Anda di halaman 1dari 2

DO NOT ATTEMPT RESUSCITATION (DNAR)

No. Revisi : Revisi : Halaman :


08 A 1/1

RSUP DR WAHIDIN DISAHKAN OLEH :


SUDIROHUSODO DIREKTUR UTAMA RS DR.WAHIDIN
MAKASSAR SUDIROHUSODO MAKASSAR
Tanggal Terbit
STANDAR 15 Des 2011
PROSEDUR
OPERASIONAL Prof.dr. Abdul Kadir, SpTHT-KL(K),Ph.D,MARS
(SPO) NIP. 19620523 198903 1 001

PENGERTIAN Status yang ditetapkan terhadap pasien, dimana semua bantuan/


terapi tetap diberikan kecuali tindakan Resusitasi Jantung Paru
(RJP) tidak dilakukan jika pernapasan pasien berhenti dan atau
jantung pasien berhenti berdenyut
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah penanganan pasien
yang tidak dilakukan Resusitasi Jantung Paru (RJP) untuk :
 Membantu pasien dan keluarganya menghadapi kematiannya
(pasien yang masih sadar)
 Tidak memperpanjang beban psikis maupun material (biaya)
dari keluarga, karena secara medis apapun yang kita lakukan
tidak akan merubah prognosis
KEBIJAKAN  Instruksi DNAR harus dilakukan secara tertulis di lembar khusus
oleh dokter yang merawat setelah disetujui dalam rapat tim
dokter, atau disetujui oleh 3 orang dokter yaitu Spesialis
Anestesiologi dan 2 orang dokter lain yang ditunjuk oleh Komite
Medik Rumah Sakit
 Status DNAR diberlakukan terhadap pasien dengan fungsi otak
masih ada atau dengan harapan akan ada pemulihan otak,
tetapi mengalami kegagalan jantung, paru atau organ lain atau
dalam tingkat akhir penyakit yang tidak dapat disembuhkan
 Pasien yang masih sadar tetapi tanpa harapan, hanya dilakukan
tindakan terapeutik/ paliatif agar pasien merasa nyaman dan
bebas nyeri
PROSEDUR  Pasien dengan klinis kegagalan jantung, paru atau organ lain
atau dengan penyakit stadium akhir tetapi fungsi otak masih
ada, dibicarakan dalam rapat tim dokter yang merawat dokter
lain yang ditunjuk komite medik dan perwakilan dari komite
medik
 Hasil rapat tim (dengan tanda tangan persetujuan(, sataus
DNAR ditulis di lembaran khusus.
 Semua terapi tetap diberikan, dan pada saat pernapasan pasien
berhenti dan atau jantung pasien berhenti berdenyut, RJP tidak
dilakukan.
UNIT TERKAIT  SMF Anestesiologi dan Terapi Paliatif
 SMF lain yang terkait (termasuk DPJP)
 Komite Medik
 HCU/ CVCU
 Instalasi Rawat Inap
DO NOT ATTEMPT RESUCITATION
No. Dokumen : Revisi Halaman
08 A 1/1
DISAHKAN OLEH
RSUP DR. WAHIDIN
DIREKTUR UTAMA
SUDIROHUSODO
MAKASSAR Tanggal Terbit
15 Des 2011
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
Prof.dr.Abdul Kadir Ph.D.Sp.THT-KL(K),MARS
(SPO)
NIP. 196205231989031001

PENGERTIAN Pasien DNR (Do Not attempt Resuscitation) adalah seorang


pasien yang menderita kejadian tiba-tiba henti jantung atau henti
napas tidak akan mendapatkan resusitasi kardiopulmoner dengan
kondisi pasien secara klinis tidak memiliki tanda- tanda kehidupan.

TUJUAN Mengidentifikasi pasien yang termasuk DNR

KEBIJAKAN 1. Undang-undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan


2. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
3. Undang-undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit
4. Kebijakan RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar tentang
hak dan kewajiban pasien

PROSEDUR KERJA  Pada pasien yang berada pada kondisi terminal, yang secara
medis tidak dapat disembuhkan lagi, dan sebagai penyebab
kematian, sementara itu resusitasi kardiopulmonari hanya
menunda kematian maka dokter penanggung jawab akan
menyampaikan kondisi pasien tersebut kepada keluarga.
 Pasien yang pada saat masih kompeten dapat mengisi
format DNR mengenai akhir hidupnya, dan atau oleh keluarga
dapat mengambil keputusan mengenai pemutusan atau
pengakhiran hidup pasien dengan cara menandatangani
formulir yang disediakan, dapat menjadi dasar untuk langkah
selanjutnya.
 Pasien yang tidak kompeten maka keluarga pasien (dalam hal
ini ahli waris) harus mengisi format DNR.
 Selanjutnya pasien diberi kode DNR berupa stiker warna hitam
pada gelang identitas pasien

UNIT TERKAIT  Semua SMF


 Semua Kepala Instalasi Terkait
 Ka. Bag Hukum dan Humas

Anda mungkin juga menyukai