PROSTHODONTI
Disusun oleh:
Dosen Pembimbing
drg. Kartissa, MM
UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
BANDUNG
2016
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.............................................................................................................i
TINJAUAN PUSTAKA...........................................................................................1
1. Pengertian........................................................................................................1
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................18
1
TINJAUAN PUSTAKA
prosedur pembuatan gigi tiruan cekat. Waktu yang cukup lama antara preparasi
yang tepat, dan secara estetik dapat diterima merupakan suatu tahap pendahuluan
1. Pengertian
berarti restorasi yang dibuat untuk menutupi gigi yang telah dipreparasi sampai
2.1 Kegunaan
fraktur mahkota
e. Mempertahankan oklusi
f. Mempertahankan kesehatan periodontal
g. Mengembalikan fungsi pengunyahan
h. Sarana mengontrol preparasi
i. Sarana dalam pembuatan cetakan (cetakan pertama bagi restorasi akhir)
j. Sebagai pedoman untuk menghasilkan estetik, fonetik, dan oklusi yang
restorasi akhir
k. Mengganti gigi yang hilang dan menilai kesejajaran gigi penyangga
2.2 Persyaratan
akhir dalam waktu kurang lebih 2 minggu, namun pembuatan restorasi sementara
harus memenuhi 3 syarat utama, yaitu syarat biologik, mekanik, dan estetik.
a. Syarat Biologik
a) Proteksi pulpa
preparasi gigi dilakukan, trauma pada pulpa tidak dapat dihindari. Pada pulpa
yang sehat, setiap tubulus dentin berisi proses cytoplasmic sel bodi
(odontoblas) dimana inti selnya berada pada kavitas pulpa. Oleh karena itu,
efek pada pulpa tidak akan terjadi. Selain itu, kesehatan pulpa dapat dijaga
dengan pembuatan restorasi cor yang baik. Hal yang harus dihindari adalah
kebocoran pada restorasi yang akan menyebabkan pulpitis ireversibel sehingga
memiliki batas marginal yang baik, kontur yang sesuai, dan permukaan yang
halus. Hal ini sangat penting ketika margin mahkota ditempatkan secara apikal
terhadap margin free gingival. Jika restorasi sementara tidak sesuai, maka sulit
terganggu.
gigi tetangga maupun gigi lawannya. Kontak yang tidak tepat akan
prematur. Hal ini dapat diperbaiki ketika restorasi sudah dipasang, namun
b. Syarat mekanik
a) Fungsi
mengunyah. Hal ini dapat dihindari dengan cara pasien tidak mengkontakkan
protesa dengan gigi lawannya ketika makan. Bahan yang digunakan untuk
yang membuat restorasi sementara dengan bahan tersebut lebih mudah fraktur.
Fraktur biasanya tidak terjadi pada mahkota dengan preparasi gigi yang cukup
atau tidak berlebih. Kerusakan lebih sering terjadi pada restorasi partial-
coverage dan gigi palsu parsial tetap. Restorasi jenis partial-coverage pada
b) Perpindahan
Perpindahan pada gigi dapat dicegah dengan preparasi gigi yang tepat dan
restorasi sementara yang adaptasi dengan permukaan internal gigi. Jarak yang
diantaranya menjadi lebih tebal sehingga memiliki kekuatan yang lebih rendah
dibandingkan semen yang biasa digunakan dan akan menyebabkan restorasi
rusak saat dilepaskan dari gigi. Jika semennya tidak terlalu kuat dan restorasi
sementara dibuat dengan sangat baik, biasanya tidak akan mudah rusak atau
c. Syarat Estetik
Restorasi sementara harus memiliki tampilan yang baik terutama untuk gigi
menduplikasi gigi asli secara sempurna, namun tetap harus memperhatikan kontur
gigi, warna, translusensi, dan tekstur gigi tersebut. Oleh karena itu, bahan atau
material yang mendukung menjadi faktor utama dalam persyaratan estetik untuk
teknik dalam pembuatan restorasi tersebut, seperti waktu kerja, setting time,
alergi, dan non-eksotermis), stabil saat setting, mudah dikontur dan dipoles,
memiliki kekuatan yang baik dan resistensi terhadap abrasi, tidak mengiritasi
jaringan rongga mulut, serta memiliki kompatibilitas kimia dengan luting agents
untuk menghasilkan restorasi tetap yang estetik. Untuk itu, dokter gigi perlu
mendengarkan pendapat pasien bagaimana restorasi yang telah dipasang tersebut
a) Custom
Restorasi ini dibuat dari cetakan negatif gigi sebelum di lakukan
preparasi atau dari model kerja yang telah dimodifikasi atau disebut mock
up. Biasanya cetakan negatif dibuat dari bahan ireversibel hidrkoloid atau
(lihat gambar 1). Hal ini karena bahan tersebut memberikan bentuk
cetakan yang stabil dan akurat, serta dapat di bentuk dan di potong
pembungan sisa resin sehingga dapat membuat restorasi yang ideal dan
sesuai.
Gambar 1. Menunjukan pembuatan resorasi sementara pada cetakan dari
bahan elastomer.
Selain itu cetakan pun bisa dibuat dari bahan termoplastik yang
resin dan ditempatkan pada gigi lalu setelah resin terpolimerisasi di lepas
kembali. Bahan yang dipakai bisa dari selulose acetat atau polypropylene
yang tersedia dalam berbagai ukuran dan ketebalan, ukuran 125 x 125 mm
Mahkota siap pakai ini diinidkasi untuk penggunaan sekali pakai. Bahan
a) Polikarbonat
dibandigkan bahan lainnya (lihat gambar 3). Tersedia untuk gigi insisf,
B C D
E F G H
Gambar 3 A. Mahkota Menunjukan polikarbonate siap pakai. B dan C Ukur
lebar mesio-distal gigi yang akan di pasang mahkota dan sesuaikan dengan
ukuran mahkota polikarbonat. E, F, dan G menunjukan proses sementing
mahkota, H menunjukan hasil sementing.
b) Selulose asetat
Selulosa acetat memiliki ketebaln 02 to 0.3 mm, transparan dan
tersedia untuk semua jenis gigi dalam berbagi macam bentuk dan ukuran
(lihat gambar 4). Pewarnaan sepenuhnya bergantung pada resin. Resin tidak
terikat secara kimiawi dan mekanik pada cetakan, sehingga cetakan luar bisa
di buang.
C D
E F G
H I J
K L M
Gambar 4 A dan B menunjukan mahkota dari poliasetat siap pakai untuk satu
unit gigi. C menunjukan gigi yang telah di preparasi. D dan E menunjukan
proses pembuatan mahkota dengan cetakan dari selulosa asetat
menggunakan protemp dari 3m. F menunjukan try-in mahkota ukur
ketinggian gigi dengan probe. G potog kelebihan mahkota. H try-in ulang
dan cek dengan kertas artikulasi. I cek akhiran dengan eksplorer. I Buang
bagian oklusal yg masih mengganjal. K haluskan akhiran mahkota. L dan M
menunjkan hasil sementing mahkota.
(lihat gambar 5). Memiliki bentuk oklusal dan anatomis yang paling sesuai
A B
tin-silver.
d) Nickel-chromium
Nickel-chromium biasanya digunakan pada anak yang gigi
sulungnya rusak berat (lihat gambar 6). Pada saat digunakan tidak perlu
menggunakan tang pliers dan disemen dengan cement yang cukup kuat.
A B
a) Short-Term Temporary
Indikasi untuk restotasi long term temporary ini adalah gigi tiruan cekat
sebagian posterior, waktu perawatan yang lama, dan jika pasien tidak
sebagai berikut:
a) Teknik Direk
direk karena menghasilkan panas dan shrinkage yang lebih sedikit saat
lebih murah dan lebih mudah dibuat. Teknik direk memilliki beberapa
kekurangan yaitu polymerization shrinkage lebih besar sehingga
restorasi diangkat dari cetakan dan dibilas dengan air hangat selama 35
menit.
7. Margin ditandai dengan pensil.
8. Kekosongan pada restorasi diperiksa dan diperbaiki dengan bahan
bahan poles (stone bur, sandpaper No.0, dan bubuk pumis). Restorasi
b) Teknik Indirek
Cetakan permukaan gigi yang telah dipreparasi dibuat dan cast dituangkan.
Pola lilin dibuat pada model, kemudian terjadi polimerisasi, selesai dan siap
Pada teknik indirek (lihat gambar 8), restorasi dibuat diluar mulut
beberapa kelebihan yaitu (a) dapat menggunakan bahan yang lebih kuat dan
tahan lama (misalnya resin akrilik), (b) estetik dan perubahan oklusal dapat
disesuaikan di artikulator, (c) tidak ada kontak antara free monomer dengan
jaringan, dan (d) menghindari kerusakan gigi yang dipreparasi akibat panas
gingiva).
6. TSF ditutupkan ke dalam ESF, dan ditahan dengan karet, kemudian
dimasukkan ke dalam air hangat. Setelah lima menit, diangkat dan ESF
dengan TSF.
7. Resin berlebih dihilangkan dengan menggunakan acrylic trimming bur
dan fine grit garnet paper disk. Sisa resin berlebih perlu diperhatikan,
M, et al 2015).
c) Teknik DirekIndirek
Preformed crown yang telah diubah kemudian ditempatkan pada cast dan
final disesuaikan.
yang diperlukan saat kunjungan. Selain itu, kontak antara monomer resin
dengan jaringan mengurangi resiko reaksi alergi. Kekurangan dari teknik ini
preparasi gigi dan diperlukan penyesuaian yang lebih sering pada gigi yang
dipreparasi.
dipreparasi. Untuk gigi tiruan cekat, beri lilin pontik pada area tidak
bergigi dari model studi, dan sesuaikan lilin untuk mendapatkan kontur,
diletakkan pada longspan ridges pada pasien dengan bruxism dan pada
the depth of the embrasure. Oleh karena itu, selama pengambilan restorasi
area ini.
permanen atau saat akan dilakukan preparasi lanjutan. Restorasi sementara harus
dilepaskan dengan hati-hati untuk menghindari fraktur pada gigi yang telah
sementara sesuai sumbu panjang gigi. Tang Backhaus atau eskavator bisa
digunakan untuk melepaskan restorasi satu unit. Dengan sedikit tekanan kearah
bucco-lingual akan membantu melepskan semen penutup restorasi. Jika satu
bagian sudah terlepas maka bagian laiinya akn mudah dilepaskan juga.
pelarut semen dan bersihkan dengan ulrasonic scaler. Jika ada kerusakan, perbaiki
dengan lining resin. Bagian dalam restorasi dioleskan sedikit monomer resin
untuk memastikan restorasi berikatan dengan baik pada lining resin yang baru.
Jika ada fraktur bisa diperbaiki dengan teknik bead-brush (lihat gambar 11).
Gambar 11. Menunjukan cara perbaikan restorasi sementara dengan teknik bead-
brush
DAFTAR PUSTAKA