Anda di halaman 1dari 46

MK.

REKAYASA LOGISTIK DAN RANTAI PASOK

Disampaikan oleh: Mayjen TNI (Mar/Pur) Dr. Ir. Syaiful Anwar, M.Bus. Ma.
Pada tgl. 26 Januari 2018
Program Studi Industri Pertahanan, Universitas Pertahanan
REFERENSI

• Nyoman Pujawan dan Mahendrawathi. 2017. Supply Chain


Management. Edisi 3. Yogyakarta: Penerbit Andi.
• Eddy Herjanto. 2008. Manajemen Operasi. Edisi Ketiga.
Jakarta: Gramedia.
PENGELOLAAN
PERMINTAAN DAN
SUPLAI
PENTINGNYA PERMINTAAN
• Permintaan thdp barang dan jasa adl awal dari semua kegiatan
supply chain.
• Kegiatan produksi, pengiriman, perancangan produk, dan
pembelian material semua mengikuti permintaan yg datang dari
pelanggan.
• Kegiatan-2 tsb dilaksanakan dg tujuan utk memenuhi kebutuhan
atau permintaan thdp barang atau jasa dari pihak pelanggan.
• Besar dan waktu permintaan tdk mudah diketahui sebelum
terjadi.
• Banyak aktivitas harus dilakukan sebelum permintaan dapat
diidentifikasi dg pasti.
• Make to stock (MTS): kegiatan produksi, pembelian material, dan
pengiriman produk dilakukan sebelum tahu berapa produk yg
akan terjual.
• Make to order (MTO): beberapa aktivitas seperti perakitan akhir
dan pembuatan komponen memang bisa ditunda sampai ada
permintaan definitif, namun tetap saja sebagian aktivitas spt
penyediaan bh baku dan kapasitas dilakukan atas dasar perkiraan
atau ramalan.
• Tdk ada perusahaan yg bisa menghindar dari kegiatan
memperkirakan atau meramalkan permintaan.
• Pola permintaan tdk mudah utk dipenuhi scr efektif oleh supply
chain (mis: permintaan musiman). Tdk dapat dipenuhi sepenuhnya
karena biaya tinggi.
• Perusahaan harus proaktif mengelola permintaan, shg menjadi
lebih mudah dipenuhi.
PERAMALAN PERMINTAAN

Dimensi produk Dimensi periode/waktu

KP A (A1, A2, A3) Bulan 1 (m1, m2, m3, m4)


KP B (B1, B2, B3) Bulan 2 (m1, m2, m3, m4)
KP (C1, C2, C3) Bulan 3 (m1, m2, m3, m4)

Mis: Agregat wilayah:


Dimensi wilayah
Wilayah X, total tiap minggu.
Jumlah angka ramalan Jadi yg diagregasikan adl sub wilayah
WP X (X1, X2, X3, X4)
= 9 x 12 x 12 X1, X2, X3, dan X4.
WP Y (Y1, Y2, Y3, Y4)
= 1296 WP Z (Z1, Z2, Z3, Z4) Utk keperluan produksi, dimensi
wilayah diagregasikan secara
keseluruhan. Jadi: jumlah kebutuhan
masing-2 produk (utk semua wilayah)
per minggunya.
• Kelebihan produk di suatu tempat, kekurangan di lain tempat:
service level rendah, ongkos persediaan tinggi.
• Diperlukan cara yg tepat utk meningkatkan akurasi ramalan
permintaan: metode peramalan yg lebih baik, data yg lebih
komprehensif, kolaborasi dg pihak lain, memilih tk agregasi yg
tepat.
• Walaupun sudah akurat, tdk dijamin bisa memenuhi permintaan
dg efektif dan efisien: kalau pola permintaan fluktuatif.
• Kalau fluktuasinya tinggi: biaya besar. Diperlukan upaya utk
membuat pola permintaan tsb lebih stabil, shg mudah utk
dipenuhi.
DEMAND MANAGEMENT

• Adl upaya utk membuat permintaan lebih mudah dipenuhi dg


supply chain.
• Upaya secara aktif meyakinkan bahwa profil permintaan
pelanggan memiliki pola yg halus, shg mudah dan efisien utk
dipenuhi.
• Input (permintaan) harus diubah polanya terlebih dahulu
sebelum masuk ke proses peramalan, perencanaan produksi,
pengadaan bahan baku, produksi, dan pengiriman ke pelanggan.
DAMPAK FLUKTUASI TERHADAP
KEBUTUHAN KAPASITAS

Kapasitas 1

Kapasitas 2

1 2
ILUSTRASI DEMAND MANAGEMENT DAN ORDER FULFILLMENT

Demand Management

Demand Production
Production Delivery
forecasting planning

Pemenuhan pesanan
INSTRUMEN UTK MENGELOLA PERMINTAAN
• Promosi: dilakukan lebih gencar pada saat permintaan lesu dan efek
promosi relatif cepat thd reaksi pasar, shg supply chain akan
mendapatkan pola permintaan yg lebih rata.
• Pricing: memberikan potongan harga pada saat permintaan rendah
(mis: tarif yg lebih murah utk menelepon di malam hari, harga yg lebih
murah utk makan di restoran pada jam 5-6 sore).
• Shelf Management: menempatkan produk baru atau yg sedang
mempunyai peningkatan penjualan, ditempatkan di tempat yg terlihat
jelas oleh para pengunjung toko atau supermarket.
• Deal Structure: persetujuan jual beli, seperti boleh tidaknya produk
dikembalikan, term pembayaran, perlindungan harga, garansi, dsb.
AGGREGATE PLANNING & SALES AND
OPERATIONS PLANNING (SOP)
• Utk memenuhi permintaan yg fluktuatif.
• Aggregate Planning: perencanaan yg masih agak kasar, baik dari sisi
satuan waktu maupun pd sisi satuan produk yg akan dihasilkan.
• SOP: rencana produksi dan penjualan yg dibuat oleh bagian ini
masing-masing.
• Pertimbangan dasarnya:
1. Apa yg akan diproduksi, berapa banyak, dan kapan (dlm satuan agregat).
2. Jumlah pekerja yg perlu ditambah atau dikurangi.
3. Banyaknya jam lembur yg akan digunakan.
4. Banyaknya produk yg akan diperoleh melalui subkontrak.
Parameter input:
1. biaya produksi utk jam regular maupun jam lembur,
2. biaya produksi subkontrak,
3. kapasitas produksi regular,
4. kapasitas produksi subkontrak,
5. biaya utk merekrut pekerja baru,
6. biaya utk melepaskan seorang pekerja,
7. biaya utk menyimpan barang dlm suatu periode ttt, dan
8. biaya kalau perusahaan tdk memenuhi permintaan biaya
(biaya kekurangan).
CARA UTK MENANGANI PERMINTAAN YG FLUKTUATIF

Strategi kapasitas atau chase: mengubah-


ubah kapasitas (jumah pegawai, jam
Kapasitas: lembur, subkontrak); biaya perubahan
• Reguler kapasitas.
• Overtime Strategi inventori: kapasitas tetap,
• Subcontracted
menimbun persediaan pd saat permintaan
rendah, menggunakan persediaan pd saat
Inventory permintaan tinggi. Biaya penyimpanan,
hanya utk produk yg masa jualnya relatif
panjang.
Backlog/lost sales: memenuhi sebahagiaan
permintaan, dipenuhi di periode
Backlog/lost sales berikutnya jika pelanggan mau menunggu.
Akan ada biaya kehilangan (lost sales).
UNSUR-UNSUR RENCANA AGREGAT
1. Parameter: harga jual produk, biaya satuan, nilai parameter awal (mis:
jumlah awal pekerja, jumlah inventori awal), kecepatan produksi,
jumlah hari kerja dlm satu periode.
2. Variabel: jumlah pekerja yg akan direkrut atau dilepaskan tiap periode,
jumlah produksi tiap periode, jumlah jam lembur yg digunakan, jumlah
produk yg disubkontrakkan, jumlah persediaan tiap periode, dan
jumlah permintaan yg tdk dipenuhi tiap periode (backlog).
3. Fungsi tujuan: memaksimumkan profit atau meminimumkan biaya.
4. Kendala (constraint): kapasitas produksi, permintaan, keseimbangan
jumlah pegawai, dan kendala lainnya yg relevan.
CONTOH: PROMOSI MEMPENGARUHI BIAYA

Data harga dan kapasitas: Data biaya:

• Harga jual : $ 40/unit • Material : $ 10/unit

• Inventory awal : 1.000 unit • Penyimpanan : $ 2/unit/bln

• Tenaga kerja awal : 80 orang • Kekurangan : $ 5/unit/bulan


• Rekrut pek baru : $ 300/orang
• Jam kerja regular : 8 jam/hari
• Pengurangan pek : $ 500/orang
• Jam lembur maks : 10 jam/bulan
• Jam kerja : 4 jam/unit
Permintaan:
• Jam regular : $ 4/jam
• Januari: 1.600; Februari: 3.000
• Lembur : $ 6/jam
• Maret: 3.200; April: 3.800
• Subkontrak : $ 30/unit
• Mei: 2.200; Juni: 2.200
Dengan linier programming:
T bulan
Ht jumlah tenaga kerja yg direkrut pd bulan t
Lt jumlah tenaga kerja yg dilepas pd bulan t
Wt jumlah tenaga kerja yg dipekerjakan pd bulan t
Ot jumlah kerja lembur yg digunakan pd bulan t
It jumlah persediaan yg tersisa pd akhir bulan t
St jumlah permintaan yg tdk terpenuhi (stockout) pd bulan t
Ct jumlah produk yg disubkontrakkan pd bulan t
Pt jumlah unit yg diproduksi pd bulan t
Optimal memproduksi 2.583 unit
RENCANA PRODUKSI per bulan, diproduksi dg jam
AGREGAT AWAL regular (tdk ada lembur dan tdk ada
subkontrak).
Tenaga kerja awal 80 dikurangi 15
t Ht Lt Wt Ot It St Ct Pt pd awal periode 1, shg selama 6
bulan cukup dg 65 orang. Pd bulan
0 0 0 80 0 1.000 0 0 0
ke4 terjadi kekurangan produk 267
1 0 15 65 0 1.983 0 0 2.583 unit.
Biaya total (material, tenaga kerja,
2 0 0 65 0 1.567 0 0 2.583 penyimpanan persediaan,
kekurangan, pelepasan pekerja) =
3 0 0 65 0 950 0 0 2.583
$422.275.
4 0 0 65 0 0 267 0 2.583 Biaya perekrutan, lembur,
subkontrak tdk ada.
5 0 0 65 0 117 0 0 2.583 Total penghasilan dari penjualan =
$640.000.
6 0 0 65 0 500 0 0 2.583 Keuntungan selama 6 bulan =
$217.725.
• Perusahaan melakukan promosi pd bln Januari dg
menurunkan harga jual mejadi $39 per unit.
• Prsh mengantisipasi adanya peningkatan permintaan 10%
pd bln Januari dan terjadi perpindahan permintaan akibat
terjadi forward buying sebesar 20% dari permintaan pd bln
berikutnya.
• Permintaan per bulan diperkirakan menjadi:
Januari 3.000; Februari 2.400; Maret 2.560; April 3.800; Mei
2.200; Juni 2.200.
RENCANA PRODUKSI AGREGAT DG SKENARIO
PROMOSI BLN JANUARI

t Ht Lt Wt Ot It St Ct Pt

0 0 0 80 0 1.000 0 0 0 Tingkat produksi: 2.610 unit


1 0 15 65 0 610 0 0 2.610 per bulan.
Biaya yg timbul $421.915.
2 0 0 65 0 820 0 0 2.610
Pendapatan: $643.400
3 0 0 65 0 870 0 0 2.610 Keuntungan: $221.485.
4 0 0 65 0 0 320 0 2.610

5 0 0 65 0 90 0 0 2.610

6 0 0 65 0 500 0 0 2.610
• Promosi atau potongan harga mungkin dilakukan pd saat permintaan
tinggi.
• Diskon diberikan pd produk yg banyak dibutuhkan pada hari besar
keagamaan atau tahun baru, shg terjadi peningkatan permintaan yg
cukup besar.
• Prsh melakukan promosi pd bulan April (permintaan tinggi) dg
menurunkan harga jual menjadi $39 per unit.
• Kenaikan permintaan pd bulan April meningkat 20% dari permintaan
semula dan terjadi forward buying dari permintaan dua bulan
berikutnya masing-masing 20%.
• Permintaan per bulan menjadi:
Januari 1.600; Februari 3.000; Maret 3.200; April 5.060; Mei 1.760; Juni
1.760
RENCANA PRODUKSI AGREGAT DG SKENARIO
PROMOSI BLN APRIL

t Ht Lt Wt Ot It St Ct Pt

0 0 0 80 0 1.000 0 0 0 Tingkat produksi: 2.647 unit


1 0 14 66 0 2.047 0 0 2.647 per bulan.
Tenaga kerja: 66 orang.
2 0 0 66 0 1.693 0 0 2.647
Kekurangan persediaan
3 0 0 66 0 1.140 0 0 2.647 terjadi pd akhir bln 4 dan 5.
Biaya yg timbul $438.857.
4 0 0 66 0 0 1.273 0 2.647
Pendapatan: $650.140.
5 0 0 66 0 0 387 0 2.647 Keuntungan: $211.283.
6 0 0 66 0 500 0 0 2.647
PERBANDINGAN 3 SKENARIO PROMOSI

Skenario CV Demand Inventory Shortage Keuntungan


Tanpa promosi 0.30 6.117 267 217.725
Promosi Januari 0.23 3.890 320 221.485
Promosi April 0.49 6.380 1.660 211.283

Promosi pd masa permintaan rendah: pola permintaan semakin halus.


Promosi pd masa permintaan tinggi: pola permintaan semakin fluktuatif.
Variabilitas permintaan: koefisien variansi (CV).
Semakin tinggi CV, jumlah persediaan yg disimpan juga semakin besar.
Dari segi kekurangan (shortage): hubungan tdk terlalu kuat, namun dpt dilihat
bahwa promosi pd bln April terjadi stockout yg jauh lebih besar dibandingkan
promosi pd bln Januari.
Fluktuasi permintaan juga punya andil thdp besarnya kekurangan persediaan.
SALES AND OPERATIONS PLANNING (SOP)

• An iterative business management process that determines


the optimum level of manufacturing output. The process is
built upon stakeholders agreement and an approved
concensus plan.
• A senior management decision-making process that ensures
that the tactical plans in all business functions are aligned
and support the business plan.
• A process to develop tactical plans that provide management
the ability to strategically direct its businesses to achieve
competitive advantage on a continuous basis by integrating
customer-focused marketing plans for new and existing
products with the management of the supply chain. The
process brings together all the plans for the business (sales,
marketing, development, manufacturing, sourcing, and
financial) into one integrated set of plans.
• Sebuah perencanaan taktis yg menerjemahkan rencana
strategis prsh.
Fungsi dari SOP:
1. Menciptakan link antara business planning dg tactical plans.
2. Cukup detail utk menjadi dasar rencana yg lebih operasional,
namun cukup panjang utk dijadikan dasar membuat keputusan
ttg sumber daya.
3. Bersifat cross functional.
4. Menjadi jembatan antara customer value dg supply chain
efficiency.
5. Tercipta continuous improvement melalui planning review secara
berkala.
Langkah-langkah dlm proses SOP:
1. Pengumpulan data (permintaan/forecast, dll)
2. Demand planning (bagian Sales & Marketing me-review forecast
dan melakukan perubahan bila perlu)
3. Supply planning (melakukan perhitungan kebutuhan kapasitas
dan melakukan perubahan kapasitas pd batas yg bisa
dilakukan).
4. Pre-SOP Meeting (melibatkan orang Sales & marketing, produksi,
planning, finance, plant manager, dll)
5. Executive SOP Meeting (biasanya bulanan, melibatkan
pimpinan).
COLLABORATIVE PLANNING, FORECASTING
AND REPLENISHMENT (CPFR)

1. Strategy & Planning: menciptakan aturan dasar utk


hubungan kolaboratif. Pd tk ini, pembeli maupun penjual
menentukan keputusan product mix and placement,
kemudian membuat perencanaan event.
2. Demand & supply management: membuat proyeksi
permintaan pelanggan, order, dan kebutuhan pengiriman
selama horizon perencanaan.
3. Execution: melakukan pemesanan, menyiapkan dan
melakukan pengiriman, menerima dan menyimpan produk
di rak ritel, mencatat transaksi penjualan, serta melakukan
pembayaran.
4. Analysis: memonitor perencanaan dan eksekusi, terutama
kalua ada hal-2 yg terjadi di luar rencana. Hasilnya
digunakan utk menghitung kinerja dan sebagai dasar utk
melakukan perbaikan berkelanjutan.
AKTIVITAS KOLABORATIF MAUPUN INDIVIDUAL
PD CPFR
Retailer Tasks Collaboration Tasks Manufacturer Tasks
Strategy & Planning
Vendor Management Collaboration Arrangement Account Planning
Category Management Joint Business Plan Market Planning
Demand & Supply Management
POS Forecasting Sales Forecasting Market Data Analysis
Replenishment Planning Order Planning/Forecasting Demand Planning
Execution
Buying/Re-buying Order Generation Production & Supply Planning
Logistics/Distribution Order Fulfillment Logistics/Distribution
Analysis
Store Execution Exception Management Execution Monitoring
Supplier Scorecard Performance Assessment Customer Scorecard
SKENARIO PERAN RITEL DAN PABRIK PD CPFR

Order Planning/-
Alternatives Sales Forecasting Order Generation
Forecasting
Option A
(Conventional Order Retailer Retailer Retailer
Magmt)
Option B (Supplier
Retailer Manufacturer Manufacturer
Managed Inventory)
Option C (Co-
Retailer Retailer Manufacturer
Managed Inventory)
Option D (Retail VMI) Manufacturer Manufacturer Manufacturer

Catatan: VMI: Vendor Managed Inventory


METODE PERAMALAN
JENIS-JENIS PERAMALAN
• Dari penggunaan metode pengukuran:
1. Kuantitatif: metode statistik, prakiraan.
2. Kualitatif: pendapat (judgement), prediksi.

• Berdasarkan horizon waktu:


1. Peramalan jangka panjang (>18 bulan)
2. Peramalan jangka menengah (3-18 bulan)
3. Peramalan jangka pendek (<3 bulan).

• Metode Kuantitatif:
1. Metode Serial Waktu: (a) Rata-rata bergerak; (b) Pemulusan eksponensial; (c)
Dekomposisi.
2. Metode Eksplanatori: (a) Regresi linier sederhana; (b) Regresi linier berganda;
(c) Model ekonometrika.
METODE RATA-RATA BERGERAK SEDERHANA
(SIMPLE MOVING AVERAGE)

σ𝑡−𝑁+1 𝑋𝑖 𝑋𝑡+𝑋𝑡−1+ …+𝑋 𝑡−𝑁+1 Nilai Nilai prakiraan


Ft+1 = 𝑖=1
= Periode (Ft)
𝑁 𝑁 Pengamatan
(t)
(Xt) (N = 3) (N = 5)
Dimana:
1 41 - -
Xt = data observasi periode t 2 40 - -
N = panjang serial waktu yg digunakan 3 42 - -
4 43 41,0 -
Ft+1 = nilai perkiraan periode t+1
5 41 41,7 -
Utk periode ke 10: 6 42 42,0 41,4
N=3; F10 = (43 + 40 + 41)/3 = 41,3 7 41 42,0 41,6
8 40 41,3 41,8
N=5; F10 = (43+40+41+42+41)/5=41,4
9 43 41,0 41,4
10 41,3 41,4
METODE RATA-RATA BERGERAK TERTIMBANG
(WEIGHTED MOVING AVERAGE)

𝑊𝑡𝑋𝑡+𝑊𝑡−1𝑋𝑡−1+𝑊𝑡−𝑁+1𝑋𝑡−𝑁+1 Nilai Nilai prakiraan (Ft)


Ft+1 = Periode
𝑊𝑡+𝑊𝑡−1+𝑊𝑡−𝑁+1 Pengamatan (3,2,1) (40,30,20,10)
(t)
Dimana: (Xt) (N = 3) (N = 4)
1 41 - -
Wt = bobot utk periode t
2 40 - -
W1 + Wt-1 + ... + Wt-N+1 = 1 3 42 - -
Ft+1= WtXt + Wt-1Xt-1 + ... + Wt-N+1Xt-N+1 4 43 41,2 -
5 41 42,2 41,9
Utk periode ke 10:
6 42 41,8 41,7
3 43 +2 40 +1(41)
N=3; F10 = = 41,7 7 41 41,8 41,9
3+2+1
8 40 41,3 41,5
N=4; F10 = 0,4(43)+0,3(40)+0,2(41)
9 43 40,7 41,8
+0,1(42)+ = 41,6
10 41,7 41,6
PRAKIRAAN DENGAN METODE PEMULUSAN
EKSPONENSIAL TUNGGAL

Nilai Nilai prakiraan


Periode (Ft)
Pengamatan
(t)
(Xt) Ft+1 = α.Xt + (1 – α). Ft
α = 0,1 α = 0,2
1 41 41,0 41,0
2 40 41,0 41,0 Untuk α = 0,2, bobot
3 42 40,9 40,8 parameter X berturut-turut:
4 43 41,0 41,0 0,2; 0,2(0,8); 0,2(0,8)2; ...
5 41 41,2 41,4 0,2(0,8)N-1
6 42 41,2 41,3 Atau sama dg:
7 41 41,3 41,5 0,2; 0,16; 0,13; ... ; 0,03 (utk N
8 40 41,2 41,4 = 10)
9 43 41,1 41,1
10 41,3 41,5
METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL LINIER
(LINIER EXPONENTIAL SMOOTHING)

Nilai Nilai prakiraan (Ft)


St = α. 𝑋𝑡 + 1 − α . (St − 1 + Tt − 1) Periode
Pengamatan S T
(t) F
Tt = ß(𝑆𝑡 − St − 1 + (1 −ß) Tt − 1 (Xt) α = 0,2 ß = 0,3

F1+m = St + Tt.m 1 500 500,0 7,00 -


2 524 510,4 8,02 507,0
𝑋2 −𝑋1 + 𝑋3 −𝑋2 +(𝑋4 −𝑋3)
T1 = 3 521 518,9 8,17 518,4
3
4 530 527,7 8,35 527,1
5 540 536,8 8,59 536,0
6 542 544,7 8,38 545,4
7 555 553,5 8,49 553,1
8 550 559,6 7,78 562,0
9 - - - 567,4 (m=1)
10 - - - 575,1 (m=2)
METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL MUSIMAN
(LINIER EXPONENTIAL SMOOTHING)

𝑋𝑡 Dimana:
St = α ( ) + + 1 − α . (St − 1 + Tt − 1)
𝐼𝑡 𝐿 L = jumlah periode dlm satu siklus musim

Tt = ß(𝑆𝑡 − St − 1 + (1 −ß) Tt − 1 I = faktor penyesuaian musim (indeks


musiman)
𝑋
It = ƴ ( 𝑡) + (1 – ƴ) It-L
𝑆𝑡
Rata-rata permintaan Th 2001:
Ft+m = (St + Tt.m) It-L+m X2001 = (460 + 484 + 530 + 441) / 4
= 478,75
1 (𝑋𝐿+1 −𝑋1) (𝑋𝐿+2 −𝑋2) (𝑋𝐿+𝐿 −𝑋1 Nilai inisial indeks musimannya:
TL = + + …+
𝐿 𝐿 𝐿 𝐿 I1 = 460/478,75 = 0,96
I2 = 484/478,75 = 1,01
1 492 −460 509 −484 588 −530 490 −441
T4 = + + + = 10,25 I3 = 530/478,75 = 1,11
4 4 4 4 4
I4 = 441/478,75 = 0,92
Nilai prakiraan (Ft)
Periode
Tahun Kuartal Nilai Pengamatan X S T I
(t) F
α = 0,6 ß = 0,2 Ƴ = 0,5
1 1 460 0,96
2 2 484 1,01
2001
3 3 530 1,11
4 4 441 441,0 10,25 0,92
1 5 492 487,7 17,55 0,98
2 6 509 504,2 17,33 1,01 510,8
2002
3 7 588 527,3 18,48 1,11 577,4
4 8 490 537,5 16,82 0,92 502,7
1 9 533 546,5 15,25 0,98 545,9
2 10 560 557,3 14,37 1,01 567,5
2003
3 11 632 569,9 14,03 1,11 635,1
4 12 560 600,2 17,28 0,92 535,2
1 13 604 616,8 17,13 0,98 605,2
2 14 675 655,5 21,45 1,02 638,7
2004
3 15 701 649,7 16,00 1,09 751,4
4 16 607 660,2 14,89 0,92 615,6
1 17 708 703,6 20,61 0,99 661,3
2 18 787 753,3 26,41 1,03 737,7
2005
3 19 850 777,8 26,05 1,09 853,3
4 20 782 830,4 31,35 0,93 741,3
1 21 - 855,7
2 22 - 921,4
2006
3 23 - 1011,0
4 24 - 890,7
REGRESI LINIER

Ý = a + bX 𝑛(σ 𝑋𝑌) −(σ 𝑋)(σ 𝑌)


b=
𝑛(σ 𝑋2) −(σ 𝑋)2
Di mana:
σ 𝑌 −𝑏(σ 𝑋)
Ý = nilai variabel Y hasil peramalan a=
𝑛
Y = variabel tak bebas (yg diramalkan)
X = variabel bebas
a = intersep, nilai Ý pd saat X = 0
b = slope, perubahan rata-rata Y thdp
perubahan satu unit X
TABEL ANALISIS REGRESI ANTARA BIAYA PROMOSI
DAN PENJUALAN
Bulan X Y XY X2 Y2
1 50 760 38.000 2.500 577.600
2 50 780 39.000 2.500 608.400
3 60 820 49.200 3.600 672.400
4 75 830 62.250 5.625 688.900
5 90 900 81.000 8.100 810.000
Jumlah 325 4.090 269.450 22.325 3.357.300

X = biaya promosi (juta rupiah) Model persamaan regresinya:


Y = nilai penjualan (juta rupiah) Ý = 623 + 3X
b=
5 269450 −(325)(4090)
= 3.0 atau: Penjualan = 623 + 3*Promosi
5 22325 − 325 2
Jika:
4090 −(325)(3) X = 95 maka Ý = 623 + 3(95) = 908
a= = 623 X = 100 maka Ý = 623 + 3(100) = 923
5
METODE PERAMALAN KUALITATIF

1. Pendapat Eksekutif:
• Mendasarkan pd pendapat kelompok eksekutif tk atas
(pimpinan prsh dan manajer dlm berbagai bidang).
• Keputusan bdsk kesepakatan para eksekutif yg memiliki
pengetahuan dan pengalaman serta pandangan dari
departemennya.
• Ketepatan peramalan tergantung dari masukan individu, dan
dapat bias jika pandangan seseorang mempengaruhi
eksekutif yg lain.
2. Metode Delphi:
• Suatu proses memperoleh consensus dari sekumpulan
tenaga ahli tanpa mereka mengetahui satu sama lain.
• Questioner disebarkan, jawabannya diringkas, selanjutnya
disampaikan ke panel ahli utk mendapatkan tanggapan
(memberikan prakiraan).
• Pembahasan dpt dilakukan dlm beberapa putaran sampai
tercapai suatu konsensus para ahli.
• Memakan waktu, perlu pelibatan banyak pihak
• Keberhasilan tergantung rancangan kuesioner dan jumlah
kuesioner yg dijawab oleh responden.
3. Gabungan Estimasi Tenaga Penjualan:
• Setiap tenaga penjualan meramalkan tk penjualan di daerahnya,
kemudian digabung pd tk provinsi dst sampai ke tk nasional.
• Kelemahannya, para tenaga penjualan sering optimistik shg terjadi
overestimate, atau bisa underestimate.
• Estimasi yg dilakukan sangat dipengaruhi oleh pengalaman
terbarunya.
4. Riset Pasar:
• Pendekatan sistematik utk mengetahui keinginan konsumen thd
suatu produk atau pelayanan dg menciptakan dan menguji
hipotesis melalui pencarian data di lapangan.
• Mrpk suatu proses yg terdiri dari: definisi masalah dan tujuan riset,
mengembangkan rencana riset, mengumpulkan informasi, dan
mempresentasikan hasil temuan pada manajemen.
• Prsh dpt mengumpulkan data sendiri atau menggunakan data yg
sudah ada (data sekunder).
• Pendekatan: pengamatan, menggunakan kelompok fokus, survei,
atau eksperimen.
• Pengambilan sampel dan instrumen perlu tepat.
• Dpt digunakan utk: meramal permintaan jk pendek, menengah,
atau Panjang.
• Juga membantu meningkatkan desain produk dan perencanaan
produk baru. Memerlukan waktu dan biaya yg tinggi dan sulit.

Anda mungkin juga menyukai