Anda di halaman 1dari 43

TERAPI AKTIVITAS

STIMULASI PERSEPSI HALUSINASI

1. Latar Belakang

Pada pasien gangguan jiwa dengan kasus Schozoprenia selalu diikuti dengan
gangguan pesepsi sensori : Halusinasi. Terjadinya Halusinasi dapat menyebabkan
klien menjadi menarik diri terhadap lingkungan sosialnya, hanyut dengan
kesendirian dan halusinasinya sehingga semakin jauh dari sosialisasi dengan
lingkungkngan disekitarya.
Atas dasar tersebut, maka kami mengganggap dengan Terapi Aktivitas
Kelompok (TAK) klien dengan gangguan persepsi sensori dapat tertolong dalam
hal sosialisasi dengan lingkungan sekitarnya, tentu saja klien yang mengikuti terapi
ini adalah klien yang sudah mampu mengontrol dirinya dan halusinasinya sehingga
pada saat TAK klien dapat bekerjasama dan tidak mengganggu anggota kelompok
lain.

2. Pengertian / Landasan Teori


a. Definisi Halusinasi
Halusinasi adalah suatu persepsi yang salah oleh panca indera tanpa
adanya rangsang (stimulus) eksternal (Cook & Fontain, Essential of Mental
Health Nursing, 2003).
b. Klasifikasi Halusinasi
Pada klien dengan gangguan jiwa ada beberapa jenis halusinasi dengan
karakteristik tertentu, diantaranya :
1) Halusinasi Pendengaran
Karakteristik diandai dengan mendengar suara, terutama suara-suara orang,
biasanya klien mendengar suara orang yang sedang membicarakan apa yang
sedang dipikirkannya dan memerintahkan untuk melakukan sesuatu.
2) Halusinasi Pendengaran
Karakteristik dengan adanya stimuls penglihatan dalam bentuk pancaran
cahaya, gambaran geometrik, gambar kartun dan/atau panorama yang luas
dan kompleks. Penglihatan bisa menyenangkan atau menakutkan.
3) Halusinasi Penghidung/penciuman
Karakteristik ditandai dengan adanya bau busuk, amis, atau bau yan
menjijikkan seperti : darah, urine, atau feses. Kadang-kadang terhirup bau
harum. Biasanya berhubungan dengan stroke, tumor, kejang, dan dementia.

0
4) Halusinasi Peraba
Karakteristik ditandai dengan adanya rasa sakit atau tidak enak tanpa
stimulus yang terlihat. Contoh : mersakan sensasi listrik datang dari tanah,
benda mati, atau orang lain.
5) Halusinasi Pengecap
Karakteristik ditandai dengan merasakan sesuatu yang usuk, amis, dan
menjijikkan.
6) Halusinasi Sinestetik
Karakteristik ditandai dengan merasakan fungsi tubuh seperti darah mengalir
melalui vena atau arteri, makanan dicerna, atau pembentukan urine.

c. Tahapan Halusinasi

TAHAP KARAKTEISTIK PERILAKU KLIEN


Tahap I  Mengalami  Tersenyum, tertawa
 Memberi rasa ansietas, kesepian, sendiri
nyaman tingkat rasa bersalah, dan  Menggerakkan bibir
ansietas sedang ketakutan. tanpa suara
secara umum,  Mencoba berfokus  Pergerakan Mata
halusinasi pada pikiran yang yang cepat
merupakan suatu dapat  Respon Verbal yang
kesenangan. menghilangkan lambat
ansietas  Diam dan
 Pikiran dan berkonsentrasi
pengalaman
sensori masih ada
dalam kontrol
kesadaran,
nonpsikotik
Tahap II  Pengalaman sensori  Terjadi peningkatan
 Menyalahkan menakutkan denyut jantung,
 Tingkat kecemasan  Merasa dilecehkan pernapasan, dan
berat secara umum oleh pengalaman tekanan darah
halusinasi sensori tersebut  Perhatian dengan
menyebabkan  Mulai merasa lingkungan
perasaan antipati kehilangan kontrol berkurang
 Menarik diri dari  Konsentrasi terhadap
orang lain pengalaman sensori

1
nonpsikotik kerja
 Kehilangan
kemampuan
membedakan
halusinasi dengan
realitas
Tahap III  Klien menyerah  Perintah halusinasi
 Mengontrol dan menerima ditaati
 Tingkat pengalaman  Sulit berhubungan
Kecemasan berat sensori dengan orang lain
 Pengalaman (halusinasi)  Perhatian terhadap
halusinasi tidak  Isi halusinasi lingkungan
dapat ditolak lagi menjadi atraktif berkurang hanya
 Kesepian bila beberapa detik
pengalaman  Tidak mampu
sensori berakhir mengikuti perintah
psikotik dari perawat, tremor,
dan berkeringat

Tahap IV Pengalaman sensori  Perilaku panik


 Klien sudah mungkin menakutkan  Resiko tinggi
dikuasai oleh jika individu tidak menciderai
halusinasi mengikuti perintah  Agitasi atau kataton
 Klien panik halusinasi, bisa  Tidak mampu
berlangsung dalam berespon terhadap
beberapa jam atau hari lingkungan
apabila tidak ada
intervensi terapeutik

d. Hubungan Schizoprenia dengan Halusinasi


Halusinasi pendengaran merupakan bentuk yang paling sering dari
gangguan persepsi pada klien dengan gangguan jiwa (skizoprenia). Bentuk
halusinasi ini bisa berupa suara-suara bising atau mendengung. Tetapi paling
sering berupa kata-kata yang tersusun dalam bentuk kalimat yang
mempengaruhi tingkah laku klien, sehingga klien menghasilkan respon tertentu
seperti : bicara sendiri, bertengkar atau respon lain yang membahayakan.
Bisa juga klien bersikap mendengarkan suara halusinasi tersebut dengan
mendengarkan penuh perhatian pda orang lain yang tidak bicara atau pada

2
benda mati. Halusinasi pendengaran merupakan suatu tanda mayor dari
gangguan skizoprenia dan satu syarat diagnostik minor untuk metankolia
involusi, psikosa mania depresif, dan sindroma otak organik.
Gangguan persepsi yang utama pada skizoprenia adalah halusinasi,
sehingga halusinasi menjadi bagan hidup klien. Biasanya dirangsang oleh
kecemasan, halusinasi menghasilkan tingkah laku yang tertentu, gangguan
harga diri, kritis diri, atau mengingkari rangsangan terhadap kenyataan.
Halusinasi pendengaran adalah yang paling utama pada skizoprenia,
suara-suara biasanya berasal dari Tuhan, setan, tiruan, atau relatif. Halusinasi ini
menghasilkan tindakan/perilaku pada klien seperti yang telah diuraikan tersebut
diatas (tingkat halusinasi, karakteristik, dan perilaku yang dapat diamati).
3. Metode Terapi Aktivitas Kelompok
Metode yang digunakan pada terapi aktivitas kelompok (TAK) ini adalah
metode:
a. Diskusi Tanya Jawab
b. Melengkapi Jadwal Harian
4. Sesi – sesi Terapi Aktivitas Kelompok.

Sesi I

1) Tujuan Therapy aktivitas Kelompok


Tujuan :
a) Klien mampu mengenali halusinasi yang dialaminya.
b) Klien mampu mengontrol halusinasinya.
c) Klien mengikuti program pengobatan secara optimal.

2) Criteria Anggota
Klien sebagai anggota yang mengikuti therapy aktifitas kelompok ini
adalah :

3
a) Klien dengan riwayat schizophrenia dengan disertai gangguan persepsi
sensori halusinasi.
b) Klien yang mengikuti TAK ini tidak mengalami perilaku agresif atau
mengamuk dalam keadaan tenang.
c) Klien dapat diajak kerjasama( cooperative).

3) Waktu dan Tempat Pelaksanaan


Therapy Aktivitas Kelompok ini dilaksanakan pada :
Hari, Tanggal : Kamis 13 September 2018
Waktu : 30 menit
Tempat : Ruang Tenang Pria

4) Nama Klien dan Ruangan


Klien yang mengikuti kegiatan berjumlah 5 orang, sedangkan sisanya
sebagai cadangan jika klien yang ditunjuk berhalangan.
Adapun nama-nama klien yang akan mengikuti TAK serta pasien sebagai
cadangan yaitu :
Klien peserta TAK :
a. Erfani
b. Noris
c. Nyoman
d. Apriadi
e. Andriansyah
Klien peserta TAK cadangan :
a. Aidil
b. Artum

5) Media dan Alat


TAK kali ini tidak menggunakan alat atau media yang spesifik, penggunaan
alat ini hanya yang ada diruangan saja seperti :
a. Spidol dan whiteboard atau papan tulis
b. Jadwal kegiatan harian (jika ada yang dibuat saat TAK sebelumnya ).
c. Beberapa contoh obat.
d. Tape recorder untuk game jika ada.

6) Metode
a. Diskusi dan Tanya jawab.
b. Bermain peran atau simulasi.

7) Susunan pelaksana
Yang bertugas dalam TAK kali ini disesuaikan dengan petugas setiap sesi
yang telah disepakati, sebagai berikut :
a. Leader : Succi Setiawati
b. Co. Leader : Siti Rahmawati
c. Fasilitator 1 : Zuraidah
d. Fasilitator 2 : Yuni Indriyani
e. Fasilitator 3 : Yuni
f. Fasilitator 4 : Yunah
g. Fasilitator 5 :-
h. Observer :-

8) Uraian Tugas Pelaksana

4
a. Leader
Tugas :
1. Memimpin jalannya therapy aktifitas kelompok.
2. Merencanakan, mengontrol, dan mengatur jalannya therapy.
3. Menyampaikan materi sesuai tujuan TAK.
4. Memimpin diskusi kelompok.
b. Co. Leader
Tugas :
1. Membuka acara.
2. Mendampingi leader
3. Mengambil alih posisi leader jika leader bloking.
4. Menyerahkan kembali posisi kepada leader.
5. Menutup acara diskusi.
c. Fasilitator
Tugas :
1. Ikut serta dalam kegiatan kelompok.
2. Memberikan stimulus dan motivator pada anggota kelompok
untuk aktif mengikuti jalannya therapy.
d. Observer
Tugas :
1. Mencatat serta mengamati respon klien ( dicatat pada format yang
tersedia )
2. Mengawasi jalannya aktifitas kelompok dari mulai persiapan,
proses, hingga penutupan.
9). Mekanisme Kegiatan
a) Persiapan
(1) Memilih klien sesuai dengan indikasi, yaitu klien dengan perubahan
persepsi sensori : halusinasi
(2) Membuat kontrak dengan klien
(3) Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan.
b). Orientasi
(1) Salam terapeutik.
 Salam dari terapis kepada klien.
 Perkenalkan nama dan panggilan semua terapis (beri papan
nama)
 Menanyakan nama dan panggilan semua klien (beri papan nama )
(2) Orientasi
Menanyakan perasaan klien saat ini.
(3) Kontrak
 Terapis menjelaskan tujuan kegiatan yang akan dilaksanakan,
yaitu mengenal suara –suara yang di dengar.
 Terapis menjelaskan aturan main berikut :
 Jika ada klien yang ingin meninggalakan kelompok, harus
minta izin kepada terapis.

5
 Lama kegiatan 45 menit
 Setiap klien mengikuti keegiatan dari awal sampai akhir.
a) Tahap Kerja
(1) Terapis menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan, yaitu mengenal suara-
suara yang didengar (halusinasi ) tentang isinya, waktu terjadinya, dan
perasaan klien pada saat terjadi.
(2) Terapis meminta klien menceritakan isii halusinasi, kapan terjadinya,
situasi yang membuat terjadi, dan perasaan klien saat terjadi halusinasi.
Mulai dari klien yang sebelah kanan, secara berurutan sampai semua klien
mendapat giliran. Hasilnya ditulis di whiteboard.
(3) Beri pujian pada klien yang melakukan dengan baik.
(4) Simpulkan isi, waktu terjadi, situasi terjadi, dan perasaan klien dari suara
yang biasa didengar.
d) Tahap Terminasi
(1) Evaluasi
 Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK.
 Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok.

(2) Tindak Lanjut


Terapis meminta klien untuuk melaprkan isi, waktu, situasi, dan
perasaanyya jika terjadi halusinasi.
(3) Kontrak yang akan dating
 Menyepakati TAK yang akan datang, yaitu cara mengontrol halusinasi
 menyepakati waktu dan tempat.
10) Evaluasi dan Dokumentasi.
a) Evaluasi
Evaluasi dilakukan pada saat proses TAK berlangsung, khususnya
pada tahap kerja. ASpek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai
dengan tujuan TAK. Untuk TAK stimulasi persepsi halusinasi sesi 1,
kemampuan yang diharapkan adlah mengenal isi halusinasi, waktu terjadinya
halusinasi, situasi terjadinya halusinasi, dan perasaan saat terjadinya halusinasi.
Formulir evaluasi sebagai berikut :

6
Sesi 1 : TAK
Stimulasi persepsi : Halusinasi
Kemampuan mengenal halusinasi

No Nama Klien Menyebut isi Menyebut Menyebut Menyebut


halusinasi waktu terjadi situasi perasaan
halusinasi terjadi saat
halusinasi halusinasi
1
2
3
4
5
6
7

Petunjuk :
1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien.
2. Untuk tiap klien, beri penilaian kemampuan mengenal halusinasi: isi, waktuu,
situasi, dan perasaan. Beri tanda √ jika klien mampu dan beri tanda X jika klien
tidak mampu.
b) Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yanh dimiliki klien saatt TAK pada catatan proses
keperawatan tiap klien. Contoh : klien mengikuti TAK stimulasi persepsi :
halusinasi sesi. Klein mampu menyebutkan isi halusinasi (menyuruh memukul),
waktu (pukul 9 malam), situasi (sedang sendiri), perasaan (jika sedang geram).
Anjurkan klien mengidentifikasi halusinasi yang timbul dan menyampaikan
kepada perawat

Sesi II

1. Tujuan terapi aktivitas kelompok

7
a) Klien dapat menjelaskan cara yang selama ini dilakukan untuk mengatasi
halusinasi.
b) Klien dapat memahami cara menghardik halusinasi.
c) Klien dapat memperagakan cara menghardik halusinasi.

2. Kriteria Anggota
Klien sebagai anggota yang mengikuti terapi aktivitas kelompok ini adalah :
a) Klien dengan riwayat schizophrenia dengan disertai gagguan persepsi
sensori halusinasi.
b) Klien yang mengikuti TAK ini tidak mengaklami perilaku agresif atau
mengamuk, dalam keadaan tenang.
c) Klien dapat diajak kerjasama (cooperative)
d) Klien sudah mengikuti TAK Sesi I.

3. Waktu dan Tempat Pelaksanaan


Terapi Aktivitas Kelompok ini dilaksanakan pada :
Hari, Tanggal : Kamis, 13 September 2018
Waktu : 30 Menit
Tempat : Ruang Tenang Pria

4. Nama Klien dan Ruangan


Klien yang mengikuti kegiatan ini berjumlah 5 orang, sedangkan sisanya
sebagai cadangan jika klien yang ditunjuk berhalangan.
Adapun nama-nama klien yang akan mengikuti TAK serta pasien cadangan
yaitu :
Klien peserta TAK :
a) Andriansyah
b) Apriadi
c) Erfani
d)

Klien cadangan peserta TAK :


a) Artum
b) Aidil

5. Media dan Alat


TAK kali ini tidak menggunakan alat atau media yang spesifik, penggunaan
alat hanya yang ada diruangan saja seperti :
a) Spidol dan whiteboard / papan tulis
b) Jadwal kegiatan harian (jika ada yang dibuat saat TAK sebelumnya)
c) Beberapa contoh obat
d) Tape recorder untuk game jika ada
6. Metode
a) Diskusi dan Tanya jawab
b) Bermain peran / simulasi
7. Susunan Pelaksana
Yang bertugas dalam TAK kali ini disesuaikan dengan petugas setiap Sesi
yang telah disepakati. Sebagai berikut :
a) Leader : Siti Rahmawati
b) Co. Leader : Yunah
c) Fasilitator 1 : Yuni
d) Fasilitator 2 : Yuni

8
e) Fasilitator 3 : Zuraidah
f) Fasilitator 4 : Succi setiawati
g) Fasilitator 5 :-
h) Observer :-

8. Uraian Tugas Pelaksana


a) Leader
Tugas :
(1) Memimpin jalannya terapi aktivitas kelompok.
(2) Merencanakan, mengontrol, dan mengatur jalannya terapi.
(3) Menyampaikan materi sesuai tujuan TAK.
(4) Memimpin diskusi kelompok.

b) Co. Leader
Tugas ;
(1) Membuka acara.
(2) Mendmpingi Leader.
(3) Mengambil alih posisi leader jika leader bloking.
(4) Menyerahkan kembali posisi pada Leader.

c) Fasilitator
Tugas :
(1) Ikut dalam kegiatan keompok
(2) Memberikan stimulus dan motivator pada anggota kelompok untuk
aktif mengikuti jalannya terapi.

d) Observer
Tugas :
(1) Mencatat serta mengamati respon klien (dicatat pada format yang
tersedia)
(2) Mengawasi jalannya aktivitas kelompok dari mulai persiapan, proses,
hingga penutupan .

9. Mekanisme Kegiatan
a) Persiapan
(1) Mengingatkan kontrak kepada klien yang telah mengikuti sesi 1.
(2) Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan.
b) Orientasi
(1) Salam terapeutik
(a) Salam dari Terapis kepada klien.
(b) Klien dan terapis pakai papan nama.
(2) Evaluasi / Validasi.
(a) Terapis menanyakan perasaan klien saat ini.
(b) Terapis menanyakan pengalaman halusinasi yang terjadi : isi,
waktu, situasi, dan perasaan.
(3) Kontrak
(a) Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu dengan latihan satu cara
mengontrol halusinasi (menghardik Halusinasi).
(b) Menjelaskan aturan main, yaitu :
 Jika ada klien ang ingin meninggalkan kelompok, harus minta
ijin pada terapis.
 Lama kegiatan 45 menit.
 Setiap klien mengikuti kegiatan harus dari awal sampai selesai.

9
c) Tahap Kerja
(1) Terapis meminta klien menceritakan apa yang dilakukan pada saat
mengalami halusinasi, dan bagaimana hasilnya. Ulangi sampai semua
klien mendapat giliran.
(2) Berikan pujian setiap klien selesai bercerita.
(3) Terapis menjelaskan cara mengatasi halusinasi dengan menghardik
halusinasi saat halusinasi muncul.
(4) Terapis memperagakan cara menghardik halusinasi, yaitu :
“Pergi,.kamu tidak nyata kamu suara palsu”
(5) Terapis meminta masing-masing klien memperagakan cara
menghardikhalusinasi dimulai dari klien disebelah kiri terapis
berurutan searah jarum jam sampai semua peserta mendapat giliran.
(6) Terapis memberikan pujian dan mengajak semuaklien bertepuk tangan
saat klien selesai menghardik halusinasi.

d) Tahap Terminasi.
(1) Evaluasi
i. Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK.
ii. Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok.
(2) Rencana Tindak Lanjut
i. Terapis menganjurkan klien utuk menerapkan cara yang telah
dipeljari jika halusinasi muncul
ii. Memasukkan kegiatan menghardik dalam jadwal kegiatan harian
klien.
(3) Kontrak yang akan datang
i. Terapis membuat kesepakatan dengan klien untuk TAK yang
berikutnya, yaitu belajar cara mengontrol halusinasi dengan
melakukan kegiatan.
ii. Terapis membuat kesepakatan waktu dan tempat TAK berikutnya.

10. Evaluasi dan Dokumentasi


a) Evaluasi
Evaluasi dilakukan saat proses TAk berlangsung, khususnyapada
tahap kerja. Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai
dengan tujuan TAK. Untuk TAK stimulasi persepsi halusinasi sesi 2,
kemampuan yang diharapkan adalah mengatasi halusinasi dengan
menghardik. Formulir evaluasi sebagai berikut :

Sesi 2 :
Stimulasi Persepsi ; halusinasi
Kemapuan menghardik halusinasi

10
No. Aspek yang dinilai Nama Klien

Menyebutkan cara yang selama ini


1.
digunakan mengatasi halusinasi
2. Menyebutkan efektivitas cara
Menyebutkan cara mengatasi
3.
halusinasi dengan menghardik.
Memperagakan menghardik
4.
halusinasi
Petunjuk :
1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien.
2. Untuk tiap klien, bei penilaian kemampuan menyebutkan : cara yang bisa
digunakan untuk mengatasi halusinasi, keefektifannya, cara menghardik
halusinasi, dan memperagakannya. Beri tanda jika klien mampu dan tanda
jika klien tidak mampu.

b) Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan
roses keperawatan tiap klien. Contoh : klien mengikuti TAK stimulasi
persepsi : halusinasi Sesi 2. Klien mampu memperagakan cara menghardik
halusinasi. Anjurkan klien menggunakannya jika halusinasi muncul, khusus
pada malam hari (buat jadwal).

Sesi III

1. Tujuan
1. Tujuan umum
a. klien mampu mengenali halusinasi yang dialaminya
b. klien mampu mengontrol halusinasinya
c. klien mengikuti program pengobatan secara optimal

2. Tujuan khusus
a. klien dapat memahami pentingnya melakukan kegiatan untuk
mencegah halusinasinya

11
b. klien dapat menyusun jadwal kegiatan untuk mencegah
terjadinya halusinasi
2. Kriteria anggota
Klien sebagai anggota yang mengikuti Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) ini
adalah :
a. klien sudah mengikuti TAK sesi I dan II klien dengan riwayat skizofrenia
dengan disertai gangguan persepsi sensori : halusinasi
b. klien yang mengikuti TAK ini tidak mengalami perilaku agresif atau
mengamuk, klien dalam suasana tenang
c. klien dapat diajak kerjasama (kooperatif)

3. Waktu dan tempat pelaksanaan


Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) ini dilaksanakan pada :
Hari, Tanggal : Kamis 13 September 2018
Waktu :30 Menit
Tempat : Ruang Tenang Pria
4. Nama klien
Klien yang mengikuti kegiatan TAK ini berjumlah 5 orang, sedangkan sisanya
sebagai cadangan jika klien yang ditunjuk berhalangan.
Adapun nama-nama klien yang mengikuti kegiatan TAK serta klien sebagai
cadangan yaitu :
a. klien peserta TAK :
1) Apriadi
2) Andriyansyah
3) Erfani
4) Noris
5) Nyoman
b. klien cadangan peserta TAK :
1) Aidil
2) Artum
5. Alat
a. jadwal kegiatan harian
b. bolpoin
c. spidol dan white board/papan tulis
6. Metode
a. diskusi dan tanya jawab
b. bermain peran/simulasi dan latihan

12
7. Susunan Pelaksana
Yang bertugas dalam TAK ini disesuaikan dengan petugas setiap sesi yang telah
disepakati yaitu :
a. Leader : Yuni Ismiyanti
b. Co. Leader : Siti Rahmawati
c. Fasilitator 1 : Yunah
d. Fasilitator 2 : Zuraidah
e. Fasilitator 3 : Yuni Indriani
f. Fasilitator 4 : Succi Setiawati
g. Observer : -
8. Uraian tugas pelaksana
a. Leader
1) Memimpin jalannya Terapi Aktivitas Kelompok (TAK)
2) Merencanakan, mengontrol, dan mengatur jalannya terapi
3) Menyampaikan teori sesuai tujuan TAK
4) Memimpin diskusi kelompok

b. Co. Leader
1) Membuka acara
2) Mendampingi leader
3) Mengambil alih posisi leader jika leader bloking
4) Menyerahkan kembali posisi kepada leader
5) Menutup acara diskusi

c. Fasilitator
1) Ikut serta dalam kegiatan kelompok
2) Memberi stimulus dan motivasi pada anggota kelompok untuk aktif
mengikuti jalannya terapi
d. Observer
1) Mencatat dan mengamati respon klien (dicatat dalam format yang
tersedia)
2) Mengawasi jalannya aktivitas kelompok dari mulai persiapan, proses,
hingga penutupan
9. Langkah Kegiatan
a. Persiapan

13
1) Mengingatkan kontrak dengan klien yang telah mengikuti Sesi 2
2) Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
b. Orientasi
1) Salam terapeutik
2) Salam dari terapis kapada klien
3) Klien dan terapis pakai papan nama
4) Evaluasi/validasi
5) Terapis menanyakan keadaan klien saat ini
6) Terapis menanyakan cara mengontrol halusinasi yang sudah dipelajari
7) Terapis menanyakan pengalaman klien menerapkan cara menghardik
halusinasi
8) Kontrak
9) Terapis menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu mencegah terjadinya
10) Halusinasi dengan melakukan kegiatan
11) Menjelaskan aturan main, yaitu :
 jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus meminta
izin kepada terapis
 lama kegiatan 45 menit
 setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai
c. Tahap kerja
1. Terapis menjelaskan cara kedua, yaitu melakukan kegiatan sehari-hari.
Jelaskan bahwa dengan melakukan kegiatan yang teratur akan mencegah
munculnya halusinasi.
2. Terapis meminta tiap klien menyampaikan kegiatan yang biasa dilakukan
sehari-hari dan ditulis di whiteboard.
3. Terapis membagikan formulir jadwal kegiatan harian. Terapis menulis
formulir yang sama di whiteboard.
4. Terapis membimbing satu per satu klien untuk membuat jadwal harian,
dari bangun pagi sampai tidur malam. Klien menggunakan formulir,
terapis menggunakan whiteboard.
5. Terapis melatih klien memperagakan kegiatan yang telah disusun.
6. Berikan pujian dengan tepuk tangan bersama kepada klien yang sudah
selesai membuat jadwal dan memperagakan kegiatan.
d. Tahap terminasi
1. Evaluasi
a) Terapis menanyakan perasaan klien setelah
selesai menyusun jadwal kegiatan dan memperagakannya.

14
b) Terapis memberikan pujian atas keberhasilan
kelompok

2. Tindak lanjut
a) Terapis menganjurkan klien melaksanakan dua cara mengontrol
halusinasinya, yaitu dengan menghardik dan melakukan kegiatan.
3. Kontrak yang akan datang
a) Terapis membuat kesepakatan dengan klien
untuk TAK berikutnya, yaitu belajar mengontrol halusinasi dengan
bercakap-cakap.
b) Terapis membuat kesepakatan waktu dan
tempat.
10. Evaluasi dan dokumentasi
a. Evaluasi
Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja.
Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai tujuan TAK. Untuk
TAK stimulasi persepsi halusinasi Sesi 3, kemampuan yang diharapkan adalah
mencegah timbulnya halusinasi. Formulir evaluasi sebagai berikut.

Sesi 3 TAK
Stimulasi Persepsi Halusinasi
Kemampuan mencegah halusinasi dengan melakukan kegiatan
No. Aspek yang dinilai Nama klien
1. Menyebutkan kegiatan
yang biasa dilakukan
2. Memperagakan kegiatan
yang biasa dilakukan
3. Menyusun jadwal kegiatan
harian
4. Menyebutkan dua cara

15
mengontrol halusinasi

Petunjuk :
a. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien
b. Untuk setiap klien, beri penilaian atas kemampuan menyebutkan
kegiatan harian yang biasa dilakukan, memperagakan salah satu kegiatan,
menyusun jadwal kegiatan harian, dan menyebutkan dua cara mencegah
halusinasi. Beri tanda () jika klien mampu dan tanda (X)jika klien tidak
mampu.

11. Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan proses
keperawatan tiap klien. Contoh : klien mengikuti TAK stimulasi persepsi
halusinasi Sesi 3. Klien mampu memperagakan kegiatan harian dan menyusun
jadwal. Anjurkan klien melakukan kegiatan untuk mencegah halusinasi.

Sesi IV
1. Tujuan :
a. Klien memahami
pentingnya bercakap-cakap dengan orang lain untuk mencegah munculnya
halusinasi.
b. Klien dapat bercakap-
cakap dengan orang lain untuk mencegah halusinasi.
2. Kriteria Anggota
Klien sebagai anggota yang mengikuti terapi aktivitas kelompok ini adalah:

16
a. Klien dengan riwayat schiprenia dengan disertai gangguan persepsi
sensori;halusinasi.
b. Klien yang mengikuti TAK ini tidak mengalami perilaku agresif atau
mengamuk, dalam keadaan tenang.
c. Klien dapat diajak kerjasama ( cooperative ).
d. Klien sudah mengikuti TAK sesi I, II, dan III.
3. Waktu dan Tempat pelaksanaan
Terapi Aktivitas Kelompok ini dilaksanakan pada :
Hari,Tanggal : Kamis
Waktu : 13 September 2018
Tempat : Ruang Tenang Pria
4. Nama Klien dan Ruangan
Klien yang mengikuti kegiatan berjumlah 5 orang,sedangkan sisaanya sebagai
cadangan klien yang ditunjuk berhalangan. Adapun nama-nama klien yang akan
mengikuti TAK serta pasien sebagai cadangan yaitu :
Klien peserta TAK :
a. Apriadi
b. Andriyansyah
c. Nyoman
d. Erfani
e. Noris
Klien peserta TAK cadangan :
a. Artum
b. Aidil
5. Media dan Alat
TAK kali ini tidak menggunakan media yang spesifik, penggunaan alat hanya
yang ada di ruangan saja seperti :
a. Spidol dan whiteboard/ papan tulis / flipchart
b. Jadwal kegiatan klien ( jika ada yang dibuat saat TAK sebelumnya )
c. Pulpen

6. Susunan Pelaksana
Yang bertugas dalaam TAK kali ini disesuaikan dengan petugas setiap sesi
yang telah disepakati , sebagai berikut :
a. Leader : Yuni Indriani
b. Co.Leader : Succi Setiawati
c. Fasilitator 1 : Siti Rahmawati
d. Fasilitator 2 : Yunah
e. Fasilitator 3 : Yuni Ismiyati
f. Fasilitator 4 : Zuraidah
g. Fasilitator 5 :
h. Observer :
7. Uraian Tugas Pelaksana
a. Leader

17
Tugas :
1. Memimpin jalannya TAK
2. Merencanakan,mengontrol dan mengatur jalannya terapi
3. Menyampaikan materi sesuai tujuan TAK
4. Memimpin diskusi kelompok
b. Co. Leader
Tugas :
1. Membuka acara
2. Mendampingi leader
3. Mengambila alih posisi leader jika leader blocking
4. Menyerahkan kembali posisi kepada leader
5. Menutup acara diskusi
c. Fasilitator
Tugas :
1. Ikut serta dalam kegiatan kelompok
2. Memberikan stimulus dan motivator pada anggota kelompok untuk
aktif mengikuti jalannya terapi.
d. Observer
Tugas :
1. Mencatat serta mengamati respon klien ( dicatat pada format yang
tersedia )
2. Mengawasi jalannya aktifitas kelompok mulai dari persiapan, proses,
hingga penutupan
8. Mekanisme Kegiatan
a. Persiapan
1) Mengingatkan kontrak dengan klien yang telah mengikuti sesi
2) Terapis membuat kontrak dengan klien 3
3) Mempersiapkan alaat dan tempat pertemuan
b. Orientasi
1) Salam Terapeutik
a) Salam dari terapis kepada klien
b) Klien dan terapis pakai papan nama
2) Evaluasi / validasi
a) Menanyakan perasaan klien saat ini
b) Menanyakan pengalaman klien setelah menerapkan dua cara yang
telah dipelajari ( menghardik, menyibukkan diri dengan kegiatan
terarah ) untuk mencegah halusinasi
c. Kontrak
1) Terapis menjelaskan tujuan , yaitu mengontrol halusinasi dengan
bercakap-cakap
2) Terapis menjelaskan aturan main berikut :
o Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus meminta ijin
kepada terapis.
o Lama kegiatan 45 menit
o Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir

d. Tahap Kerja

18
1) Terapis menjelaskan pentingnya bercakap-cakap dengan orang lain untuk
mengontrol dan mecegah halusinasi.
2) Terapis meminta klien menyebutkan orang yang biasa dan bisa diajak
bercakap-cakap.
3) Terapis meminta tiap klien menyebutkan pokok pembicaraan yang biasa
dan bisa dilakukan .
4) Terapis memperagakan cara bercakap-cakap jika halusinasi muncul “
Suster, ada suara di telinga , saya mau ngobrol saja dengan suster ” atau “
Suster, saya mau ngobrol tentang kapan saya boleh pulang”.
5) Terapis meminta klien untuk memperagakan percakapan dengan orang
lain disebelahnya.
6) Berikan pujian atas keberhasilan klien.
7) Ulangi 2 hal diatas sampai semua klien mendapat giliran.
e. Tahap Terminasi
1) Evaluasi
a) Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK.
b) Terapis menanyakan TAK mengontrol halusinasi yang sudah dilatih.
c) Memberikan pujian atas keberhasilan kelompok.
2) Tindak lanjut
Menganjurkan klien menggunakan tiga cara mengontrol halusinasi, yaitu
menghardik, melakukan kegiatan harian, dan bercakap-cakap.
3) Kontrak yang akan datang
a) Terapis membuat kesepakatan dengan klien untuk TAK berikutnya,
yaitu belajar cara mengontrol halusinasi dengan paatuh minum obat.
b) Terapis menyepakati waktu dan tempat.

9. Evaluasi dan Dokumentasi


a. Evaluasi
Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada
tahap kerja. Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan
tujuan TAK. Untuk stimulasi perssepssi halusinasi Sesi 4, kemampuan yang
diharapkan adalah mencegah halusinasi dengan bercakap-cakap. Formulir
evaluasi ssebagai berikut :

Sesi 4 TAK
Stimulasi Persepsi : Halusinasi
Kemampuan bercakap-cakap untuk mencegah halusinasi
No Aspek Yang Dinilai Nama Klien
Menyebutkan orang yang
1.
biasa diajak bicara
Memperagakan
2.
percakapan
Menyusun jadwal
3.
percakapan

19
Menyebutkan 3 cara
4. mengontrol dan mencegah
halusinasi

Petunjuk :
1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien.
2. Untuk tiap klien , beri penilaian kemampuan menyebutkan orang yang biaasa
diajak bicara, memperagakan percakapan, menyusun jadwal percakapan,
menyebutkan 3 cara mencegah halusinasi . Beri tanda  jika klien mampu, dan
tanda  jika klien tidak mampu.
c. Dokumentasi
Dokumentasi kemampuan yang dimilikiklien saat TAK pada catatan
proses keperawatan tiap klien. Contoh : klien mengikuti TAK stimulasi
persepsi halusinasi Sesi 4. Klien belum mampu secara lancar bercakap-cakap
dengan perawat dan klien lain di ruang rawat.

20
SESI V

1. Tujuan terapi aktivitas kelompok


a. Klien memahami pentingnya minum obat
b. Klien memahami akibat tidak patuh minim obat
c. Klien dapat menyebutkan 5 benar cara minum obat
2. Kriteria anggota
Klien yang mengikuti terapi aktivitas kelompok ini adalah :
a. Klien dengan riwayat schizoprenia dengan disertai gangguan persepsi
sensori halusinasi
b. Klien yang mjengikuti TAK ini tidak mengalami perilaku agresif ,
tidak mengamuk, dalam kondisi tenang
c. Klien dapat diajak kerja sama ( coooperatif )
d. Klien sudah mengikuti TAK Sesi I, II, III, dan IV.
3. Waktu dan tempat pelaksanaan
Terapi Aktivitas kelompok ini dilaksanakan pada :
a. Hari , tanggal : 13 september 2018
b. Waktu : 30 menit
c. Tempat : Ruang tenang pria

4. Nama Klien dan Ruangan


Klien yang mengikuti kegiatan berjumlah 5 orang, sedangkan sisanya sebagai
cadangan jika klien yang ditunjuk berhalangan.
Adapun nama – nama klien yang akan mengikuti TAK serta pasien sebagai
cadangan yaitu :

Klien peserta TAK :


1) Nyoman
2) Andriyansah
3) Apriadi

21
4) Noris
5) Erfani

5. Media dan alat tulis


Tak kali ini tidak menggunakan alat atau media yang spesifik, penggunaan
alat hanya yang ada di ruangan saja seperti :
a. Spidol dan Whiteboard / papan tulis
b. Jadwal kegiatan harian ( jika ada yang dibuat saat TAK sebelumnya )
c. Bbeberapa contoh obat
6. Susunan Pelaksanaan
Yang bertugas dalam TAK kali ini disesuaikan dengan petugas setiap sesi
yang telah disepakati, sebagai berikut :
Leader :
a. CO. Leader :Yunah
b. Fasilitator 1 : Succi Setiawati
c. Fasilitator 2 : Yuni Ismiyanti
d. Fasilitator 3 : Zuraidah
e. Fasilitator 4 : Yuni Indriana
f. Fasilitator 5 :Siti Rahmawati
g. Observer :
7. Uraian dan Tugas Pelaksanaan
a. Leader
Tugas :
1) Menjelaskan keuntungan patuh minum obat pada klien
2) Menjelaskan kerugian tidak patuh minum obat pada klien
3) Menjelaskan 5 benar minum obat pada klien
4) Menyampaikan materi sesuai tujuan TAK
5) Meminta klien untuk mengulang kembali materi yang telah
diajarkan ( melakukan Evaluasi pada pasien )
6) Memimpin diskusi kelompok
b. Co. Leader
Tugas :
1) Membuka acara
2) Mendampingi Leader
3) Mengambil alih posisi Leader jika Leader sedang bloking
4) Menyerahka kembali posisi kepada Leader
5) Menutup acara diskusi
c. Fasilitator

22
Tugas :
1) Ikut serta dalam kegiatan kelompok
2) Memberikan Stimulus dan motivator pada anggota kelompok
untuk aktif mengikuti jalannya kegiatan
d. Observer
Tugas :
1) Mencatat serta mengamati respon klien ( dicatat dalam format
yang tersedia )
2) Mengawasi jalannya aktifitas kelompok dari mulai persiapan,
proses, hingga penutupan
8. Mekanisme Kegiatan
a. Persiapan
1) Mengimgatkan kontrak pada klien dengan halusinasi yang telah
mengikuti TAK SESI 4
2) Mempersiapkan tempat dan alat pertemuan
b. Orientasi
1) Salam terapeutik
a) Salam dari terapis kepada pasien
b) Terapis dan klien memakai papan nama
2) Evaluasi / validasi
a) Menanyakan perasaan klien saat ini
b) Terapis menanyakan pengalaman klien mengontrol halusinasi
setelah menggunakan 4 cara yang telah dipelajari.
c. Kontrak
1) Terapis menjelaskan tujuan, yaitu mengontrol halusinasi dengan
patuh minum obat
2) Menjelaskan aturan main berikutnya
 Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus
minta izin kepada terapis
 Lama kegiatan 30 menit
 Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal dari akhir
d. Tahap Kerja
1) Terapis menjelaskan untungnya patuh minum obat yaitu mencegah
kambuh karena obat memberi perasaan tenang, dan memperlambat
kambuh
2) Terapis menjelaskan kerugian tidak patuh minum obat , yaitu penyebab
kambuh

23
3) Terapis meminta klien menyampaikan klien menyampaikan obat yang
dimakan dan waktu memakannya (Buat daftar di whiteboard )
4) Menjelaskan 5 benar minum obat, yaitu benar obat, benar waktu, benar
orang, benar dosis, benar cara .
5) Meminta klien untuk menyebutkan 5 benar minum obat
6) Berikan pujian pada klien yang benar
7) Mendiskusikan perasaan klien sebelum minum obat
( catat di whiteboard)
8) Mendiskusikan perasaan klien setelah minum obat ( catat di whiteboard )
9) Menjelaskan keuntungan patuh minum obat, yaitu salah satu cara
mencegah halusinasi kambuh )
10) Menjelaskan kerugian tidak patuh minum obat , yaitu kejadian halusinasi
kambuh
11) Meminta klien untuk menyebutkan kembali keuntungan patuh minum
obat dan kerugian tidak patuh minum obat
12) Memberi pujian secukupnya tiap kali klien benar.
e. Tahap Terminasi
1) Evaluasi
a) Terapis menanyakan perasaan pada klien setelah mengikuti TAK
b) Terapis menanyakan jumlah cara mengontrol halusinasi yang sudah
dipelajari
c) Terapis memberikan pujian secukupnya atas keberhasilan kelompok
2) Tindak lanjut
Menganjurkan klien menggunakan cara mengontrol halusinasi, yaitu
patuh minum obat dan 3 cara mengontrol halusinasi lainnya yang telah
diajarkan pada sesi yang lalu, yaitu menghardik, melakukan kegiatan
harian, dan bercakap – cakap
3) Kontrak yang akan Datang
a) Terapis mengakhiri sesi TAK stimulasi persepsi untuk mengontrol
halusinasi
b) Buat kesepakatan baru untuk TAK yang lain sesuai dengan indikasi
klien.
9. Evaluasi dan Dokumentasi
a. Evaluasi

24
SESI 5 : TAK
Stimulasi persepsi : Halusinasi
Kemampuan patuh minum obat untuk mencegah Halusinasi
No Nama Klien Menyebutkan Menyebutkan Menyebutkan
5 benar cara keuntungan akibat tidak
minum obat minum obat patuh minum
obat
1
2
3
4
5
6
7
8

b. Dokumentasi
Dokumentasi kemampuan yang dimiliki klien pada catatan proses
keperawatan tiap klien. Contoh : klien mengikuti sesi 5, TAK stimulasi
persepsi Halusinasi. Klien mampu menyebutkan 5 benar cara minum obat ,
manfaat minum obat, dan akibat tidak patuh minum obat ( kambuh ).
Anjurkan klien minum obat dengan cara yang benar.
10. Setting Tempat
a. Terapis dank lien duduk bersama dalam lingkaran
b. Ruangan nyaman dan tenang.

Keterangan :

@ : Leader
© : Co Leader @ ©
• : Fasilitator
x : Klien • •
Ώ : Observer
X x
11. Tata Tertib dan Program Antisipasi
a. Tata tertib X x
1) Peserta bersedia mengikuti kegiatan TAK.
2) Peserta wajib hadir 5 menit sebelum acara dimulai.
• •
3) Peserta berpakaian rapi, bersih, dan sudah mandi.
4) Tidak diperkenankan makan, minum, merokok, X selama
• kegiatan
x (• TAK ) x
berlangsung.
Ώ

25
5) Jika ingin mengajukan / menjawab pertanyaan , peserta mengangkat
tangan kanan dan berbicara setelah dipersilahkan oleh pemimpin.
6) Peserta yang mengacaukan jalannya acara akan dileluarkan.
7) Peserta dilarang keluar sebelum acara TAK selesai.
8) Apabila waktu TAK sesuai kesepakatan telah habis, namun TAK belum
selesai, maka pemimpin akan meminta persetujuan anggota untuk
memperpanjang waktu TAK kepada anggota.
b. Program Antisipasi
Ada beberapa langkah yang dapat diambil dalam mengantisipasi kemungkinan
yang akan terjadi pada pelaksanaan TAK. Langkah-langkah yang diambil
dalam program antisipasi masalah adalah :
1) TAK bahwa perilaku kekerasan tidak boleh dilakukan. Apabila klien yang
telah bersedia untuk mengikuti TAK, namun pada saat pelaksanaan TAK
tidak bersedia, maka langkah yang diambil adalah mempersiapkan klien
cadangan yang telah diseleksi sesuai dengan criteria dan telah disepakati
oleh anggota kelompok lainnya.
2) Apabila dalam pelaksanaan ada anggota kelompok yang tidak menaati tata
tertib yang telah disepakati, maka berdasarkan kesepakatan ditegur terlebih
dahulu dan bila masih tidak cooperative maka dikeluarkan dari kegiatan.
3) Bila ada anggota kelompok yang melakukan kekerasan, leader
memberitahukan kepada anggota

12. Penutup
Demikian proposal ini kami buat, atas perhatian dan dukungan serta
partisipasinya dalam kegiatan ini kami ucapkan terimakasih.

STRATEGI PELAKSANAAN TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK


( SP TAK )
HALUSINASI
SESI I

A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi Klien :-

26
2. Diagnosa Keperawatan : Halusinasi
3. Kriteria Anggota :
Klien sebagai anggota yang mengikuti therapy aktifitas kelompok ini adalah :
a. Klien dengan riwayat schizophrenia dengan disertai gangguan persepsi sensori
halusinasi.
b. Klien yang mengikuti TAK ini tidak mengalami perilaku agresif atau
mengamuk dalam keadaan tenang.
c. Klien dapat diajak kerjasama( cooperative).
4. Nama Anggota
Klien peserta TAK :
a. Erfani
b. Andriansyah
c. Nyoman
d. Apriadi
e. Noris
Klien peserta TAK cadangan :
a. Artum
b. Aidil
5. Tujuan
c. Klien mampu mengenali halusinasi yang dialaminya.
d. Klien mampu mengontrol halusinasinya.
e. Klien mengikuti program pengobatan secara optimal.
6. Tindakan Keperawatan
a. Perkenalkan nama dan panggilan semua terapis (beri papan nama)
b. Menanyakan nama dan panggilan semua klien (beri papan nama )
c. Menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan, yaitu mengenal suara- suara yang
didengar (halusinasi ) tentang isinya, waktu terjadinya, dan perasaan klien pada
saat terjadi.
d. Meminta klien menceritakan isi halusinasi, kapan terjadinya, situasi yang
membuat terjadi, dan perasaan klien saat terjadi halusinasi.
e. Menyimpulkan isi, waktu terjadi, situasi terjadi, dan perasaan klien dari suara
yang biasa didengar

B. STRATEGI PELAKSANAAN
1. Fase Orientasi
Selamat Pagi, perkenalkan nama saya Yoga, saya mahasiswa Keperawatan
Universitas Muhammadiyah yang dinas di Ruang ini. Sudah siap semua untuk
memulai acara hari ini? Kira-kira kita butuh waktu 30 menit.baiklah untuk acara
kali ini akan dipimpin oleh Succi Setiawati, untuk selanjutnya saya persilahkan
untuk Succi Setiawati untuk memimpin jalannya acara. Baiklah saudara-saudara
sekalian disini saya sebagai ketua kelompok akan memimpin jalannya kegiatan,
saya akan menjelaskan aturannya, nanti kalau mas dan mbak mau minta ijin buat
keluar dari acara harus ijin dulu ya, dan diharapkan bisa mengikuti acara dari
awal sampai akhir. Nah, saat ini kita akan mulai acara hari ini dengan saya
perkenalkan para Terapis. Setelah itu, mas dan mbak yang memperkenalkan diri.
Sekarang akan saya bagikan kertas jadwal harian dan spidol untuk nanti membuat
jadwal harian masing-masing.

27
2. Fase Kerja
Permainan dimulai...Sekarang mas yang mendapat giliran sedotan silahkan coba
mas ceritakan mengapa mas bisa dibawa kemari? sebutkan suara- suara yang
didengar isinya tentang apa? kalau mas sedang sendirian. kapan waktu
terjadinya? Bagus….nah sekarang ganti mbak yang sebelahnya untuk
menyebutkan seperti yang tadi sudah diceritakan teman anda. Bagus…sekarang
coba sebutkan mbak mendengar suara itu jika sedang apa? misalnya sedang
sendirian atau yang lain. Nah sekarang sebutkan berapa lamanya. O, mbak
seringnya jika sendirian mendengar suara bisikan untuk mencuri barang temannya
ya. Sebenarnya suara-suara yang mas dan mbak dengarkan itu tidak ada, dan anda
sendiri yang mendengarkannya.

3. Fase Terminasi
Bagus kelompok ini sudah berani mengungkapkan perasaannya masing-masing.
Nah setelah mas dan mbak bercerita apa yang dirasakan? Jadi lebih lega kan?
Setelah ini kita akan berkumpul dan bertemu kembali, selanjutnya kita akan latih
untuk mas dan mbak dapat mengontrol Halusinasi yang sering muncul. Kita akan
bertemu besok di tempat ini lagi ya??kita bertemu di jam yang sama, jam sepuluh
ya??
Sekarang acara sudah slesai, mas juga kelihatan sudah lelah. Sekang mas dan
mbak boleh kembali ke tempat masing-masing dan beristirahat. Jangan lupa kita
bertemu besok. Sampai jumpa. Selamat Siang.

28
STRATEGI PELAKSANAAN TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK

( SP TAK )

HALUSINASI

SESI II

C. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi Klien :
2. Kriteria Anggota :
a) Klien dengan riwayat schizophrenia dengan disertai gagguan persepsi
sensori halusinasi.
b) Klien yang mengikuti TAK ini tidak mengaklami perilaku agresif atau
mengamuk, dalam keadaan tenang.
c) Klien dapat diajak kerjasama (cooperative)
d) Klien sudah mengikuti TAK Sesi I.
3. Nama Anggota :
Adapun nama-nama klien yang akan mengikuti TAK serta pasien
cadangan yaitu :
Klien peserta TAK :
. a. Erfani
b. Andriansyah
c. Nyoman
d. Apriadi
e. Noris

29
Klien peserta TAK :
a) Artum
b) Aidil
4. Diagnosa Keperawatan : Halusinasi
5. Tujuan :
1) Klien dapat menjelaskan cara yang selama ini dilakukan untuk
mengatasi halusinasi
2) Klien dapat memahami cara menghardik halusinasi
3) Klien dapat memperagakan cara menghardik halusinasi

6. Tindakan Keperawatan :
a) Persiapan
1) Mengingatkan kontrak kepada klien yang telah mengikuti sesi 1.
2) Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan.
b) Orientasi
1) Salam terapeutik
2) Salam dari Terapis kepada klien.
3) Klien dan terapis pakai papan nama.
c) Evaluasi / Validasi.
1) Terapis menanyakan perasaan klien saat ini.
2) Terapis menanyakan pengalaman halusinasi yang terjadi : isi,
waktu, situasi, dan perasaan.
d) Kontrak
1) Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu dengan latihan satu cara
mengontrol halusinasi (menghardik Halusinasi).
2) Menjelaskan aturan main, yaitu :
 Jika ada klien ang ingin meninggalkan kelompok, harus minta
ijin pada terapis.
 Lama kegiatan 45 menit.
 Setiap klien mengikuti kegiatan harus dari awal sampai
selesai.
e) Tahap Kerja
1) Terapis meminta klien menceritakan apa yang dilakukan pada saat
mengalami halusinasi, dan bagaimana hasilnya. Ulangi sampai
semua klien mendapat giliran.
2) Berikan pujian setiap klien selesai bercerita.
3) Terapis menjelaskan cara mengatasi halusinasi dengan menghardik
halusinasi saat halusinasi muncul.
4) Terapis memperagakan cara menghardik halusinasi, yaitu :
“Pergi,.jangan gangu saya”, “Saya mau bercakap-cakap
dengan…”.
5) Terapis meminta masing-masing klien memperagakan cara
menghardikhalusinasi dimulai dari klien disebelah kiri terapis
berurutan searah jarum jam sampai semua peserta mendapat
giliran.
6) Terapis memberikan pujian dan mengajak semua klien bertepuk
tangan saat klien selesai menghardik halusinasi.
f) Tahap Terminasi.
1) Evaluasi

30
a) Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK.
b) Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok.
2) Rencana Tindak Lanjut
a) Terapis menganjurkan klien utuk menerapkan cara yang telah
dipeljari jika halusinasi muncul.
b) Memasukkan kegiatan menghardik dalam jadwal kegiatan
harian klien.
3) Kontrak yang akan datang
a) Terapis membuat kesepakatan dengan klien untuk TAK yang
berikutnya, yaitu belajar cara mengontrol halusinasi dengan
melakukan kegiatan.
b) Terapis membuat kesepakatan waktu dan tempat TAK
berikutnya.

D. STRATEGI PELAKSANAAN
1. Fase Orientasi
a. Salam Terapeutik
“Selamat pagi Bapak,Ibu, Mas, dan Mbak…masih ingat dengan saya
bukan..?”
b. Validasi
“Bagaimana tidurnya semalam..? Nyenyak tidak..? Bagus…Oh
ya..masih ingat tidak hari ini kita akan melakukan kegiatan terapi
kelompok tentang apa..? Bagus,ternyata masih pada ingat semua ya..”
c. Kontrak
“Baiklah…hari ini kita akan melakukan salah satu kegiatan
mengontrol halusinasi yaitu dengan cara menghardik… Sudah siap
semua Bapak, Ibu, Mbak dan Mas.. Oke.. ingin berapa lama ini nanti
kegiatan kita? Setuju...30 menit saja seperti kemarin ya.. Mari kita
mulai..”
2. Fase Kerja
“Sebelum kita mulai, ada yang ingin bertanya tidak? Baiklah, karena tidak
ada kita langsung mulai saja ya.. Jadi, ketika suara-suara itu
datang..Bapak, Ibu, Mas, dan mbak bisa mengatakan hal seperti ini..”
Pergi,.jangan gangu saya”, “Saya tidak mau mendengar suara Anda dan
saya mau bercakap-cakap dengan…” Bagaimana..bisa kan? Coba tolong
dipraktekkan satu per satu tapi dengan undian bola ini ya, dimulai dari
kiri terus berputar searah jarum jam dan ketika musik berhenti yang
terakhir memegang bola ini nanti yang akan praktek dulu dan begitu
seterusnya ya..jadi biar adil dan merata semua mendapat giliran..Oke..kita
mulai sekarang..” Wah..bagus sekali yang telah dilakukan Mbak...beri
tepuk tangan untuk keberhasilan Mbak..karena telah sukses
melakukannya..Nah sekarang kita mulai lagi undiannya…
3. Fase Terminasi
a) Evaluasi

31
“Bagaimana perasaan teman-teman setelah melakukan kegiatan ini?
Wah saya sangat bangga dengan teman-teman karena mampu
memperagakan cara mengontrol halusinasi dengan menghardik..tepuk
tangan untuk semua..”
b) Rencana Tindak lanjut
“Karena semua telah berhasil melakukan cara menghardik, misalkan
suara-suara itu datang lagi jangan lupa untuk menerapkannya jika
halusinasi suara itu muncul lagi.. sudah mengerti teman-teman?
Bagus…Oh ya, saya lupa bilang..jangan lupa juga untuk
memasukkannya ke dalam jadwal kegiatan harian seperti yang
kemarin ya…”
c) Kontrak yang akan datang
“Baiklah..karena waktu kesepakatan kita telah berakhir..bagaimana
kalu besok kita melakukan terapi lagi dengan cara yang lain yaitu
dengan melakukan kegiatan..? Setuju semua? Baiklah, besok mau
terapi kelompok lagi dimana dan jam berapa? Oke..seperti hari ini
lagi ya..baiklah..sekarang teman-teman bisa melanjutkan kegiatannya
lagi.. Selamat siang...”

SP TAK

HALUSINASI

SESI 3

32
A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi klien :
2. Diagnosa
Gangguan persepsi sensori : halusinasi

3. Kriteria anggota:
Klien sebagai anggota yang mengikuti Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) ini
adalah :

a. klien dengan riwayat skizofrenia dengan disertai gangguan persepsi


sensori : halusinasi
b. klien yang mengikuti TAK ini tidak mengalami perilaku agresif atau
mengamuk, klien dalam suasana tenang
c. klien dapat diajak kerjasama (kooperatif)
d. klien telah mengikuti TAK Sesi 1 dan 2
4. Nama klien:
a. Erfani
b. Nyoman
c. Apriadi
d. Andriansyah
e. Noris
5. Tujuan
a. Tujuan umum
1) klien mampu mengenali halusinasi yang dialaminya
2) klien mampu mengontrol halusinasinya
3) klien mengikuti program pengobatan secara optimal
b. Tujuan khusus
1) klien dapat memahami pentingnya melakukan kegiatan untuk
mencegah halusinasinya
2) klien dapat menyusun jadwal kegiatan untuk mencegah terjadinya
halusinasi
6. Tindakan keperawatan
a. mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien
b. melatih pasien mengendalikan halusinasi dengan melakukan kegiatan
(kegiatan yang biasa dilakukan pasien di rumah)
c. menganjurkan pasien memasukkan kegiatan dalam jadwal kegiatan harian

B. STRATEGI PELAKSANAAN

33
1. Orientasi
a. Salam terapeutik
”Selamat pagi semuanya? Apa kabar? Masih ingat dengan saya kan?
Masih semangat semuanya? Bagus. Papan namanya sudah dipakai semua?
Oke.”

b. Validasi
”Bagaimana perasaannya hari ini? Apakah kegiatan kemarin sudah
dipraktekkan? Bagus. Apakah ada pertanyaan tentang kegiatan kemarin?”

c. Kontrak
”Oke, sesuai kesepakatan kita kemarin, hari ini kita akan
membicarakan tentang cara mengontrol halusinasi dengan cara melakukan
kegiatan. Sebelum kita mulai, saya akan menjelaskan aturan mainnya
dulu. Tolong didengarkan baik-baik ya...”

”Begini, jika nanti ada yang ingin meninggalkan kelompok, harus


meminta izin pada saya dulu ataupun ke mbak yang satunya ya? Jangan
langsung pergi begitu saja. Kegiatan ini nanti sekitar 45 menit saja. Tidak
terlalu lama kan??”

”Harus diingat juga bahwa setiap anggota kelompok harus mengikuti


kegiatan ini dari awal sampai selesai. Jangan berhenti di tengah jalan.
Bagaimana? Setuju kan semuanya?? Bagus... Apakah sudah jelas semua
tentang aturan mainnya? Bisa kita mulai sekarang?”

2. Fase kerja
”Cara kedua untuk mengontrol halusinasi adalah dengan melakukan
kegiatan. Apakah sudah ada yang melakukan sebelumnya? Apakah sudah ada
yang tahu bagaimana caranya? Oh, tidak apa-apa...saya akan menjelaskannya
nanti. Dengan kita melakukan kegiatan, kita tidak akan mengalami halusinasi
tersebut. Ada yang tahu mengapa? Karena pikiran kita terfokus dengan
kegiatan yang kita lakukan sehingga halusinasi itu tidak akan terjadi pada kita.
Sudah mengerti semuanya??”

”Nah, sekarang coba sebutkan kegiatan-kegitan apa saja yang biasa


dilakukan di sini?? Maju satu persatu dan tulis di papan tulis ya??? Ayo mulai
dari mbak ’A’...”

34
”Sudah maju dan menulis semuanya? Bagus... Sekarang saya akan
membagikan formulir jadwal kegiatan harian. Saya akan membantu kalian
satu persatu untuk membuat jadwal kegiatan harian, mulai dari bangun pagi
sampai dengan tidur malam. Kalian menulis di formulir, sedangkan saya akan
menulis di papan...”

”Kita mulai dari mbak ’A’, apa yang biasanya mbak lakukan setelah
bangun tidur? Ya bagus, merapikan tempat tidur,, lalu selanjutnya??”
(berlanjut sampai semua klien)

”Ada yang sudah selesai membuat jadwalnya sampai tidur malam?? Oh,
mas ’D’...Ayo semua tepuk tangan untuk mas ’D’ karena yang pertama kali
telah menyelesaikan jadwalnya... Ayo yang lain jangan mau kalah.... Sekarang
mas ’D’ silahkan memperagakan apa saja yang telah mas tulis di jadwal....
Bagus sekali, tepuk tangan untuk mas ’D’...”

3. Terminasi
a. Evaluasi
Bagaimana perasaannya setelah kita melakukan kegiatan tadi? Oiya bagus
berati sudah mengerti apa yang telah didapat hari ini.

b. RTL
Coba kegiatan yang sudah di tulis di jadwal tadi dipraktekkan ya dan di ingat-
ingat ya mas mbak semuanya.

c. Kontrak
Berhubung waktu kita sudah habis, bagaimana kalau besok kita ketemu lagi
membicarakan cara mengontrol halusinasi dengan cara bercakap-cakap?
Baiklah besok jam berapa? Jam berapa?. Oke besok jam 11.00 di tempat ini
lagi ya..semua sepakat ya ??? Kalau begitu cukup sekian ,sampai jumpa besok
. Selamat Siang !!!!!!!!!!

STRATEGI PELAKSANAAN TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK


( SP TAK )
HALUSINASI
SESI IV

A. PROSES KEPERAWATAN

35
1. Kondisi Klien :
2. Kriteria Anggota :
Klien dengan riwayat schiprenia dengan disertai gangguan persepsi sensori ;
halusinasi.
Klien yang mengikuti TAK ini tidak mengalami perilaku agresif atau
mengamuk, dalam keadaan tenang.
Klien dapat diajak kerjasama ( cooperative ).
Klien sudah mengikuti TAK sesi I, II, dan III.
3. Nama Anggota :
Klien yang mengikuti kegiatan berjumlah 5 orang,sedangkan sisaanya sebagai
cadangan klien yang ditunjuk berhalangan. Adapun nama-nama klien yang
akan mengikuti TAK serta pasien sebagai cadangan yaitu :
Klien peserta TAK :
a. Apriadi
b. Nyoman
c. Erfani
d. Andriansyah
e. Noris
Klien peserta TAK cadangan :
a. Artum
b. Aidil
4. Diagnosa Keperawatan : Gangguan persepsi halusinasi
5. Tujuan :
Klien memahami pentingnya bercakap-cakap dengan orang lain untuk
mencegah munculnya halusinasi.
Klien dapat bercakap-cakap dengan orang lain untuk mencegah halusinasi.
6. Tindakan Keperawatan :
a. Terapis menjelaskan pentingnya bercakap-cakap dengan orang lain untuk
mengontrol dan mecegah halusinasi.
b. Terapis meminta klien menyebutkan orang yang biasa dan bisa diajak
bercakap-cakap.
c. Terapis meminta tiap klien menyebutkan pokok pembicaraan yang biasa
dan bisa dilakukan .
d Terapis memperagakan cara bercakap-cakap jika halusinasi muncul “
Suster, ada suara di telinga , saya mau ngobrol saja .dengan suster ”
atau “ Suster, saya mau ngobrol tentang kapan saya boleh pulang”.
e. Terapis meminta klien untuk memperagakan percakapan dengan orang
lain disebelahnya.
f. Pujian atas keberhasilan klien.
g. Ulangi 2 hal diatas sampai semua klien mendapat giliran.

36
B. STRATEGI PELAKSANAAN
1. Fase Orientasi
a. Fase terapeutik
Selamat pagi semua ? Perkenalkan nama saya Succi. Saya mahasiswa
dari Universitas Banajrmasin. Silahkan kalian memperkenalkan diri!
Mulai dari yang paling ujung ya..
Bagaimana perasaannya hari ini? semuanya terlihat cakep;…
b. Kontrak
Bagaimana kalau kita sekarang berdiskusi sama-sama? apakah semua
mau ? mau berapa menit? Bagaimana kalau 20 menit? Dimana
tempatnya? Bagaimana kalau disini saja? Oke?!
2. Fase Kerja
Sebelum kita mulai apakah ada pertanyaan ? Kalau gak ada mari kita
mulai sekarang.
Sekarang coba sebutkan apa keuntungan becakap – cakap dengan orang
lain?apakah ada yang tau?iya benar sekali, jika kita bercakap – cakap
dengan orang lain bisa membantu untuk mengontrol dan mencegah
halusinasi. Nah, sebagai contoh, mbak A biasa bercakap-cakap dengan
mas B, maka mas A memilih mas B untuk teman bercakap-cakap,nah
kalian juga bisa melakukan cara seperti yang mas A lakukan … Sekarang
saya Tanya pada mbak A, biasanya kalau bercakap-cakap dengan mas B
yang dibicarakan itu apa? Wah, bagus. Ternyata mas B sering
menceritakan hal-hal yang mas B sukai , seperti mencuci piring, menyapu
dan membersihkan rumah..
Ouw,kalau begitu, sekarang saya akan memperagakan cara bercakap-
cakap jika halusinasi itu itu ,muncul..
Coba, kalian lakukan apa yang saya contohkan tadi…
Wah, bagus sekali, ternyata kalian sudah bisa melakukannya dengan baik.
Sekarang kalian bisa melakukannya dengan teman-teman disini.
3. Fase Terminasi
a. Evaluasi
Bagaimana perasaan kalian setelah melakukan kegiatan tadi?Coba
sekarang diulaangi lagi apa yang telah saya latih tadi.Bagus , ternyata
kelompok ini sudah mengerti apa yang saya ajarkan untuk mengontrol
halusinasi..
b. RTL

37
Kalian bisa menggunakan 3 cara untuk mengontrol halusinasi yaitu
dengan menghardik, melakukan kegiatan harian, dan bercakap-cakap
seperti yang diajarkan kemarin.
c. Kontrak yang akan datang
Berhubung waktu yang kita sepakati sudah habis, diskusi kali ini kita
akhiri, besok saya akan berdiskusi kembali dengan kalian tentang cara
megontrol halusinasi dengan patuh minum obat. Mau jam berapa?
Dimana? Baik, jam 9 ya disini. Oke, saya kembali ke ruang perawat
dulu.. jangan sampai lupa ya apa yang telah saya ajarkan hari ini.
Selamat siang..

STRATEGI PELAKSANAAN TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK


( SP TAK )
HALUSINASI
SESI V

A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi Klien :-
2. Kriteria Anggota :
Klien sebagai anggota yang mengikuti therapy aktifitas kelompok ini adalah :

38
a. Klien dengan riwayat schizoprenia dengan disertai gangguan persepsi
sensori halusinasi
b. Klien yang mjengikuti TAK ini tidak mengalami perilaku agresif , tidak
mengamuk, dalam kondisi tenang
c. Klien dapat diajak kerja sama ( coooperatif )
d. Klien sudah mengikuti TAK Sesi I, II, III, dan IV.
3. Nama Anggota
Klien peserta TAK :
a. Apriadi
b. Nyoman
c. Erfani
d. Andriansyah
e. Noris
Klien peserta TAK cadangan :
a. Artum
b. Aidil
4. Diagnosa Keperawatan : Halusinasi
5. Tujuan
d. Klien memahami pentingnya minum obat
e. Klien memahami akibat tidak patuh minim obat
f. Klien dapat menyebutkan 5 benar cara minum obat

6. Tindakan Keperawatan
a. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien
b. Memberikan pendidikan kesehatan tentang penggunaan obat secara teratur.
c. Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian.

B. STRATEGI PELAKSANAAN

1. Fase Orientasi
Selamat Pagi, semuanya mbak dan mas, masih ingat dengan kami kan? coba
sebutkan? Ya,, bagus.
Bagaimana mas dan mbak masih ingatdengan latihan yang kita lakukan kemarin?
Bagus, sekali
Jangan lupa latihan kemarin dimasukkan dalam jadwal masing- masing ya. Sesuai
janji kita kemarin, kita bertemu lagi disini kan? Masih ingat berapa menit? Ya,
benar 15 menit yha..
Kita mulai berbincang-bincang bersama sekarang ya..

2. Fase Kerja
Sebelum kita mulai ada yang mau ditanyakan? Bagaimana mas dan mbak
sudah sarapan kaan? Obat nya sudah diminum belum? Sehari mas dan mbak
minum obatnya berapa kali? Coba sebutkan obat apasaja yang harus diminum?
Dari masnya yang paling ujung. Ya bagus..

39
Ada berapa jenis atau warna obat yang diminum? Apakah mas dan mbak sudah
tahu manfaat minum obat secara benar dan teratur? Begini mas dan mbak, minum
teratur itu mempercepat kesembuhan mas dan mbak. Dan apakah mbak dan mas
tahu dampak minum obat sembarangan itu apa? Ehmm,, begini ya minum obat itu
ada aturannya, tidak boleh sembarangan, kalau kita minum obat kita harus tahu
obatnya itu sendiri, dosis sekali minum obat nya, bagaimana serta untuk siapa obat
ituu diberikan.
Yang paling harus diingat adalah 5B yaitu benar pasien, benar obat, benar dosis,
benar waktu, benar cara. Bagaimana mas dan mbak sudah mengerti? Ya,, bagus..
Nah, kegiatan ini dimasukkan dalam jadwal kegiatan yang mas dan mbak miliki.
Seperti kegiatan yang kemarin, sudah bias kan?

3. Fase Terminasi
Tadi kita sudah berbincang-bincang tentang cara minum obat yang benar yaitu
dengan prinsip 5B.
Kita sudah membahas tentang manfaat minum obat kan?
Bagaimana perasaan mas dan mbak sekarang? Apa lebih enakan? Coba sekarang
sebutkan dari mas yang paling ujung. Ya bagus.. jangan sampai lupa ya mas dan
mbak.
Kami harapkan mas dan mbak mulai saat ini dan seterusnya harus minum obat
dengan benar dan teratur biar cepat sembuh.. ya bagus.
Berhubung waktu kita sudah habis dan kelihatannya mbak dan mas sudah lelah
berbincang-bincangnya saya akhiri cukup sekian.

40
LEMBAR PENGESAHAN
TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK
DENGAN KASUS HALUSINASI DI RUANG TENANG PRIA RSJ.SAMBANG
LIHUM

Tanggl 13 September 2018


Oleh
Siti Rahmawati 1714901210069
Succi Setiawati 1714901210071
Yuni Ismiyanti 1714901210084
Yunie Indriana 1714901210085
Zuraida 1714901210087
Yunah 1714901210083

Mengetahui

41
Preseptor Akademik Preseptor Klinik

(M.Syafwani,S.Kep.M.Kep,.Sp.Jiwa) (Indah Purnama,S.Kep.NS)

42

Anda mungkin juga menyukai