INDONESIA
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ……………4
1.2 Rumusan Masalah ……………4
1.3 Tujuan Makalah ……………5
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Latar Belakang Ancaman Terhadap Ideologi
Pancasila di Indonesia ……………6
2.2 Ideologi yang Berusaha Mengganti Ideologi Pancasila ……………7
2.3 Upaya Konkret dan Peran Masyarakat Mengatasi
Ancaman Disintegrasi Ideologi ……………8
2.4 Artikel Disintegrasi Ideologi ……………9
2
Kata pengantar
Segala puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa hingga saat ini
masih memberikan nafas kehidupan dan anugerah akal, sehingga kami dapat menyelesaikan
pembuatan makalah ini dengan judul “Ancaman Disintegrasi Ideologi di Indonesia ” tepat
pada waktunya. Terimakasih pula kepada semua pihak yang telah ikut membantu hingga
dapat disusunnya makalah ini khususnya atas bimbingan guru PKN kami yaitu Ibu Lis.
Makalah sederhana ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran
Pendidikan Kewarganegaraan. Dalam makalah ini membahas tentang ancaman terhadap
ideologi Indonesia yaitu Pancasila. Akhirnya kami sampaikan terima kasih atas perhatiannya
terhadap makalah ini, dan kami berharap semoga makalah ini bermanfaat dan menambah
pengetahuan bagi pembaca pada umumnya.
Akhirnya, tidak ada manusia yang luput dari kesalahan dan kekurangan. Dengan
segala kerendahan hati, saran-saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat kami
harapkan dari para pembaca guna peningkatan kualitas makalah ini dan makalah-makalah
lainnya pada waktu mendatang.
Penyusun
3
BAB I
PENDAHULUAN
Ideologi adalah sistem kepercayaan atau tata nilai yang diperjuangkan dan dijabarkan
secara sadar oleh para pemeluknya dalam totalitas kehidupan. Ideologi berisi pemikiran dan
konsep yang jelas mengenai Tuhan, manusia dan alam semesta serta kehidupan, dan mampu
diyakini menyelesaikan problematika kehidupan. Dalam hal ini, manusia tanpa ideologi hanya
akan mengejar kemajuan material, namun mengalami kehampaan dalam aspek emosional dan
spiritual, sehingga teraliensi dan kehilangan identitasnya yang sejati, lalu mereka mengalami
disorientasi dan kegersangan hidup.
4
1.3 Tujuan Makalah
2. Untuk mengetahui upaya yang tepat dalam menghadapi berbagai ancaman ideologi
5
BAB II
PEMBAHASAN
Ideologi Pancasila merupakan ideologi yang dibangun dari nilai-nilai, adat istiadat,
kebudayaan, nilai-nilai moralitas yang terdapat dalam pandangan hidup bangsa Indonesia.
Dilain pihak, muncul argumentasi bahwa Pancasila sebagai ideologi negara dapat dikatakan
sebagai ideology ‘integralistik” yang mengatasi partikularitas paham perseorangan dan
golongan yang dalam pengertiannya bahwa dalam wilayah privat (keluarga) dan komunitas
(etnis,agama, dan golongan masyarakat), setiap perseorangan dan golongan masih 2 bisa
mengembangkan partikularitas ideologinya masing-masing, namun dalam wilayah publik
kenegaraan setiap persoarangan dan golongan tersebut harus menganut ideologi Pancasila
sebagai titik temunya.
Derasnya arus informasi baik melalui media sosial, media massa dan media cetak sebagai
dampak dari globalisasi turut andil masuknya berbagai macam ideologi asing di Indonesia
seperti ideology liberal, komunis dan sebagainya. Tentunya hal ini sangat bertolak belakang
dengan nilai-nilai luhur ideologi Pancasila.
Aksi-aksi teror yang terjadi tingkat global memiliki imbas terhadap Indonesia. selama ini
aksi-aksi terorisme yang terjadi justru lahir dari fundamentalisme keagaaman yang lemah dan
bersifat global seperti ISIS dan sebagainya. Di era global, aksi-aksi terorisme dilakukan
sebagai upaya untuk merongrong keabadian dari Pacasila sebagai ideologi Negara Indonesia.
Kepribadian bangsa Indonesia dikenal dengan adat ketimuran yang mengedepankan sifat
gotong royong, ramah tamah dan tingginya sifat toleransi. Arus globalisasai tidak hanya
membawa perubahan terhadap globalisasi ekonomi, namun globalisasi juga memiliki dampak
terhadap perilaku warga negaranya. Liberalisasi menuntut kebebasan individu secara mutlak
(sikap individualistis) yang akan mengikis rasa persatuan dan kesatauan bangsa. Tentu saja
6
hal ini menjadi ancaman terhadap nilai-nilai luhur pancasila yang menginginkan tingginya
rasa persatuan.
Globalisasi mengikis jarak geografis sebuah negara. Tentunya hal ini sangat bepotensi
dalam hal stabilitas pertahanan dan keamanan sebuah negara, karena tuntutan globalisasi
menginginkan otoritas negara berkurang dan memberikan ruang-ruang besar bagi
perubahanperubahan yang ada sesuai dengan tuntutan konstelasi politik global.
Kebencian tersebut dapat timbul akibat adanya perbedaan yang kontras dalam
masyarakat. Dalam hal ini, perbedaan yang dimaksudkan adalah segala pola pikir dan usaha
bangsa yang bertentangan dengan nilai-nilai yang dianut bangsa Indonesia.
1. Komunisme
Komunisme adalah ideologi yang berkenaan dengan filosofi, politik, sosial,
dan ekonomiyang tujuan utamanya terciptanya masyarakat komunis dengan aturan sosial
ekonomi berdasarkan kepemilikan bersama alat produksi dan tidak adanya kelas sosial, uang,
dan negara.
Indonesia pernah menjadi salah satu kekuatan besar komunisme dunia. Kelahiran PKI
pada tahun 1920-an adalah kelanjutan fase awal dominasi komunisme di negara tersebut,
bahkan di Asia. Tokoh komunis nasional seperti Tan Malaka misalnya. Ia menjadi salah satu
tokoh yang tak bisa dilupakan dalam perjuangan di berbagai negara seperti
di Cina, Indonesia, Thailand, dan Filipina. Bukan seperti Vietnam yang mana perebutan
kekuatan komunisme menjadi perang yang luar biasa. Di Indonesia, perubuhan komunisme
juga terjadi dengan insiden berdarah dan dilanjutkan dengan pembantaian yang banyak
menimbulkan korban jiwa. Tidak berakhir disana, para tersangka pengikut komunisme juga
diganjar eks-tapol oleh pemerintahan Orde Baru dan mendapatkan pembatasan dalam
melakukan ikhtiar hidup mereka. Semenjak jatuhnya Presiden Soeharto, aktivitas kelompok-
kelompok sosialis, marxis, dan haluan kiri lainnya, secara hukum masih dilarang oleh
pemerintahan, dan komunisme sendiri termasuk dalam paham terlarang sebagaimana
dijelaskan dalam TAP MPRS.
2. Terorisme
Terorisme adalah serangan-serangan terkoordinasi yang bertujuan membangkitkan perasaan
teror terhadap sekelompok masyarakat. Berbeda dengan perang, aksi terorisme tidak tunduk
pada tatacara peperangan seperti waktu pelaksanaan yang selalu tiba-tiba dan target korban
jiwa yang acak serta seringkali merupakan warga sipil. Contoh terorisme yang terjadi di
Indonesia adalah bom Bali, pengeboman gereja di Surabaya, dan bom Thamrin.
Menyadari hal ini dan lebih didasarkan pada peraturan yang ada saat ini yaitu Kitab
Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) belum mengatur secara khusus serta tidak cukup
memadai untuk memberantas Tindak Pidana Terorisme, Pemerintah Indonesia merasa perlu
untuk membentuk Undang-Undang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme, yaitu dengan
menyusun Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perpu) nomor 1 tahun 2002,
yang pada tanggal 4 April 2003 disahkan menjadi Undang-Undang dengan nomor 15 tahun
7
2003 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme. Keberadaan Undang-Undang
Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme di samping KUHP dan Undang-Undang Nomor 8
tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana (KUHAP), merupakan Hukum Pidana Khusus.
3. Khilafah
Khilafah didefinisikan sebagai sebuah sistem kepemimpinan umum bagi seluruh kaum
Muslim di dunia untuk menerapkan hukum-hukum Islam dan mengemban dakwah Islam ke
seluruh penjuru dunia. Orang yang memimpinnya disebut Khalifah, dapat juga disebut Imam
atau Amirul Mukminin. Misalnya ketika Khalifahnya adalah Abu Bakar Ash-Shiddiq beliau
dikenal dengan sebutan Khalifatu Ar-Rasulillah (penggantinya Rasulullah SAW), ketika
Khalifah Umar bin Khattab beliau disebut Amirul Mukminin (pemimpinnya orang beriman),
dan ketika Khalifah Ali bin Abi Thalib beliau disebut Imam Ali. Ide khilafah di Indonesia
sudah gigih disuarakan oleh HTI sejak 20 tahun yang lalu, dan kini isu tersebut kembali
mengemuka.
Untuk mengatasi berbagai macam ancama terutama dalam bidang ideologi yang
mungkin timbul, tentunya dibutuhkan kerja sama seluruh masyarakat Indonesia. Hal tersebut
dalam dilakukan dengan berbagai cara. Misalnya :
1. Bekerja sama dalam meningkatkan pendidikan spiritual agar mengerti nilai-nilai moral dan
mampu menahan diri dari pengaruh buruk yang berusaha menghancurkan bangsa.
2. Memperkuat kepribadian masyarakat Indonesia melalui seminar umum tentang pentingnya
nilai-nilai luhur bangsa Indonesia.
3. Bagi masyarakat Indonesia yang terdiri dari para pelajar, diharapkan untuk memahami dan
menerapkan pelajaran tentang kewarganegaraan terutama tentang ideologi yang dianut oleh
bangsa Indonesia
8
2.4. Artikel Disintergrasi Ideologi
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Ideologi suatu bangsa dan negara sangatlah penting artinya, sebab ideologi
merupakan pedoman suatu bangsa dalam menjalankan kehidupan bernegara. Tidak menutup
kemungkinan ideologi suatu negara dapat tergantikan dengan ideologi lainnya yang
bertentangan dengan ideology yang berlaku. Oleh karena itu, diperlukan keuletan dan
ketangguhan dalam mengembangkan perstauan nasional dalam mengatasi segala ancaman
baik yang datang dari dalam dan luar.
Sejak merdeka negara Indonesia tidak luput dari ancaman yang berusaha
menghancurkan keutuhan NKRI. Tetapi bangsa Indonesia mampu mempertahankan
kemerdekaan dan kedaulatannya.
3.2 Saran
Mengingat luasnya wilayah Indonesia dan banyaknya suku bangsa serta budayayang
ada di Indoensia, membuat Indoensia rentan akan perpecahan di bidang ideology. Untuk
mengatasi perpecahan itu, mayarakat Indonesia harus bisa memilah mana pengaruh dari luar
yang baik dan yang buruk. Sebagai generasi milenial, pemikiran kita harus luas dan berbobot
agar bisa menjaga persatuan dan demi masa depan Indonesia yang maju dan terintegrasi oleh
ideologi Pancasila
11
DAFTAR PUSTAKA
https://news.detik.com/berita/3032290/ksad-kebangkitan-ideologi-komunis-semakin-nyata-
waspada
http://ppg.spada.ristekdikti.go.id/pluginfile.php/12481/mod_resource/content/1/Uraian
%20Materi%20Ancaman%20terhadap%20negara%20Indonesia%20di%20era
%20global.pdf
https://www.wikipedia.org/
https://www.coursehero.com/file/22415999/makalah-PKN/
12