Anda di halaman 1dari 19

BAB III

TINJAUAN KASUS
A. PENGKAJIAN
1. Data Dasar Keluarga
a. Identitas KK
Keluarga Tn. Lilik Permana dengan usia 30 tahun lulusan Sekolah Menengah
Atas (SMA) memiliki pekerjaan Buruh Pabrik Plastik disebuah PT. Plastik
BCP Jakarta Barat, Tn. L bertempat tinggal di Jl. Kyai Tapa No. 5 Jakarta Barat
nomor telepon 081710201301.

b. Komposisi Keluarga
KK memiliki anggota keluarga dengan 1 Istri yang sedang hamil 12 minggu
(trimester I) yang bernama Ny. Bunga Citra yang lahir di Tegal pada 10 mei
1987 dan sekarang berusia 28 tahun , pendidikan terakhir IK yaitu Sekolah
Menengah Pertama (SMP) dan KK memiliki 1 orang anak laki laki yang lahir
di Jakarta pada 12 mei 2008 yang sekarang berusia 7 tahun dan sedang
berpendidikan di Sekolah Dasar (SD) kelas 1.

c. Genogram
Ibu IK 65th,
Kanker serviks

ayah KK 68th, GOUT

KK 30th KLIEN
Buruh Pabrik plastik
IK,28 tahun resiko
anemia pada
AK1, 7th – SD kelas 1
kehamilan

keterangan:
laki-laki anak dalam
kandungan
perempuan
tinggal 1 rumah
meninggal

menikah
klien

keturunan
d. Suku Bangsa
KK berasal dari suku Jawa yaitu Kota Pekalongan dan IK berasal dari Kota
Tegal, KK biasa berbicara menggunakan bahasa Jawa dengan IK sedangkan
jika berbicara dengan AK 1 menggunakan bahasa indonesia.

e. Agama
Keluarga KK menganut agama Islam keluarga taat beribadah shalat 5 waktu dan
mengaji, IK juga sering mengikuti pengajian bersama lingkunganya setiap hari
Jumat.

f. Status Sosial Ekonomi Keluarga


KK mempunyai penghasilan satu juta rupiah sampai dengan dua juta rupiah, IK
mengatakan penghasilan keluarganya mencukupi meskipun terkadang pas-
pasan. IK mengatakan mempunyai tabungan untuk persiapan kelahiran AK 2,
KK mengatakan keluarganya tidak ada yang membantu keuanganya dan yang
mengelola keuanganya adalah IK.

g. Aktivitas Rekreasi Keluarga


KK mengatakan rekreasi keluarganya tidak tentu jika ada penghasilan lebih dan
penggunaan waktu senggang biasanya digunakan untuk menonton TV dirumah
bersama keluarga.

h. Tahap dan Tugas Perkembangan Keluarga


Keluarga dengan anak usia sekolah, mengajarkan anak untuk terkait pelajaran
disekolah menyiapkan biaya pendidikan, mengajarkan anak berinteraksi
dilingkungan sekolah. KK mengatakan perkembangan keluarga yang belum
terpenuhi saat ini adalah keluarga belum menyiapkan keperluan untuk anak
sekolah kedepanya.

i. Riwayat Keluarga Inti


Anggota keluarga tidak pernah menderita penyakit yang sangat serius, hanya
flu dan batuk biasa saja. IK tidak rutin kontrol kehamilan kebidan.

j. Riwayat Keluarga Sebelumnya


Ayah dari KK pernah menderita penyakit Gout sejak 3 tahun yang lalu, Ibu dari
IK pernah menderita kanker serviks hingga meninggal pada 5 tahun yang lalu.

2. Lingkungan

a. Perumahan
Tn. L memiliki rumah jenis permanen dengan luas bangunan 20 m2 dengan P=
5m x L= 4m , dan tidak ada pekarangan. status rumah KK yaitu kontrakan
dengan atap rumahnya genteng dan memiliki ventilasi dengan luas < 10% luas
lantai, terdapat cahaya yang masuk pada siang hari. penerangan rumah KK
dengan listrik berlantai keramik dan kondisi rumah secara keseluruhan yaitu
berdebu.
b. Denah Rumah 2m 1m

1,5
1,5m DAPUR WC 1,5m
M
1,5 1,5
M M

2,5m KM. TIDUR RUANG


TAMU 2,5m
1,5

pintu
M

2m 3m

c. Pengolahan Sampah
Terdapat tempat pembuangan sampah didalam rumah dan IK mengatakan cara
pengelolaan sampahnya diambil oleh petugas.

d. Sumber Air
sumber air pada keluarga KK menggunakan PAM dan untuk minum sehari-hari
keluarga menggunakan air isi ulang

e. Jamban Keluarga
Keluaga KK memiliki WC sendiri dengan jenis jamban cemplung dan memiliki
jarak antara sumber air dengan penampungan tinja > 10 meter.

f. Pembuangan Air Limbah


Di Lingkungan rumah keluarga memiliki saluran pembuangan air limbah (got)
dengan kondisi kotor dan berwarna hitam pembuanganya mengalir ke sungai
dekat rumah.

g. Fasilitas Sosial dan Fasilitas Kesehatan


IK mengatakan terdapat perkumpulan sosial dalam kegiatan masyarakat yaitu
pengajian setiap hari kamis malam jumat. Di lingkungan tersebut juga memiliki
fasilitas pelayanan kesehatan yaitu puskesmas namun berjarak jauh (sekitar 1
KM), IK mengatakan jika ingin pergi ke puskesmas harus menggunakan
angkutan umum.

h. Karakteristik tetangga dan komunitas


Tetangga KK memiliki pekerjaan mayoritas sebagai karyawan PT dan
lingkungan tersebut banyak terdapat kontrakan juga.

i. Mobilitas Geografis Keluarga


KK mengatakan keluarganya perantau dan belum pernah pindah tempat tinggal
yang lain dan tidak ada rencana untuk pindah ke tempat lain.
j. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan masyarakat
KK tidak terlalu aktif berinteraksi dengan masyarakat yang ada dilingkungan
karena sibuk bekerja namun jika ada waktu KK mengikuti kegiatan yang
diadakan oleh warga sekitar. IK aktif mengikuti kegiatan di masyarakat yaitu
kegiatan pengajian yang diadakan setiap hari kamis malam jum’at.

k. Sistem Pendukung Keluarga


keluarga belum memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada di lingkungan
rumahnya. IK mengkatakan memiliki pengalaman negative dengan petugas
kesehatan ( Bidan ). IK juga mengatakan keluarganya memotivasi dirinya untuk
menyelesaikan masalah dari keluarga.

3. Struktur Keluarga
a. Pola Komunikasi Keluarga
pola komunikasi pada keluarga Tn.L berjalan dengan baik, setiap ada masalah
diselesaikan dengan secara musyawarah.

b. Struktur Kekuatan Keluarga


KK berperan lebih dominan di dalam keluarganya dalam mengambil keputusan.

c. Struktur Peran
KK berperan sebagai mencari nafkah dan mengambil keputusan didalam
keluarga. IK berperan sebagai ibu rumah tangga yang mengatur keperluan
rumah tangga dan mengasuh anak. AK1 adalah anak pertama dari KK dan IK
yang masih duduk di bangku sekolah dasar dan berperan untuk menghormati
kedua orang tuanya.

d. Nilai dan Norma Budaya


Nilai tatakrama dalam keluarga KK masih sangat kental

4. Fungsi Keluarga
a. Fungsi Afektif
anggota keluarga saling menyayangi, memiliki dan mendukung, persoalan
dalam rumah tangga selalu dibicarakan bersama-sama sehingga tidak memicu
terjadinya masalah komunikasi. bila ada anggota keluarga yang sakit maka
keluarga akan saling memberikan perhatian penuh walaupun belum dapat
memenuhi lima tugas kesehatan keluarga.

b. Fungsi Sosialisasi
KK dan IK menanamkan sikap disiplin, jujur dan bersosialisasi terhadap
masyarakat sekitar pada AK1.
c. Fungsi Reproduksi
fungsi reproduksi bagus terbukti dari mereka sudah mempunyai anak 1 (laki-
laki) lalu IK menggunakan KBdan IK sedang mengandung anak ke dua. KK
mengatakan berencana untuk memiliki dua anak saja.

5. Stress dan Koping Keluarga


a. Stressor Jangka Pendek dan Jangka Panjang
Keluarga mengatakan stress dengan tahap perkembangan keluarga yang dialami
saat ini yaitu tahap menanti kelahiran anak kedua dan keluarga mengatakan
stress memikirkan bagaimana dalam mengasuh kedua anaknya kelak.
b. Kemampuan keluarga berespon terhadap masalah
keluarga menganggap bahwa stressor diatas masih mengatasi dengan
mekanisme koping digunakan oleh leluarga yaitu dengan banyak berdoa dan
berusaha.
c. Strategi Koping
strategi yang digunakan pada keluarga KK menggunakan strategi Koping
Konstruktif.

d. Pemeriksaan Fisik Tiap Individu Anggota Keluarga


 KK usia 30 tahun berdasarkan keterangan keluarga, KK tidak pernah sakit
yang berat, hanya batuk dan flu biasa. Setelah kami melakukan
pemeriksaan fisik kepada KK, keadaannya sklera mata tidak ikterik,
konjungtiva ananemis, telinga dan hidung bersih, mukosa bibir lembab,
tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, tidak ada distensi abdomen,
ektremitas atas dan bawah tidak cacat (normal) dengan tanda- tanda vital
TD: 120/80 mmHg, RR:18x/menit, P: 80x/ menit, S: 36,8 derajat celcius,
BB: 65 kg. TB: 172 cm
Kesimpulan : tidak ditemukan masalah
 IK usia 28 tahun Setelah kami melakukan pemeriksaan fisik, keadaannya
sklera mata tidak ikterik, konjungtiva anemis,Capilary refill 2 detik telinga
dan hidung bersih, mukosa bibir kering, tidak ada pembesaran kelenjar
tyroid, thorak dada simetris, ektremitas atas dan bawah tidak cacat , ik
sedang hamil dengan usia kehamilan 12 minggu trimester I riwayat obstetri
(G2P1A0) ,dengan tanda-tanda vital TD: 80/60mmHg, RR: 22x/menit,
P:60x/menit, S: 37 derajat celcius, BB: 59 Kg ,TB: 152 cm.
Kesimpulan : terdapat masalah pada kehamilan
 AK1 Keadaaan An.R sklera mata tidak ikterik, konjungtiva ananemis,
telinga dan hidung bersih, mukosa bibir tidak kering, tidak ada pembesaran
kelenjar tyroid, thorak dada simetris, ektremitas atas dan bawah tidak cacat
(normal) dengan tanda-dengan tanda-tanda vital, RR: 20x/menit,
P:80x/menit, S: 36,8 derajat celcius
Kesimpulan : tidak ditemukan masalah

6. Harapan Keluarga terhadap Asuhan keperawatan Keluarga


keluarga sangat senang dengan kedatangan perawat, berharap semua anggota keluarga
selalu dalam keadaan sehat dan proses persalinan IK akan berjalan lancar dan anak yang
dilahirkan sehat dan normal.

7. Fungsi Perawatan Kesehatan (Penjajagan tahap II)


 mengenal masalah
saat dilakukan pemeriksaan wajah IK terlihat pucat , IK mengatakan merasa cepat
lelah saat berjalan dari ruang tamu ke dapur (berjarak ±3 meter) sudah 1 minggu
yang lalu, pusing , mual sedikit, sudah 1 minggu tidak nafsu makan, pandangan
kabur pada akhir akhir ini IK menganggap hal tersebut adalah hal biasa yang
terjadi pada ibu hamil.
 mengambil keputusan
saat dilakukan pemeriksaan pada keluarga IK mengatakan jika ada anggota
keluarganya yang sakit tidak langsung dibawa ke fasilitas kesehatan melainkan
hanya diberikan obat warung saja. keluarga mengatakan memiliki pengalaman
negatif terhadap petugas kesehatan (bidan) IK mengatakan saat melahirkan AK1
bidanya judes , dan tidak ramah.
 merawat anggota keluarga
saat petugas bertanya bagaimana cara merawat anggota keluarga yang sakit
keluarga mengatakan tidak begitu paham apa yang harus dilakukan jika
anggotanya sakit yang mereka mengerti hanya memberikanya obat warung.IK
juga mengatakan tidak bisa membuat makanan yang dapat membuat selera
makan menjadi bertambah. IK juga mengatakan jarang mengkonsumsi susu untuk
ibu hamil dan jarang mengkonsumsi makanan yang bergizi seperti daging,
vitamin untuk memenuhi kebutuhan janinya.
 memodifikasi lingkungan.
IK tidak bisa mencegah suaminya untuk berhenti merokok atau tidak merokok
dilingkungan rumah , KK tidak bisa merapikan barang barang yang ada
dirumahnya karena ruangan yang terlalu sempit sehingga terlihat berantakan.
 memanfaatkan fasilitas kesehatan
Keluarga mengatakan jarak antara rumah dan puskesmas ±1 KM dan harus
menggunakan angkot, keluarga tidak memanfaatkan fasilitas kesehatan karena
jarak antara puskesmas dengan rumahnya jauh dan suaminya tidak sempat untuk
mengantarkan istrinya kepuskesmas karena sibuk untuk bekerja.
8. Analisa Data
DATA DIAGNOSA KEPERAWATAN
DS: IK mengatakan Ketidakefektifan jaringan perifer pada
 mengatakan merasa cepat lelah keluarga Tn. L khususnya Ny. B b.d KMK
saat berjalan dari ruang tamu merawat anggota keluarga dengan risiko
ke dapur (berjarak ±3 meter) anemia
sudah 1 minggu yang lalu
 pusing
 pandangan kabur pada akhir
akhir ini
IK menganggap hal tersebut
adalah hal biasa yang terjadi pada
ibu hamil.
 IK juga mengatakan jarang
mengkonsumsi susu untuk ibu
hamil dan jarang
mengkonsumsi makanan
seperti daging untuk
memenuhi kebutuhan janinya.
DO: IK terlihat
 pucat
 konjungtiva anemis
 mukosa bibir kering
 Capilary refill 2 detik
 TD:80/60mmHg, RR:22x/menit,
P : 60x/menit, S:370C

DS: IK mengatakan Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari


 merasa mual akhir-akhir ini kebutuhan tubuh pada keluarga Tn. L
 sudah 1 minggu tidak nafsu khususnya Ny. B b.d KMK merawat anggota
makan keluarga dengan asupan nutrisi yang tidak
 jarang minum susu hamil mencukupi
 adanya penurunan BB sebanyak
1kg
DO: IK terlihat
 membran mukosa bibir kering
 BB dari 60kg menjadi 59kg
 tidak menghabiskan makananya
(makan hanya ½ porsi)
9. Penapisan Masalah
a. Diagnosa Keperawatan :
- Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer pada keluarga Tn. L khususnya
Ny. B b.d KMK merawat anggota keluarga dengan risiko anemia

No. Kriteria Skor Bobot Perhitungan Pembenaran


1. Sifat masalah : IK mengatakan cepat
- Aktual 3 lelah saat berjalan
- Resiko Tinggi 2 1 dari ruang tamu ke
- Potensial 1 dapur (berjarak ±3
meter)
, pusing, padangan
2 2
x1 = kabur akhir-akhir ini,
3 3
hasil pemeriksaan
TD:80/60mmHg,
RR:22x/menit,
capilary refill : 2
detik, P : 60x/menit,
S:370C,BB:59 Kg
2. Kemungkinan IK mengatakan tidak
masalah dapat diubah: rutin dalam kontrol
- Mudah 2 kehamilan kebidan
- Sebagian 1 2 karena memiliki
- Tidak dapat 0 pengalaman negatif
pada bidan. padahal
jarak rumah kebidan
tidak terlalu jauh IK
mengatakan jarang
2
x2 = 2 minum susu untuk ibu
2
hamil karena tidak
enak dan masalah
keuangan, dan jarang
mengkonsumsi
makanan seperti
daging, vitamin untuk
memenuhi kebutuhan
janinya
3. Potensial Masalah IK mengalami
untuk dicegah: perubahan pada
- Tinggi 3 kehamilan ini sejak 1
- Cukup 2 1 minggu yang lalu
2 2
- Rendah 1 x1 = 3 (seperti pusing, cepat
3
lelah) namun IK
menganggap hal ini
sudah biasa terjadi
pada ibu hamil
4. Menonjolnya Keluarga
Masalah: menyadariadanya
- Segera 2 perubahan fisik pada
1 1
- Tidak Segera 1 1 x1 = IK dan perlu segera
2 2
- Tidak dirasakan 0 diatasi takut terjadi
masalah pada
janinnya.
5
JUMLAH 36
Diagnosa keperawatan :
- Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh pada keluarga Tn.
L khususnya Ny. B b.d KMK merawat anggota keluarga dengan asupan
nutrisi yang tidak mencukupi

No. Kriteria Skor Bobot Perhitungan Pembenaran


1. Sifat masalah : IK mengatakan
- Aktual 3 merasa mual akhir-
- Resiko Tinggi 2 1 akhir ini, sudah 1
- Potensial 1 minggu tidak nafsu
makan dan
3 membran mukosa
x1 = 1
3 tampak pucat. hasil
pemeriksaan BB, IK
mengatakan adanya
penurunan BB
sebanyak 1kg dari
60kg menjadi 59kg.
2. Kemungkinan IK mengatakan
masalah dapat diubah: hanya makan
- Mudah 2 makanan sesuai
- Sebagian 1 2 dengan ekonominya
- Tidak dapat 0 dan IK juga jarang
minum susu hamil.
IK menyadari bahwa
1
x2 = 1 makanan yang
2
dikonsumsi tidak
mencukupi untuk
kebutuhan nutrisi
pada ibu hamil oleh
sebab itu IK hanya
mengkonsumsi
makanan seadanya.
3. Potensial Masalah IK mengatakan,
untuk dicegah: sudah 1 minggu
- Tinggi 3 tidak nafsu makan
- Cukup 2 1 karena mual, namun
1 1
- Rendah 1 x1 = 3 IK tetap makan
3
walaupun hanya ½
porsi yang
dihabiskan

4. Menonjolnya Keluarga menyadari


Masalah: adanya masalah
- Segera 2 kehamilan pada
- Tidak Segera 1 1 Ny.B karena sering
2
- Tidak dirasakan 0 x1 = 1 mual, tidak nafsu
2
makan dan perlu
segera diatas karena
takut terjadi masalah
pada janinnya.
1
JUMLAH 33

Daftar Diagnosa Keperawatan berdasarkan prioritas


Dari pembobotan masalah diatas, maka dapat disimpulkan diagnosa berdasarkan prioritas
masalah adalah :
 Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer pada keluarga Tn. L khususnya Ny. B b.d
KMK merawat anggota keluarga dengan risiko anemia dengan skor 3 5/6
 Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh pada keluarga Tn. L
khususnya Ny. B b.d KMK merawat anggota keluarga dengan asupan nutrisi yang
tidak mencukupi dengan skor 3 1/3
PERENCANAAN KEPERAWATAN KELUARGA

Diagnosa Keperawatan : Ketidakefektifan jaringan perifer pada keluarga Tn. L


khususnya Ny. B b.d KMK merawat anggota keluarga
dengan risiko anemia
Tujuan umum : setelah 3 kali kunjungan rumah selama 30 menit diharapkan
keluarga mampu memahami dan melakukan perawatan
pada pasien dengan resiko anemia
Tujuan Khusus : setelah dilakukan pertemuan selama 30 menit diharapkan
keluarga mampu mengenal masalah risiko anemia.

TUK 1 : Keluarga mampu mengenal masalah kesehatan tentang risiko anemia dengan
menyebutkan pengertian anemia, penyebab dan tanda gejala
Kriteria : Respon verbal
Standar: Pengertian anemia adalah Anemia adalah kondisi dimana sel darah merah (Hb)
menurun, sehingga kapasitas daya angkut oksigen untuk kebutuhan organ-organ
vital pada ibu dan janin menjadi berkurang. Selama kehamilan, indikasi anemia
adalah jika konsentrasi Hb kurang dari 10.5-11.0 g/dl (Laros dalam Trula Mayers,
1998). Anemia sering terjadi pada ibu hamil, angka kejadiannya kira-kira 20-60%,
insideivasn ini bervariasi tergantung pada lokasi geografis, keadaan sosial ekonomi.
Pada ibu hamil jenis anemia yang sering terjadi akibat defesiensi besi (80%),
defesiensi asam folat, dan anemia sel sabit (Laros dalam Trula Mayers, 1998)
menyebutkan 2 penyebab anemia Nutrisi (Defesiensi besi, defesiensi asam folat,
defesiensi cobal/vitamin B12, alkoholis, kekurangan nutrisi/malnutrisi) dan
Perdarahan, menyebutkan tanda dan gejala bibir dan kuku akan terlihat pucat ,
keletihan berat dan kelemahan, kepala terasa pusing , sesak nafas, demam, keringat
banyak.

Perencanaan Keperawatan
 diskusikan bersama keluarga tentang pengertian, penyebab, tanda dan gejala
 motivasi keluarga untuk menyebutkan pengertian, penyebab, tanda dan gejala
 motivasi keluarga untuk mengidentifikasi pengertian, penyebab, tanda dan gejala
 beri reiforcement positif atas usaha keluarga
Pelaksanaan Keperawatan
 mendiskusikan bersama keluarga tentang pengertian, penyebab, tanda dan gejala.
Respon : keluarga tampak menyimak penjelasan yang telah diberikan
 memotivasi keluarga tentang pengertian, penyebab, tanda dan gejala
Respon : Ny.B menyebutkan anemia adalah Anemia adalah kondisi dimana sel darah
merah (Hb) menurun, sehingga kapasitas daya angkut oksigen untuk kebutuhan organ-
organ vital pada ibu dan janin menjadi berkurang. Selama kehamilan, indikasi anemia
adalah jika konsentrasi Hb kurang dari 10.5-11.0 g/dl (Laros dalam Trula Mayers,
1998). Anemia sering terjadi pada ibu hamil, angka kejadiannya kira-kira 20-60%,
insideivasn ini bervariasi tergantung pada lokasi geografis, keadaan sosial ekonomi.
Pada ibu hamil jenis anemia yang sering terjadi akibat defesiensi besi (80%), defesiensi
asam folat, dan anemia sel sabit (Laros dalam Trula Mayers, 1998) menyebutkan 2
penyebab anemia Nutrisi (Defesiensi besi, defesiensi asam folat, defesiensi
cobal/vitamin B12, alkoholis, kekurangan nutrisi/malnutrisi) dan Perdarahan,
menyebutkan tanda dan gejala bibir dan kuku akan terlihat pucat , keletihan berat dan
kelemahan, kepala terasa pusing , sesak nafas, demam, keringat banyak.
 memotivasi keluarga untuk mengidentifikasi pengertian, penyebab, tanda dan gejala
anemia.
Respon : Ny.B pendapat menyebutkan pengertian, penyebab, tanda dan gejala dari
penyakit anemia.
 memberikan reinfocement positif atas usaha keluarga
Respon : Ny.B tampak senang dan puas.

Evaluasi Keperawatan
Subjektif : Ny.B menyebutkan anemia adalah Anemia adalah kondisi dimana sel darah
merah (Hb) menurun, sehingga kapasitas daya angkut oksigen untuk
kebutuhan organ-organ vital pada ibu dan janin menjadi berkurang. Selama
kehamilan, indikasi anemia adalah jika konsentrasi Hb kurang dari 10.5-
11.0 g/dl (Laros dalam Trula Mayers, 1998). menyebutkan 2 penyebab
anemia Nutrisi (Defesiensi besi, defesiensi asam folat, defesiensi
cobal/vitamin B12, alkoholis, kekurangan nutrisi/malnutrisi) dan
Perdarahan, menyebutkan tanda dan gejala bibir dan kuku akan terlihat
pucat , keletihan berat dan kelemahan, kepala terasa pusing , sesak nafas,
demam, keringat banyak.
Objektif : Ny.B tampak dengan lancar menyebutkan pengertian dari anemia adalah
kondisi dimana sel darah merah (Hb) menurun, sehingga kapasitas daya
angkut oksigen untuk kebutuhan organ-organ vital pada ibu dan janin
menjadi berkurang. Selama kehamilan, indikasi anemia adalah jika
konsentrasi Hb kurang dari 10.5-11.0 g/dl (Laros dalam Trula Mayers,
1998). menyebutkan 2 penyebab anemia Nutrisi (Defesiensi besi, defesiensi
asam folat, defesiensi cobal/vitamin B12, alkoholis, kekurangan
nutrisi/malnutrisi) dan Perdarahan, menyebutkan tanda dan gejala bibir dan
kuku akan terlihat pucat , keletihan berat dan kelemahan, kepala terasa
pusing , sesak nafas, demam, keringat banyak.
Analisa : TUK 1 tercapai
planning : Pertahankan TUK 1 lanjutkan tindakan keperawatan TUK 2.

TUK 2 : Keluarga mampu mengambil keputusan untuk mengatasi penyakit


anemia dengan menyebutkan akibat lanjut dari penyakit anemia bila
tidak ditangani dan memutuskan untuk mengatasi penyakit anemia.
Kriteria : Respon verbal
Standar : menyebutkan akibat lanjut anemia yaitu daya tahan tubuh berkurang, mudah
terkena infeksi, jantung menjadi mudah lelah karena harus memompa darah
lebih kuat, pada ibu hamil jika lambat ditangani dan berkelanjutkan dapat
menyebabkan kematian dan beresiko pada ibu hamil.

Perencanaan Keperawatan
 diskusikan bersama keluarga tentang akibat lanjut anemia
 memotivasi keluarga untuk mengungkapkan kembali tentang akibat lanjut dari penyakit
anemia dan memotivasi keluarga untuk mengambil keputusan
 memotivasi keluarga untuk mengidentifikasi akibat lanjut anemia untuk mengambil
keputusan
 berikan reinfocement
Pelaksanaan Keperawatan
 mendiskusikan bersama keluarga tentang akibat lanjut dan cara mengatasi penyakit
anemia.
Respon : keluarga tampak menyimak penjelasan yang telah diberikan.
 memotivasi keluarga untuk mengungkan kembali tentang akibat lanjut dan cara
mengatasi penyakit anemia
Respon : Ny.B menyebutkan akibat lanjut anemia yaitu daya tahan tubuh berkurang,
mudah terkena infeksi, jantung menjadi mudah lelah karena harus memompa darah
lebih kuat, pada ibu hamil jika lambat ditangani dan berkelanjutkan dapat menyebabkan
kematian dan beresiko pada ibu hamil.
 memotifasi keluarga untuk mengidentifikasi akibat lanjut dan cara mengatasi penyakit
anemia
Respon : Ny.B mengatakan akibat lanjut dari penyakit anemia adalah daya tahan tubuh
berkurang, mudah terkena infeksi, jantung menjadi mudah lelah karena harus
memompa darah lebih kuat, pada ibu hamil jika lambat ditangani dan berkelanjutkan
dapat menyebabkan kematian dan beresiko pada ibu hamil.
 memberikan reinforcement positif atas usaha keluarga
Respon : Ny.B tampak senang karena bisa menjawab pertanyaan dari perawat

Evaluasi Keperawatan
Subyektif : Ny.B mengatakan akibat lanjut penyakit anemia adalah yaitu daya
tahan tubuh berkurang, mudah terkena infeksi, jantung menjadi
mudah lelah, kematian dan beresiko pada ibu hamil.
Obyektif : Ny.B menyebutkan kembali akibat tindak lanjut penyakit anemia
Analisa : TUK 2 tercapai, keluarga mampu mengambil keputusan.
Planing : pertahankan TUK 2 lanjutkan tindakan perawatan TUK 3.

TUK 3 : Keluarga mampu melakukan perawatan untuk mengatasi penyakit risiko


anemia.
kriteria : Respon verbal
Standar : menjelaskan pada keluarga tentang penanganan anemia yaitu dengan cara
medis mengatur makanan yang mengandung zat besi dan pemberian asam folat
5mg/hari, pemberian vitamin B12 bila anemia mengalami perdarahan dan syok
atasi pendarahan dengan pemberian cairan dan transfusi darah.

Perencanaan Keperawatan
 diskusikan bersama keluarga tentang penanganan anemia
 memotivasi keluarga untuk mengungkapkan kembali tentang anemia
 memotivasi keluarga untuk mengidentifikasi kembali tentang penangan anemia pada
ibu hamil
 berikan reinforcement positif atas usaha keluarga

Pelaksanaan Keperawatan
 mendiskusikan keluarga tentang penanganan anemia
Respon : Keluarga tampak menyimak penjelasan yang diberikan tentang penanganan
anemia
 memotivasi keluarga untuk mengungkapkan kembali tentang penanganan anemia
Respon : Ny.B mengatakan penanganan anemia dengan cara medis mengatur makanan
yang mengandung zat besi dan pemberian asam folat 5mg/hari, pemberian vitamin B12
bila anemia mengalami perdarahan dan syok atasi pendarahan dengan pemberian cairan
dan transfusi darah.
 memotivasi keluarga untuk mengidentifikasi kembali tentang penanganan pada anemia
Respon : Ny.B dapat mengidentifikasi penanganan pada anemia.
 memberikan reinfocement positif atas usaha keluarga
Respon : Ny.B tampak tersenyum

Evaluasi Keperawatan
Subyektif : Ny.B mengatakan penanganan anemia yaitu dengan cara medis
mengatur makanan yang mengandung zat besi dan pemberian asam folat
5mg/hari, pemberian vitamin B12 bila anemia mengalami perdarahan
dan syok atasi pendarahan dengan pemberian cairan dan transfusi darah.
Obyektif : Ny.B dapat menyebutkan penanganan pada risiko anemia
Analisa : TUK 3 tercapai, keluarga mampu merawat anggota keluarga yang
menderita penyakit risiko anemia.
Planing : pertahankan TUK 3 lanjutkan keperawatan TUK 4.
TUK 4 : Keluarga mampu memodifikasi lingkungan fisik yang dapat mencegah
risiko anemia.
Kriteria : Respon Verbal
Standar : menyebutkan cara memodifikasi lingkungan fisik yang dapat mencegah akibat
lanjut risiko anemia yaitu menempatkan barang-barang berbahaya
ditempatnya agar tidak membuat fisik cidera (menjaga lantai agar tidak licin).

Perencanan Keperawatan
 diskusikan bersama keluarga dengan cara memodifikasi lingkungan fisik untuk
penderita penyakit risiko anemia.
 motivasi keluarga untuk mengungkapkan kembali tentang cara memodifikasi
lingkungan fisik untuk penderita penyakit risiko anemia.
 motivasi keluarga untuk mengidentifikasi tentang cara memodifikasi lingkungan fisik
untuk penderita penyakit risiko anemia
 beri reinforcement positif atas usaha keluarga

Pelaksanan Keperawatan
 mendiskusikan bersama keluarga tentang cara memodifikasi lingkungan fisik untuk
penderita penyakit risiko anemia
Respon : Keluarga tampak menyimak penjelasan yang telah diberikan
 memotivasi keluarga untuk mengidentifikasi kembali tentang cara memodifikasi
lingkungan fisik untuk penderita penyakit risiko anemia.
Respon : Ny.B dapat menyebutkan kembali cara memodifikasi lingkungan fisik yang
dapat mencegah akibat lanjut risiko anemia memodifikasi lingkungan fisik yang dapat
mencegah akibat lanjut risiko anemia yaitu menempatkan barang-barang berbahaya
ditempatnya agar tidak membuat fisik cidera (menjaga lantai agar tidak licin).
 memberikan reinforcement positif atas usaha keluarga
Respon : Ny.B dapat menjawab pertanyaan yang diajukan

Evaluasi Keperawatan
Subyektif : Ny.B mengatakan cara memodifikasi lingkungan fisik yang dapat mencegah
akibat lanjut risiko anemia dengan cara memodifikasi lingkungan fisik yang
dapat mencegah akibat lanjut risiko anemia yaitu menempatkan barang-barang
berbahaya ditempatnya agar tidak membuat fisik cidera (menjaga lantai agar
tidak licin).
Obyektif : Ny.B menyebutkan kembali cara memodifikasi lingkungan fisik untuk
penyakit risiko anemia.
Analisa : TUK 4 tercapai, keluarga mampu meodifikasi lingkungan fisik untuk penyakit
risiko anemia
Planing : Pertahankan TUK 4 lanjutkan tindakan keperawatan TUK 5

TUK 5 : Keluarga mampu memaanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan dalam


merawat anggota keluarga dengan resiko anemia, menyebutkan fasilitas
kesehatan yang digunakan dan meyebutkan mafaat kunjungan kefasilitas
pelayanan kesehatan.
Kriteria : Respon verbal dan Psikomotor
Standar : menyebutkan manfaat kunjungan kefasilitas kesehatan adalah mendapatkan
pelayanan kesehatan, mendapatkan pendidikan kesehatan dan Ny.B berobat
kepuskesmas dekat rumahnya.

Perencanaan Keperawatan
 diskusikan bersama keluarga tentang fasilitas pelayanan kesehatan yang tersedia dan
manfaat kunjungan kefasilitas pelayanan kesehatan.
 motivasi keluarga untuk mengungkapkan kembali tentang fasilitas pelayanan yang
tersedia dan manfaat kunjungan kefasilitas pelayanan kesehatan.
 motivasi keluarga untuk megidentifikasi tentang fasilitas pelayanan yang tersedia dan
manfaat kunjungan kefasilitas pelayanan kesehatan
 berikan reinfocement positif atas fasilitas pelayanan yang tersedia dan manfaat
kunjungan kefasilitas pelayanan kesehatan

Pelaksanaan Keperawatan
 mendiskusikan bersama keluarga tentang fasilitas pelayanan kesehatan yang tersedia
dan manfaat kunjungan kefasilitas pelayanan kesehatan
Respon : keluarga tampak meyimak tentang penjelasan yang telah diberikan
 memotivikasi keluarga untuk mengungkapkan kembali tentang fasilitas pelayanan yang
tersedia dan manfaat kunjungan kefasilitas pelayanan kesehatan
Respon : Ny.B dapat menyebutkan kembali tentang fasilitas kesehatan yang digunakan
seperti puskesmas dan bidan
 memotivikasi keluarga untuk mengidentifikasi tentang fasilitas pelayanan yang tersedia
dan manfaat kunjungan kefasilitas pelayanan kesehatan
Respon :

Evaluasi Keperawatan
Subyek : Ny.B mengetahui fasilitas kesehatan yang digunakan seperti
puskesmas dan bidan. Ny.B menggunakan puskesmas didekat
rumahnya.
Obyektif : Ny.B menyebutkan kembali fasilitas kesehatan yang digunakan dan
menyebutkan manfaat kunjungan kefasilitas pelayanan kesehatan.
Analisa : TUK 5 tercapai keluarga mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan
Planing : ingatkan keluarga untuk berkunjung secara teratur kepuskesmas.

Anda mungkin juga menyukai