Anda di halaman 1dari 4

Nama : SYAFITRI RETNOWATI

NIM : 1918490

Kelas : 2C

Tugas Dasar Teknologi Kimia

Jelaskan prinsip kerja pemisahan membran dengan dialisis (terutama bila dibandingkan
dengan pemisahan membran yang lainnya)!

Membran secara umum dapat didefinisikan sebagai lapisan tipis semipermiabel yang
berfungsi sebagai alat pemisah berdasarkan sifat fisiknya. Hasil pemisahan berupa retentate
atau disebut konsentrat (bagian dari campuran yang tidak melewati membran) dan permeate
(bagian dari campuran yang melewati membran). Proses pemisahan pada membran pada
hakekatnya merupakan perpindahan materi secara selektif yang disebabkan oleh gaya dorong
yang berhubungan dengan parameter penentu antara dua media yang dipisahkan seperti
perbedaan potensial listrik (∆E), gradien tekanan (∆P), gradien konsentrasi(∆C) dan gradien
temperatur (∆T). Klasifikasi proses pemisahan membran :

1. Mikrofiltrasi
Mikrofiltrasi merupakan sebagai salah satu proses pemisahan membran menggunakan
membran yang memiliki ukuran pori sekitar 0,03-10 mikron (1 mikron = 0,0001
milimeter). Mikrofiltrasi dapat dibedakan dari Ultrafiltrasi dan Reverse Osmosis
berdasarkan ukuran partikel yang dipisahkan. Pada MF, garam-garam tidak dapat di rejeksi.
Proses pemisahan dapat dilaksanakan pada tekanan relatif rendah yaitu dibawah 2 bar.
Membran MF memiliki ukuran pori antara 0,02 sampai 10 μm dan tebal antara 10 sampai
150 μm. MF dapat menahan koloid, mikroorganisme dan suspenden solid dan bahan-bahan
yang ukurannya lebih kecil dibandingkan dengan rata-rata ukuran pori karena penahan
adsorptive. MF bukan penghalang yang efektif untuk virus. Tetapi jika penggunaannya 130
dikombinasi dengan desinfeksi, MF dapat mengontrol mikroorganisme tersebut dalam air.
2. Ultrafiltrasi
Ultrafiltrasi adalah suatu proses membran yang sifatnya terletak antara hiperfiltrasi
(atau osmosis berlawanan / kebalikan) dan mikrofiltrasi. Membran ultrafiltrasi termasuk
membran berpori yang mampu menyaring partikel – partikel dengan ukuran 0,01 – 1
mikron. Dimana mampu memisahkan koloid, makro molekul, mikroorganisme, dan
partikel penerima yang akan mengalami pengaruh muatan. Mekanisme pemisahan pada
proses ultrafiltrasi adalah penyaringan berdasarkan ukuran molekul dengan menggunakan
perbedaan tekanan antar membran sebagai gaya dorong. Aliran dari dan ke membran dapat
terjadi karena adanya perbedaan tekanan dikedua permukaan membran. Membran filtrasi
mikro memiliki pori-pori yang lebih besar dan digunakan untuk partikel yang terpisah di
0,1-10 µm, sedangkan membran ultrafilitrasi umumnya dianggap terbatas dengan diameter
pori dari 10-1000 Amstrong. UF akan menghapus semua spesies mikrobiologi seperti yang
dihapus oleh MF (pengangkatan sebagian bakteri), serta beberapa virus (tapi bukan
penghalang mutlak untuk virus) dan bahan humat. Desinfeksi dapat memberikan
penghalang kedua untuk kontaminasi. Keuntungan utama dari proses membran UF yaitu
tekanan rendah dibandingkan dengan klarifikasi konvensional dan proses desinfeksi (post-
klorinasi) adalah tidak memerlukan bahan kimia (koagulan, flokulan, desinfektan,
penyesuaian pH).
Membran ultrafiltrasi biasanya memiliki struktur anisotropik. Membran ini memiliki
lapisan permukaan berpori atau kulit 132 didukung pada substrat mikro yang jauh lebih
terbuka. Membran membedakan antara makromolekul terlarut dari berbagai ukuran dan
biasanya ditandai dengan adanya molekul berat cut-off. Ultrafiltrasi memiliki tekanan
operasi sekitar 200-700 kPa (30 sampai 100 psi).
3. Reverse osmosis
Reverse osmosis merupakan proses untuk pengurangan kadar garam dalam air
menggunakan membran yang permeabel terhadap air dan kedap terhadap garam. Air yang
ditekan mengandung garam terlarut kemudian kontak dengan sisi umpan membran;
kandungan air telah habis ditarik sebagai permeat bertekanan rendah. Kemampuan
membran untuk memisahkan zat terlarut yang kecil daripada air telah dikenal sangat lama.
Prinsipnya, bila membran semipermiabel ditempatkan di antara air dan larutan garam,
maka air akan bergerak melalui membran ke arah larutan garam secara alami. Fenomena
ini disebut osmosis (gambar 3.22a) yaitu perpindahan pelarut dari larutan yang lebih encer
(potensial kimia rendah) ke larutan yang lebih pekat (potensial kimia tinggi). Pergerakan
air ke arah larutan garam disebabkan oleh adanya perbedaan potensial kimia antara dua
bagian tersebut, dengan potensial kimia air lebih besar daripada potensial kimia larutan
garam. Pergerakan ini akan berhenti bila kesetimbangan potensial kimia telah tercapai
(gambar 3.22b). Pada keadaan kesetimbangan, perbedaan tekann antara dua bagian cairan
di sisi membran sama dengan tekanan osmotik larutan garam. Jadi besarnya tekanan yang
harus diberikan pada bagian larutan garam untuk menghentikan aliran atau fluks air murni
adalah sebesar tekanan osmotiknya. Apabila tekanan yang diberikan pada bagian larutan
garam lebih besar daripada tekanan osmotiknya, maka arah aliran air akan berbalik.
4. Elektrodialisis
Elektrodialisis (ED) adalah proses pemisahan secara elektrokimia dengan ion-ion
berpindah melintasi membran selektif anion dan kation dari larutan encer ke larutan yang
lebih pekat akibat aliran arus listrik searah. Arus listrik searah atau DC dapat diperoleh dari
arus AC menjadi DC menggunakan suatu konverter. Elektrodialisis 45 Elektrodialisis (ED)
adalah proses pemisahan secara elektrokimia dengan ion-ion berpindah melintasi membran
selektif anion dan kation dari larutan encer ke larutan yang lebih pekat akibat aliran arus
listrik searah. Arus listrik searah atau DC dapat diperoleh dari arus AC menjadi DC
menggunakan suatu konverter.
Prinsip proses ini adalah pemisahan ion dari larutan normal dan pengurangan mineral-
mineralnya dengan menggunakan membran bermuatan dan arus listrik yang diperlukan
sebagai gaya dorongnya. Membran yang dipergunakan bersifat selektif atau permeabel
terhadap anion maupun kation. Suatu unit Elektrodialisis terdiri dari dua buah elektrode,
yang terdiri dari anode (bermuatan positif) dan katode (bermuatan negatif), membran
penukar anion yang meloloskan ion-ion bermuatan negatif dan menahan ion-ion bermuatan
positif, dan membran penukar kation yang meloloskan ion-ion bermuatan positif dan
menahan ion-ion bermuatan negatif. membran penukar ion disusun bergantian (selang-
seling) seperti gambar berikut (Gambar 3.8). 46 Gambar 3.8 Sel Elektrodialisis (Aciplex
membrane electrodialysis, 2003) Pada gambar terlihat bahwa sistem diatas terbagi menjadi
tiga kompartemen, dan larutan umpan akan masuk melewati dua kompartemen
disampingnya dan konsentrat akan masuk pada kompartemen di bagian tengah.
Kompartemen adalah celah antara membran penukar ion yang satu dengan membran
penukar ion yang lainnya. Air garam dipompa pada dari bagian bawah alat elektrodialisis,
membran antar ruang berselang seling permiabel bagi ion positip dan permabel bagi ion
negatip. Bila arus searah (DC) dilewatkan larutan, ion-ion dapat bergerak menembus
membran menuju elektrode yang muatannya berlawanan yang akan mengurangi garam
dalam ruang tengah, dan keluar terdiri dari produk atau disebut diluat dan larutan dengan
kandungan garam pekat disebut konsentrat, sedangkan air mengalir searah dengan arah
aliran, sehingga pada proses elektrodialisis, membran penukar ion juga berfungsi mencegah
ion-ion agar tidak mengotori air murni yang telah diperoleh. Pada elektrode akan terjadi
peristiwa elektrolisa.
5. Dialisis
Dialisa merupakan proses perpindahan molekul solute dari suatu cairan ke cairan lain
melalui membran yang diakibatkan adanya perbedaan potensial kimia dari solute.
Membran dialisa berfungsi untuk memisahkan larutan koloid yang mengandung elektrolit
dengan berat molekul kecil. Zat terlarut pada larutan yang konsentrasinya tinggi akan
menembus membran ke arah larutan yang konsentrasinya rendah. Jadi, konsentrasi
merupakan gaya pendorong. Membran dialisis umumnya digunakan untuk memisahkan
garam dan microsolute dari larutan yang mengandung makromolekul.
Contoh penggunaan dialisis yang penting adalah pada proses cuci darah
(haemodialysis). Prinsip kerja membran serat berongga pada aplikasi dialisis darah yaitu
darah mengalir melalui satu sisi dari membran semi-permeabel dan dialisat atau cairan
mengalir melalui sisi yang berlawanan. Zat terlarut dan cairan yang lebih kecil akan
melewati membran. Darah mengalir pada satu arah dan dialisat mengalir pada arah yang
berlawanan). Penghitung aliran dari darah dan dari dialisat memaksimalkan perbedaan
konsentrasi dari zat terlarut antara darah dan dialisat, yang akan membantu mengeluarkan
urea dan kreatinin lebih banyak lagi dari darah. Konsentrasi zat terlarut (kalium, fosfor, dan
urea) tidak diharapkan tinggi didalam darah, tetapi rendah atau tidak ada sama sekali dalam
larutan dialisis dan penggantian dialisat secara konstan memastikan bahwa konsentrasi dari
zat terlarut yang tidak diinginkan dapat dijaga agar tetap rendah pada sisi membran ini.
Larutan dialisis mempunyai mineral seperti kalium dan kalsium, yang konsentrasinya sama
dengan konsentrasi pada darah yang sehat. Untuk zat terlarut lainnya, bikarbonat,
konsentrasi larutan dialisis dibuat sedikit lebih tinggi dari konsentrasi pada darah normal
agar terjadi difusi bikarbonat ke dalam darah, yang berfungsi sebagai buffer pH untuk
menetralisasi metabolisme yang menghasilkan asam yang sering dialami oleh penderita
gagal ginjal. Konsentrasi komponen dari dialisat diresepkan oleh dokter ahli ginjal yang
disesuaikan dengan kebutuhan masing- masing pasien.

Anda mungkin juga menyukai