Anda di halaman 1dari 2

Ketokonazole

 Definisi
Merupakan obat antifungi golongan azole

 MOA
Ketoconazol adalah obat azole oral pertama yang digunakan oleh klinisi untuk mengobati infeksi
fungal. Ketoconazol bekerja dengan memblok sintesis dari ergosterol (salah satu komponen dari
membran sel fungal) melalui inhibisi pada sitokrom P-450 pada enzim lanosterol 14α –
demetilase.[1,2] Karena enzim tersebut diinhibisi, maka lanosterol tidak dapat melakukan
konversi menjadi ergosterol pada sel membran fungal.[2] Ergosterol yang tidak dapat terbentuk
dan semakin tipis pada dinding membran sel akan menyebabkan struktur dan fungsi pada
membran sel menjadi lemah.[1]

 Farmakokinetik

Absorpsi : Ketoconazol memiliki kemampuan rendah untuk larut dalam air. Penyerapan ke dalam
darah sangat bervariasi bergantung pada kadar keasaman (semakin asam semakin baik
penyerapannya dalam darah) sehingga penyerapan akan lebih baik bersamaan dengan makan.
Rata-rata konsentrasi ketoconazole dalam darah 3.5 ug/mL dalam waktu 1 hingga 2 jam.3 Rasio
konsentrasi antara CSF (Cerebro Spinal Fluid) dibanding serum kurang dari 0.1.

Distribusi dan biotransformasi : Ketoconazole dapat didistribusikan ke seluruh jaringan tubuh


melalui ikatan albumin, namun rendah dalam CSF. Setelah diabsorsi, ketoconazole tablet
dikonversi menjadi metabolit inaktif. Beberapa penelitian mengemukakan adanya keterlibatan
pada sitokrom isoenzim P450 dan beberapa trasporter seperti CYP3A4, CYP2C9, CYP2C19, P-
gp, UGT1A1, dan UGT2B7. Ketoconazole adalah salah satu zat yang menghambat kerja
CYP3A4.

Eliminasi : Ketoconazole dieliminasi di hepar dengan melakukan oksidasi, dealkilasi, dan


hidroksilasi aromatik pada cincin imidazole dan piperazine dengan menggunakan enzim
microsomal dari hepar Ketoconazole memiliki waktu paruh (t ½) 7 hingga 10 jam.1 Secara oral,
ketoconazole akan mencapai dosisi maksimum di serum sekitar 4.2- 6.2 µg/mL pada dewasa
dalam keadaan sehat. Secara topikal, ketoconazole akan mencapai kadar sekitar 0 – 20.7 ng/mL.

Eksresi : Rata-rata, 13% dari dosis yang diminum akan dieksresikan ke urin.Sedangkan eksresi
terbesar adalah melalui cairan empedu yang dialirkan ke intestinal lalu sebanyak 57% dibuang ke
feses. Sisa dari ketoconazole di dalam tubuh tidak mengalami perubahan dan tetap di dalam tubuh.

Dosis inisial : 200 mg oral satu kali perhari


Dosis dapat ditingkatkan hinggal 400 mg peroral satu kali perhari
Durasi terapi : 6 bulan
Terapi ketoconazole dapat diberikan, walaupun lini pertama pada blastomycosis adalah
amphotericin B dan itraconazole, menurut IDSA (Infectious Diseases Society of America)
 Efek Samping
Ketoconazole merupakan obat hepatotoksik, gejala awal adalah peningkatan enzim liver.
Dosis kecil dengan durasi panjang ataupun dosis besar dengan durasi pendek akan meningkan
enzim liver
Gejala yang dapat ditimbulkan adalah gejala hepatitis, jaundice, peningkatan enzim liver, dll

 Kontraindikasi
- Pada pasien dengan resiko gangguan liver baik kondisi akut maupun kronik.
- Penggunaan obat ketoconazole dengan quinidine, pimozide, cisapride, methadone
adalah kontraindikasi.
- Obat-obat tersebut akan meningkan level ketoconazole dalam plasma sehingga
memperparah prolong QT

Anda mungkin juga menyukai