Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Puskesmas merupakan unit pelayanan kesehatan yang bertanggung jawab

menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja dan merupakan ujung

tombak pelayanan kesehatan pemerintah yang berfungsi memberikan pelayanan kesehatan

dasar bagi masyarakat. Puskesmas berperan menyelenggarakan upaya kesehatan

masyarakat dan upaya kesehatan perorangan tingkat pertama dengan lebih mengutamakan

upaya promotif dan preventif untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan

hidup sehat bagi setiap penduduk agar memperoleh derajat kesehatan yang optimal.

Dengan demikian Puskesmas berfungsi sebagai pusat penggerak pembangunan

berwawasan kesehatan, pusat pemberdayaan keluarga dan masyarakat serta pusat

pelayanan kesehatan strata pertama.

Upaya kesehatan yang diselenggarakan di Puskesmas terdiri dari Upaya Kesehatan

Masyarakat dan Upaya Kesehatan Perorangan. Upaya kesehatan masyarakat (UKM)

adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah dan

menanggulangi timbulnya masalah kesehatan dengan sasaran keluarga, kelompok dan

masyarakat. Upaya kesehatan perorangan (UKP) adalah suatu kegiatan pelayanan yang

ditujukan untuk untuk peningkatan, pencegahan, penyembuhan penyakit, pengurangan

penderitaan akibat penyakit dan memulihkan kesehatan perorangan.

Kegiatan tersebut akan menimbulkan dampak positif dan negatif. Dampak positif adalah

meningkatnya derajat kesehatan masyarakat, sedangkan dampak negatifnya antara lain

adalah menghasilkan limbah, yaitu limbah non-medis dan limbah medis. Untuk itu,
diperlukan upaya khusus dalam penanganan limbah rumah sakit ini, khususnya terkait

dengan limbah medis.

Limbah medis juga dapat bersifat racun, infeksius dan juga radioaktif, bila tidak ditangani

dengan baik akan berdampak bagi manusia, mahluk hidup, serta lingkungan di sekitar

rumah sakit. Menurut Environmental Protection Agency (2011), limbah medis merupakan

limbah yang dihasilkan dari kegiatan medis atau pelayanan kesehatan, seperti rumah sakit,

klinik, bank darah, praktek dokter gigi, dan rumah sakit/klinik hewan, serta laboratorium.

Limbah medis termasuk kedalam kategori limbah bahan berbahaya dan beracun (B3)

dengan kode D227 seperti disebutkan dalam Lampiran I PP No. 18 Tahun 1999 jo PP 85

Tahun 1999.

Pengelolaan limbah pada dasarnya bertujuan untuk mengendalikan pencemaran yang

disebabkan oleh kegiatan industri. Keberhasilan pengelolaan limbah rumah sakit tidak

luput dari perilaku perawat, bidan, dokter dan semua petugas kesehatan yang ada di

lingkungan rumah sakit. Pengelolaan limbah medis menurut Kepmenkes 1204 tahun 2004

yaitu kegiatan yang mencakup segregasi, pengumpulan, pengangkutan, pengolahan, dan

penimbunan limbah medis. Pengelolaan limbah medis yang tepat, sangat penting untuk

meminimalkan resiko terhadap kesehatan. Kondisi seperti itu, maka Puskesmas sebagai

penghasil limbah medis memiliki potensi membahayakan karyawan, pasien, pengunjung

dan petugas yang menangani limbah tersebut.

Permasalahan kualitas lingkungan di Indonesia belakangan ini semakin meningkat.

Penurunan kualitas lingkungan ini salah satunya disebabkan oleh proses kegiatan yang ada

di Fasilitas Pelayanan Kesehatan termasuk Puskesmas yang menghasilkan limbah yang

dibuang tanpa pengolahan yang benar. Pengawasan tentang system pengelolaan limbah
yang ada di Sarana Kesehatan diperlukan agar pelayanan kesehatan lebih bermutu seiring

dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan. Diperkirakan

secara nasional produksi limbah medis sebesar 376.089 ton/hari dan produksi limbah cair

48.985,70 ton/hari. Dengan besarnya angka limbah padat dan cair yang dihasilkan dapat

dibayangkan betapa besar kemungkinan potensi limbah medis mencemari lingkungan,

dalam menyebabkan kecelakaan kerja serta penularan penyakit jika tidak dikelola dengan

baik.

Kabupaten Soppeng merupakan salah satu kabupaten di Sulawesi Selatan yang memiliki

17 Puskesmas terdiri dari 6 Puskesmas Rawat inap dan 11 Puskesmas Non Rawat Inap.

Sehubungan dengan permasalahan limbah medis, sudah ada puskesmas yang sudah

mengelola limbah medisnya dengan baik adapula yang belum.

Hal seperti inilah yang penting untuk diperhatikan mengingat pencemaran lingkungan

sangat erat kaitannya dengan manusia dan lingkungan itu sendiri. Sehubungan dengan

permasalahan limbah medis, maka peneliti akan melakukan penelitian dengan judul “Studi

Kualitas Pengelolaan Limbah Medis Puskesmas di Kabupaten Soppeng”.

Anda mungkin juga menyukai