
3 PVC  4” AW Pipa utama pembuangan air kotor
4 PVC  3” AW Pipa sub pembuang air kotor
Gambar 1.33 Key Plan Sanitair Air Kotor Plumbing Lantai 1

Gambar 1.34 Key Plan Sanitair Air Kotor Plumbing Lantai 2

Gambar 1.35 Key Plan Sanitair Air Kotor Plumbing Lantai 3


Gambar 1.36 Isometri Instalasi Air Kotor

1.3 Data Teknis Pelaksanaan Pejerjaan


1.3.1 Pekerjaan Arsitektural
a. Pekerjaan Pasangan Dinding Bata
1. Pasangan tembok dengan luas masksimal 12 m2 harus dipasang
kolom praktok berukuran 15 x 15 cm dengan tulangan 4 10
dan sengkang 6-200.
2. Menggunakan batu bata merah eks lokal kediri dengan ukuran
5 x 11 x 23 cm.
3. Untuk lebih lengkapnya bisa dilihat pada spesifikasi teknik yang
telah dilampirkan.

b. Pekerjaan Plesteran/Mortar
1. Campuran untuk plesteran dinding batu bata adalah 1 PC : 5 PS.
2. Campuran untuk plesteran dinding transram adalah 1PC : 3 PS.
3. Tebal plesteran 2 cm.
4. Untuk lebih lengkapnya bisa dilihat pada spesifikasi teknik yang
telah dilampirkan.
c. Pekerjaan Kusen, Daunan, dan Kaca
1. Menggunakan daun pintu tempered glass 12 mm, kaca clear
dengan tebal 5 mm, folding door, dan double takewood +
formica untuk pintu toilet.
2. Bentuk ukuran profil kusen adalah 4” x 1 ¾”.
3. Warna profil untuk kusen alumunium putih
4. Bahan finishing: permukaan kusen jendela dan pintu harus
diberi lapisan finish dari lacquer yang jernih.
5. Untuk lebih lengkapnya bisa dilihat pada spesifikasi teknik yang
dilampirkan.

d. Pekerjaan Lantai
1. Bahan yang digunakan:
- Keramik lantai ukuran 60x60
- Keramik lantai teras ukuran 30x30 cutting size (unpolish)
- Keramik tangga utama 30x30 cutting size (unpolish)
- Keramik tangga darurat 30x30 (unpolish)
- Keramik lantai KM/WC 25x25
- Keramik dinding KM/WC 25x40
2. Tebal bahan minimal 8 mm, mutu tingkat 1 (Grade 1).
3. Bahan pengisi siar AM 50, Sika, Lemkra, sewarna dengan
keramik. Untuk daerah basah ditambahkan liquid grout additive
AM 54 sebagai pengganti air, dengan ketentuan sesuai pabrik.
4. Bahan perekat menggunakan perekat campuran 1Pc:2Ps.
5. Untuk lebih lengkapnya bisa dilihat pada spesifikasi teknik yang
dilampirkan.

e. Pekerjaan Alat Penggantung/Pengunci


1. Engsel Pintu memakai type tipe SELL 0007 buatan Dekson
Bearing berukuran 102 mm x 76mm x 3mm.
2. Engsel Jendela memakai Type type tipe SELL 0007 buatan
Dekson Bearing berukuran 76mm x 64mm x 2mm.
3. Handle pintu type Lever Handle HRE 63.02
4. Kunci untuk semua pintu luar dan dalam (kecuali KM/WC)
model U handle.
5. Kunci Tanam Swing Roller Lock Case LC 990 WL – 60
6. Hak Angin menggunakan engsel tipe kupu-kupu
7. Grendel Jendela Setara Rambuncis RMB 931
8. Grendel Pintu Tanam Ps. Flush Bolt 644 US 32D
9. Untuk lebih lengkapnya bisa dilihat pada spesifikasi teknik yang
dilampirkan.

f. Pekerjaan Langit-langit
1. Penggantung rangka plafon terbuat dari besi bulat diameter 6
mm yang dilengkapi dengan mur dan klem.
2. Rangka langit-langit dari hollow 20x40x0,5x4000mm dan
hollow 40x40x0,5x4000mm
3. Seluruh pertemuan antara permukaan langit-langit dan dinding
dipasang list profil dari gypsum dengan tebal 9 mm WR dan
gypsum scruw
4. Pada beberapa tempat tertentu harus dibuat manhole/access
panel dilangit-langit yang bisa dibuka.
5. Untuk lebih lengkapnya bisa dilihat pada spesifikasi teknik yang
dilampirkan.

g. Pekerjaan Pengecatan
1. Cat dinding interior menggunakan produk Avitec.
2. Cat dinding eksterior menggunakan produk Dulux
Weathershield.
3. Cat plafond menggunakan cat emulsi dengan merk Avitec.
4. Untuk lebih lengkapnya bisa dilihat pada spesifikasi teknik
yang dilampirkan.
1.3.2 Pekerjaan Struktural
a. Struktur Bawah
1. Pekerjaan Pondasi
Menggunakan tiang pancang pratecak ukuran 25 x 25 cm
dengan mutu beton K-300. Pemasangan tiang pancang
menggunakan alat Hydraulic Pile Injection dengan kapasitas 80
ton.
2. Pekerjaan Sloof
Menggunakan beton ready mix mutu K-300. Pembesian
menggunakan besi ulir SNI mutu fy’ 400 Mpa. Menggunakan 2
tipe sloof yaitu S1 40/50 dengan tulangan atas 5 D19 dan
tulangan bawah 5 D19, S2 15/25 dengan tulangan atas 2 D12
dan tulangan bawah 2 D12.
b. Struktur Atas
1. Pekerjaan Kolom
Menggunakan beton ready mix mutu K-300. Pembesian
menggunakan besi ulir SNI mutu fy’ 400 Mpa. Menggunakan 3
tipe sloof yaitu, 1) K1 (pedestal) 40/50 dengan tulangan 14 D19,
2) K1 40/50 dengan tulangan 14 D19, dan 3) K3 15/30 dengan
tulangan 4 D12.
2. Pekerjaan Balok
Menggunakan beton ready mix mutu K-300. Pembesian
menggunakan besi ulir SNI mutu fy’ 400 Mpa. Menggunakan 5
tipe balok yaitu 1) B1 40/50 dengan tulangan atas 10 D19,
tulangan bawah 5 D19, dan tulangan tengah 2 D16; 2) B2 25/40
dengan tulangan atas 7 D19, tulangan bawah 4 D19, dan
tulangan tengah 2 D16; 3) B3 15/30 dengan tulangan atas 2 D16,
tulangan bawah 2 D16, dan tulangan tengah 2 D16; 4) RB 1
40/50 dengan tulangan atas 10 D19, tulangan bawah 5 D19, dan
tulangan tengah 2 D16; dan 5) RB 2 25/40 dengan tulangan atas
7 D19, tulangan bawah 4 D19, dan tulangan tengah 2 D16.
3. Pekerjaan Pelat Lantai
Menggunakan beton ready mix mutu K-300. Pembesian
menggunakan 2 tipe yaitu Wire Mesh M-8 single dan Wire
Mesh M-8 Double. Tebal pelat yang digunakan 150 mm.
4. Pekerjaan Tangga
Menggunakan beton ready mix mutu K-300. Pembesian
menggunakan besi ulir SNI mutu fy’ 400 Mpa. Terdapat 2
macam anak tangga yaitu, 1) Tangga utama dengan penulangan
pelat tangga bagaian tumpuan D19 – 150 dan lapangan D16 –
150, 2) Tangga darurat dengan penulangan pelat tangga bagian
tumpua D19 – 150 dan lapangan D16 -150.
c. Pekerjaan Atap
Konstruksi atap baja single beam dalam bangunan ini terdiri
dari berbagai pekerjaan baja antara lain:
1. Kolom WF 250.125.6.9
2. Fute irisan WF 200.125.6.9
3. Base plat (plendes) tebal 12 mm
4. Plat strip (stiifener) tebal 8 mm
5. Trekstang 16 mm
6. Gording CNP 150.65.20.2,3 + Pangkon L 70.70.7
7. Angkur base plat (plendes) 622
8. Rafter WF 300.150.6,5.9

1.3.3 Pekerjaan Mekanikal dan Elektrikal


a. Kabel Tegangan Rendah
1. Kabel-kabel yang dipakai harus dapat dipergunakan untuk
tegangan min. 0,6 kV dan 0,5 kV untuk kabel NYM.
2. Pada prinsipnya kabel-kabel daya yang dipergunakan adalah jenis
NYFGBY, NYY, NYA, dan FRC
3. Penampang kabel minimum yang dapat dipakai 2,5 mm2.
b. Lighting Fixture untuk Lampu
1. Lampu yang digunakan adalah LED 18 W, Downlight D5” +
LED 14 W, dan Downlight D4” + LED 7 W
2. Fitting lampu dari tipe yang tidak menggunakan mur baut.
c. Stop Kontak dan Saklar
1. Stop-kontak dan saklar yang akan dipasang pada dinding tembok
bata adalah type pemasangan masuk/inbow (flush-mounting).
2. Stop-kontak biasa (inbow) yang dipasang mempunyai rating 10A
dan mengikuti standard VDE, sedangkan stop-kontak khusus
(outbow) mempunyai rating 15A
3. Flush-box (inbow doos) untuk tempat saklar, stop-kontak dinding
dan push button dari jenis bahan bakely atau metal.
d. Grounding
1. Grounding menggunakan kawat telanjang (BBC = Bare Copper
Conductor).
2. Elektrode pentanahan untuk grounding digunakan pipa
galvanized minimal berdiameter 1½ diujung pipa tersebut
diberi/dipasang copper rod sepanjang 0,5 m.

1.3.4 Pekerjaan Instalasi Air Bersih dan Air Kotor


a. Lingkup Pekerjaan Plumbing
1. Pemasangan titik air lengkap sesuai alat-alat saniter dengan
peralatannya.
- Closet Duduk Type CW421J/SW420JP
- Urinal Type U57M
- Shower Spray Type TX403SBNW
- Wastafel Counter Type
LW523J+TX123LESV4+THX1A6NV1
- Floor drain Type TX1BNN
- Kran air atau faucet
- Clean Out (CO)
2. Sistem Air bersih
- Pengadaan dan pemasangan seluruh sistem pipa distribusi air
bersih dari tangki atas ke seluruh titik air, lengkap dengan
peralatan serta penggantung pipa.
- Pemindahan dan bongkar/pasang tangki air, pompa beserta
pemipaannya dari semua lantai ke dak atap.
3. Sistem pemipaan air buangan toilet
- Pengadaan dan pemasangan pemipaan air bekas/kotor dari
seluruh toilet lantai dasar, lantai 1, 2, dan 3 menuju ke instalasi
septictank.
- Pengadaan dan pemasangan floor drain lengkap dengan sayap,
menuju ke instalasi septictank.
- Pengadaan dan pemasangan pipa vent dari seluruh toilet
sampai ke udara diluar bangunan beserta peralatannya dan
penggantung pipa.
4. Sistem Pembuangan Air Hujan dan Pengeringan
- Pengadaan dan pemasangan perpipaan air hujan dari roof drain
sampai ke bak kontrol lengkap dengan peralatan penggantung
pipa.
- Pengadaan dan pemasangan roof drain.
- Untuk lebih lengkapnya bisa dilihat pada spesifikasi teknik
yang dilampirkan.

1.3.5 Peralatan
Peralatan yang mendukung dalam pembangunan ini dapat dilihat
pada tabel di bawah:
Tabel 1.20 Pengadaan Peralatan
No. Peralatan Fungsi
1. Sekop Untuk meratakan spesi
2. Cangkul Untuk mengambil bahan (semen) dan untuk
menggali
3. Timba Sebagai media untuk tranportasi campuran
beton
4. Arco Untuk mengambil material bangunan
5. Gergaji Untuk pemotong kayu
6. Vibrator Menghasilkan getaran untuk meratakan beton
yang sedang dicor pada celah-celah bekisting
7. Tang Alat yang digunakan untuk memasang bekisting
8. Catut Alat unntuk menalikan besi bendrat pada
tulangan
9. Ayakan Untuk memisahkan agregat kasar dan agregat
pasir halus
10. Palu Untuk memalu paku dalam pemasangan
bekisting
11. Scaffolding Untuk menyangga manusia dan material dalam
konstruksi gedung
12. Mixer Truck Untuk mencampur kerikil, air, semen dan pasir
skala besar
13. Concrete Untuk memompa beton dari ready mix ke
Pump tempat yang akan dilakukan pengecoran
14. Truck Untuk mengantar material ke lokasi proyek dan
juga digunakan untuk mengantar material-
material seperti pasir, kerikil, air dan lain-lain
material bangunan yang dibutuhkan oleh proyek

Anda mungkin juga menyukai