2736 10529 1 SM
2736 10529 1 SM
ISSN 0853-2982
Abstrak
Campuran semen tanah atau Soil cement adalah hasil pencampuran tanah, semen dan air, yang dengan tingkat
pemadatan tertentu akan menghasilkan suatu campuran material baru, soil cement, yang mana dikarenakan
kekuatannya, karakteristik ketahanan terhadap oleh air, panas dan pengaruh cuaca lainnya adalah sangat baik
sebagai suatu lapis pondasi bawah dari struktur perkerasan jalan. Penggunaan Fly Ash sebagai alternatif mate-
rial untuk stabilisasi dapat digunakan sebagai bahan tambahan campuran Soil Cement. Penelitian ini dilakukan
pada beberapa tahapan pengujian, dimana pada tahapan pertama dilakukan pengujian statis terhadap
campuran tersebut, antara lain percobaan UCS (Unconfined Compressive Strength). Hasil pengujian
menunjukkan bahwa tanah Oelmasi (Pulau Timor) dapat diklasifikasikan sebagai tanah lempung anorganik
dengan plastisitas tinggi (CH), tipe tanah kelempungan (A-7-5), Nilai aktiviti (A)=1,30 (Aktif Clays) dan
memiliki Swelling Potensial yang sangat tinggi (Very High) serta kandungan mineral Kuarsa (Quartz). Secara
umum, 5% - 15% semen menunjukkan jumlah optimum pengurangan Plastisitas Index (PI). Sedangkan 3% - 7%
fly ash dapat meningkatkan nilai Plastisitas Index (PI). Pengurangan dan penambahan Plastisitas Index (PI)
adalah suatu indikator perubahan kekuatan dari tanah Lempung Anorganic (CH). Penambahan 13%semen
pada pemeraman 28 hari nilai Unconfined Compressive Strength (UCS) yang optimal yaitu = 12,59 Kg/Cm2.
Untuk Tanah Bolok (Pulau Timor) merupakan jenis Pasir bergradasi baik (SW), tipe tanah pasir (A-1-b) dengan
kandungan Mineral Calcite. Penambahan semen 10 % dapat meningkatkan nilai UCS hingga mencapai nilai
optimal 21,87 kg/cm2 pada umur pemeraman 28 hari.
Kata-kata Kunci: Semen, tanah, stabilisasi, unconfined compressive strength, plasticity index.
Abstract
Soil cement is result of mixing soil, cements and water, that with level of certain compaction will make a new
material mixture, soil cement, which because of it is strength, resistance characteristic to by water, hot and
other weather influence is very good as a foundation layer under from road pavement structure. Usage of Fly
Ash alternatively material for stabilization can mixture addition Soil Cement. This research done at some testing
steps, where at step first is done static testing to the mixture, for example experiment UCS (Unconfined Com-
pressive Strength). Result of testing indicates that Soil Oelmasi (Island Timor) can be classified as Inorganic
Clay Soil with high plasticity (CH), Clay Soil Type (A-7-5), Value activity (A) = 1,30 (Aktif Clays) and has
Swelling Potential Very High and mineral content Kuarsa (Quartz). In general, 5% - 15% cements shows num-
ber optimum of decrement Plastisitas Index (PI). While 3% - 7% fly ash can increase value Plastisitas Index
(PI). Decrement and addition Plastisitas Index (PI) be an transformation indicator of strength from soil Clay
Anorganic (CH). Addition of 13%semen curing of 28 days value Unconfined Compressive Strength (UCS) optimal
that is = 12,59 Kg/Cm2. For Soil Bolok (Island Timor) be type Sand good gradation (SW), soil sands type (A-1-b)
with content mineral calcite. Addition cement 10 % can increase value UCS so reaching optimal value 21,87 kg/
cm2 at the curing of 28 days.
1998). Korelasi antara CBR dan UCS yang dipadatkan campuran pada waktu pemadatan dan kondisi
pada penelitian tanah gambut yang distabilisasi pemeraman (kelembaban, suhu dan waktu); dan (4)
dengan Semen dan New Hard pada subgrade adalah derajat tingkat pemadatan.
linier (Fajarman, 1999).
Tabel 1. Kekuatan struktural stabilisasi tanah
dengan semen 7 hari (SNI, 1994)
Indeks Plastis (Plastic Index, PI) dan persentase lolos Langkah terakhir penentuan persentase semen dari
saringan #10, #40, #200. campuran semen tanah adalah kembali melakukan
penyesuaian yang lebih teliti dengan melihat
Apabila telah didapat klasifikasi tanah maka berdasar- kepadatan maksimum, persentase bahan antara 0.05
kan Tabel 2 didapat perkiraan persentase semen untuk mm dan 0.005 mm serta nilai Group Index (GI) pada
campuran semen tanah serta juga persentase semen Tabel 4. Nilai Group Index ini merupakan fungsi dari
untuk percobaan kepadatan - kadar air. persentase lolos saringan #200, Batas Cair, Indeks
Plastis, dll.
Dari langkah-langkah di atas terlihat bahwa penentuan kelempungan (A-7-5) sedangkan berdasarkan
persentase semen dalam perencanaan campuran Pengujian Hidrometer didapat komposisi sebagai
semen tanah sangatlah kompleks. Hal ini kemungki- berikut Kerikil (0,11%), Pasir (0,79%), Lanau
nan bertujuan agar perencanaan campuran semen (58,51%), Lempung (40,59%)
tanah ini benar-benar bisa memberikan persentase
semen yang sangat cocok untuk jenis dan kondisi fisik 4.2.2 Aktivity
jenis tanah tertentu. Perencanaan persentase semen
dalam campuran semen tanah membutuhkan banyak Untuk aktifitas dari Tanah Oelmasi berdasarkan
informasi sebelum pengambilan nilai tertentu untuk Persamaan A=
persentase semennya. Indeks Plastisita s ( IP )
(( Persen Lebih Halus dari 2 Micron ) − 5 )
4. Pembahasan Hasil Penelitian
diperoleh Nilai A = 1,30 (dimana PI= 46,10 dan
4.1 Pengujian dasar contoh tanah persen lebih halus dari 2 Micron = 40,59) adalah
Lempung aktif (Aktif clays) memiliki Swelling
Pengujian dilakukan terhadap 2 jenis tanah berasal Potensial yang sangat tinggi (Very High)
dari Pulau Timor yaitu tanah dari daerah Oelmasi dan
Bolok (daerah di Kabupaten Kupang). Dari Pengujian 4.2.3 Sifat fisik dan minerologi
tersebut diperoleh hasil antara lain berat jenis, gradasi,
sifat-sifat Atterberg dan analisis mineral dengan 4.2.3.1 Warna
menggunakan X-RD.
Mineral Tanah Oelmasi adalah butiran yang
4.2 Sifat-sifat dasar Tanah Oelmasi Pulau Timor berukuran pasir sangat kasar hingga halus lumpuran,
berwarna abu-abu coklat terang, dan bersifat lepas.
4.2.1 Klasifikasi tanah
4.2.3.2 Minerologi
Hasil Pengujian plastisitas Tanah Oelmasi didapat PI
= 46,10% dan Batas Cair = 78,54%. Plot pada Kurva Untuk mengetahui lebih jauh tentang sifat-sifat kand-
USCS seperti pada Gambar 2 menunjukkan bahwa ungan mineral dan kimia tanah Lempung anorganik
tanah tersebut adalah tanah lempung anorganik Pulau Timor dilakukan pengujian XRD. Hasil
dengan plastisitas tinggi (CH). Sedangkan menurut Pengujian XRD yang dilakukan dapat dilihat pada
klasifikasi ASTM, tanah ini termasuk tipe tanah Tabel 5 dan Gambar 3.
UNIFIED CLASSIFICATION
80
CL CH
60
40
20
M H - OH
CL-M L M L-OL
0
0 20 40 60 80 100 120
Liquid Limit %
[ Å ] ; C a lc ite ; T it a n o m a g n e tite
[ ° ] ; 1 . 5 0 2 6 7 [ Å ] ; C a lc ite ; T ita n o m a g n e tite
[ Å ] ; S a p o n ite
[ Å ] ; C a lc it e ; T it a n o m a g n e t ite
1 9 . 8 4 4 [ ° ] ; 4 . 4 7 0 4 2 [ Å ] ; S a p o n ite
[ Å ] ; Q u a r tz ; C a lc i
3 5 . 9 8 6 [ ° ] ; 2 . 4 9 3 7 0 [ Å ] ; C a lc ite ; S a p o n
2 0 .8 9 8 [ ° ] ; 4 .2 4 7 3 3 [ Å ] ; Q u a r tz
[ Å ] ; Q u a r tz
[ Å ] ; Q u a r tz ; S a p o n it e ; T ita n o m a g n e
3 4 . 8 8 2 [ ° ] ; 2 . 5 7 0 0 3 [ Å ] ; T it a n o m a g n e t it e ,
[ Å ] ; Q u a r t z ; S a p o n ite
6 7 . 7 1 0 [ ° ] ; 1 . 3 8 2 7 2 [ Å ] ; Q u a r tz ; S a p o n it e
[ Å ] ; Q u a r t z ; C a lc it e
C ounts
[ Å ] ; S a p o n ite
4 3 .2 2 2 [ ° ] ; 2 . 0 9 1 4 9 [ Å ] ; C a lc ite
4 8 . 5 5 6 [ ° ] ; 1 . 8 7 3 4 6 [ Å ] ; C a lc it e
4 7 . 5 1 8 [ ° ] ; 1 . 9 1 1 9 5 [ Å ] ; C a lc it e
[ Å ]; Q u a r tz
P asir A bu NTT
6 8 . 2 2 8 [ ° ] ; 1 . 3 7 3 4 8 [ Å ] ; Q u a r tz
6 2 . 6 5 9 [ ° ] ; 1 . 4 8 1 4 6 [ Å ] ; C a lc it e
[° ]; 3 .34 2 2 3
[ ° ] ; 1 5 .4 9 3 7 6
[ ° ] ; 2 .2 8 1 2 7
[ ° ] ; 1 .8 1 6 2 2
40 0
[° ]; 5 .0 9 5 9 1
[ ° ]; 1 .5 4 3 8 4
[ ° ] ; 1 .6 0 2 0 1
2 6 .6 5 0
5 .6 9 9
[° ] ; 1 .4 3 7 2 8
[° ] ; 3 . 0 2 1 9 0
3 9 .4 6 9
5 0 .1 9 0
1 7 .3 8 8
5 9 .8 6 1
5 7 .4 8 0
[ ° ] ; 2 .1 2 1 1 5
10 0
2 9 .5 3 6
6 4 .8 1 6
6 1 .6 7 7
4 2 .5 8 8
0
10 20 30 40 50 60
P o sition [°2Theta ]
Tabel 6. Sifat-sifat fisik tanah lempung anorganik Tabel 8. Sifat-sifat fisik tanah berpasir/pasir
bergradasi baik
No Kandungan Nilai
1 Kadar air 13,8% No Kandungan Nilai
2 Batas Cair (Liquid Limit) 78,545 1 Berat Jenis 2,69
3 Batas Platis (Plastis Limit) 32,44% 2 Partikel :
4 Plasit Index (PI) Kerikil (Gravel)
46,10% Pasir (Sands) 46,34%
5 Berat Jenis 2,54 Lanau (Silt) 49,11%
6 Partikel : Lempung (Clay) 2,75%
Kerikil (Gravel) 1,81%
Pasir (Sands) 0,11%
Lanau (Silt) 0,79%
Lempung (Clay) 58,51% Listrik Tenaga Uap (PLTU) Suralaya - Banten. Fly
40,59% ash mengandung kerikil dan bahan yang pozzolan,
secara kimiawi bereaksi dengan limau/kapur perekat
pada suhu yang biasa membentuk cementitious (Chu
4.3.3 Sifat - sifat fisik dan minerologi
et al. 1993).
4.3.3.1 Warna
Sifat - sifat teknis dari fly ash baik itu sifat fisik mau-
Mineral Tanah bolok adalah butiran yang berukuran pun kimia tergantung dari beberapa faktor sebagai
pasir sangat kasar hingga halus lumpuran, berwarna berikut : jenis batu bara yang digunakan; tingkat
putih terang, dan bersifat lepas. persiapan dan pembersihan batu bara dan metode
(teknologi) yang digunakan untuk menangkap fly ash.
4.3.3.2 Minerologi Berdasarkan kepada hal tersebut, dimungkinkan
sekali adanya perbedaan kualitas fly ash terutama jika
Untuk mengetahui lebih jauh tentang sifat-sifat diambil dari beberapa sumber (Triawan, 2005).
kandungan mineral dan kimia tanah sands bergradasi Dalam penelitian ini digunakan fly ash dari Surya-
baik Pulau Timor dilakukan pengujian XRD di Labo- laya.
ratorium Geologi (Pusat Survey Geologi) Bandung.
Hasil Pengujian XRD yang dilakukan dapat dilihat 4.5 Hasil pengujian atterberg limit
pada Tabel 7 dan Gambar 4.
Pengaruh dari Semen dan fly ash untuk Stabilisasi
4.3.3.3 Sifat – sifat fisik tanah pada Liquid Limit (LL) dan Plastisitas Index
(PI) pada tanah Lempung Anorganik yang berbeda
Berdasarkan hasil pengujian hydrometer dan Atter- ditunjukkan dalam Gambar 5. Di dalam konteks ini,
berg diketahui bahwa kandungan tanah sands digambarkan suatu karakteristik yang berbeda dari
bergradasi baik memiliki kandungan kerikil dan pasir tiap tanah Lempung Anorganik. Penambahan kadar
yang besar. semen sebanyak 5%,10% dan 15% untuk stabilisasi
Lempung anorganik mengakibatkan terjadinya
4.4 Fly ash pengurangan Nilai Plastisitas Index (PI), Liquid Limit
(LL) dan Plastisitas Limit(PL). Sedangkan
Fly ash adalah material berbentuk partikel halus den- penambahan Fly Ash sebanyak 3%,5% dan 7% untuk
gan ukuran partikel lolos saringan no. 200 dan bersifat stabilitas lempung anorganik mengakibatkan
pozzolanic, yaitu dapat bereaksi dengan kapur pada terjadinya, Liquid Limit (LL) berkurang sedangkan
suhu kamar dengan media air dan membentuk Plastisitas Index (PI) mengalami peningkatan sesuai
senyawa yang bersifat mengikat. Fly ash merupakan dengan peningkatan fly ash. Untuk penambahan 5%
bagian dari sisa pembakaran batubara yang merupakan semen ditambah 5%,10% dan 15% fly ash dapat men-
bahan bakar pada industri - industri yang mengguna- gurangi secara significant nilai Plastisitas Index (PI),
kan batu bara sebagai sumber energi. Salah satu indus- Liquid Limit (LL) dan Plastisitas Limit (PL).
tri yang menghasilkan fly ash ini adalah Pembangkit
C ounts
0
10 20 30 40 50 60
Pos iti on [°2Theta]
Gambar 4. Grafik difraksi sinar X tanah sands bergradasi baik Pulau Timor
Keterangan: Diketahui bahwa mineral utama yang terkandung dalam tanah sand bergradasi baik Pulau Timor yaitu Mineral
Calcite
Hasil pengamatan menunjukkan bahwa Semen dapat (KKM) tetapi nilai KAO dari Semen tanah lebih
mengurangi Plastisitas Index (PI) dari tanah Lempung tinggi dibandingkan Fly Ash tanah sedangkan Nilai
anorganik sedangkan fly ash dapat meningkatkan KKM dari Fly Ash lebih tinggi dibandingkan dengan
nilai Plastisitas Index (PI). Semen dapat mengurangi Semen Tanah Lempung anorganik. Gambar 8
secara significant Plastisitas Index (PI) dari lempung menunjukkan Island East sands penambahan semen
anorganik ditunjukkan dalam Gambar 6, sedangkan dari 6% menjadi 10% dapat meningkatkan nilai KAO
campuran semen dengan fly ash menunjukkan pengu- dan KKM hal ini menunjukkan bahwa penambahan
rangan nilai Plastisitas Index (PI) secara significant. semen mengakibatkan terjadinya interaksi antara
Island East Sands dalam pengikatan antara partikel
Secara umum, 5% - 15% semen menunjukkan jumlah halus dan adanya pemadatan. Sedangkan Penambahan
optimum pengurangan Plastisitas Index (PI). Sedang- Fly Ash dapat meningkatkan KAO dan mengurangi
kan 3% - 7% fly ash dapat meningkatkan nilai Plasti- KKM. Hal ini disebabkan karena Fly Ash akan
sitas Index (PI). Pengurangan dan penambahan Plasti- menarik air, maka semakin banyak Fly Ash yang
sitas Index (PI) adalah suatu indikator perubahan ke- digunakan semakin banyak air yang dibutuhkan tetapi
kuatan dari tanah Lempung Anorganik. mengurangi kepadatan kering maksimum. Sependapat
dengan penelitian Rahman (1987) bahwa perubahan
4.6 Hasil dan diskusi pengujian compaction penurunan KKM terjadi disebabkan karena ukuran
partikel dan berat jenis dari tanah dan stabilizer
Untuk persiapan contoh tanah,pemadatan yang dila- (Semen dan Fly Ash). Terjadi perubahan secara
kukan pada contoh tanah Bolok merupakan significan pada kadar air optimum dan kapadatan
pemadatan modified dan dilakukan pada Kadar Air kering maksimum campuran Island East sands –
Optimum semen dan Lempung anorganik – semen dengan
meningkatnya kadar semen sedangkan pada
Gambar 7 menunjukkan tanah Lempung anorganik
penambahan Fly Ash terjadi perubahan yang
penambahan semen dan fly ash dari 11% menjadi
significan pada kenaikkan KAO dan penurunan
15% meningkatkan Kadar Air Optimum (KAO) dan
KKM.
mengurangi nilai Kepadatan Kering Maksimum
4.7 Unconfined Compressive Strength/UCS (kuat 1. Semen dapat mengurangi Plastisitas dari tanah
tekan bebas) pada anah Lempung Anorganik lempung anorganik (CH) tetapi penambahan fly
(CH) dan Island east sands (SW). ash untuk stabilitas lempung anorganik mengaki-
batkan terjadinya, Liquid Limit (LL) berkurang
Pengaruh penambahan semen terhadap terhadap UCS sedangkan Plastisitas Index (PI) mengalami
untuk jenis tanah Lempung Anorganik (CH) peningkatan sesuai dengan peningkatan fly ash.
ditunjukkan dalam Gambar 9. Semen adalah bahan
tambahan yang efektif untuk meningkatkan kekuatan 2. Untuk penambahan 5% semen ditambah 5%,
terhadap tanah yang diuji. Pada Gambar 9 dapat 10% dan 15% fly ash dapat mengurangi secara
diamati jumlah maksimum kadar semen adalah 13% significant nilai Plastisitas Index (PI), Liquid
pada umur pemeraman 28 hari sedangkan pada umur Limit (LL) dan Plastisitas Limit (PL).
pemeraman 7 hari kadar semen belum mencapai 3. KKM untuk Stabilisasi semen dari tanah lempung
optimum pada pengujian 14% semen. Penelitian ini anorganik (CH) dan tanah Island East Sand (SW)
menunjukkan bahwa cement-stabilized tanah lempung dapat dikurangi dengan peningkatan kadar
anorganik (CH) dapat ditambahkan 13% semen untuk semen. Sedangkan penambahan fly ash dan
mencapai kekuatan yang optimal. Tabel 9 semen akan meningkatkan KAO tetapi dapat
menunjukkan hasil pengujian UCS campuran semen mengurangi nilai KKM dari tanah Island East
dengan tanah Lempung anorganik (CH) pada Sand (SW).
beberapa persentase semen dengan waktu pemeraman.
Apabila dilihat hasil akhir pada pemeraman 7 hari 4. Untuk tanah lempung anorganik dengan plastisi-
ternyata campuran semen dan tanah Lempung tas tinggi (CH) penambahan 13% semen pada
anorganik (CH) dengan kadar semen 12% pemeraman 28 hari nilai Unconfined Compressi-
memberikan hasil yang paling besar. ve Strength (UCS) yang optimal adalah = 12,59
Kg/Cm2.
Untuk penambahan semen terhadap Pengujian UCS
untuk jenis tanah Island East Sands (SW) dapat 5. Untuk Tanah Island East Sand (SW) penambahan
diamati jumlah maksimum kadar semen adalah 10% semen 10 % dapat meningkatkan nilai UCS hing-
pada umur pemeraman 28 hari sedangkan pada umur ga mencapai nilai optimal 21,87 Kg/cm2 pada
pemeraman 7 hari kadar semen belum mencapai umur pemeraman 28 hari.
optimum pada pengujian 10% semen. Hal ini
menunjukkan bahwa cement-stabilized tanah Island Daftar Pustaka
East Sands (SW) dapat ditambahkan 10% semen
untuk mencapai kekuatan yang optimal. Tabel 10 Bell, F. G., 1975, Methods of Treatment of Unstable
menujukkan hasil pengujian UCS campuran semen Ground, by Lilley AA.
dengan tanah Island East Sands (SW) pada beberapa
persentase semen dengan waktu pemeraman Apabila Chu, S. C., and Kao, H. S., 1993, A Study of Engi-
dilihat hasil akhir pada pemeraman 7 hari ternyata neering Properties of a Clay Modified by Fly
campuran semen dan tanah Island East Sands (SW) Ash and Slag, Fly Ash for Soil Improvement-
dengan kadar semen 8% memberikan hasil yang Geotechnical Special Publication, Vol. 36, pp
paling besar. Gambar 10 dan Gambar 11 89-99.
menunjukkan hubungan antara KAO, KKM dan UCS
pada berbagai umur pemeraman terlihat bahwa Eades, J. E., Nichols, F. P., and Grim, R. E., 1963,
cement-stabilized tanah lempung anorganik (CH) Formation of New Minerals with Lime Stabili-
memerlukakan KAO yang lebih tinggi dan zation as Proven by Field Experiments in
mempunyai KKM yang lebih kecil dibandingkan Virginia, Highway Research Bulletin 335.
dengan cement-stabilized tanah Island East Sand
Fajarman, 1999, Stabilisasi Tanah dengan Campuran
(SW) .
New Hard dan Semen, Magister Thesis, ITB.
90
80
70
60 PI
50 LL
40 PL
30
20
10
0
0 5 10 15
% C ement C o nt ent
80
70
60
PI
50
LL
40 PL
30
20
10
0
0 3 5 7
% F l y A s h C o nt e nt
90
80
70
60
PI
50
LL
40 PL
30
20
10
0
0 5 10 15
5% C ement C o nt ent + % F l y A sh C o nt ent
Gambar 5. Variasi konsistensi limit dengan semen dan fly ash (a, b, c)
Lempung Anorganik
Lempung Anorganik
70
60
Semen
50
Plastisitas Index
40
5 % Semen
30 dan Fly Ash
20
10
0
0 5 10 15
% Additiive Content
Lempung Anorganik
Lempung Anorganik
90
80
70
60
PI
50
LL
40 PL
30
20
10
0
0 5 10 15
5% C ement C o nt ent + % F ly A sh C o nt ent
Gambar 6. Efectifitas penambahan semen dan Fly Ash tanah lempung anorganik (a, b)
1,650
Kepadatan Kering
Maximum (t/m3)
1,450
11% 12% 13% 14% 15%
Kadar Sem en dan Fly Ash(%)
16,00
12,00
Sands+Semen
8,00
(%)
1,920
Maximum (t/m3)
1,900
1,880 Sands+ Semen
1,860 Sands+ Fly Ash
1,840
1,820
6% 7% 8% 9% 10%
Kadar Sem en dan Fly Ash (%)
Gambar 8. Pengaruh dari penambahan berbagai kadar semen dan fly ash terhadap karakteristik
kepadatan untuk pengujian Island East Sands (a, b)
24,00
21,00
Nilai UCS (Kg/Cm2)
Tanah SW + 8% Semen
18,00 Tanah SW + 9% Semen
15,00 Tanah SW + 10% Semen
12,00
Tanah CH + 12% Semen
9,00
Tanah CH + 13% Semen
6,00
Tanah CH + 14 % Semen
3,00
0,00
7 Hari 14 Hari 21 Hari 28 Hari
Um ur Pem eram an
2 4,413 2 4,45 1 2 4 ,4 69
KAO (%)
12 ,5 9 KKM (t/m3)
10 ,9 9
8 ,9 8
7 ,876,5 77 ,3 1 8 ,7 8 8 ,2 8 7 Hari (Kg/Cm2)
7 ,5 2 7 ,5 7 7 ,2 4
6,33
14 Har (Kg/Cm2)
1,56 8 1,5 5 6 1,5 46 21 Hari (Kg/Cm2)
12 13 14 28 Hari (Kg/Cm2)
Gambar 10. Pengaruh penambahan KAO, KKM pengujian Unconfined Compressive Strength pada
berbagai umur pemeraman untuk tanah island east sand (SW)
Tabel 9. Nilai kuat tekan bebas (Kg/cm2), KAO (%), KKM(t/m3) campuran semen dengan tanah lempung
anorganik (CH)
2 1,8 7
2 0 ,4 2 2 0 ,0 5
18 , 73
17,13 17,16 17,4 0 17,19 KAO (%)
15,215,8
4 2
12 ,8 3 KKM (t/m3)
11,78
10 , 0 5 10 ,18 10 , 76
7 Hari (Kg/Cm2)
14 Har (Kg/Cm2)
1,8 73 1, 8 77 1,8 8 9
21 Hari (Kg/Cm2)
8 9 10 28 Hari (Kg/Cm2)
Gambar 11. Pengaruh penambahan KAO, KKM pengujian Unconfined Compressive Strength pada
berbagai umur pemeraman untuk tanah lempung anorganik (CH)
Tabel 10. Nilai kuat tekan bebas (Kg/cm2), KAO (%), KKM(t/m3) dengan tanah pasir bergradasi baik (SW)
Nilai UCS (Kg/Cm2)
No KAO(%),KKM(t/m3), Waktu Pemeraman
Kadar Semen %
KAO KKM 7 Hari 14 Hari 21 Hari 28 Hari
1 8 10,054 1,873 17,133 15,237 15,817 17,159
2 9 10,176 1,877 11,782 18,727 17,402 20,417
3 10 10,762 1,889 12,831 20,049 17,189 21,870