BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Saliva
Saliva adalah cairan yang terdiri atas sekresi yang berasal dari kelenjar saliva
dan cairan sulkus gingiva. 90% dari saliva dihasilkan oleh kelenjar saliva mayor yang
terdiri atas kelenjar parotis, submandibula, dan sublingual.18,19 Sekitar 10%
dihasilkan oleh kelenjar saliva minor dimukosa mulut (lingual, labial, bukal,
palatinal, glossopalatinal). Sekresi saliva dihasilkan sebagai serus (kelenjar parotis),
mukus (kelenjar minor), atau campuran yaitu serus dan mukus (kelanjar
submandibula dan sublingual).19,20 Saliva memainkan peranan penting dalam
homeostatis karena dapat mempertahankan keseimbangan ekosistem dalam rongga
mulut.21
Sekresi saliva adalah refleks yang dimediasi oleh saraf. Volume dan jenis
saliva yang disekresi dikendalikan oleh sistem saraf otonom. Kelenjar menerima
inervasi dari saraf parasimpatis dan simpatis. Pusat saliva parasimpatis terletak pada
medula oblongata yang terbagi atas 3 bagian, yaitu superior nuklei salivatorius,
inferior nuklei salivarius dan zona intermediet. Bagian superior nuklei (CN VII)
dapat meningkatkan kesehatan rongga mulut dan oleh karena itu kekurangan sekresi
saliva akan mengakibatkan proses penyakit.11
sumber utama ion anorganik kalsium yang berperan membantu proses pembentukan
kalkulus.15
Kadar kalsium dalam saliva dapat dipengaruhi oleh banyak faktor, yaitu:16
1. Jenis kelenjar, sekresi kalsium terbesar dihasilkan oleh kelenjar
submandibula.
2. Ritme biologis, kadar ion kalsium saliva akan menurun pada pagi dini hari.
3. Stimulus, dalam keadaan tanpa stimulasi sebagian besar saliva utuh berasal
dari kelenjar submandibula, sedangkan dalam keadaan distimulasi sebagian besar
saliva utuh berasal dari kelenjar parotis.
4. Aliran saliva, merupakan faktor penting terhadap kadar komponen saliva.
Konsentrasi kalsium akan meningkat ketika aliran saliva meningkat.
Enamel gigi merupakan bahan yang keras dan paling padat didalam tubuh.
Komposisi hidroksiapatit merupakan mineral yang mengandung kalsium dan fosfat.
Struktur biomineralisasi ini adalah unik yang diperbaharui oleh remineralisasi,
dimana melibatkan deposit dari ion kalsium dan fosfat dari saliva ke dalam area
permukaan enamel dan didalam permukaan enamel. Dibawah kondisi asam kristal
apatit dari bawah permukaan enamel, larut dalam cairan saliva disekitarnya.
Demineralisasi ini merupakan salah satu langkah dalam perkembangan karies gigi,
tersedianya kalsium dan fosfat faktor penting untuk remineralisasi dari awal
pembentukan karies sesudah asam, selanjutnya angka karies terendah dihubungkan
dengan konsentrasi kalsium saliva tinggi.16
Konsentrasi dari kalsium dalam plak memengaruhi demineralisasi enamel gigi
terjadinya risiko karies semakin tinggi konsentrasi kalsium, menurunnya tingkat
demineralisasi dan risiko gigi berlubang. Semakin tinggi konsentrasi kalsium dalam
plak, maka semakin besar penurunan pH yang bisa ditolerir sebelum terjadi
demineralisasi. Adanya kalsium dalam makanan dapat membantu mengurangi terjadi
karies gigi karena meningkatkan konsentrasi kalsium dalam plak, tentu makanan lain,
misalnya makanan dan minumana asam, dapat mengurangi kalsium dalam plak.24
10
11
12
Menghasilkan
asam
Enamel Enamel
gigi sehat gigi karies
Demineralisasi
Remineralisasi
Ca2+
PO43+
F+
Salivas
+
Sumber fluoride
+
Kontrol plak
+
Modifikasi diet
13
pH kritis yang dapat membuat mineral gigi menjadi larut. Ketika demineralisasi
berlangsung, lesi karies juga dapat terbentuk.17
Proses demineralisasi dan remineralisasi adalah proses dinamis, dengan
periode dari demineralisasi yang diikuti oleh remineralisasi. Pengaruh demineralisasi
dapat dikembalikan jika waktu yang cukup antara pengaruh asiogenik memungkinkan
untuk terjadinya remineralisasi.3
Mencegah Penyebab
karies karies
14
didalam biofilm menyebabkan pengendapan dari fase mineral, sama dengan yang
terlihat pada pembentukan kalkulus.3
15
16
17
kuantitas dan
kualitas saliva
Laju aliran
pH
Kapasitas buffer
Volume
Remineralisasi: Demineralisasi:
Etiolgi
Bakteri
pH biofilm Karies
Subsrat
Bebas karies dikembalikan oleh saliva Host
yang bertindak sebagai
Waktu
buffer pengembalian Patogen
ion-ion kalsium dan esis
fosfat dan mineral yang Streptoc
keluar dari enamel occus mutans
dalam biofilm
dapat
memfermentasi
karbohidrat
18
Saliva
19