Makalah Kimia (Pengolahan Minyak Bumi)
Makalah Kimia (Pengolahan Minyak Bumi)
DISUSUN OLEH :
1. Ainun Fathunnisa
2. Nargis
3. Putri Hardiyanti Citra Fuadiyah
4. Rabiatul Auliah
5. Zahratul Hayati
Tidak lupa pula,disini Kami menyadari bahwa hasil makalah ini masih
banyak terdapat kekurangan-kekurangan dan kesalahan-kesalahan yang
ada,sehingga di mana Kami sangat mengharapkan adanya saran-saran dan kritik-
kritik yang membangun guna terciptanya hasil yang sempurna dan bermanfaat
bagi pembaca dan penulis.
( KELOMPOK 3 )
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ..........................................................................................
B. Rumusan Masalah ...................................................................................................
C. Tujuan ......................................................................................................................
D. Manfaat ...................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. Proses Pengolahan Minyak Bumi .........................................................................
B. Destilasi.................................................................................................................
C. Craking..................................................................................................................
D. Reforming..............................................................................................................
E. Alkilasi dan Polimerisai ........................................................................................
F. Treating .................................................................................................................
G. Blending................................................................................................................
BAB III
A. Kesimpulan .................................................................................................................
B. Saran ...........................................................................................................................
C. Daftar Pustaka ............................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Minyak Bumi adalah salah satu sumber energi yang paling berperan
dalam kehidupan manusia Minyak Bumi merupakan salah satu sumber energi
yang paling sering digunakan oleh manusia. Berdasarkan model OWEM (OPEC
World Energy Model), permintaan minyak dunia pada periode jangka menengah
(2002-2010) diperkirakan meningkat sebesar 12 juta barel per hari (bph) menjadi
89 juta bph atau tumbuh rata-rata 1.8% per tahun. Sedangkan pada periode
berikutnya (2010-2020), permintaan naik menjadi 106 juta bph dengan
pertumbuhan sebesar 17 juta bph.
Tak hanya untuk bahan bakar mesin, namun minyak bumi juga digunakan
untuk sumber energi dalam memasak, bahkan lilin pun terbuat dari minyak bumi.
Minyak bumi berasal dari sisa sisa tumbuhan dan hewan yang telah mati
kemudian diuraikan oleh tanah, sehingga Sumber Daya Alam ini tergolong
lambat dalam pembaharuan, sehingga dapat dikategorikan sumber daya alam tak
terbaharui. Minyak bumi yang telah diolah dan dimanfaatkan oleh manusia
contohnya seperti pelumas, plastik, karet, bahan bakar minyak, bitumen, lilin,
pestisida, cat).
Minyak bumi merupakan senyawa hidrokarbon. Sifat dan karakteristik
dasar minyak bumi inilah yang menentukan perlakuan selanjutnya untuk
mengolah minyak bumi itu Hal ini juga akan mempengaruhi produk yang
dihasilkan dari pengolahan minyak tersebut.Maka dari itu pengetahuan tentang
minyak bumi sangat penting, mengingat SDA yang paling banyak digunakan ini
tidak dapat diperbahrui sehingga kita harus berusaha mencari alternatif dan
berusaha menghemat minyak bumi ini.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Proses pengelohan Minyak Bumi ?
2. Apa yang dimaksud dengan pengelolahan minyak bumi secara Destilasi ?
3. Apa yang dimaksud dengan pengelolahan minyak bumi secara Cracking ?
4. Apa yang dimaksud dengan pengelolahan minyak bumi secara Reforming ?
5. Apa yang dimaksud dengan pengelolahan minyak bumi secara Alkilasi dan
Polimerasai ?
6. Apa yang dimaksud dengan pengelolahan minyak bumi secara Treating ?
7. Apa yang dimaksud dengan pengelolahan minyak bumi secara Blending ?
C. Tujuan
Untuk memenuhi Tugas Kimia dan untuk memperdalam materi tentang
proses pengelolahan minyak bumi.
D. Manfaat
Untuk menambah wawasan kepada pembaca baigaimana proses pengolahan
minyak bumi.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Minyak Mentah
2. Penyimpanan
3. Penghilangan Garam
4. Destilsi Frasinasi
5. Fraksi Berat dan Ringan
6. Proses Hidrokarbon: Craking; Reforming ;Pemurnian ;Pemurnian ;Pencampuran
7. Produk akhir minyak bumi
Proses Pengolahan Minyak Bumi dibedakan menjadi berikut,
diantaranya :
1. DESTILASI
Minyak mentah yang menguap pada proses destilasi ini naik ke bagian atas
kolom dan selanjutnya terkondensasi pada suhu yang berbeda-beda. Komponen
yang titik didihnya lebih tinggi akan tetap berupa cairan dan turun ke bawah,
sedangkan yang titik didihnya lebih rendah akan menguap dan naik ke bagian atas
melalui sungkup-sungkup yang disebut sungkup gelembung. Makin ke atas, suhu
yang terdapat dalam kolom fraksionasi tersebut makin rendah, sehingga setiap
kali komponen dengan titik didih lebih tinggi akan terpisah, sedangkan komponen
yang titik didihnya lebih rendah naik ke bagian yang lebih atas lagi. Demikian
selanjutnya sehingga komponen yang mencapai puncak adalah komponen yang
pada suhu kamar berupa gas. Komponen yang berupa gas ini disebut gas
petroleum, kemudian dicairkan dan disebut LPG (Liquified Petroleum Gas).
Fraksi minyak mentah yang tidak menguap menjadi residu. Residu minyak
bumi meliputi parafin, lilin, dan aspal. Residu-residu ini memiliki rantai karbon
sejumlah lebih dari 20.
Fraksi minyak bumi yang dihasilkan berdasarkan rentang titik didihnya antara
lain sebagai berikut :
1. Gas
Rentang rantai karbon : C1 sampai C5
Trayek didih : 0 sampai 50°C
2. Gasolin (Bensin)
Rentang rantai karbon : C6 sampai C11
Trayek didih : 50 sampai 85°C
4. Solar
Rentang rantai karbon : C21 sampai C30
Trayek didih : 105 sampai 135°C
5. Minyak Berat
Rentang ranai karbon : C31 sampai C40
Trayek didih : 135 sampai 300°C
6. Residu
Rentang rantai karbon : di atas C40
Trayek didih : di atas 300°C
2. CRACKING
Contoh cracking ini adalah pada pengolahan minyak solar atau minyak tanah
menjadi bensin. Proses ini terutama ditujukan untuk memperbaiki kualitas dan
perolehan fraksi gasolin (bensin). Kualitas gasolin sangat ditentukan oleh sifat
anti knock (ketukan) yang dinyatakan dalam bilangan oktan. Bilangan oktan 100
diberikan pada isooktan (2,2,4-trimetil pentana) yang mempunyai sifat anti
knocking yang istimewa, dan bilangan oktan 0 diberikan pada n-heptana yang
mempunyai sifat anti knock yang buruk. Gasolin yang diuji akan dibandingkan
dengan campuran isooktana dan n-heptana. Bilangan oktan dipengaruhi oleh
beberapa struktur molekul hidrokarbon.
Terdapat 3 cara proses cracking, yaitu :
1. Cara panas (thermal cracking), yaitu dengan penggunaan suhu tinggi dan
tekanan yang rendah.
Contoh reaksi-reaksi pada proses cracking adalah sebagai berikut :
3. REFORMING
Reforming adalah perubahan dari bentuk molekul bensin yang bermutu kurang
baik (rantai karbon lurus) menjadi bensin yang bermutu lebih baik (rantai karbon
bercabang). Kedua jenis bensin ini memiliki rumus molekul yang sama bentuk
strukturnya yang berbeda. Oleh karena itu, proses ini juga disebut isomerisasi.
Reforming dilakukan dengan menggunakan katalis dan pemanasan.
Sulfur merupakan senyawa yang secara alami terkandung dalam minyak bumi
atau gas, namun keberadaannya tidak dinginkan karena dapat menyebabkan
berbagai masalah, termasuk di antaranya korosi pada peralatan proses, meracuni
katalis dalam proses pengolahan, bau yang kurang sedap, atau produk samping
pembakaran berupa gas buang yang beracun (sulfur dioksida, SO2) dan
menimbulkan polusi udara serta hujan asam. Berbagai upaya dilakukan untuk
menyingkirkan senyawa sulfur dari minyak bumi, antara lain menggunakan
proses oksidasi, adsorpsi selektif, ekstraksi, hydrotreating, dan lain-lain. Sulfur
yang disingkirkan dari minyak bumi ini kemudian diambil kembali sebagai sulfur
elemental.
Desulfurisasi merupakan proses yang digunakan untuk menyingkirkan senyawa
sulfur dari minyak bumi. Pada dasarnya terdapat 2 cara desulfurisasi, yaitu
dengan :
6. BLENDING
Diantara bahan-bahan pencampur yang terkenal adalah tetra ethyl lead (TEL).
TEL berfungsi menaikkan bilangan oktan bensin. Demikian pula halnya dengan
pelumas, agar diperoleh kualitas yang baik maka pada proses pengolahan
diperlukan penambahan zat aditif. Penambahan TEL dapat meningkatkan
bilangan oktan, tetapi dapat menimbulkan pencemaran udara
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari isi diatas dapat kami kami simpulkan bahwa Minyak Bumi adalah salah
satu Sumber Daya Alam dengan berbagai manfaat. Terbentuk dari berbagai fosil
yang diuraikan oleh bumi.Tersusun dari Alkana, Alkena, Hidrokarbon Aromatik,
Sikloalkana, dan beberapa senyawa lain. Diolah dengan proses Destilasi
Bertingkat untuk menghasilkan berbagai produk.Namun karena jumlahnya
terbatas sehingga kita perlu menghematnya.Ditambah dengan polusi hasil
pembakaran olahannya yang tidak begitu ramah lingkungan. Adapun beberapa
Sumber Daya Alam Alternatif yang bila diolah dengan baik, akan tidak kalah
dengan Minyak Bumi.
B. Saran
Sebaiknya pemerintah dapat mengelah minyak bumi dengan sebaik mungkin.
DAFTAR PUSTAKA
http://kimia.upi.edu
http://chem- is-try.org
http://inkorclass.blogspot.co.id/2014/05/makalah-pengolahan-minyak-bumi-kimia.html
http://nyomanchandra.blogspot.co.id/2015/07/makalah-kimia-minyak-bumi.html
http://www.slideshare.net/alspril/minyak-dan-gas-bumi-34903499?next_slideshow=1
Buku Kimia Kelas xi kurikulum 2013 tentang pengelolahan minyak bumi