Fix Onko Review Jurnal
Fix Onko Review Jurnal
Literature Review
DISUSUN OLEH:
AUDINA SAFITRI
I1032141009
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
2017
ANALISIS PICO
Kekurangan
1. Populasi yang diambil hanya berupa pasien kanker random. Penelitian ini tidak
meneliti bagaimana perbedaan kecemasan berdasarkan jenis kelamin, dimana kita
ketahui bahwa wanita memiliki tingkat stress yang lebih tinggi.
2. Jurnal ini tidak menyebutkan jadwal per hari pemberian teknik yang diterapkan
Sumber literature dicari dari elektronik data base Google Schoolar sejak tahun
2014-2017. Kata kunci/ keywords yang digunakan dalam pencarian literature
diantaranya “kanker”, “kecemasan”, “relaksasi otot progresif/ progressive muscle
relaxation (PMR)”. Hasil penelaahan 5 literature, didapatkan literature yang
membahas tentang terapi progressive muscle relaxation (PMR) menurunkan
kecemasan pada penderita kanker.
2.8.2 Kecemasan
Dalam jurnal Pelatihan Teknik Relaksasi untuk Menurunkan Kecemasan pada
Primary Caregiver Penderita Kanker Payudara oleh Aprilya Dewi Kartika Sari1
dkk tahun 2015 dimana terdapat pernyataan Eysenck (dalam Strongman, 2003),
dalam teori perilakuan menyatakan bahwa kecemasan adalah proses belajar yang
berulang dari suatu peristiwa yang membuat cemas atau suatu perasaan yang
menyakitkan, dimana hal tersebut sangat sensitif terjadi karena berhubungan
dengan respons yang diterima oleh autonomic nervous system (ANS), sehingga
pada saat seseorang mengalami suatu peristiwa yang hampir serupa maka respons
yang sama yaitu cemas akan muncul lebih cepat.
Selain jurnal diatas, dalam jurnal Pengaruh Progressive Muscle Relaxation
dan Logoterapi terhadap Kecemasan, Depresi, dan Kemampuan Relaksasi Oleh
Duma Lumban Tobing dkk tahun 2014 menyebutkan bahwa hasil penelitian ini
sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan Jadoon, Munir, Shahzad, dan
Choudhry (2010); Connor, White, Kristjanson, Cousins, dan Wilkes (2010);
Karabulutlu (2010); dan Permatahati dan Yusuf (2006) yang melaporkan bahwa
kecemasan dan depresi adalah masalah yang paling banyak terjadi pada klien.
Kecemasan dapat dialami oleh klien kanker sepanjang masa sakitnya seperti
sebelum dan sesudah diagnosis ditegakkan dan saat menjalani pengobatan (Otto,
2007).
Hal diatas juga didukung oleh Baradero, Dayrit dan Siswadi (2007)
menyatakan ada tiga hal yang dapat memunculkan reaksi psikologis yaitu
ancaman dari penyakit kanker itu sendiri, hilangnya bagian tubuh atau ancaman
akan hilangnya bagian tubuh dan frustasi dalam memenuhi kebutuhan biologis
karena ketidakmampuan yang diakibatkan penyakit kanker atau efek-efek dari
pengobatan.
Dalam jurnal Pengaruh Progressive Muscle Relaxation dan Logoterapi
terhadap Kecemasan, Depresi, dan Kemampuan Relaksasi Oleh Duma Lumban
Tobing dkk tahun 2014 juga menyebutkan bahwa cemas muncul berkaitan dengan
adanya ketidakpastian (uncertainty) akan prognosis penyakit, efektifitas
pengobatan terhadap pemulihan kondisi yang sering ditemukan pada pasien-
pasien kanker terutama stadium lanjut (Otto, 2007). Mynatt dan Cunningham
(2007) menyatakan bahwa penyebab kecemasan berkaitan dengan diagnosis
kanker, pemeriksaan diagnostik yang dilakukan dan pengobatan yang dijalani.
Menurut Djoerban dan Shatri (2007) penyebab lain kecemasan adalah
persepsi klien dan keluarga tentang kanker yang selalu dikaitkan dengan
kematian, masalah ketidakpastian setelah pengobatan yang dilakukan dan
ketakutan akan kanker menjadi progresif atau kambuh kembali.
Jurnal tersebut sejalan dengan isi jurnal Pengaruh Progressive Muscle
Relaxation Terhadap Penurunan Kecemasan Pada Pasien Kanker Yang Menjalani
Kemoterapi;A Randomized Clinical Trial oleh Hilman Syarif tahun 2014
menyebutkan bahwa kecemasan yang dialami pasien kanker dapat timbul akibat
perasaan ketidakpastian tentang penyakit, pengobatan, prognosa (Shaha, 2008).
2.8.3 Progresive Muscle Relaxation (PMR)
Dalam Jurnal Pengaruh Progressive Muscle Relaxation terhadap Penurunan
Kecemasan pada Pasien Kanker yang Menjalani Kemoterapi; A Randomized
Clinical Trial oleh Hilman Sarif dkk tahun 2014 menyebutkan bahwa untuk
mengatasi efek psikologi pada pasien kanker dapat diberikan psikoterapi yang
salah satunya adalah dengan memberikan terapi perilaku. Salah satu bentuk terapi
perilaku adalah terapi relaksasi. Terapi relaksasi yaitu suatu metode terapi melalui
prosedur relaksasi otot. Salah satu terapi yang dapat digunakan untuk mengurangi
kecemasan adalah Progressive Muscle Relaxation (PMR).
Dalam jurnal tersebut menyebutkan bahwa PMR adalah salah satu dari teknik
relaksasi yang paling mudah dan sederhana yang sudah digunakan secara luas.
Menurut Richmond (2007), PMR merupakan suatu prosedur untuk mendapatkan
relaksasi pada otot melalui dua langkah. Langkah pertama adalah dengan
memberikan tegangan pada suatu kelompok otot, dan kedua dengan
menghentikan tegangan tersebut kemudian memusatkan perhatian terhadap
bagaimana otot tersebut menjadi relaks, merasakan sensasi relaks secara fisik dan
tegangannya menghilang.
Jurnal terkait lainnya berjudul Progresive Muscle Relaxation Menurunkan
Frekuensi Nyeri pada Penderita Kanker Payudara yang Menjalani Kemoterapi di
Posa RSUD Dr.Soetomo Surabaya oleh Endang Kasih tahun 2017 menyebutkan
bahwa Progresive muscle relaxation (PMR) adalah salah satu dari tehnik relaksasi
sederhana yang sudah pernah dilakukan peneliti sebelumnya pada efek samping
kemoterapi mual dan muntah (Maryani 2008). Relaksasi PMR diajarkan kepada
pasien dalam meningkatkan kemandirian pasien untuk mengurangi rasa nyeri
secara non farmakologis.
Selain itu, dalam jurnal Pengaruh Progressive Muscle Relaxation dan
Logoterapi terhadap Kecemasan, Depresi, dan Kemampuan Relaksasi Oleh Duma
Lumban Tobing dkk tahun 2014 juga menyebutkan bahwa Brem dan Kumar
(2011) menyatakan bahwa PMR adalah suatu bentuk terapi relaksasi yang dapat
diberikan pada klien kanker untuk mengurangi kecemasan dan depresi. Kondo,
dkk., (2009) menyatakan bahwa terapi PMR memberikan efek relaksasi pada
klien kanker yang mengalami kecemasan, selain itu Cheung, Chinn, dan Pascual
(2003) juga menunjukkan hasil PMR dapat menurunkan tingkat kecemasan dan
meningkatkan kualitas hidup klien kanker kolerektal dengan pemasangan stoma.
Menurut Snyder & Lindquist, 2002; Kondo, dkk., 2009; Supriatin, 2010; &
Alini, 2012, PMR merupakan bagian dari terapi relaksasi yang digunakan sebagai
suatu keterampilan koping yang mengajarkan klien kapan dan bagaimana
melakukan relaksasi dan kenyamanan di bawah kondisi yang dapat menimbulkan
kecemasan. Terapi ini dilakukan dengan gerakan mengencangkan dan
melemaskan otot-otot pada satu bagian tubuh pada satu waktu untuk memberikan
perasaan relaksasi secara fisik. Gerakan mengencangkan dan melemaskan secara
progresif kelompok otot ini yang dilakukan secara berturut-turut pada kelompok
otot utama.
Latihan PMR ini untuk membedakan perasaan yang dialami saat kelompok
otot dilemaskan dan dibandingkan ketika otot dalam kondisi tegang. Dengan
mengetahui lokasi dan merasakan otot yang tegang, maka klien dapat merasakan
hilangnya ketegangan sebagai salah satu respon kecemasan dengan lebih jelas
serta merangsang pengeluaran zat kimia endorfin dan enkefalin, merangsang
signal otak yang menyebabkan otot rileks dan meningkatkan aliran darah ke otak.
Efektivitas latihan PMR adalah salah satu bentuk self-control coping skill.
2.8.4 Progresive Muscle Relaxation (PMR) Untuk Mengatasi Cemas Klien Kanker
1. Jurnal Pelatihan Teknik Relaksasi untuk Menurunkan Kecemasan pada
Primary Caregiver Penderita Kanker Payudara oleh Aprilya Dewi Kartika Sari
dkk tahun 2015
Penelitian ini menggunakan partisipan berjumlah lima orang. Kriteria
inklusi dalam penelitian ini adalah memiliki anggota keluarga yang menderita
kanker payudara dengan stadium IIb sampai IV dan terdaftar sebagai pasien
rujukan Puskesmas K; merawat penderita yang tidak mampu menjalankan
suatu aktivitas lebih dari 50%, lebih banyak berada di kursi sampai hanya
mampu aktivitas di tempat tidur dalam kesehariannya; telah merawat penderita
kanker selama enam bulan atau lebih; pendidikan minimal SMP; usia
partisipan 20 tahun atau masih dalam usia produktif; mengalami kecemasan
sedang dan atau tinggi berdasar Beck Anxiety Inven-tory yang telah diadaptasi.
Berdasarkan pelaksanaan pelatihan teknik relaksasi yang dilakukan terus-
menerus yaitu terdiri dari tiga bentuk teknik pelatihan relaksasi, yaitu: (1)
RPD, (2) ROP, dan (3) RIT pada keluarga yang merawat penderita kanker
payudara diperoleh hasil bahwa pelatihan teknik relaksasi pada penelitian ini
terbukti memberikan efek positif karena dapat menurunkan kecemasan pada
keluarga yang merawat penderita kanker payudara yang terlihat dari
penurunan skor BAI.
Pada masing-masing partisipan penelitian dapat dilihat bahwa setiap
partisipan mengalami perubahan yang positif setelah menjalani perlakuan.
Sebelum perlakuan, setiap partisipan memiliki tingkat kecemasan pada
kategori yang sama yakni berada pada taraf kecemasan tinggi, kemudian
setelah perlakuan diberikan diperoleh hasil bahwa kelima partisipan
mengalami penurunan tingkat kecemasannya pada kategori sedang. Pernyataan
dari partisipan menyebutkan bahwa mereka senang melakukan latihan RPD
dan ROP secara mandiri di rumah dengan frekuensi 2-3 kali dalam sehari yang
dilakukan pada pagi, siang dan malam seusai sholat.
Hasil pelaksanaan penelitian ini menunjukkan bahwa waktu pelaksanaan
selama dua minggu hanya mampu menurunkan sebagian besar gejala
kecemasan yang dialami setiap partisipan. Setelah pelatihan dilakukan dalam
empat kali pertemuan, seluruh partisipan dapat merasa lebih nyaman, santai
dan dapat mengontrol perasaan mereka saat muncul perasaan cemas selama
merawat penderita kanker payudara di rumah.
Jadi, penelitian ini menyimpulkan bahwa ada pengaruh pelatihan teknik
relaksasi terhadap penurunan tingkat kecemasan pada primary caregiver
penderita kanker yang menjadi partisipan penelitian yang terbukti efektif
karena terlihat dari adanya penurunan skor BAI.
Literature Review
DAFTAR PUSTAKA
Kasih, Endang., Triharini, Mira., Kusumanigrum, Tiyas. 2017. Progresive Muscle Relaxation
Menurunkan Frekuensi Nyeri pada Penderita Kanker Payudara yang Menjalani
Kemoterapi di Posa RSUD Dr. Soetomo. http://journal.unair.ac.id/download-fullpapers-
cmsnj0e7b42ecbd2full.pdf. Di unduh tanggal 24 April 2017.
Sari, Aprilya Dewi Kartika., Subandi. Pelatihan Teknik Relaksasi untuk Menurunkan
Kecemasan pada Primary Caregiver Penderita Kanker Payudara. Gadjah Mada
Journal Of Professional Psychology. Desember 2015, (1:3) 173-192.
Syarif, Hilman., Putra, Ardia. Pengaruh Progressive Muscle Relaxation Terhadap Penurunan
Kecemasan Pada Pasien Kanker Yang Menjalani Kemoterapi; A Randomized Clinical
Trial. Idea Nursing Journal. September–Desember 2014, (5:3) 1-8.
Tobing, Duma Lumban., Keliat, Budi Anna., Wardhani, Ice Yulia Wardhani. Pengaruh
Progressive Muscle Relaxation dan Logoterapi terhadap Kecemasan, Depresi, dan
Kemampuan Relaksasi. Jurnal Keperawatan Padjadjaran. 2014, (2:2) 65-73.