Anda di halaman 1dari 18

RINGKASAN

Tujuan dilaksanaan penyuluan ini diharapkan masyarakat dapat mengerti


mengenai Dampak dan Bahaya Luka Bakar. Setelah dilakukan penyuluhan
mereka bisa memahami tentang luka bakar dan bagaimana cara penanganan
luka bakar yang benar dan tepat. Menunjukkan kepada masyarakat Banjarmasin
tentang kepedulian dosen dan mahasiswa STIKES Sari Mulia Banjarmasin,
karena luka bakar merupakan penyakit serius yang banyak di temui di
masyarakat dan banyak yang belum mengetahui cara penanganan yang tepat.
dan komplikasi yang di akibatkan oleh luka bakar tersebut. Melihat banyaknya
kasus luka bakar tersebut maka perlunya di berikan penyuluhan tentang bahaya
luka bakar. Metode pelaksanaan penyuluhan yaitu dengan ceramah tanya jawab.
Kegiatan dilakukan di desa X Banjarmasin Timur.

STIKES SARI MULIA BANJARMASIN Page 1


BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Luka bakar merupakan cedera yang cukup sering dihadapi oleh
dokter, jenis yang berat memperlihatkan morbiditas dan derajat cacat yang
relatif tinggi dibandingkan dengan cedera oleh sebab lain. Biaya yang
dibutuhkan juga cukup mahal untuk penanganannnya. Penyebab luka bakar
selain karena api ( secara langsung ataupun tidak langsung ), juga karena
pajanan suhu tinggi dari matahari, listrik maupun bahan kimia. Luka bakar
karena api atau akibat tidak langsung dari api ( misalnya tersiram panas )
banyak terjadi pada kecelakaan rumah tangga.(Sjamsuhidajat, 2005)
Kulit adalah organ kompleks yang memberikan pertahanan tubuh
pertama terhadap kemungkinan lingkungan yang merugikan. Kulit
melindungi tubuh terhadap infeksi, mencegah kehilangan cairan tubuh,
membantu mengontrol suhu tubuh, berfungsi sebagai organ eksretoridan
sensori, membantu dalam proses aktivasi vitamin D, dan mempengaruhi
citra tubuh. Luka bakar adalah hal yang umum, namun merupakan bentuk
cedera kulit yang sebagian besar dapat dicegah.( Horne dan Swearingen,
2000)
Kurang lebih 2,5 juta orang mengalami luka bakar di Amerika Serikat
setiap tahunnya. Dari kelompok ini 200 ribu pasien memerlukan penanganan
rawat jalan dan 100 ribu pasien dirawat di rumah sakit. Sekitar 12 ribu orang
meninggal setiap tahunnya akibat luka bakar dan cedera inhalasi yang
berhubungan dengan luka bakar lebih separuh dari kasus luka bakar
dirumah sakit seharusnya dapat dicegah. Perawat dapat memainkan
peranan yang aktif dalam pencegahan kebakaran dan luka bakar dengan
mengajarkan konsep pencegahan dan mempromosikan undang undang
tentang pengamanan kebakaran. Asuhan keperawatan komprehensif yang
diberikan manakala terjadi luka bakar adalah penting untuk pencegahan
kematian dan kecacatan. Adalah penting bagi perawat untuk memiliki
pengertian yang jelas tentang perubahan yang saling berhubungan pada
semua sistem tubuh setelah cedera luka bakar juga penghargaan terhadap
dampak emosional dari cedera pada korban luka bakar dan keluarganya.

STIKES SARI MULIA BANJARMASIN Page 2


BAB II
TARGET DAN LUARAN
A. Target
Target yang ingin dicapai melalui kegiatan penyuluhan kesehatan ini adalah
sebagai berikut.
1. Setelah dilakukan penyuluhan masyarakat desa X dapat memahami
pertolongan pertama tentang luka bakar
2. Setelah dilakukan penyuluhan masyarakat desa X dapat memahami
tentang bagaimana penanganan pertolongan pertama luka bakar.

B. Luaran
Luaran yang diharapkan melalui kegiatan penyuluhan kesehatan ini adalah
sebagai berikut.
1. Menambah pengetahuan masyarakat desa X dalam memahami tentang
luka bakar

STIKES SARI MULIA BANJARMASIN Page 3


BAB III
METODE PELAKSANAAN
A. Tujuan
1) Tujuan instruksional umum
Setelah diberikan penyuluhan diharapkan peserta penyuluhan dapat
menyebutkan dan menjelaskan tentang “Pertolongan pertama pada luka
bakar”.
2) Tujuan instruksional khusus
a. Peserta dapat menyebutkan tentang definisi luka bakar
b. Peserta dapat menyebutkan klasifikasi luka bakar
c. Peserta dapat menjelaskan cara melakukan pertolongan pertama
pada luka bakar

B. Sasaran
Adapun sasaran dari penyuluhan ini ditujukan kepada masyarakat yang
berada di desa X kelurahan Banjarmasin Timur

C. Waktu dan Tempat


Hari/Tanggal : Rabu, 17 Januari 2018
Pukul : 10.00 WITA – 10.20 WITA
Tempat : Mushola durian runtuh desa X

D. Metode
Ceramah tanya jawab

E. Media
Leaflet
Laptop
LCD/Proyektor

STIKES SARI MULIA BANJARMASIN Page 4


BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan dan Saran


1. Kesimpulan
Dari materi yang di sajikan, dapat di tarik kesimpulan sebagai berikut :
a. Luka bakar adalah kerusakan atau kehilangan jaringan yang
disebabkan kontak dengan sumber panas seperti api, air panas,
bahan kimia, listrik, dan radiasi
b. Klasifikasi luka bakar berdasarkan derajat kedalamannya yaitu
derajat I (ringan), derajat II (sedang), dan derajat III (berat).
c. Komplikasi yang akan terjadi diantaranya tetanus, hipotermia,
hypovolemia, gangguan jalan napas dan kejang.

2. Saran
Penyuluhan Kesehatan ini perlu di selenggarakan secara
terorganisir dan berkelanjutan dengan kerjasama dari berbagai pihak
yang berkaitan sehingga dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat
dalam pertolongan pertama luka bakar sehingga tidak terjadi komplikasi
lebih lanjut agar derajat kesehatan masyarakat dapat meningkat dan
mencapai target yang telah ditentukan oleh Pemerintah.

STIKES SARI MULIA BANJARMASIN Page 5


DAFTAR PUSTAKA

Brunner & sudarth. 2006. Keperawatan Medikal Bedah jilid 8. jakarta: EGC
NN, 2008, Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Luka Bakar / Combustio,
Retrieved: November 26, 2010.
http://nursingbegin.com/askep-combustio/
http//www.lukabakar.net

STIKES SARI MULIA BANJARMASIN Page 6


Lampiran 1
SATUAN ACARA PENYULUHAN

A. Latar Belakang
Luka bakar merupakan cedera yang cukup sering dihadapi oleh
dokter, jenis yang berat memperlihatkan morbiditas dan derajat cacat yang
relatif tinggi dibandingkan dengan cedera oleh sebab lain. Biaya yang
dibutuhkan juga cukup mahal untuk penanganannnya. Penyebab luka bakar
selain karena api ( secara langsung ataupun tidak langsung ), juga karena
pajanan suhu tinggi dari matahari, listrik maupun bahan kimia. Luka bakar
karena api atau akibat tidak langsung dari api ( misalnya tersiram panas )
banyak terjadi pada kecelakaan rumah tangga.(Sjamsuhidajat, 2005)
Kulit adalah organ kompleks yang memberikan pertahanan tubuh
pertama terhadap kemungkinan lingkungan yang merugikan. Kulit
melindungi tubuh terhadap infeksi, mencegah kehilangan cairan tubuh,
membantu mengontrol suhu tubuh, berfungsi sebagai organ eksretoridan
sensori, membantu dalam proses aktivasi vitamin D, dan mempengaruhi
citra tubuh. Luka bakar adalah hal yang umum, namun merupakan bentuk
cedera kulit yang sebagian besar dapat dicegah.( Horne dan Swearingen,
2000)
Kurang lebih 2,5 juta orang mengalami luka bakar di Amerika Serikat
setiap tahunnya. Dari kelompok ini 200 ribu pasien memerlukan penanganan
rawat jalan dan 100 ribu pasien dirawat di rumah sakit. Sekitar 12 ribu orang
meninggal setiap tahunnya akibat luka bakar dan cedera inhalasi yang
berhubungan dengan luka bakar lebih separuh dari kasus luka bakar
dirumah sakit seharusnya dapat dicegah. Perawat dapat memainkan
peranan yang aktif dalam pencegahan kebakaran dan luka bakar dengan
mengajarkan konsep pencegahan dan mempromosikan undang undang
tentang pengamanan kebakaran. Asuhan keperawatan komprehensif yang
diberikan manakala terjadi luka bakar adalah penting untuk pencegahan
kematian dan kecacatan. Adalah penting bagi perawat untuk memiliki
pengertian yang jelas tentang perubahan yang saling berhubungan pada
semua sistem tubuh setelah cedera luka bakar juga penghargaan terhadap
dampak emosional dari cedera pada korban luka bakar dan keluarganya.

STIKES SARI MULIA BANJARMASIN Page 7


B. Tujuan
a. Tujuan instruksional umum
Setelah diberikan penyuluhan diharapkan peserta penyuluhan dapat
menyebutkan dan menjelaskan tentang “Pertolongan pertama pada luka
bakar”.
b. Tujuan instruksional khusus
a) Peserta dapat menyebutkan tentang definisi luka bakar
b) Peserta dapat menyebutkan klasifikasi luka bakar
c) Peserta dapat menjelaskan cara melakukan pertolongan pertama
pada luka bakar

c. Sasaran
Adapun sasaran dari penyuluhan ini ditujukan kepada masyarakat yang
tinggal di desa X kelurahan Banjarmasin Timur

d. Waktu dan Tempat


Hari/Tanggal : Rabu, 16 Agustus 2017
Pukul : 09.00 WITA – 09.20 WITA
Tempat : Mushola durian runtuh desa X

e. Metode
Ceramah tanya jawab

f. Media
Leaflet

g. Kepanitiaan
Ketua Pelaksana : Abu Fikri Madani
Anggota : - Ayu Lestari
- Fitriani
- M. Amin Kutbi
- Sri Linda
- Wahdatur Rahmi Annisa

STIKES SARI MULIA BANJARMASIN Page 8


h. Alur Kegiatan

Kegiatan
Tahap Kegiatan Peserta Metode Waktu
Penyuluhan
Pembukaan 1. Memberi salam 1. Menjawab salam Ceramah 3
2. Memperkenalkan diri 2. Mendengarkan & Tanya menit
3. Menanyakan 3. Menjawab jawab
keadaan peserta pertanyaan
4. Kontrak waktu 4. Memperhatikan
5. Menjelaskan tujuan dan memberi
pertemuan respon
6. Apersepsi dan
relevansi
Pelaksanaan Menyampaikan materi 1. Memperhatikan Ceramah 10
penyuluhan, meliputi : materi & Tanya menit
1. Definisi luka penyuluhan jawab
bakar 2. Memperhatikan
2. Klasifikasi luka materi
bakar penyuluhan
3. Pertolongan 3. Memperhatikan
pertama pada materi
luka bakar penyuluhan dan
memberi respon

STIKES SARI MULIA BANJARMASIN Page 9


Penutup 1. Mengevaluasi hasil 1. Menjawab Tanya 7
penyuluhan yaitu pertanyaan jawab menit
dengan menanyakan 2. Memperhatikan
materi yang sudah dan memberikan
disampaikan respon
2. Menarik kesimpulan 3. Memperhatikan
dari hasil penyuluhan dan memberi
3. Memberikan respon
himbauan tentang 4. Menjawab salam
pertolongan pertama
pada luka bakar
4. Memberi salam
penutup

STIKES SARI MULIA BANJARMASIN Page 10


Lampiran 2
MATERI/TEORI

A. DEFINISI/PENGERTIAN LUKA BAKAR.


Luka bakar adalah kerusakan atau kehilangan jaringan yang disebabkan
kontak dengan sumber panas seperti api, air panas, bahan kimia, listrik, dan
radiasi ( Moenajat, 2001).

B. KLASIFIKASI

1. Berdasar derajat kedalaman luka bakar :

a. Luka bakar derajat satu (ringan)

Luka bakar tingkat satu adalah luka bakar paling ringan yang hanya
mengenai lapisan kulit yang paling luar (epidermis). Kulit bisanya
memerah dan mungkin bengkak dan terasa sakit. Lapisan luar kulit
tidak terbakar semua. Biasanya luka bakar semacam ini bisa dirawat
di rumah saja, kecuali kalau luka bakar itu mengenai sebagian besar
dari tubuh.
- Luka bakar derajat II <15 %
- Luka bakar derajat II < 10 % pada anak – anak
- Luka bakar derajat III < 2 %

b. Luka bakar derajat dua (sedang)


Apabila lapisan kulit pertama terbakar habis dan mengenai lapisan
kulit kedua (hipodermia), ini terhitung sebagai luka bakar tingkat dua.
Ditandai dengan munculnya lepuhan dan kulit langsung menjadi
merah dan berbercak-bercak. Rasa nyeri hebat dan terjadi
pembengkakan merupakan tanda dan gejala lainnya. Bila diameter
luka baka tingkat dua ini tidak lebih dari 5 – 7,5 cm, Anda masih bisa
merawatnya di rumah.Namun bila wilayah kulit yang terbakar lebih
luas atau apabila luka bakar terjadi di tangan, kaki, wajah, kemaluan,
pantat, atau pada persendian utama, segera pergi ke unit gawat
darurat terdekat.

- Luka bakar derajat II 15-25 % pada orang dewasa

STIKES SARI MULIA BANJARMASIN Page 11


- Luka bakar II 10 – 20 5 pada anak – anak
- Luka bakar derajat III < 10 %

c. Luka bakar derajat tiga (berat)


Luka bakar tingkat tiga merupakan luka yang paling serius. Luka itu
meliputi seluruh lapisan kulit dan bahkan tidak jarang mencapai
jaringan yang lebih dalam lagi. Pada luka bakar tingkat tiga biasanya
terdapat bagian yang menjadi hitam arang. Orang yang bersangkutan
mengalami rasa sakit hebat atau apabila terjadi kerusakan saraf yang
luas,ia cuma merasa sakit sedikit atau tidak sakit sama sekali. Luka
bakar ini membutuhkan perawatan medis darurat.

- Luka bakar derajat II 25 % atau lebih pada orang dewasa


- Luka bakar derajat II 20 % atau lebih pada anak – anak.
- Luka bakar derajat III 10 % atau lebih
- Luka bakar mengenai tangan, wajah, telinga, mata kaki dan
genetalia

2. Berdasar luas luka bakar


“RULE OF NINE”

Kepala dan leher : 9%


Lengan : 18 %
Badan Depan : 18 %
Badan Belakang : 18 %
Tungkai : 36 %
Genitalia/perineum : 1 %
Total : 100 %

C. PERTOLONGAN PERTAMA PADA LUKA BAKAR


1. Untuk luka bakar ringan dan sedang
a. Pastikan penyebab luka bakar telah dijauhkan atau dimatikan.
b. Dingikan luka bakar dengan mengucurkan air dingin selama 15 menit.
Kalau tidak memungkinkan, rendam luka bakar di dalam air dingin atau
tutupi dengan kompres dingin. Jangan meletakan batu es langsung
pada kuka bakar. Karena ini bisa menimbulkan radang beku dan
memperparah kerusakan jaringan.

STIKES SARI MULIA BANJARMASIN Page 12


c. Begitu luka bakar sudah dingin, oleskan losion atau cairan pelembab
untuk menyejukkan luka dan menghindari kekeringan.
d. Jangan sekali-kali mengobati luka bakar dengan mempergunakan
mentega, minyak, garam, kecap, air kapur, pasta gigi dan lain
sebagainya. Mentega atau kecap mengandung lemak yang justru
mengikat panas dalam jaringan dan bisa lebih merusak dan
menimbulkan kemungkinan terjadi infeksi. Begitu juga memberikan
pasta gigi pada luka bakar, selain menyulitkan petugas kesehatan
dalam membersihkan luka, pasta gigi juga dapat memperbesar resiko
infeksi dan menimbulkan iritasi pada kulit.
e. Tutupi luka bakar dengan perban kasa steril. Bungkus longgar-longgar
agar tidak menekan luka. Dengan diperban luka terhindar dari udara
dan mengurangi rasa sakit.
f. Kadang lepuhan yang berisi cairan timbul justru untuk melindungi luka
dari infeksi. Jadi, jangan memecahkan lepuhan tersebut. Apabila
lepuhan itu pecah sendiri, cucilah luka itu dengan sabun lunak dan air.
Kemudian olesi dengan salep antibiotik dan tutup dengan perban kasa.
Kulit mati dari lepuhan yang sudah pecah boleh dibersihkan.

2. Untuk luka bakar berat


Panggil ambulans atau bawa segera ke unit gawat darurat untuk semua
kasus luka bakar berat. Sementara menanti bantuan medis tiba dapat
dilakukan :
a. Pastikan penyebab luka bakar telah dijauhkan atau dimatikan. Jangan
melepaskan pakaian terbakar yang melekat pada kulit, tetapi pastikan
korban tidak lagi bersentuhan dengan materi yang masih panas atau
membara.
b. Pastikan korban masih bernapas. Apabila pernapasan telah
terhenti,lakukan pernapasan buatan dari mulut ke mulut. Bila ada
dugaan saluran pernapasan korban tersumbat, usahakan untuk
melegakannya terlebih dulu.
c. Tutupi luka bakar dengan perban steril yang kering atau kain yang
bersih.

STIKES SARI MULIA BANJARMASIN Page 13


d. Jangan menggunakan selimut atau handuk karena bahanya
cenderung melekat pada luka bakar. Kain seprai bisa digunakan bila
bagian yang terbakar sangat luas.
e. Jangan memberi salep dan jangan memecahakan lepuhan luka bakar.

3. Untuk luka bakar akibat aliran listrik


a. Bila memungkinkan matikan terlebih dahulu sumber listrik, atau bila
tidak memungkinkan, singkirkan penghantar listrik dengan
menggunakan material yang tidak menghantarkan listrik seperti kayu
dan plastik.
b. Sebelum menolong korban, terlebih dahulu perhatikan apakah masih
ada kontak antara tubuh korban dengan sumber listrik. Karena apabila
kita sentuh, maka listrik akan mengalir ketubuh kita dan malah akan
menambah korban.
c. Baringkan tubuh korban dengan posisi kepala sedikit rendah
d. Panggil ambulans atau bawa ke unit gawat darurat terdekat

4. Untuk luka bakar akibat bahan kimia


a. Pastikan bahwa penyebab luka bakar sudah dijauhkan. Guyurlah bahan
kimia dari permukaan kulit dengan air dingin yang mengalir selama 20
menit atau lebih. Apabila bahan kimia berbentuk bubuk, misalnya bahan
kapur, bersihkan dulu sebelum mengguyurnya dengan air.
b. Jika korban tak sadarkan diri, pucat, atau napasnya dangkal, perlakukan
korban seperti korban shock dengan cara cepat.
c. Lepaskan seluruh pakaian atau perhiasan yang telah terkontaminasi
dengan bahan kimia tersebut.
d. Bila luka sudah dicuci korban mengeluh rasa terbakarnya semakin
hebat, cucilah luka bakar itu sekali lagi dengan air selama beberapa
menit supaya bahan-bahan kimianya benar-benar bersih.
e. Bungkuslah bagian yang terbakar dengan kain bersih atau perban kasa
steril.
f. Apabila bahan kimia terpecik ke mata, guyurlah segera dengan air.
Semua jenis air mineral yang bersih bisa dipakai. Jauh lebih penting
segera mengguyurnya dari pada harus mencari air steril dulu. Teruskan
mengguyur mata dengan air mengalir sedikitnya selama 20 menit.

STIKES SARI MULIA BANJARMASIN Page 14


Setelah mencucinya sampai bersih, pejamkan mata lalu tutup dengan
kain penutup basah. Kemudian segera ke dokter.
g. Luka bakar kimia ringan biasanya sembuh tampa perlu perawatan lama.
Bila bahan kimia menimbulkan luka bakar tingkat dua yang berdiameter
lebih dari 5 – 7,5 cm, atau luka bakar terjadi pada tangan, kaki, wajah,
pangkal kemaluan, pantat, atau persendian utama, segera cari bantuan
medis darurat. Juga segera mencari perawatan medis darurat apabila
bahan kimia masuk ke salah satu atau kedua belah mata

D. KOMPLIKASI
Semua luka bakar dalam tingkatan apapun, sejatinya membawa risiko infeksi,
sebab bakteri bisa dengan mudah masuk ke dalam kulit yang rusak dan
terbuka. Berbeda dengan luka bakar tingkat pertama dan kedua, kondisi luka
bakar pada tingkat tiga dapat berisiko terkena komplikasi, seperti infeksi,
kehilangan darah, dan syok, yang seringkali bisa mengakibatkan kematian.
Selain itu, luka bakar juga dapat mengakibatkan penderitanya terkena kondisi-
kondisi berikut :
1. Tetanus, merupakan komplikasi lain yang mungkin bisa datang dari luka
bakar pada tingkatan apapun.
2. Hipotermia, yaitu sebuah komplikasi tak terduga yang bisa terjadi jika luka
bakar yang diderita terlalu parah. Kondisi ini sebenarnya dipicu oleh
hilangnya berlebihan panas tubuh dari cedera
3. Hypovolemia, atau kekurangan cairan merupakan komplikasi yang terjadi
ketika tubuh Anda kehilangan terlalu banyak darah/cairan dari luka bakar.
4. Gangguan jalan napas, terjadi karena inhalasi aspirasi, oedema, serta
infeksi paru-paru
5. Kejang, adalah komplikasi yang paling unik karena sering terjadi pada
anak-anak. Kondisi ini biasanya disebabkan karena ketidakseimbangan
elektrolit, hipoksi, infeksi obat-obatan.

STIKES SARI MULIA BANJARMASIN Page 15


Lampiran 3

LEAFLET
1. Leaflet Depan

LUKA
BAKAR

Wahdatur Rahmi Annisa

 Konsumsi makanan rendah


lemak, kaya serat, rendah
garam
 Menjaga berat badan ideal,
olahraga rutin
 Hindari rokok
 Kurangi konsumsi kafein (kopi,
teh, minuman soda)
 Terapi modalitas juz mentimun

STIKES SARI MULIA BANJARMASIN Page 16


Lampiran 4

PRESENSI KEHADIRAN
DESA X KELURAHAN BANJARMASIN TIMUR
NO NAMA ALAMAT TANDA
TANGAN

STIKES SARI MULIA BANJARMASIN Page 17


Lampiran 5

ABSENSI KEHADIRAN KETUA DAN PEMBIMBING (CI DAN CT)


PENYULUHAN KESEHATAN
STIKES SARI MULIA BANJARMASIN

NO NAMA NIM TANDA


TANGAN
1 Wahdatur Rahmi Annisa 14.IK.418

Pembimbing (CI) :

Pembimbing (CT) : Yunina Elasari, S.Kep.Ns

STIKES SARI MULIA BANJARMASIN Page 18

Anda mungkin juga menyukai