Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

AUDIT KINERJA MANAGEMEN

“AUDIT PEMASARAN”

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Audit Kinerja Managemen

Dosen Pembimbing Nayang Helmayunita, SE, M.Sc

OLEH :

NADIA MUKHTAR (1202559)

DWI WIDIA PRATIWI (1207122)

ADE FITRI (1202554)

IRMA ALDINA (1202564)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2014
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya
maka penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Audit
Pemasaran “.

Dalam penulisan makalah ini penulis masih banyak kekurangan – kekurangan


baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki
oleh penulis. Untuk itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat diharapkan oleh
penulis demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.

Dalam penulisan makalah ini, penulis ucapakan terima kasih kepada Dosen
Pembimbing Mata Kuliah Audit Kinerja Managemen Ibuk Nayang Helmayunita, SE,
M.Sc

Akhir kata, penulis menyadari bahwa masih terdapat kekurangan dalam


makalah ini, untuk itu saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan.

Padang, April 2015

Penyusun
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Audit pemasaran lebih menekankan pada evaluasi terhadap bagaimana efektivitas


organisasi pemasaran dalam meningkatkan kinerjanya. Seperti halnya audit keuangan,
audit pemasaran dilaksanakan secara berkala sebagai pengganti ketika mekanisme
pengendalian tampak keluar dari sistem pengendalian. Audit pemasaran bukan suatu
proses pengendalian yang digunakan hanya selama terjadi krisis, akan tetapi dalam bisnis
yang mengalami hambatan mungkin digunakan untuk mengisolasi permasalahan dan
mencarikan solusinya.
Arti penting pelaksanaan audit pemasaran bagi suatu perusahaan akan semakin
dirasakan oleh suatu perusahaan ketika mereka memahami sejumlah manfaat yang akan
dipetik dengan melaksanakannya dengan baik. Bagaimana upaya-upaya pemasaran
perusahaan dikelola dalam mendukung pencapaian tujuan perusahaan? Apakah strategi
dan rencana pemasaran yang disusun sudah terimplementasikan secara memadai? Apakah
rencana tersebut telah mencerminkan upaya pemasaran yang dibutuhkan untukmencapai
tujuan pemasaran? Apakah kinerja pemasaran perusahaan sesuai dengan yang
direncanakan? Dan berbagai pertanyaan lain berkembang dalam menilai kinerja
pemasaran dan dukungannya dalam mencapai tujuan perusahaan.
Dengan demikian, audit pemasaran adalah merupakan aktivitas vital yang sangat
menentukan kesuksesan suatu perusahaan. Karena, didalam iklim bisnis pasar yang
semakin kompetitif dan penuh turbulence harus disadari bahwa keberhasilan dimasa
depan akan sangat ditentukan oleh kesuksesan pelaksanaan audit pemasaran. .
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan audit pemasaran dan tujuan pemasaran?
2. Bagimana tipe tipe audit pemasaran?
3. Bagimana ruang lingkup dan tujuan audit pemasaran?
4. Bagimana tahapan dari audit pemasaran?
5. Bagaimana proses dari managemen pemasaran?
6. Seperti apa program kerja audit?
7. Bagimana audit lingkungan pemasaran?
8. Bagaimana audit strategi pemasaran dan sistem pemasaran?
9. Bagaimana audit organisasi pemasaran?
10. Bagaimana audit fungsi pemasaran?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui tentang audit pemasaran dan tujuan pemasaran
2. Mengetahui tipe tipe audit pemasaran
3. Mengetahui ruang lingkup dan tujuan audit pemasaran
4. Mengetahui tahapan dari audit pemasaran
5. Untuk mengetahui proses dari managemen pemasaran
6. Mengetahui seperti apa program kerja audit
7. Mengetahui audit lingkungan pemasaran
8. Mengetahui audit strategi pemasaran dan sistem pemasaran
9. Mengetahui audit organisasi pemasaran
10. Mengetahui audit fungsi pemasaran
1.4 Manfaat Penulisan
1. Menambah wawasan audit pemasaran
2. Untuk memenuhi tugas audit kinerja managemen

BAB 11

PEMBAHASAN

AUDIT PEMASARAN

A. Pengertian Audit Pemasaran, Tujuan Dan Manfaat


1. Pengertian Audit Pemasaran
Audit pemasaran adalah pemeriksaan lingkungan, sasaran, strategi dan
aktivitas perusahaan secara lengkap, sistematik, independen dan periodik untuk
menentukan bidang masalah dan peluang. Audit memberikan masukan yang baik
untuk merencanakan tindakan perbaikan presentasi kerja pemasaran. Menurut
Shuchman: suatu penelaahan yang sistematis, teoritikal, dan tidak memihak dari
operasi pemasaran total. Menurut Kotler: suatu pengujian yang komprehensif,
sistematis dan independen dan periodik dari suatu perusahaan, unit usaha,
lingkungan pemasaran, strategi dan aktivitas dengan maksud untuk menentukan
area masalah dan peluang serta merekomendasikan suatu rencana tindakan untuk
memperbaiki kinerja perusahaan.
Jadi dapat disimpulkan bahwa Audit Pemasaran adalah suatu bentuk pengujian
yang komprehensif, sistematis, independen dan dilakukan secara periodik
terhadap lingkungan pemasaran baik itu dari segi tujuan, strategi, dan aktifitas
perusahaan atau unit bisnis untuk menentukan peluang dan permasalahan yang
terjadi, serta memberikan rekomendasi rencana tindakan untuk meningkatkan
kinerja pemasaran perusahaan.
Audit pemasaran lebih menekankan pada evaluasi terhadap bagaimana
efektivitas organisasi pemasaran dalam meningkatkan kinerjanya. Seperti halnya
audit keuangan, audit pemasaran dilaksanakan secara berkala sebagai pengganti
ketika mekanisme pengendalian tampak keluar dari sistem pengendalian. Audit
pemasaran bukan suatu proses pengendalian yang digunakan hanya selama terjadi
krisis, akan tetapi dalam bisnis yang mengalami hambatan mungkin digunakan
untuk mengisolasi permasalahan dan mencarikan solusinya.

2. Tujuan dan manfaat


Tujuan Audit Pemasaran :

a. Untuk mendeteksi ancaman- ancaman pemasaran yang dihadapi


perusahaan.
b. Merencanakan perbaikan yang diperlukan untuk mengeliminasi ancaman
tersebut.
Manfaat Audit Pemasaran:
a. Analisis mengenai lingkungan eksternal dan situasi internal.
b. Penilaian kinerja masa lalu dan aktivitas sekarang
c. Identifikasi peluang dan ancaman masa yang akan datang.
Audit pemasaran penting karena ketika hal-hal mulai berjalan tidak mulus
dalam suatu perusahaan, seperti penjualan menurun, margin yang menurun,
kehilangan pangsa pasar, kepastian produksi yang kurang dimanfaatkan, dsb.
B. Tipe Audit Pemasaran
Ada dua tipe audit pemasaran, pertama audit fungsional (vertikal) merupakan
audit yang dilakukan terhadap beberapa aktivitas dari departemen pemasaran seperti
periklanan atau penjualan dan membuat analisis terhadap bagian-bagian yang diaudit
tersebut. Kedua adalah audit menyeluruh (horizontal) yang melakukan audit terhadap
keseluruhan dari fungsi pemasaran perusahaan.

Dalam pelaksanaannya, audit pemasaran kebanyakan merupakan campuran


dari kedua tipe audit di atas. Pertama-tama manajemen menginginkan analisis
menyeluruh terhadap fungsi pemasarannya untuk mengetahui adanya indikasi
berbagai permasalahan dan kemudian memilih salah satu (beberapa) permasalahan
untuk diuji secara lebih rinci. Biaya dari audit menyeluruh yang cukup besar sering
menjadi kendala pelaksanaan audit ini. Jadi dalam penentuan tipe audit yang
digunakan tergantung dari perusahaan itu sendiri akan seberapa penting audit
pemasaran dibutuhkan oleh perusahaan dan seberapa besar pula dana yang sanggup
dikeluarkan perusahaan tersebut untuk melakukan audit pemasaran, karena untuk
melakukan audit menyeluruh diperlukan dana yang cukup besar.

C. Ruang Lingkup Dan Tujuan Audit Pemasaran


Menurut buku IBK. Bayangkara, audit pemasaran dapat mencakup enam wilayah
utama dalam pemasaran yaitu sebagai berikut :
1. Audit Lingkungan Pemasaran
Audit terhadap lingkungan pemasaran mencakup penilaian terhadap pelanggan,
pesaing, dan berbagai faktor lain yang memiliki pengaruh terhadap perusahaan.
Audit ini meliputi aspek lingkungan makro seperti ekonomi, teknologi, sosial, dan
politik.
2. Audit Strategi Pemasaran
Audit ini bertujuan untuk menentukan bahwa perusahaan telah menetapkan
strategi yang selaras dengan tujuannya, sesuai dengan lingkungan yang dihadapi.
Sering terjadi bahwa tujuan dan strategi perusahaan tidak secara jelas dinyatakan
dan kemudian Auditor harus menentukan pernyataan tujuan untuk kepentingan
pengevaluasiannya.
3. Audit Organisasi Pemasaran
Audit ini menilai kemampuan organisasi pemasaran dalam mencapai tujuan
perusahaan. Audit ini menentukan kemampuan tim pemasaran untuk secara efektif
berinteraksi dengan bagian-bagian lain seperti litbang, keuangan, pembelian, dan
sebagainya.
4. Audit Sistem Pemasaran
Audit ini menganalisis prosedur yang digunakan perusahaan untuk memperoleh
informasi perencanaan dan pengendalian operasi pemasaran. Hal ini berhubungan
dengan penilaian apakah perusahaan telah memiliki metode yang memadai atau
tidak, untuk digunakan mengerjakan tugas-tugas rutin di bidang pemasaran.
5. Audit Produktivitas Pemasaran
Audit ini menganalisis produktivitas dan profitabilitas produk, kelompok
pelanggan, atau unit analisis yang lain di dalam pemasaran. Analisis biaya
pemasaran adalah salah satu metode untuk menganalisis profitabilitas dan
produktivitas pemasaran.
6. Audit Fungsi Pemasaran
Audit ini merupakan audit vertikal atau analisis secara mendalam terhadap setiap
elemen bauran pemasaran seperti produk, harga, distribusi, tenaga penjual,
periklanan, promosi, dan lain-lain.

D. Tahapan – Tahapan Audit Pemasaran


Pada dasarnya pelaksanaan audit ppemasaran bisa mengikuti tahapan audit secara
umum yaitu :
a. Audit Pendahuluan
b. Review dan pengujian atas pengendalian manajemen perusahaan
c. Audit lanjutan
d. Pelaporan
E. Proses managemen Pemasaran
Proses manajemen pemasaran merupakan proses menganalisis peluang-peluang
pasar, memilih pasar sasaran, mengembangkan bauran pemasaran, dan mengelola
upaya-upaya pemasaran.
1. Menentukan Konsumen Sasaran
 Segmentasi pasar merupakan Proses pengelompokan pelanggan ke
dalam kelompok-kelompok tertentu dengan kebutuhan, karakteristik,
atau perilaku yang sama. Dalam hal ini, perusahaan sebaiknya
mempelajari geografi, demografi perilaku, dan karakteristik-
karakteristik lain dari setiap segmen pasar untuk mengetahui daya
tariknya sebagai sebuah peluang.
 Penetapan pasar sasaran Merupakan proses untuk mengevaluasi setiap
daya tarik segmen pasar dan memilih satu sebagai peluang pasar.
 Penetuan posisi pasar Mengatur suatu produk untuk menempati tempat
yang jelas, berbeda dan diinginkan relatif terhadap produk-produk
saingannya di dalam pikiran konsumen sasaran.
2. Mengembangkan bauran pemasaran
Bauran Pemasaran adalah seperangkat variabel pemasaran yang dapat
dikendalikan dan dapat dipadukan untuk menghasilkan tanggapan yang
diinginkan di dalam pasar sasaran. Keputusan bauran Pemasaran meliputi 4P
yaitu:
 Product (Produk) mencerminkan kombinasi barang atau jasa yang
ditawarkan perusahaan kepada pasar sasaran seperti kualitas, fitur,
daya tahan, desain, kesesuaian, dan berbagai atribut lainya.
 Price (harga) mencerminkan pengorbanan yang harus dilakukan
konsumen untuk mendapatkan dan menggunakan suaatu produk.
 Place (Tempat) berkaitan dengan usaha perusahaan menjadikan produk
selalu siap tersedia untuk konsumen dalam jumlah dan waktu yang
tepat.
 Promotion (Promosi) mencerminkan berbagai aktivitas untuk
mengkomunikasikan dan mensosialisasikan keunggulan – keunggulan
produk kepada konsumenya.
3. Mengelola Upaya pemasaran
Pengelolaan upaya pemasaran melibatkan empat fungsi utama manajemen
pemasaran, yaitu:
 Analisis pemasaran
 Perencanaan pemasaran
 Implementasi pemasaran
 Pengendalian pemasaran
Hasil analisis pemasarn memberikan gambaran berbagai peluang,
ancaman, dan kekuatan perusahaan termasuk berbagai kelemahan yang bisa
menjadi hambatan untuk bermain dipasar mengahdapi pesaing. Berdasarkan
informasi ini kemudian perusahaan menyusun suatu rencana pemasaran.
Rencana pemasaran menentukan telebih dahulu berbagai program/ aktivitas
pemasaran yang akan membantu perusahaan mencapai tujuan strateginya.
Implementasi pemasaran menjadikan suatu rencana kedalam berbaagai
program/ aktivitas yang secara efektif menerapkan rencana pemasaran yag
telah ditetapkan perusahaan. Bagian terakhir dari rangkaian upaya pemasaran
adaalah pengendalain pemasaran yang merupakan proses pengukuran dan
evalausi hasil hasil strategi dan rencana pemasaran serta pengambilan tindakan
tindakan korektif untuk memastikan bahwa tujuan pemasarn akan tercapai.
F. Program Kerja Audit
Memberikan landasan yang sistematis dalam audit sehingga pelaksanaan audit
dapat berjalan sesuai rencana. Program kerja audit memuat beberapa pertanyaan
penting untuk mendapatkan data atau informasi sesuai dengan tujuan audit yang telah
ditetapkan.
G. Audit Lingkungan Pemasaran
Lingkungan pemasaran (marketing environment) terdiri atas para pelaku dan
kekuatan-kekuatan di luar pemasaran yang mempengaruhi kemampuan pemasaran
perusahaan untuk mengembangkan dan mempertahankan transaksi yang berhasil
dengan konsumen sasarannya. Untuk mampu bertahan dan berhasil dalam kondisi
persaingan yang sangat ketat ini, perusahaan harus menyesuaikan bauran
pemasarannya untuk mengikuti tren dan perkembangan di dalam lingkungan ini.
Lingkungan pemasaran terdiri atas dua kelompok besar yaitu:
1. Lingkungan mikro, terdiri atas kekuatan-kekuatan di sekitar perusahaan
yang mempengaruhi kemampuannya dalam melayani pelanggannya.
Berikut adalah para pelaku utama dalam lingkungan mikro, yaitu
perusahaan, pemasok, perantara pemasaran, pelanggan, bisnis/komersial,
dan terdapat pesaing utama yaitu konstruksi BUMN. Perusahaan
mengidentifikasi kebutuhan pelanggan dengan melakukan analisa pasar
dan telah menetapkan saluran distribusi yang tepat untuk menyalurkan
produk/jasa kepada pelanggan, sehingga memiliki tingkat efisiensi dan
potensi pertumbuhan yang baik dalam masing-masing saluran distribusi.
2. Lingkungan makro, merupakan kekuatan-kekuatan kemasyarakatan yang
lebih luas yang mempengaruhi segenap ligkungan mikro perusahaan dan
keputusan-keputusan strategis pemasaran. Lingkungan ini meliputi
lingkungan alam, demografi, ekonomi, teknologi, politik, dan budaya.
Dalam lingkungan makro, perkembangan dan kecenderungan demografis utama
tidak memberikan peluang ataupun ancaman bagi perusahaan karena perusahaan
dapat memanfaatkan kecenderungan tersebut dengan adanya kantor cabang dan
perwakilan untuk kemajuan perusahaan. Untuk menanggapi perkembangan dan
kecenderungan tersebut, perusahaan menambah atau memperluas wilayah.
Perusahaan memiliki ketersediaan sumber daya alam serta energi yang cukup baik,
dan dapat mengantisipasi perkembangan utama dalam pendapatan, harga,
penghematan, kredit yang dapat mempengaruhi perusahaan dengan meningkatkan
kinerja sumber daya keuangan.
H. Audit Strategi Pemasaran dan Sistem pemasaran
1. Audit Strategi Pemasaran
Manajemen strategi didefinisikan sebagai sekumpulan keputusan dan tindakan
yang menghasilkan formulasi dan implementasi berbagai rencana yang dirancang
untuk mencapai sasaran-sasaran perusahaan. Proses manajemen strategis terdiri dari
atas sembilan tugas penting yang meliputi :
1. Merumuskan misi perusahaan
2. Mengembangkan profil perusahaan
3. Menilai lingkungan eksternal perusahaan
4. Menganalisis opsi perusahaan
5. Mengidentifikasikan opsi yang paling dikehendaki
6. Memilih seperangkat sasaran jangka panjang
7. Mengembangkan sasaran tahunan
8. Mengimplemntasikan pilihan strategis
9. Mengevaluasi keberhasilan proses strategis
Manajemen memiliki tanggung jawab untuk merencanakan, mengarahkan,
mengorganisasikan, dan mengendalikan keputusan dan tindakan-tindakan perusahaan
yang berkaitan dengan strategi yang dipilih. Strategi adalah rencana yang berskala
besar dan berorientasi ke masa depan untuk berinteraksi dengan lingkungan
persaingan dalam mencapai sasaran-sasaran perusahaan.
2. Audit Sistem pemasaran
Sistem informasi perusahaan adalah orang, peralatan, dan prosedur untuk
mengumpulkan, memilah, menganalisis, mengevaluasi, dan mendistribusikan
informasi yang dibutuhkan pengambil keputusan pemasaran secara akurat dan tepat
waktu. Sistem informasi pemasaran dirancang untuk menghubungkan kebutuhan
manajemen terhadap informasi berbagai aktivitas pemasaran yang telah dilakukan dan
memenuhi kebutuhan informasi tersebut dalam menjalankan fungsi manajerialnya.
Suatu informasi pemasaran yang bermanfaat memiliki karakteristik sebagai
berikut:
1. Relevan, informasi ini dapat mempengaruhi keputusan manajemen (memiliki
dmpak yang berbeda pada pengambilan keputusan bisnis)
2. Cukup, informasi ini tersedia dalam jumlah yang cukup dan teruji
keakuratannya.
3. Kompeten, diperoleh dari sumber yang dapat dipercaya dan dari proses
pengolahan (analisis) data yang tepat.
4. Efisien, informasi harus diperoleh secara efisien. Pertimbangan biaya dan
manfaat harus dijadikan dasar untuk menilai suatu informasi.
Sumber-sumber Informasi
Informasi pemasaran dapat dikembangkan dari tiga sumber utama yaitu:
1. Catatan internal perusahaan, merupakan informasi yang dikumpulkan dari
sumber-sumber di dalam perusahaan untuk mengevaluasi kinerja dan
mendeteksi maslah serta peluang pemasaran.
2. Intelijen pemasaran, merupakan Informasi harian tentang berbagai
perkembangan yang terjadi pada lingkungan pemasaran. Informasi ini akan
sangat membantu manajer dalam mengambil keputusan terutama jika
keputusan tersebut berhubungan dengan berbagai individu dan organisasi di
luar perusahaan.
3. Riset pemasaran, merupakan fungsi yang menghubungkan konsumen,
pelanggan, dan publik ke pemasok melalui informasi-informasi yang
digunakan untuk mengidetifikasi dan mendefinisikan peluang dan masalah
pemasaran.
I. Audit Organisasi Pemasaran
Pemasaran pada dasarnya adalah keseluruhan dari perusahaan karena
pemenuhan kepuasan pelanggan adalah tanggung jawab keseluruhan bagian atau
fungsi yang terdapat di perusahaan. Secara ideal tanggung jawab peningkatan nilai
pelanggan yang menjadi pemicu kepuasan pelanggan adalah tanggung jawab semua
bagian atau fungsi yang ada di dalam perusahaan. Konsep pemasaran tidak terbatas
pada penjualan danpromosi saja, pemasaran memegang fungsi yang sangat kompleks
dan menyangkut secara keseluruhan kepentingan perusahaan. Pemasaran harus secara
intensif menjalin kerja sama dengan berbagai bagian dan fungsi, membentuk suatu
sinergi dalam meningkatkan nilai pelanggan.
Oleh karena itu, kesuksesan kinerja pemasaran perusahaan bukan sesuatu yang
berdiri sendiri, tetapi lebih pada kerja sama antarfungsi dan bagian yang membentuk
suatu rangkaian rantai nilai dalam pecapaian tujuan perusahaan. Dalam organisasi
pemasaran, wakil direktur bidang pemasaran memiliki wewenang dan tanggung jawab
yang memadai dalam merencanakan, mengelola dan mengendalikan upaya pemasaran
perusahaan dan otoritas final decision terdapat di wakil direktur. Di dalam perusahaan
terdapat komunikasi dan hubungan kerja yang baik antara pemasaran dan tenaga
penjualan.
J. Audit Fungsi Pemasaran
Audit fungsi pemasaran merupakan pengujian yang sistematis dan
terdokumentasi terhadap bagaimana perusahaan menentukan bauran pemasarannya
dan apakah bauran pemasaran tersebut secara efektif dan mencapai tujuan pemasaran
dan tujuan perusahaan secara keseluruhan. Fungsi pemasaran melibatkan kebijakan
penting dalam bauran pemasaran untuk mencapai tujuan pemasaran. Kebijakan
tersebut meliputi: (a) kebijakan produk, (b) kebijakan harga, (c) kebijakan promosi,
dan (d ) kebijakan saluran distribusi.
1. Kebijakan Produk
Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk
menarik perhatian, pembelian, pemakaian atau konsumsi yang dapat
memuaskan keinginan atau kebutuhan. tiga tingkatan produk meliputi:
a. Produk inti (core product) adalah produk inti (core product),
menyangkut manfaat inti yang sesungguhnya dibeli konsumen ketika
mereka memperoleh produk. Misalnya, ketika mahasiswa membeli
buku, bukan sekedar membeli materi kuliah (literatur), tetapi lebih
daripada itu mereka membeli ilmu pengetahuan yang dijanjikan oleh
buku tersebut.
b. Produk aktual (actual product) adalah meliputi komponen model,
tampilan, nama, merek, pengemasan, dan ciri-ciri produk lainnya yang
berkombinasi untuk memberikan manfaat produk ini.
c. Produk tambahan (augmented product) adalah meliputi pelayanan dan
manfaat tambahan yang diperoleh konsumen yang dibangun di
sekeliling produk inti dan produk aktual.
Keputusan Lini Produk
Lini produk merupakan sekelompok produk yang berkaitan erat karena
memiliki fungsi yang sama, dijual untuk kelompok pelanggan yang sama,
dipasarkan melalui jenis-jenis outlet yang sama atau berada dalam rentang
harga tertentu. Keputusan lini produk mencakup beberapa keputusan penting
yang berkaitan dengan: (i) rentang lini produk, (ii) merentangkan lini produk,
(iii) mengisi lini produk, (iv) modernisasi lini produk, dan (v) menetapkan
tampilan lini produk.
Keputusan Bauran Produk
Bauran produk merupakan himpunan sebuah lini produk dan barang-
barang yang ditawarkan penjual tertentu kepada pembeli. Empat dimensi
bauran produk meliputi: (i) keluasan, (ii) kepanjangan, (iii) kedalaman, dan
(iv) konsistensi. Keempat bauran produk ini memberikan panduan untuk
mendefinisikan strategi produk perusahaan. Berkaitan dengan bauran produk,
perusahaan bisa meningkatkan kinerja produknya melalui empat cara yaitu
pertama-tama perusahaan menambah lini produknya, kemudian memperluas
bauran produknya. Dalam cara ini lini produk baru akan membangun reputasi
produk yang sudah ada. Cara yang lain perusahaan dapat memperpanjang lini
produk yang sudah ada untuk menjadi perusahaan yang memiliki lini penuh.
Cara yang terakhir adalah perusahaan bisa kurang atau lebih memperhatikan
konsistensi lini produknya.
2. Kebijakan Harga
Harga adalah uang dibebankan untuk sebuah barang atau jasa atau
jumlah nilai yang konsumenpertukarkan untuk mendapatkan manfaat dari
memiliki atau memanfaatkan suatu barang atau jasa. Faktor utama yang
mempengaruhi strategi harga yang ditetapkan perusahaan yaitu faktor internal
yang terdiri atas:
a. Tujuan pemasaran.
b. Strategi bauran pemasaran, menyangkut bagaimana setiap komponen
bauran pemasaran (produk, harga, promosi, dan saluran distrbusi)
ditetapkan untuk menunjang suksesnya program pemasaran secara
keseluruhan.
c. Biaya. Biaya adalah dasar penentuan harga.
d. Pertimbangan organisasional, menyangkut penetuan kewenangan dari
bagian yang menetapkan harga. Hal ini sangat dipengaruhi oleh
pertimbangan strategis dan besar kecilnya organisasi perusahaan.
e. Faktor lain (eksternal) meliputi:
 sifat dan permintaan pasar. Harga suatu produk sangat dipengaruhi
oleh jenis pasar dimana produk tersebut dipasarkan. Pada pasar
persaingan sempurna, dimana banyak terdapat pembeli dan
penjual yang sama-sama memiliki pengetahuan yang memadai
tentang kondisi pasar, harga ditentukan oleh mekanisme pasar.
 persaingan. Harga dan penawaran yang dilakukan perusahaan harus
secara cermat merespon harga dan penawaran pesaing. Konsumen
tidak akan membeli suatu produk dengan harga yang lebih tinggi
jika produk tersebut tidak memberikan manfaat lebih kepada
penggunanya.
 faktor lingkungan lainnya. Beberapa faktor lingkungan sangat
berpengaruh pada penetapan harga yang dilakukan perusahaan.

f. Pendekatan Penetapan Harga Umum


Beberapa pendekatan dalam menetapkan harga yang umum digunakan
perusahaan antara lain :
 Penetapan harga biaya-plus merupakan penetapan harga dengan
cara menambahkan mark up standar terhadap biaya produk.
 Penetapan harga impas/pulang pokok (break even) yait
penetapan harga untuk mencapai titik impas/ pulang pokok atas
biaya produksi dan memasarkan produk atau untuk
menghasilkan laba yang diinginkan.
 Penetapan harga berdasarkan presepsi nilai yaitu penetapan
harga berdasarkan persepsi pembeli tehadap nilai produk,
bukan berdasarkan biaya.
 Penetapan harga tender yaitu menetapkan harga berdasarkan
dugaan perusahaan tentang berapa besar harga yang akan
ditetapkan pesaing, bukan biaya dan permintaanya sendiri.
3. Kebijakan Saluran Distribusi
Perusahaan memiliki tujuan dan strategi distribusi yang dinyatakan
secara tegas dan dapat disosialisasikan secara memadai dan dijadikan
pedoman dalam mengambil keputusan distribusi. Saluran distribusi merupakan
jaringan organisasi yang menghubungkan produsen dengan pennguna
(konsumen) akhir. Penggunaan perantara dalam pemasaran (saluran distribusi)
sebagian besar disebabkan adanya keunggulan efisiensi dalam membuat
barang tersedia dan mudah diperoleh di pasar dalam jumlah dan waktu yang
tepat.
Keputusan Mengenai Bentuk Saluran Pemasaran
Keputusan mengenai bentuk saluran pemasaran melibatkan pertimbangan-
pertimbangan penting mengenai:
1. analisis kebutuhan pelanggan
2. penetapan tujuan saluran pemasaran
3. identifikasi alternatif saluran pemasaran utama
4. evaluasi alternatif saluran pemasaran utama.

4. Kebijakan Periklanan, Promosi, dan Publikasi


Perusahaan harus mengkomunikasikan produk dan pelayanan yang
disediakan kepada pelanggan atau pelanggan potensialnya, perantara serta
masyarakat umum untuk memberikan informasi yang tepat tentang manfaat
dan keberadaan produk tersebut. Suatu bauran komunikasi pemasaran (bauran
promosi) dapt terdiri atas kombinasi dari komponen bauran promosi berikut:
 Pengiklanan, mencakup semua bentuk presentasi nonpersonal dan
promosi ide, barang, atau jasa, oleh sponsor yang ditunjuk dengan
mendapat bayaran.
 Pemasaran langsung, penggunaan surat, telepon, dan alat penghubung
nonpersonal lainnya untuk berkomunikasi dengan atau mendapatkan
respons dari pelanggan dan calon pelanggan tertentu
 Promosi penjualan, merupakan insentif jangka pendek untuk
mendorong keinginan mencoba atau pembelian produk atau jasa.
 Hubungan masyarakat dan publisitas. Berbagai program yang
dirancang untuk mempromosikan dan/atau melindungi citra
perusahaan atau produk individualnya.
 Penjualan personal, merupakan interaksi langsung antara satu atau
lebih calon pembeli dengan tujuan melakukan penjualan.
Mengembangkan suatu bauran promosi yang efektif mencakup tahapan-
tahapan penting berikut ini:
1. Mengindentifikasi audiens sasaran
2. Menentukan tujuan komunikasi
3. Merancang pesan
4. Memilih saluran komunikasi
5. Mengalokasikan total anggaran promosi
6. Memutuskan bauran promosi
7. Mengukur hasil promosi
8. Mengelola dan mengordinasikan seluruh proses komunikasi
pemasaran.

BAB 111

PENUTUP
Kesimpulan
Audit Pemasaran adalah suatu bentuk pengujian yang komprehensif,
sistematis, independen dan dilakukan secara periodik terhadap lingkungan pemasaran
baik itu dari segi tujuan, strategi, dan aktifitas perusahaan atau unit bisnis untuk
menentukan peluang dan permasalahan yang terjadi, serta memberikan rekomendasi
rencana tindakan untuk meningkatkan kinerja pemasaran perusahaan.
Audit pemasaran lebih menekankan pada evaluasi terhadap bagaimana
efektivitas organisasi pemasaran dalam meningkatkan kinerjanya. Seperti halnya audit
keuangan, audit pemasaran dilaksanakan secara berkala sebagai pengganti ketika
mekanisme pengendalian tampak keluar dari sistem pengendalian. Audit pemasaran
bukan suatu proses pengendalian yang digunakan hanya selama terjadi krisis, akan
tetapi dalam bisnis yang mengalami hambatan mungkin digunakan untuk mengisolasi
permasalahan dan mencarikan solusinya.
Arti penting pelaksanaan audit pemasaran bagi suatu perusahaan akan semakin
dirasakan oleh suatu perusahaan ketika mereka memahami sejumlah manfaat yang
akan dipetik dengan melaksanakannya dengan baik. Bagaimana upaya-upaya
pemasaran perusahaan dikelola dalam mendukung pencapaian tujuan perusahaan?
Apakah strategi dan rencana pemasaran yang disusun sudah terimplementasikan
secara memadai? Apakah rencana tersebut telah mencerminkan upaya pemasaran
yang dibutuhkan untukmencapai tujuan pemasaran? Apakah kinerja pemasaran
perusahaan sesuai dengan yang direncanakan? Dan berbagai pertanyaan lain
berkembang dalam menilai kinerja pemasaran dan dukungannya dalam mencapai
tujuan perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai