Anda di halaman 1dari 19

DEKADENSI MORAL

GENERASI PENERUS BANGSA

Diajukan untuk Memenuhi Tugas

Mata Kuliah PENGANTAR SOSIOLOGI Kelas M

Dosen Pengampu: Drs. Adi Susiantoro, M. Si

Anggota Kelompok:

1. Rendy Junira Hadiansyah 1151501108


2. Devi Kurnia Inayati 1151501116
3. Vikqry Maharani Sholeh 1151501117
4. Rade Agista 1151501130
5. Yongky Dwipa Perkasa 1151501144
6. Umar 1151501158
7. Ajeng Ferdiawati 1151501165

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA

SURABAYA
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan karunia-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan karya tulis sederhana ini yang berjudul “Dekadensi
Moral Generasi Penerus Bangsa.”

Kami mengucapkan terima kasih kepada :

1. Ibu Prof. Dr. drg. Hj. Ida Aju Brahmasari, Dipl.DHE, MPE selaku rektor Universitas 17
Agustus 1945 Surabaya.
2. Bapak Drs. Adi Susiantoro, M. Si selaku dosen pengampu mata kuliah Pengantar
Sosiologi untuk kelas pagi M.

Kami sangat menyadari bahwa karya tulis yang kami ciptakan ini masih jauh dari
kesempurnaan, maka kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan
demi peningkatan karya tulis ilmiah ini.

Kami berharap semoga dapat memberikan manfaat dan kontribusi yang besar tidak hanya
bagi kelompok kami, tapi juga bagi para pembaca terutama para mahasiswa Universitas 17
Agustus 1945 Surabaya.

Surabaya, 1 Desember 2015

Penyusun

Dekadensi Moral Generasi Penerus Bangsa | 1


DAFTAR ISI

BAB I: PENDAHULUAN 3
1.1 Latar belakang 3

1.2 Identifikasi masalah 3

1.3 Rumusan masalah 3

1.4 Tujuan dan manfaat 4

BAB II: PEMBAHASAN 5


2.1 Menjawab Indentifikasi Masalah 5
2.1.1 Pengertian Dekadensi Moral 5

2.1.2 Prediksi Nabi Muhammad SAW mengenai Dekadensi 5


Moral

2.2 Menjawab Rumusan Masalah 5


2.2.1 Fenomena Dekadensi Moral Generasi Penerus Bangsa 5
Saat Ini

2.2.2 Bentuk – Bentuk Dekadensi Moral Generasi Penerus 7


Bangsa
2.2.3 Faktor – Faktor Penyebab Dekadensi Moral Generasi 9
Penerus Bangsa
2.2.4 Solusi yang Tepat untuk Dekadensi Moral Generasi 12
Penerus Bangsa
2.2.5 Peran Kelompok Masyarakat terhadap Dekadensi Moral 13
Generasi Penerus Bangsa

BAB III: PENUTUP 16


3.1 Kesimpulan 16
3.2 Saran 17

DAFTAR PUSTAKA 18

2 | Dekadensi Moral Generasi Penerus Bangsa


BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Seperti yang di muat dalam pancasila khususnya sila ke-2 “Kemanusiaan yang adil
dan beradab”. Dari pernyataan ini mengandung maksud bahwa rakyat Indonesia
diharapkan untuk hidup adil dan beradap. Untuk mencapai masyarakat yang beradap
di perlukan moral dan gaya hidup yang baik. Moral dan gaya hidup bangsa Indonesia
tercermin pada perbuatan-perbuatan rakyat Indonesia itu sendiri khususnya para
remaja sebagai generasi penerus sekaligus ujung tombak bangsa Indonesia.
Menurut Moetojib (2008:01) langkah yang perlu diambil bangsa Indonesia
menghadapi persoalan bangsa pada era globalisasi dan memasuki usia ke-63 adalah
melakukan rekonstruksi moral secara total dengan membangun kembali karakter dan
jati diri bangsa (Nation and character building). Selain melakukan rekonstruksi moral
juga melakukan konsolidasi kebangsaan dengan melaksanakan langkah strategi
memperkuat komitmen kebangsaan dan bersama membangun ke Indonesia menuju
masa depan yang lebih baik.
Dari pengamatan penulis terhadap gaya hidup dan kelakuan remaja di lingkungan
sekitar bahwa banyak remaja khususnya remaja putri yang berpakaian seksi dan
menggugah gairah seks lawan jenisnya. Serta banyak juga pemuda yang membentuk
gank dan sering kumpul di perempatan jalan sambil minum-minuman keras sehingga
meresahkan masyarakat sekitar.
Dari uraian diatas, penulis berpendapat bahwa keadaan moral dan gaya hidup remaja
Indonesia saat ini telah telah mengalami kerusakan dan perlu di perbaiki lagi. Sebab
gaya hidup dan moral mereka sudah tidak sesuai lagi dengan kepribadian bangsa
Indonesia yang berlandaskan Pancasila. Sehingga dari semua pihak yang terkait perlu
membantu demi kesadaran dan kebaikan generasi penerus kita.

1.2 Identifikasi Masalah

1.2.1 Apa itu dekadensi moral?

1.2.2 Apa prediksi Rasulullah SAW tentang dekadensi moral?

1.3 Rumusan Masalah

1.3.1 Bagaimana fenomena dekadensi moral generasi penerus bangsa saat ini?

1.3.2 Apa saja bentuk dekadensi moral generasi penerus bangsa?

1.3.3 Apa saja yang menjadi faktor penyebab dekadensi moral generasi penerus bangsa?

1.3.4 Apa saja solusi yang tepat untuk dekadensi moral generasi penerus bangsa?

1.3.5 Bagaimana peran kelompok masyarakat terhadap dekadensi moral generasi penerus
bangsa?
Dekadensi Moral Generasi Penerus Bangsa | 3
1.4 Tujuan dan Manfaat

1.4.1 Tujuan

Tujuan penulisan makalah (karya tulis) ini adalah:

a. Memberikan informasi kepada pembaca mengenai pengertian dekadensi moral


b. Memberikan informasi kepada pembaca mengenai prediksi Nabi Muhammad
SAW akan terjadinya dekadensi moral
c. Memberikan informasi kepada pembaca mengenai fenomena dekadensi moral
generasi penerus bangsa saat ini
d. Memberikan informasi kepada pembaca mengenai bentuk-bentuk dekadensi moral
generasi penerus bangsa
e. Memberikan informasi kepada pembaca mengenai faktor-faktor penyebab
dekadensi moral generasi penerus bangsa
f. Memberikan informasi kepada pembaca mengenai solusi yang tepat untuk
dekadensi moral generasi penerus bangsa
g. Memberikan informasi kepada pembaca mengenai peran kelompok masyarakat
sekitar terhadap dekadensi moral generasi penerus bangsa

1.4.2 Manfaat
Manfaat dari makalah (karya tulis) ini adalah:
a. Pembaca akan mengetahui secara jelas mengenai pengertian dekadensi moral
b. Pembaca akan mengetahui secara jelas mengenai prediksi Nabi Muhammad SAW
akan terjadinya dekadensi moral
c. Pembaca akan mengetahui secara jelas mengenai fenomena dekadensi moral
generasi penerus bangsa saat ini
d. Pembaca akan mengetahui secara jelas mengenai bentuk-bentuk dekadensi moral
generasi penerus bangsa
e. Pembaca akan mengetahui secara jelas mengenai faktor-faktor penyebab
dekadensi moral generasi penerus bangsa
f. Pembaca akan mengetahui secara jelas mengenai solusi yang tepat untuk
dekadensi moral generasi penerus bangsa
g. Pembaca akan mengetahui secara jelas mengenai peran kelompok masyarakat
terhadap dekadensi moral generasi penerus bangsa

4 | Dekadensi Moral Generasi Penerus Bangsa


BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Menjawab Identifikasi Masalah
2.1.1 Pengertian Dekadensi Moral
Pengertian Dekadensi sendiri berasal dari kata dekaden (keadaan merosot dan
mundur) dan moral atau akhlak. Dengan demikian, dekadensi moral merupakan atau
bermakna kondisi moral yang merosot (jatuh) atau sementara mengalami (dalam
keadaan) mundur atapun kemunduran; kemunduran dan kemorosatan yang terus
menerus (sengaja atapun tidak sengaja) terjadi serta sulit untuk diangkat atau
diarahkan menjadi seperti keadaan semula atau sebelumnnya.

2.1.2 Prediksi Nabi Muhammad SAW mengenai Dekadensi Moral

Nabi Muhammad SAW telah memprediksi sejak awal bahwa akan terjadi dekadensi
moral di masa depan dan beliau menegaskan bahwa tujuan diutusnya beliau oleh
Allah SWT. adalah untuk menyempurnakan akhlak (moral) umatnya yang rusak. Hal
ini sesuai dengan hadits yang artinya:“Sesungguhnya aku diutus hanya untuk
menyempurnakan akhlaq yang mulia.” (HR Bukhari).

2.2 Menjawab Rumusan Masalah


2.2.1 Fenomena Dekadensi Moral Generasi Penerus Bangsa Saat Ini
Fenomena kehidupan saat ini sangat beragam dan pastinya menarik untuk dicermati,
salah satunya adalah fenomena dekadensi moral. Di era globalisasi saat ini banyak
budaya dari luar baik itu yang positif atau negatif masuk ke negara kita ini.

Budaya ini secara otomatis mempengaruhi moral dan perilaku masyarakat dan bisa
mengarah ke arah yang dapat menimbulkan dekadensi moral di kalangan umat
manusia di era globalisasi ini, hingga fenomena dekadensi moral sudah menjadi hal
yang umum yang ada di tengah masyarakat dunia sekarang. Kalangan yang sangat
rentan mengalami dekadensi moral adalah anak-anak remaja.
Banyak faktor yang menjadi penyebabnya,salah satu faktor yang mempunyai
pengaruh paling besar adalah media informasi mulai dari televisi, media internet dsb.
Media internet memberikan dampak yang luar biasa di kalangan anak remaja saat ini,
baik dampak positif ataupun dampak negatif. Budaya-budaya lokal saat ini sudah
mulai luntur dan bahkan malah remaja saat ini tidak tahu budaya asli kita sendiri.
Salah satu contoh adalah banyak nya masyarakat yang megikuti budaya luar.

Dekadensi Moral Generasi Penerus Bangsa | 5


Hal yang dikhawatirkan sekarang adalah mulai berkurangnya rasa nasionalsime
masyarakat di karena kan masuknya budaya luar yang lebih menarik. Dekadensi
moral di mulai dari hal yang kecil mulai dari mengikuti budaya luar di mulai dari
mengikuti cara berpakaian, berbicara, tradisi yang tidak sesuai dengan kepribadian
masyarakat dan bahkan dapat mengurangi keimanan dan berpindah agama hanya
karena ingin mengikuti trend yang sudah di dapat dari budaya luar. Orang tua saat ini
harus bisa mengawasi dan membimbing anak-anaknya untuk selalu menjunjung tinggi
kebudayaan lokal.

Fenomena dekadensi di era globalisasi saat ini bisa dikatakan sudah sangat parah,
banyak kebudayaan Barat yang masuk ke Indonesia ini dan kebanyakan yang bersifat
negatif, Seharusnya orang tua harus bisa menyaring dan memilah-milah mana
kebudayaan yang bisa dicontoh dan tidak bisa. Para orang tua harus mengajarkan para
remaja kita ini untuk selalu berpedoman dengan budaya kita dan menjunjung tinggi
nilai Islami.

Dalam Islam, Nabi Muhammad SAW adalah salah satu contoh tauladan yang
seharusnya kita implementasikan dalam kehidupan kita sehari-hari. Banyak sunnah-
sunnah Nabi Muhammad SAW yang seharusnya kita praktekan ketimbang mengikuti
mode atau tren yang melekat dalam dada para kaum muslimin remaja ini.

Dekadensi moral menjadi barang biasa, seperti iklan yang setelah tayang di lupakan
saja, tidak pedas dan sengaja di lupakan. Padahal dalam Islam kita di anjurkan untuk
kembali terhadap Al-Qur’an dan As-Sunnah (Hadits) bila terjadi sesuatu yang kita
anggap tidak pantas.

Pada zaman sekarang, kita dapat melihat kenyataan sabda Nabi Muhammad SAW ini.
Yakni banyak orang Islam yang kehilangan pegangan di dalam kehidupan. Mereka
banyak meniru “cara hidup” Yahudi dan Nasrani, baik disadari ataupun tidak.
Banyak orang Islam yangtelah terperangkap dalam tipu muslihat Yahudi dan Nasrani
dan ada pula yang sekaligus menjadi alat untuk kepentingan mereka.

Seperti kutipan fenomena Dekadensi Moral yang saya paparkan di atas. Dan hal ini
juga mengarah kepada hadis Nabi Muhammad SAW yang artinya: ““Dari Abu
Hurairah R.A. Ia berkata: Nabi Muhammad SAW bersabda: “Islam mulai
berkembang dalam keadaan asing. Dan ia akan kembali asing pula. Maka
beruntunglahorang-orang yang asing.”” (HR Muslim).

6 | Dekadensi Moral Generasi Penerus Bangsa


2.2.2 Bentuk – Bentuk Dekadensi Moral Generasi Penerus Bangsa
Ada beberapa bentuk dekadensi moral yang merupakan perilaku yang menyimpang
dari norma-norma moral dan sosial, bahkan sampai pada penyimpangan terhadap
norma-norma hukum, antara lain:

1. Bentuk-bentuk kenakalan biasa


Bentuk-bentuk kenakalan biasa ini merupakan bentuk-bentuk kenakalan yang
berupa penyimpangan etika, misalnya:
a. Pergi dari rumah tanpa pamit
b. Suka keluyuran
c. Berkelahi
d. Menonton pornografi
e. Kenakalan anak-anak sekolah (pelanggaran terhadap tata tertib sekolah)
seperti datang terlambat dan berbohong, suka membolos, corat coret dinding
sekolah dan lain-lain.
2. Bentuk kenakalan pada norma
Bentuk kenakalan pada norma ini merupakan bentuk-bentuk kenakalan yang yang
menjurus kepada pelanggaran terhadap norma hukum, misalnya:
a. Melanggar aturan lalu lintas (tidak memiliki SIM, tidak pakai helm,
menerobos lampu merah, kebut-kebutan dan lain-lain)
b. Mengambil barang orangtua tanpa izin
3. Bentuk kenakalan khusus
Bentuk-bentuk kenakalan berat yang bersifat khusus, misalnya:
a. Miras dan Penyalahgunaan Narkotika dan Obat Terlarang (Narkoba)

Konsumsi Miras di kalangan remaja dan pelajar sangat memprihatinkan.


Banyak sekali tindak kriminal yang dilakukan remaja karena mereka sedang
dalam kendali miras ini (mabuk). Penyalahgunaan narkoba di kalangan remaja
juga semakin memprihatinkan. BNN (Badan Narkotika Nasional) menemukan
bahwa 50-60 persen pengguna narkoba di Indonesia adalah kalangan remaja
yakni kalangan pelajar dan mahasiswa.

Penyalahgunaan narkoba melalui jarum suntik juga terbukti telah


mengakibatkan meningkatnya jumlah remaja yang terjangkit HIV/AIDS. Data
kasus AIDS pada rentang usia 15-39 Tahun dari Kemenkes RI per Januari
2011 saja sudah menunjukkan fakta yang memprihatinkan.
Dekadensi Moral Generasi Penerus Bangsa | 7
b. Pergaulan bebas (free sex) dan Pemerkosaan

Pergaulan Bebas. Contoh gambaran buruk dekadensi moral pada remaja


nampak dari hasil penelitian Rita Damayanti tentang perilaku pacaran remaja
SLTA di Jakarta seperti berikut:

 Gerakan moral Jangan Bugil di Depan Kamera (JBDK) juga mencatat


adanya peningkatan secara signifikan peredaran video porno yang dibuat
oleh anak-anak dan remaja Indonesia. Jika pada tahun 2007 tercatat
“hanya” 500 jenis video porno asli produksi dalam negeri, maka pada
tahun 2010 jumlah tersebut melonjak menjadi 800 jenis. Kondisi sekarang
jauh lebih parah lagi. Fakta paling memprihatinkan dari fenomena di atas
adalah kenyataan bahwa sekitar 90 persen dari video tersebut, pemerannya
berasal dari kalangan pelajar dan mahasiswa.
 Gaya hidup bebas (free life style) di kalangan remaja juga telah
mengembang pada munculnya kondisi buruk lainnya seperti kehamilan di
luar nikah, aborsi (pengguguran kandungan), dan terjerumus kedalam
pelacuran (pekerja sex komersial).
c. Tawuran hingga terjadi Penganiayaan dan Pembunuhan

Kenakalan remaja yang satu ini (tawuran) sekarang lagi naik daun. Tawuran
pelajar seolah sudah menjadi bagian yang melekat pada perilaku pelajar.
Meskipun sudah memakan banyak korban terluka bahkan terbunuh, kenakalan
pelajar ini terus saja terjadi. Data dari komnas anak memperlihatkan, jumlah
tawuran pelajar cenderung terus meningkat dari tahun ke tahun, baik kuantitas
maupun kualitasnya.

d. Geng motor

Aktivitas remaja yang menyimpang ini (Geng Motor) lebih buruk keadaan dan
dampaknya. Perilaku anggota geng ini semakin brutal. Lembaga pengawas
kepolisian Indonesia (Indonesia Police Watch - IPW) mencatat adanya tiga
perilaku buruk geng motor ini, yaitu balapan liar, pengeroyokan dan judi
berbentuk taruhan. Besarnya taruhan juga tak tanggung-tanggung, menurut
data IPW, judi taruhan tersebut berkisar antara Rp 5 juta sampai 25 juta per
sekali balapan liar. IPW juga mencatat aksi brutal yang dilakukan geng motor
di Jakarta saja telah menewaskan sekitar 60 orang setiap tahunnya.

8 | Dekadensi Moral Generasi Penerus Bangsa


2.2.3 Faktor – Faktor Penyebab Dekadensi Moral Generasi Penerus Bangsa

Kerusakan moral saat ini sudah sampai pada kondisi yang sangat memprihatinkan.
Dan itu terjadi pada semua level masyarakat. Anak-anak remaja hingga orang dewasa
sudah banyak yang terjangkit penyakit ini. Maraknya kenakalan dikalangan remaja;
pergaulan bebas, tawuran, dan berbagai perilaku menyimpang lainnya merupakan
bukti bahwa moral remaja kita sudah rusak.

Para pejabat sudah tidak mempunyai rasa malu meminta dan mengambil sesuatu yang
bukan haknya. Para wanita lebih senang pamer aurat dimuka umum dan bergaul tanpa
batas. Dengan alasan seni para artis dan media telah meracuni masyarakat dengan
tontonan yang merusak akhlak.

Jika disebut satu persatu secara rinci potret kerusakan moral masyarakat kita terlalu
sempit media ini untuk memuatnya. Tetapi hal itu dapat kita rasakan secara nyata
ditengah-tengah kehidupan kita. Kemajuan teknologi justru menambah cepatnya virus
ini menjalar ditengah masyarakat kita. Adapun faktor-faktor penyebab terjadinya
kerusakan moral adalah sebagai berikut:

1. Kemajuan teknologi
Dampak globalisasi teknologi memang dapat memberikan dampak positiftetapi
tidak dapat di pungkiri lagi bahwa hal ini juga dapat berdampak negative bagi
kerusakan moral. Perkembangan internet dan ponsel berteknologi tinggi terkadang
dampaknya sangat berbahaya bila tidak di gunakan oleh orang yang tepat.
Misalnya: Video porno yang semakin mudah di akses di ponsel dengan internet,
mahasiwa sebagian yang tidak sempat belajar ketika ujian menggunakan
Handphone untuk internet atau menanyakan kepada temannya lewat SMS. Hal
tersebut memang sangat memudahkan tapi itu melatih adanya sifat ketidakjujuran
kepada mahasiswa itu sendiri sehingga menjadi awal dari kerusakan moral.
2. Memudarnya Kualitas Keimanan
Sekuat apapun iman seseorang, terkadang mengalami naik turun. Ketika tingkat
keimanan seseorang menurun, potensi kesalahan terbuka. Hal ini sangat
berbahaya bagi moral, Jika dibiarkan tentu membuat kesalahan semakin kronis
dan merusak citra individu dan institusi. Contohya saja jika para pejabat negeri ini
memiliki landasan agama yang baik, maka apakah dia berani untuk memakan
uang para rakyatnya (Korupsi)?

Dekadensi Moral Generasi Penerus Bangsa | 9


3. Pengaruh Lingkungan
Tidak semua guru itu punya sifat yang buruk dan sebaliknya. Terkadang seorang
guru melakukan kesalahan karena ada pengaruh buruk dari linkungan sekitarnya.
Kondisi lingkungan rumah dan pengaruh kurang baik dari guru lain dapat
mendorong seorang guru untuk berbuat kesalahan.
Selain itu Pengaruh budaya barat serta pergaulan dengan teman sebayanya yang
sering mempengaruhinya untuk mencoba dan akhirnya malah terjerumus ke
dalamnya. Lingkungan adalah faktor yang paling mempengaruhi perilaku dan
watak remaja. Jika dia hidup dan berkembang di lingkungan yang buruk,
moralnya pun akan seperti itu adanya. Sebaliknya jika ia berada di lingkungan
yang baik maka ia akan menjadi baik pula.
4. Hilangnya Kejujuran
Berdasarkan laporan hasil investigasi sebuah lembaga survei dinyatakan bahwa
korupsi menyebar merata di wilayah negara ini, dari Aceh hingga Papua. Karena
itu dari tahun ke tahun posisi Indonesia sebagai negara terkorup selalu menduduki
peringkat 10 besar dunia dalam indeks persepsi korupsi (CPI) menurut data dari
Transperenscy International.
5. Hilangnya Rasa Tanggung Jawab
Sebelum bendungan Situ Gintung jebol, Kompas 28 Juli 2008 memberitakan
bahwa sebanyak 50 bendungan dari total 106 dinyatakan rusak. Rusaknya
infrastruktur pengairan ini menurut penelitian disebabkan perawatan operasional
bangunan yang kurang memadai.
Masalah seperti ini terjadi juga pada infrastruktur lainnya seperti banyaknya
gedung yang hampir roboh. Kasus lain adalah rusaknya beberapa ruas rel kereta
api yang diakibatkan besi baja rel kereta diambil oleh oknum. Berita-berita
tersebut merupakan cermin bahwa telah terjadi penurunan moral tanggung jawab
di masyarakat yang dapat berakibat fatal bagi keselamatan masyarakat.
6. Tidak Berpikir Jauh ke Depan (Visioner)
Eksploitasi alam adalah salah satu bentuk dari produk berpikir jangka pendek.
Sebagai contoh, pembalakan hutan mencapai 0,6-1,3 juta hektar per tahun
(Abdoellah, 1999), bahkan angka tersebut diperkirakan telah melonjak menjadi
1,3–2 juta ha/tahun (KMNLH, 2002). Akibat dari berbagai eksploitasi alam ini
telah menimbulkan berbagai bencana. Dalam kurun waktu 2006-2007 bencana
ekologis (banjir, longsor, gagal panen, gagal tanam, dan kebakaran hutan) tercatat
ada 840 kejadian bencana.
10 | Dekadensi Moral Generasi Penerus Bangsa
7. Rendahnya Disiplin
Pada Sabtu, 9 Februari 2008 Suara Karya memberitakan bahwa ribuan pegawai
negeri sipil (PNS) di DKI Jakarta dan berbagai daerah nekat tidak masuk kerja
alias mangkir pada hari pascalibur Imlek 2559 (8/2). Kasus mangkir, selalu terjadi
setiap hari kejepit atau pascalibur (cuti) nasional.
Disebutkan bahwa meski ada aturan PP No.30/1980 yang menyatakan bahwa ada
tiga tingkatan pemberian sanksi kepada PNS dari mulai hukuman disiplin ringan,
sedang, dan berat, namun budaya mangkir ini masih kental di kalangan pegawai
negeri. Hal ini merupakan cermin dari karakter bangsa yang telah mengabaikan
budaya disiplin.
8. Kriris Kerjasama
Terjadinya perpecahan dan benturan di antara komponen masyarakat
menunjukkan bahwa bangsa ini sedang mengalami krisis persatuan dan
melunturnya budaya kerjasama. Demikian juga dengan jumlah kasus tawuran di
antara mahasiswa dan pelajar yang cenderung meningkat.
9. Krisis Keadilan
Partnership for Governance Reform pada 2002 menempatkan lembaga peradilan
di Indonesia menempati peringkat lembaga terkorup menurut persepsi masyarakat.
Hal tersebut diperkuat dengan laporan Komisi Ombudsman Nasional (KON)
tahun 2002, bahwa berdasarkan pengaduan masyarakat menyebutkan
penyimpangan di lembaga peradilan menempati urutan tertinggi.
10. Krisis Kepedulian
Media massa beberapa waktu yang lalu melaporkan adanya beberapa warga
masyarakat yang meninggal akibat kelaparan. Berita ini menunjukan bahwa
kepedulian juga telah menipis dalam kehidupan masyarakat.
Jika kita melihat potret kehidupan bangsa saat ini, maka jelas terlihat bahwa
masalah moral sesungguhnya merupakan hal yang tidak kalah penting dibanding
masalah ekonomi. Jika hal itu dibiarkan, akan mengancam masa depan bangsa.
Namun sayang, masalah moral ini kerap terpinggirkan dari agenda dan rencana
para calon pemimpin bangsa.
Berbicara mengenai krisis kedisiplinan, Indonesia adalah salah satu negara yang
terjangkit krisis kedisiplinan. Jam karet adalah potret krisis kedisiplinan yang
terjadi di Indonesia.

Dekadensi Moral Generasi Penerus Bangsa | 11


2.2.4 Solusi yang Tepat untuk Dekadensi Moral Generasi Penerus Bangsa

Dahulu bangsa Indonesia dikenal karena moral rakyatnya yang berbudi pekerti luhur,
santun dan beragama. Sayang, citra baik ini tidak di jaga. Perlu diingat modal
kemajuan suatu bangsa sangat didukung generasi yang cerdas, bijak dan bermoral.
Namun akhir-akhir ini, gejala kemerosotan moral benar-benar mengkhawatirkan.

Masalah ini bukan hanya menimpa kalangan orang dewasa dalam berbagai jabatan
dan profesinya, melainkan juga telah menimpa kalangan pelajar yang diharapkan
dapat melanjutkan perjuangan bangsa.

Masalah-masalah moral pun telah menjadi persoalan yang banyak menyita perhatian
dari banyak kalangan, terutama dari pendidik, alim ulama, tokoh masyarakat, dan
orang tua. Meskipun telah banyak usaha yang dilakukan untuk mengatasi masalah
moral, namun hasilnya masih belum menggembirakan.

Kita patut prihatin atas kondisi moralitas bangsa ini. Betapa tidak, moralitas, sebagai
hasil dari pendidikan, ternyata tidak bisa disebut membanggakan. Moralitas yang ada
justru sangat jauh dari nilai-nilai normatif yang selama ini dijunjung tinggi. Semua itu
sungguh sangat disayangkan dan telah mencoreng kredibilitas dunia pendidikan. Para
pelajar yang seharusnya menunjukkan akhlak yang baik, justru malah menunjukkan
tingkah laku yang buruk.

Untuk mengatasi berbagai kerusakan moral yang terjadi di masyarakat maka solusi
yang untuk menanggapi masalah tersebut adalah sebagai berikut:

1. Selektif dalam Memilih Teman


Untuk menghindari salah dalam pergaulan, kita harus pandai memilah dan
memilih teman apalagi teman dekat. Karena pergaulan akan sangat berpengaruh
terhadap etika, moral, dan akhlak kita ke depannya. Karena kepribadian manusia
akan terpengaruhi dari pergaulan itu sendiri. Apabila seseorang bergaul di
lingkungan yang baik,maka ia akan timbul kepribadian yang baik juga. Dan
apabila seseorang bergaul pada kondisi lingkungan yang kurang baik,maka akan
timbul kepribadian yang kurang baik juga.
2. Memperluas Wawasan dan Pengetahuan
Memperluas wawasan dan pengetahuan akan sangat berguna untuk menyaring
pengaruh buruk dari lingkungan, misalnya kebiasaan merokok. Orang-orang
menganggap bahwa merokok meningkatkan kepercayaan diri dalam pergaulan.
12 | Dekadensi Moral Generasi Penerus Bangsa
Padahal jika dilihat dari sisi kesehatan, merokok dapat menyebabkan banyak
penyakit, baik pada perokok aktif maupun pasif. Sehingga kebiasaan ini tidak
hanya akan mempengaruhi dirinya sendiri, melainkan juga orang-orang di
sekelilingnya.
3. Meningkatkan Iman dan Taqwa
Meningkatkan iman dan taqwa dengan cara bersyukur, bersabar, dan beramal
sholeh. Dengan kita mendektkan diri kepada Allah,rajin beribadah,beramal
shaleh,tentu akan membuat kita terhindarkan dari perbuatan yang tidak sesuai di
jalan Allah. Seperti halnya dalam surat Al-Qalam ayat 4 “ Sesungguhnya engkau (
Muhammad ) berada pada landasan akhlak yang agung.” Sebaiknya,kita sebagai
manusia yang telah diberi akal dan fikiran oleh sang maha kuasa harus
dimanfaatkan secara optimal. Kita harus berfikir cerdas tentang bagaimana cara
mengaplikasikan sesuatu hal agar dapat menimbulkan efek yang baik bagi kita.
Terutama dalam memilih hal yang kita sukai seperti halnya trend masa kini, idola,
dan lain sebagainya.
4. Pemberlakuan Mata Kuliah Pendidikan Moral dan Pengembangan Karakter
Adanya mata kuliah Pendidikan Moral dan Pengembangan Karakter salah satunya
Pendidikan Kewarganegaraan yang didikuti mahasiswa untuk menanamkan pada
diri masing-masing akan pentingnya pendidikan karakter untuk memperbaiki
moral bangsa. Lalu pendidikan agama yang didalamnya terdapat berbagai
pendekatan untuk menuju moral yang lebih baik serta memperteguh penanaman
nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

2.2.5 Peran Kelompok Masyarakat terhadap Dekadensi Moral Generasi Penerus Bangsa

Apabila dicermati, pegeseran nilai yang terjadi di kalangan remaja kita dewasa ini
tentu sangat diharapkan andil lima kelompok masyarakat sebagai berikut:

1. Orangtua
Orangtua merupakan pendidik pertama dan utama. Jika dilihat dalam perspektif
Islam, maka peran orangtua adalah sentral bagi terbentuknya sikap dan perilaku
anak, yang kelak menjadi remaja yang selanjutnya menjadi warga masyarakat.
Artinya, pola didikan dan penanaman prinsip-prinsip etika dan budi pekerti yang
menjadi acuan dan prinsip hidup orangtua sangat menentukan bagi terbentuknya
sikap dan perilaku anak di manapun ia berada.

Dekadensi Moral Generasi Penerus Bangsa | 13


Jika lingkup kehidupan orangtua cenderung permisif dengan berbagai hal yang
kurang mendidik maka dipastikan anak yang menjadi peniru pertama dan utama
dalam kehidupan keluarga akan tumbuh menjadi remaja yang permisif pula,
dengan segala pola perilaku (baik dan buruk) yang berkembang, terutama di luar
rumah. Dalam hal ini diharapkan, antara lain, orangtua dapat selalu memberikan
perhatian dan kasih sayang kepada anaknya, menjadi tempat curhat yang nyaman
sehingga masalah yang ada pada anak dapat segera terselesaikan.
Orangtua juga perlu melakukan pengawasan yang intensif tapi tidak berlebihan
kepada apa yang dilakukan anaknya. Misalnya dalam pemanfaatan media
komunikasi seperti televisi, internet, handphone, dan lain-lain. Orangtua juga
perlu semaksimal mungkin mendukung bakat dan hobi anak yang bernilai positif.
Dan yang utama, orangtua harus menanamkan dasar-dasar agama yang cukup
kepada anak dan dilakukan sedini mungkin.
Peran orang tua sangat penting dalam pembentukan karakter seseorang, terutama
dalam mengenalkan pendidikan agama sejak dini. Perhatian dari orang tua juga
sangat penting. Karena pada banyak kasus, kurangnya perhatian orang tua dapat
menyebabkan dampak buruk pada sikap anak. Seperti halnya karena kurangnya
perhatian orang tua,seseorang akan cenderung melampiaskan amarahnya pada
orang lain dengan tindakan yang tidak wajar dilakukan oleh kaum muda.
2. Masyarakat
Agen kedua yang besar pengaruhnya terhadap pola etika dan moral remaja adalah
masyarakat. Masayarakat dalam konteks ini adalah lingkungan di mana remaja
hidup dan bergaul sehari-hari. Bila lingkungannya memberikan nilai-nilai yang
baik dalam arti bahwa pola kehidupannya sarat dengan nilai pendidikan dan etika
maka tentu akan mempengaruhi cara berpikir dan perilaku remaja ketika bergaul
di luar lingkungannya. Demikian pula jika sebaliknya, tentu lambat laun akan
berdampak negatif pada pola perilaku anak baik ketika berada di sekolah atau di
tempat lain.
3. Guru
Sosok guru adalah anggota masyarakat yang paling sering disebut memiliki andil
yang sangat vital dalam hal diskursus pergeseran nilai dan dekadensi moral di
kalangan remaja usia sekolah. Memang posisi guru cukup dilematis karena
mereka adalah tokoh sentral yang menjadi parameter dalam pola etika dan moral
bagi remaja tersebut.
14 | Dekadensi Moral Generasi Penerus Bangsa
Jika kita lihat dari sisi waktu (30% sehari) yang digunakan oleh guru untuk
mendidik anak di sekolah tentu tidaklah arif jika kita mencoba menimpakan
secara sepihak kemerosotan moral remaja kita saat ini kepada guru semata.
Meski demikian, guru tetap dituntut untuk mencitrakan dirinya sebagai pribadi
yang memiliki integritas, mandiri dan beretika tinggi sehingga pantas menjadi
acuan atau tauladan baik bagi anak didiknya. Guru juga dituntut untuk lebih
kreatif dalam menciptakan aktivitas-aktivitas yang menarik bagi pelajar di
sekolah, yang dapat berdampak positif, terutama pada domein pembentukan sikap
dan perilaku anak.
4. Ulama (Tokoh Agama)
Para tokoh agama termasuk kelompok masyarakat yang memegang peran penting
dalam menanamkan etika dan moral di tengah-tengah masyarakat secara umum.
Dalam pandangan Islam, posisi ulama adalah posisi yang sangat mulia. Mereka
adalah parameter anutan serta contoh bagi warga masyarakat.
5. Pemerintah
Sebenarnya kunci dari segala perubahan yang terjadi, baik secara politis maupun
sosial karena ia merupakan kelompok elit yang memegang kekuasaan, adalah
pemerintah (dalam arti luas). Peran mereka sangat menentukan mengingat mereka
yang membuat dan melaksanakan peraturan-peraturan hukum itu, dilengkapi
dengan sanksi-sanksi yang bersifat mengikat.
Masalahnya adalah, sejauh mana aturan-aturan itu telah mengakomodir
kepentingan remaja khususnya remaja usia sekolah. Selain itu, tindakan seperti
apa yang telah diambil oleh pemerintah dalam menghadapi tingkat degradasi
moral dan etika remaja kita yang hampir sampai pada titik nadir.

Dalam situasi seperti sekarang ini dibutuhkan pemikiran-pemikiran jernih untuk


menggali akar persoalan remaja yang telah menjadi benang kusut itu, upaya-upaya
yang bijak dan arif dari semua kelompok masyarakat untuk mengambil tindakan yang
tepat sangat mendesak diperlukan guna mengantisipasi semakin melebarnya
pergeseran nilai itu di kalangan remaja kita, sebagai prioritas utama.

Dekadensi Moral Generasi Penerus Bangsa | 15


BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Fenomena kehidupan saat ini sangat beragam dan pastinya menarik untuk dicermati,
salah satunya adalah fenomena dekadensi moral. Di era globalisasi saat ini banyak
budaya dari luar baik itu yang positif atau negatif masuk ke negara kita ini.

Ada beberapa bentuk dekadensi moral yang merupakan perilaku yang menyimpang
dari norma-norma moral dan sosial, bahkan sampai pada penyimpangan terhadap
norma-norma hukum, antara lain:

1. Bentuk-bentuk kenakalan biasa


2. Bentuk kenakalan pada norma
3. Bentuk kenakalan khusus

Jika disebut satu persatu secara rinci potret kerusakan moral masyarakat kita terlalu
sempit media ini untuk memuatnya. Tetapi hal itu dapat kita rasakan secara nyata
ditengah-tengah kehidupan kita. Kemajuan teknologi justru menambah cepatnya virus
ini menjalar ditengah masyarakat kita. Adapun faktor-faktor penyebab terjadinya
kerusakan moral adalah sebagai berikut:

1. Kemajuan teknologi
2. Memudarnya Kualitas Keimanan
3. Pengaruh Lingkungan
4. Hilangnya Kejujuran
5. Hilangnya Rasa Tanggung Jawab
6. Tidak Berpikir Jauh ke Depan (Visioner)
7. Rendahnya Disiplin
8. Kriris Kerjasama
9. Krisis Keadilan

Dahulu bangsa Indonesia dikenal karena moral rakyatnya yang berbudi pekerti luhur,
santun dan beragama. Sayang, citra baik ini tidak di jaga. Perlu diingat modal
kemajuan suatu bangsa sangat didukung generasi yang cerdas, bijak dan bermoral.
Namun akhir-akhir ini, gejala kemerosotan moral benar-benar mengkhawatirkan.

16 | Dekadensi Moral Generasi Penerus Bangsa


Kita patut prihatin atas kondisi moralitas bangsa ini. Betapa tidak, moralitas, sebagai
hasil dari pendidikan, ternyata tidak bisa disebut membanggakan. Moralitas yang ada
justru sangat jauh dari nilai-nilai normatif yang selama ini dijunjung tinggi. Semua itu
sungguh sangat disayangkan dan telah mencoreng kredibilitas dunia pendidikan. Para
pelajar yang seharusnya menunjukkan akhlak yang baik, justru malah menunjukkan
tingkah laku yang buruk.

Untuk mengatasi berbagai kerusakan moral yang terjadi di masyarakat maka solusi
yang untuk menanggapi masalah tersebut adalah sebagai berikut:

1. Selektif dalam Memilih Teman


2. Memperluas Wawasan dan Pengetahuan
3. Meningkatkan Iman dan Taqwa
4. Pemberlakuan Mata Kuliah Pendidikan Moral dan Pengembangan Karakter

Apabila dicermati, pegeseran nilai yang terjadi di kalangan remaja kita dewasa ini
tentu sangat diharapkan andil lima kelompok masyarakat sebagai berikut:

1. Orangtua
2. Masyarakat
3. Guru
4. Ulama (Tokoh Agama)
5. Pemerintah

Demikianlah realita kehidupan remaja kita saat ini. Tentu, ini merupakan tantangan
yang sangat berat bagi para orangtua, sekolah (guru), masyarakat, untuk dapat
mencari strategi yang baik guna melindungi anak remaja kita dari dekadensi moral
dan kenakalan remaja yang dapat merusak masa depan mereka.

3.2 Saran
3.2.1 Sebaiknya pembaca sebagai kelompok masyarakat yang juga turut andil dalam
pengentasan dekadensi moral tidak berdiam diri
3.2.2 Sebaiknya para orangtua senantiasa memberi pengawasan yang intesif tapi tidak
berlebihan pada anak- anaknya
3.2.3 Sebaiknya masyarakat tidak membiarkan dekadensi moral yang terjadi di sekitarnya
3.2.4 Sebaiknya para guru mengedukasi para muridnya dengan baik dan benar
3.2.5 Sebaiknya pemerintah mengentaskan dekadensi moral dengan pemberlakuan aturan -
aturan dan sanksi – sanksi yang tegas

Dekadensi Moral Generasi Penerus Bangsa | 17


DAFTAR PUSTAKA

https://kholidarifin.wordpress.com/2013/12/26/fenomena-dekadensi-moral-di-era-globalisasi/
http://rochmawati-seleksikudus.blogspot.co.id/2010/09/dekadensi-moral-remaja-di-era.html
http://irmasintiawpai.blogspot.co.id/2014/11/makalah-peran-agama-dalam-mengatasi.html
http://news.okezone.com/read/2013/07/04/95/831686/ironi-dekadensi-moral-kaum-pelajar
http://salamdakwah.com/baca-artikel/urgensi-akhlak-dalam-membangun-masyarakat.html
http://springbedcho.blog.com/2014/07/31/pengertian-dekadensi-moral-dan-penyebabnya/
http://tekkabancin.blogspot.co.id/2013/10/makalah-fenomena-kerusakan-moral-dan.html
http://machrusmuzammi.blogspot.co.id/2014/02/dekadensi-moral-benarkah-remaja.html
http://supraptoestede.blogspot.co.id/2014/11/fakta-dan-realita-dekadensi-moral-di.html
http://jasyirahbar.blogspot.co.id/2012/12/makalah-solusi-dekadansi-moral-pelajar.html
http://pendidikannya.blogspot.co.id/2011/10/pengertian-dekadensi-moral-remaja.html
http://kammibabel.blogspot.co.id/2012/06/ancaman-dekadensi-moral-remaja_01.html
http://www.dewatanews.com/2015/11/dekadensi-moral-remaja-memprihatinkan.html
http://yenz-orchid.blogspot.co.id/2011/12/pergeseran-nilai-dan-dekadensi-moral.html
http://curhatan-gue.blogspot.co.id/2011/05/nabi-muhammad-saw-di-utus-untuk.html
http://djalamsyah.blogspot.co.id/2013/04/fenomena-dekadensi-moral-di-era_19.html
http://nudiyaafina.blogspot.co.id/2014/02/pidato-dekadensi-moral-anak-bangsa.html
http://kisahimuslim.blogspot.co.id/2015/02/misi-nabi-muhammad-saw-untuk.html
http://caracere.blogspot.co.id/2014/08/cara-mengatasi-dekadensi-moral-pada.html
http://andriyani9.blogspot.co.id/2013/09/fenomena-dekadensi-moral-di-era.html
http://www.joelalta.tk/2014/10/dekadensi-moral-remaja-siapa-salah.html
http://muslimah.or.id/4325-tazkiyatun-nufus-dakwah-para-rasul.html
https://nu2jelajah.wordpress.com/pemuda-dan-dekadensi-moral/
http://uliuzferdian.blogspot.co.id/
http://chaprasigh.blogspot.co.id/

18 | Dekadensi Moral Generasi Penerus Bangsa

Anda mungkin juga menyukai