Anda di halaman 1dari 7

ASPEK SOSIAL BUDAYA DARI PERANG DUNIA I

1. Pendahuluan

1.1 Latar belakang

Perang Dunia I (PD I) adalah perang global yang terbesar di dunia


selama sejarah dunia perang yang dimulai pada tanggal 28 Juli 1914 sampai 11
November 1918. Perang ini disebut perang dunia atau perang besar yang banyak
memakan korban perang karena perang ini melibatkan semua kekuatan besar
yang terbagi menjadi dua aliansi bertentangan yaitu blok sentral dan blok sekutu
dengan memakan korban 10 juta orang meninggal, 21 juta orang luka, dan 8 juta
orang hilang. Akibat dari perang ini bukan hanya memakan korban yang banyak
namun juga merubah organisasi atau reorganisasi sehingga timbul perubahan
aspek aspek penting dalam sejarah peperangan seperti aspek idiologi, aspek
politik, aspek sosial budaya, dan aspek strategi. Aspek sosial budaya dari perang
dunia merupakan salah satu aspek penting yang memenangkan suatu
peperangan dari pihak blok sekutu dan pihak dari blok sentral mengalami
kekalahan, kemengan dari pihak sekutu bila dilihat dari sudut pandang sosial
budaya adalah negara yang tergabung dalam organisasi ataupun kelompok
perang dengan jumlah penduduk yang banyak merupakan sebagai modal
kemenangan dan keberhasilan dalam perang dengan kekuatan angkatan
bersenjata dan di dukung dengan revolusi industri pertahanan yang kuat dengan
kapasitas yang besar dan mandiri.

1.2 Masalah

Perang Dunia I membuat suatu perubahan besar dalam sejarah perang


antar negara yaitu adanya perubahan pada aspek penting sosial budaya yang
mempengaruhi terhadap keberhasilan atau kemenangan perang. Masalah ini juga
menjadi pelajaran bagi Indonesia khususnya Industri Pertahanan Industri untuk
dapat mempersiapkan kekuatan populasi penduduk Indonesia dengan alutsista
yang canggih dan berkualitas.
1.3 Tujuan dan Manfaat

Agar lebih memahami bahwa kekuatan dan kemenangan dari suatu


peperangan bukan hanya ditinjau dari kekuatan idiologi, politik, ekonomi, strategi
saja tetapi kekuatan sosial budaya dengan populasi jumlah penduduk yang
banyak merupakan salah satu kekuatan yang besar sebagai modal keberhasilan
dalam peperangan.

2. Kajian Teori

a. Peraturan Menteri Pertahanan Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2014


Tentang Strategi Pertahanan Negara, terselenggaranya pertahanan negara yang
kuat perlu mendapat dukungan dari industri pertahanan yang kuat dan mandiri,
sehingga menjamin eksistensi bangsa dan negara dengan melindungi segenap
bangsa Indonesia dan seluruh tanah tumpah darah Indonesia serta
mempertahankan kedaulatan negara dan keutuhan wilayah NKRI perlu
dilaksnakan suatu system pertahanan negara yang kuat dan handal.

b. Peraturan Menteri Pertahanan Republik Indonesia Nomor 37 Tahun 2015


Tentang Postur Pertahanan Negara, bahwa Postur Pertahanan Negara
merupakan wujud penampilan kekuatan, kemampuan, dan penggelaran sumber
daya nasional yang ditata dalam system pertahanan negara.

c. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2012 Tentang


Industri Pertahanan, bahwa pengembangan Industri Pertahanan merupakan
terpadu dari perencanaan strategis pengelolaan sumber daya nasional untuk
kepentingan pertahanan dan keamanan negara.

3. Pembahasan

Negara Indonesia merupakan salah satu negara di dunia yang mempunyai


jumlah penduduk yang banyak dengan berbagai macam suku dan bahasa serta
sosial budaya yang berbeda-beda. Banyaknya jumlah penduduk Indonesia ini
merupakan salah satu kekuatan besar bagi Indonesia sebagai modal keberhasilan
dalam mengahadapi perang , dimana dalam topik perang dunia I yang
didiskusikan telah membuktikan bahwa perang pada akhirnya akan dimenangkan
oleh pihak blok sekutu yang mempunyai kekuatan populasi yang besar dengan
berbagai sosial budaya yang berbeda namun disatukan dalam suatu bentuk
kekuatan perang yang kuat serta kekuatan revolusi industri angkatan bersenjata,
penduduk maupun masyarakat dengan industri persenjataan yang maju dan
mandiri.

Dari pembahasan diatas dapat diambil suatu pandangan bahwa dengan


kekuatan populasi Indonesia serta pengembangan Industri Pertahanan terpadu
dari perencanaan strategis pengelolaan sumber daya nasional untuk kepentingan
pertahanan dan keamanan negara dapat juga mengahadapi perang dengan
keberhasilan namun harus dibuat suatu strategis menghadapi perang dimana
salah satunya adalah dengan membentuk masyarakat sosial budaya yang
semesta dari berbagi kebudayaan daerah dan dari berbagai tingkat sosial yang
berbeda baik TNI, Polisi, rakyat, masyarakat dan seluruh komponen baik utama,
cadangan, dan pendukung yang tergabung dalam SISHANKAMRATA dimana
utama adalah TNI, Polri, cadangan adalah sumber daya manusia, sumber daya
alam, sarana prasarana, dan pendukung adalah warga Negara, sarana yang
secara langsung atau tidak langsung dapat meningkatkan kekuatan perang.

Dari aspek sosial budaya bahwa Postur Pertahanan Negara merupakan


wujud penampilan kekuatan, kemampuan, dan penggelaran sumber daya
nasional yang ditata dalam system pertahanan negara yang semesta atau
tergabung dalam SISHANKAMRATA peran serta masyarakat untuk mengatasi
ancaman perang diberbagai bidang perlu adanya indikator untuk mencapai
keberhasilan, sehingga integrasi kehidupan bangsa atau bingkai bhinneka
tunggal ika tidak terancam. Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegah
terjadinya hal-hal yang buruk yang dapat mengancam kehidupan sosial dan
budaya kita dengan cara :
1. Bersama sama dalam SISHANKAMRATA melakukan gotong royong
sebagai warga Negara yang baik sehingga terselenggaranya pertahanan negara
yang kuat serta mendapat dukungan dari industri pertahanan yang kuat dan
mandiri, sehingga menjamin eksistensi bangsa dan negara dengan melindungi
segenap bangsa Indonesia dan seluruh tanah tumapah darah Indonesia serta
mempertahankan kedaulatan negara dan keutuhan wilayah NKRI perlu
dilaksnakan suatu sistem pertahanan negara yang kuat dan handal untuk
menghadapi ancaman dalam rangka meningkatkan kesadaran kehidupan sosial
budaya atau bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Serta mencegah
terjadinya individualisme yang anti sosial.

2. Melestarikan budaya yang ada dengan cara mengadakan lomba tentang


kebudayaan dan mengajarkan sejarah kebudayaan dalam pendidkan kepada
generasi muda baik melalui media sosial maupun cetak yang berbasis internet.
Tujuannya untuk meningkatkan komunikasi yang baik antara masyarakat serta
melestarikan budaya agar tidak diakui oleh orang asing dan mencegah punahnya
kebudayaan dari nenek moyang kita.

3. Menghargai hasil karya orang lain. Tujuannya untuk meningkatkan


kehidupan sosial yang aktif, serta memupuk kesadaran akan norma kesopanan
untuk menghargai hasil karya seseorang dalam memajukan industri pertahanan
yang maju dan mandiri.

4. Menyaring dana untuk membantu dalam menerapkan budaya positif dari


luar dan membimbing budaya negatif yang tidak sesuai dengan kepribadian
bangsa Indonesia. Agar terbentuk masyarakat yang selektif akan pengaruh
budaya luar yang masuk ke dalam wilayah Indonesia.

Aspek Sosial Budaya yang tergabung dalam suatu komponen


SISHANKAMRATA secara semesta dapat merupakan kekuatan sosial budaya
guna mempertahankan Negara Indonesia dalam mengahadapi ancaman perang
dan mencapai keberhasilan dengan didukung pula oleh kekuatan idiologi, politik,
ekonomi dan yang terpenting dengan anggaran dan logistik yang baik dalam
dukungannya terhadap industri pertahanan yang maju dengan kapasitas yang
besar sehingga perjuangan membela negara dengan sumber daya manusia yang
mempunyai jiwa sosial budaya yang tinggi dan berprestasi.

Demikianlah aspek sosial budaya diatas yang bisa digunakan sebagai


modal nasionalisme terhadap kemenangan maupun keberhasilan dalam
menghadapi ancaman peperangan terhadap bangsa Indonesia untuk
mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) menuju
keberhasilan dan lepas dari kegagalan ancaman perang yang bisa memecah
identitas, nasionalisme dan integritas bangsa Indonesia.

4. Kesimpulan

Dalam rangka mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia


(NKRI), Indonesia harus menerapkan sistem total war atau perang semesta.
Sebagai strategi pelaksanaan total war, Indonesia harus menghimpun seluruh
komponen kekuatan pertahanan yang terdiri atas komponen utama, komponen
pendukung dan maupun komponen cadangan dalam suatu pelaksanaan
SISHANKAMRATA. Dengan memanfaatkan posisi Indonesia sebaga negara yang
berpopulasi terbesar di dunia serta didukung oleh kekuatan ideologi bangsa, politik
luar dan dalam negeri, ekonomi yang kuat dan sehat tanpa korupsi serta sosial
budaya yang tidak dipengaruhi oleh paham paham negatif baik domestik maupun
luar negeri dan didukung dengan sumber daya manusia yang menguasai teknologi
industri pertahanan yang maju dengan kapasitas yang besar pula.
TUGAS KELOMPOK I

ASPEK SOSIAL BUDAYA DARI PERANG DUNIA I

OLEH :
ANDJAR HARI BOWO (120180401001)
MANGARA PANGARIBUAN (120180401012)

PROGRAM STUDI INDUSTRI PERTAHANAN


FAKULTAS TEKNOLOGI PERTAHANAN
UNIVERSITAS PERTAHANAN
2018

Anda mungkin juga menyukai