Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH KIMIA

(Pengolahan Minyak Bumi)

DISUSUN OLEH :
1. Ainun Fathunnisa
2. Nargis
3. Putri Hardiyanti Citra Fuadiyah
4. Rabiatul Auliah
5. Zahratul Hayati

MADRASAH ALIYAH NEGERI 2 KOTA BIMA


MAN 2 KOTA BIMA
KATA PENGANTAR

Pertama-tama Kami disini ingin memanjatkan rasa syukur kepada Allah


SWT atas segala hikmat dan karunianya yang telah di berikan-nya kepada
Kami,sehingga Kami dapat menyelesaikan penulisan makalah ini hingga
selesai.adapun maksud dan tujuan dari penulisan makalah yang berjudul “CARA
MENGOLAH MINYAK BUMI”ini,untuk memenuhi tugas Kimia.

Tidak lupa pula,disini Kami menyadari bahwa hasil makalah ini masih
banyak terdapat kekurangan-kekurangan dan kesalahan-kesalahan yang
ada,sehingga di mana Kami sangat mengharapkan adanya saran-saran dan kritik-
kritik yang membangun guna terciptanya hasil yang sempurna dan bermanfaat
bagi pembaca dan penulis.

Akhir kata disini Kami mengucapkan banyak terima kasih.

Bima, 15 Agustus 2016


Penulis

( KELOMPOK 3 )
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ...................................................................................................................... i


Daftar Isi ............................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ..........................................................................................
B. Rumusan Masalah ...................................................................................................
C. Tujuan ......................................................................................................................
D. Manfaat ...................................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN
A. Proses Pengolahan Minyak Bumi .........................................................................
B. Destilasi.................................................................................................................
C. Craking..................................................................................................................
D. Reforming..............................................................................................................
E. Alkilasi dan Polimerisai ........................................................................................
F. Treating .................................................................................................................
G. Blending................................................................................................................

BAB III
A. Kesimpulan .................................................................................................................
B. Saran ...........................................................................................................................
C. Daftar Pustaka ............................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Minyak Bumi adalah salah satu sumber energi yang paling berperan
dalam kehidupan manusia Minyak Bumi merupakan salah satu sumber energi
yang paling sering digunakan oleh manusia. Berdasarkan model OWEM (OPEC
World Energy Model), permintaan minyak dunia pada periode jangka menengah
(2002-2010) diperkirakan meningkat sebesar 12 juta barel per hari (bph) menjadi
89 juta bph atau tumbuh rata-rata 1.8% per tahun. Sedangkan pada periode
berikutnya (2010-2020), permintaan naik menjadi 106 juta bph dengan
pertumbuhan sebesar 17 juta bph.
Tak hanya untuk bahan bakar mesin, namun minyak bumi juga digunakan
untuk sumber energi dalam memasak, bahkan lilin pun terbuat dari minyak bumi.
Minyak bumi berasal dari sisa sisa tumbuhan dan hewan yang telah mati
kemudian diuraikan oleh tanah, sehingga Sumber Daya Alam ini tergolong
lambat dalam pembaharuan, sehingga dapat dikategorikan sumber daya alam tak
terbaharui. Minyak bumi yang telah diolah dan dimanfaatkan oleh manusia
contohnya seperti pelumas, plastik, karet, bahan bakar minyak, bitumen, lilin,
pestisida, cat).
Minyak bumi merupakan senyawa hidrokarbon. Sifat dan karakteristik
dasar minyak bumi inilah yang menentukan perlakuan selanjutnya untuk
mengolah minyak bumi itu Hal ini juga akan mempengaruhi produk yang
dihasilkan dari pengolahan minyak tersebut.Maka dari itu pengetahuan tentang
minyak bumi sangat penting, mengingat SDA yang paling banyak digunakan ini
tidak dapat diperbahrui sehingga kita harus berusaha mencari alternatif dan
berusaha menghemat minyak bumi ini.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Proses pengelohan Minyak Bumi ?
2. Apa yang dimaksud dengan pengelolahan minyak bumi secara Destilasi ?
3. Apa yang dimaksud dengan pengelolahan minyak bumi secara Cracking ?
4. Apa yang dimaksud dengan pengelolahan minyak bumi secara Reforming ?
5. Apa yang dimaksud dengan pengelolahan minyak bumi secara Alkilasi dan
Polimerasai ?
6. Apa yang dimaksud dengan pengelolahan minyak bumi secara Treating ?
7. Apa yang dimaksud dengan pengelolahan minyak bumi secara Blending ?
C. Tujuan
Untuk memenuhi Tugas Kimia dan untuk memperdalam materi tentang
proses pengelolahan minyak bumi.
D. Manfaat
Untuk menambah wawasan kepada pembaca baigaimana proses pengolahan
minyak bumi.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Proses Pengolahan Minyak Bumi

Minyak bumi biasanya berada 3-4 km di bawah permukaan laut. Minyak


bumi diperoleh dengan membuat sumur bor. Minyak mentah yang diperoleh
ditampung dalam kapal tanker atau dialirkan melalui pipa ke stasiun tangki atau
ke kilang minyak.
Minyak mentah (cude oil) berbentuk cairan kental hitam dan berbau kurang
sedap.Minyak mentah belum dapat digunakan sebagai bahan bakar maupun untuk
keperluan lainnya, tetapi harus diolah terlebih dahulu. Minyak mentah
mengandung sekitar 500 jenis hidrokarbon dengan jumlah atom C-1 sampai 50.
Titik didih hidrokarbon meningkat seiring bertambahnya jumlah atom C yang
berada di dalam molekulnya. Oleh karena itu, pengolahan minyak bumi dilakukan
melalui destilasi bertingkat, dimana minyak mentah dipisahkan ke dalam kelompok-
kelompok (fraksi) dengan titik didih yang mirip.

Secara umum Proses Pengolahan Minyak Bumi digambarkan sebagai


berikut:

1. Minyak Mentah
2. Penyimpanan
3. Penghilangan Garam
4. Destilsi Frasinasi
5. Fraksi Berat dan Ringan
6. Proses Hidrokarbon: Craking; Reforming ;Pemurnian ;Pemurnian ;Pencampuran
7. Produk akhir minyak bumi
Proses Pengolahan Minyak Bumi dibedakan menjadi berikut,
diantaranya :

1. DESTILASI

Destilasi adalah pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi berdasarkan perbedaan


titik didihnya. Dalam hal ini adalah destilasi fraksinasi. Mula-mula minyak
mentah dipanaskan dalam aliran pipa dalam furnace (tanur) sampai dengan suhu
± 370°C. Minyak mentah yang sudah dipanaskan tersebut kemudian masuk
kedalam kolom fraksinasi pada bagian flash chamber (biasanya berada pada
sepertiga bagian bawah kolom fraksinasi). Untuk menjaga suhu dan tekanan
dalam kolom maka dibantu pemanasan dengan steam (uap air panas dan
bertekanan tinggi).

Minyak mentah yang menguap pada proses destilasi ini naik ke bagian atas
kolom dan selanjutnya terkondensasi pada suhu yang berbeda-beda. Komponen
yang titik didihnya lebih tinggi akan tetap berupa cairan dan turun ke bawah,
sedangkan yang titik didihnya lebih rendah akan menguap dan naik ke bagian atas
melalui sungkup-sungkup yang disebut sungkup gelembung. Makin ke atas, suhu
yang terdapat dalam kolom fraksionasi tersebut makin rendah, sehingga setiap
kali komponen dengan titik didih lebih tinggi akan terpisah, sedangkan komponen
yang titik didihnya lebih rendah naik ke bagian yang lebih atas lagi. Demikian
selanjutnya sehingga komponen yang mencapai puncak adalah komponen yang
pada suhu kamar berupa gas. Komponen yang berupa gas ini disebut gas
petroleum, kemudian dicairkan dan disebut LPG (Liquified Petroleum Gas).

Fraksi minyak mentah yang tidak menguap menjadi residu. Residu minyak
bumi meliputi parafin, lilin, dan aspal. Residu-residu ini memiliki rantai karbon
sejumlah lebih dari 20.

Fraksi minyak bumi yang dihasilkan berdasarkan rentang titik didihnya antara
lain sebagai berikut :

1. Gas
Rentang rantai karbon : C1 sampai C5
Trayek didih : 0 sampai 50°C

2. Gasolin (Bensin)
Rentang rantai karbon : C6 sampai C11
Trayek didih : 50 sampai 85°C

3. Kerosin (Minyak Tanah)


Rentang rantai karbon : C12 sampai C20
Trayek didih : 85 sampai 105°C

4. Solar
Rentang rantai karbon : C21 sampai C30
Trayek didih : 105 sampai 135°C
5. Minyak Berat
Rentang ranai karbon : C31 sampai C40
Trayek didih : 135 sampai 300°C

6. Residu
Rentang rantai karbon : di atas C40
Trayek didih : di atas 300°C

Fraksi-fraksi minyak bumi dari proses destilasi bertingkat belum memiliki


kualitas yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat, sehingga perlu pengolahan
lebih lanjut yang meliputi proses cracking, reforming, polimerisasi, treating, dan
blending.

2. CRACKING

Setelah melalui tahap destilasi, masing-masing fraksi yang dihasilkan


dimurnikan (refinery)

Cracking adalah penguraian molekul-molekul senyawa hidrokarbon yang besar


menjadi molekul- molekul senyawa hidrokarbon yang kecil.

Contoh cracking ini adalah pada pengolahan minyak solar atau minyak tanah
menjadi bensin. Proses ini terutama ditujukan untuk memperbaiki kualitas dan
perolehan fraksi gasolin (bensin). Kualitas gasolin sangat ditentukan oleh sifat
anti knock (ketukan) yang dinyatakan dalam bilangan oktan. Bilangan oktan 100
diberikan pada isooktan (2,2,4-trimetil pentana) yang mempunyai sifat anti
knocking yang istimewa, dan bilangan oktan 0 diberikan pada n-heptana yang
mempunyai sifat anti knock yang buruk. Gasolin yang diuji akan dibandingkan
dengan campuran isooktana dan n-heptana. Bilangan oktan dipengaruhi oleh
beberapa struktur molekul hidrokarbon.
Terdapat 3 cara proses cracking, yaitu :
1. Cara panas (thermal cracking), yaitu dengan penggunaan suhu tinggi dan
tekanan yang rendah.
Contoh reaksi-reaksi pada proses cracking adalah sebagai berikut :

2. Cara katalis (catalytic cracking), yaitu dengan penggunaan katalis. Katalis


yang digunakan biasanya SiO2 atau Al2O3 bauksit. Reaksi dari
perengkahan katalitik melalui mekanisme perengkahan ion karbonium. Mula-
mula katalis karena bersifat asam menambahkna proton ke molekul olevin
atau menarik ion hidrida dari alkana sehingga menyebabkan terbentuknya
ion karbonium :

3. Hidrocracking merupakan kombinasi antara perengkahan dan hidrogenasi


untuk menghasilkan senyawa yang jenuh. Reaksi tersebut dilakukan pada
tekanan tinggi. Keuntungan lain dari Hidrocracking ini adalah bahwa
belerang yang terkandung dalam minyak diubah menjadi hidrogen sulfida
yang kemudian dipisahkan.

3. REFORMING

Reforming adalah perubahan dari bentuk molekul bensin yang bermutu kurang
baik (rantai karbon lurus) menjadi bensin yang bermutu lebih baik (rantai karbon
bercabang). Kedua jenis bensin ini memiliki rumus molekul yang sama bentuk
strukturnya yang berbeda. Oleh karena itu, proses ini juga disebut isomerisasi.
Reforming dilakukan dengan menggunakan katalis dan pemanasan.

Contoh reforming adalah sebagai berikut :


Reforming juga dapat merupakan pengubahan struktur molekul dari
hidrokarbon parafin menjadi senyawa aromatik dengan bilangan oktan tinggi.
Pada proses ini digunakan katalis molibdenum oksida dalam Al2O3 atau platina
dalam lempung.Contoh reaksinya :

4. ALKILASI dan POLIMERISASI

Alkilasi merupakan penambahan jumlah atom dalam molekul menjadi molekul


yang lebih panjang dan bercabang. Dalam proses ini menggunakan katalis asam
kuat seperti H2SO4, HCl, AlCl3 (suatu asam kuat Lewis). Reaksi secara umum
adalah sebagai berikut:

Polimerisasi adalah proses penggabungan molekul-molekul kecil menjadi


molekul besar. Reaksi umumnya adalah sebagai berikut :

Contoh polimerisasi yaitu penggabungan senyawa isobutena dengan senyawa


isobutana menghasilkan bensin berkualitas tinggi, yaitu isooktana.
5. TREATING

Treating adalah pemurnian minyak bumi dengan cara menghilangkan pengotor-


pengotornya. Cara-cara proses treating adalah sebagai berikut :

1) Copper sweetening dan doctor treating, yaitu proses penghilangan pengotor


yang dapat menimbulkan bau yang tidak sedap.
2) Acid treatment, yaitu proses penghilangan lumpur dan perbaikan warna.
3) Dewaxing yaitu proses penghilangan wax (n parafin) dengan berat molekul
tinggi dari fraksi minyak pelumas untuk menghasillkan minyak pelumas dengan
pour point yang rendah.
4) Deasphalting yaitu penghilangan aspal dari fraksi yang digunakan untuk minyak
pelumas
5) Desulfurizing (desulfurisasi), yaitu proses penghilangan unsur belerang.

Sulfur merupakan senyawa yang secara alami terkandung dalam minyak bumi
atau gas, namun keberadaannya tidak dinginkan karena dapat menyebabkan
berbagai masalah, termasuk di antaranya korosi pada peralatan proses, meracuni
katalis dalam proses pengolahan, bau yang kurang sedap, atau produk samping
pembakaran berupa gas buang yang beracun (sulfur dioksida, SO2) dan
menimbulkan polusi udara serta hujan asam. Berbagai upaya dilakukan untuk
menyingkirkan senyawa sulfur dari minyak bumi, antara lain menggunakan
proses oksidasi, adsorpsi selektif, ekstraksi, hydrotreating, dan lain-lain. Sulfur
yang disingkirkan dari minyak bumi ini kemudian diambil kembali sebagai sulfur
elemental.
Desulfurisasi merupakan proses yang digunakan untuk menyingkirkan senyawa
sulfur dari minyak bumi. Pada dasarnya terdapat 2 cara desulfurisasi, yaitu
dengan :

1. Ekstraksi menggunakan pelarut, serta


2. Dekomposisi senyawa sulfur (umumnya terkandung dalam minyak bumi dalam
bentuk senyawa merkaptan, sulfida dan disulfida) secara katalitik dengan proses
hidrogenasi selektif menjadi hidrogen sulfida (H2S) dan senyawa hidrokarbon
asal dari senyawa belerang tersebut. Hidrogen sulfida yang dihasilkan dari
dekomposisi senyawa sulfur tersebut kemudian dipisahkan dengan cara fraksinasi
atau pencucian/pelucutan.

6. BLENDING

Proses blending adalah penambahan bahan-bahan aditif kedalam fraksi minyak


bumi dalam rangka untuk meningkatkan kualitas produk tersebut. Bensin yang
memiliki berbagai persyaratan kualitas merupakan contoh hasil minyak bumi
yang paling banyak digunakan di barbagai negara dengan berbagai variasi cuaca.
Untuk memenuhi kualitas bensin yang baik, terdapat sekitar 22 bahan pencampur
yang dapat ditambanhkan pada proses pengolahannya.

Diantara bahan-bahan pencampur yang terkenal adalah tetra ethyl lead (TEL).
TEL berfungsi menaikkan bilangan oktan bensin. Demikian pula halnya dengan
pelumas, agar diperoleh kualitas yang baik maka pada proses pengolahan
diperlukan penambahan zat aditif. Penambahan TEL dapat meningkatkan
bilangan oktan, tetapi dapat menimbulkan pencemaran udara
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari isi diatas dapat kami kami simpulkan bahwa Minyak Bumi adalah salah
satu Sumber Daya Alam dengan berbagai manfaat. Terbentuk dari berbagai fosil
yang diuraikan oleh bumi.Tersusun dari Alkana, Alkena, Hidrokarbon Aromatik,
Sikloalkana, dan beberapa senyawa lain. Diolah dengan proses Destilasi
Bertingkat untuk menghasilkan berbagai produk.Namun karena jumlahnya
terbatas sehingga kita perlu menghematnya.Ditambah dengan polusi hasil
pembakaran olahannya yang tidak begitu ramah lingkungan. Adapun beberapa
Sumber Daya Alam Alternatif yang bila diolah dengan baik, akan tidak kalah
dengan Minyak Bumi.
B. Saran
Sebaiknya pemerintah dapat mengelah minyak bumi dengan sebaik mungkin.
DAFTAR PUSTAKA
http://kimia.upi.edu
http://chem- is-try.org
http://inkorclass.blogspot.co.id/2014/05/makalah-pengolahan-minyak-bumi-kimia.html
http://nyomanchandra.blogspot.co.id/2015/07/makalah-kimia-minyak-bumi.html
http://www.slideshare.net/alspril/minyak-dan-gas-bumi-34903499?next_slideshow=1
Buku Kimia Kelas xi kurikulum 2013 tentang pengelolahan minyak bumi

Anda mungkin juga menyukai