pemisahan substansi dari larutan menggunakan membran permeabel selektif dengan membutuhkan driving force. Driving force tersebut adalah perbedaan konsetrasi (untuk dialisis), potensial listrik (untuk elektrodialisis) dan tekanan (untuk RO) Contoh : dialisis, reserve osmosis dan elektrodialisis.
REVERSE OSMOSIS
Reverse Osmosis adalah salah satu teknologi
pengolahan air asin menjadi air tawar yang paling sering digunakan untuk memenuhi kebutuhan air minum pada daerah rawa seperti di Kalimantan dan Sumatera. Teknologi membran (reverse osmosis) biasanya diaplikasikan untuk unit-unit pengolahan kecil, terutama jika pengolahan ditujukan untuk menggunakan kembali air yang diolah. Biaya instalasi dan operasinya sangat mahal. RO digunakan untuk memisahkan zat terlarut yang memiliki berat molekul yang rendah seperti garam .
Cara Kerja Reverse Osmosis
Daya penggerak di belakang reverse osmosis memberikan tekanan hidrostatik yang berbeda. Tanpa adanya pengaruh dari tekanan luar, air asin seperti yang terlihat pada gambar akan menerobos membran untuk menetralkan/menawarkan air yang mengandung garam melalui proses osmosis. Perbedaan pada permukaan air dalam kaitan dengan perpindahan ini disebut dengan osmotic pressure head, dan tekanan hidrostatik yang menyebabkan kenaikan pada permukaan air adalah osmotic pressure. Dalam beberapa kasus air laut yang mempunyai kandungan garam tinggi, tekanan osmotis dapat menjadi sebesar 1000 psi.
DIALISIS
Dialisis adalah proses pemurnian partikel
koloid dari muatan-muatan yang menempel pada permukaannya. Pada proses dialisis ini digunakan selaput semipermeabel.
ELEKTRODIALISIS
Pada dasarnya proses ini adalah proses
dialysis di bawah pengaruh medan listrik. Cara kerjanya; listrik tegangan tinggi dialirkan melalui dua layer logam yang menyokong selaput semipermiabel. Sehingga pertikelpartikel zat terlarut dalam sistem koloid berupa ion-ion akan bergerak menuju elektrode dengan muatan berlawanan. Adanya pengaruh medan listrik akan mempercepat proses pemurnian sistem koloid.