METODELOGI PENELITIAN
Kelas Eksperimen O X O
.........................
Kelas Kontrol O O
Keterangan :
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteeristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut (Sugiyono,2011:118). Teknik yang digunakan adalah Purposive
sampling dari satu populasi kelas VIII. Dari dua kelas yang ada diambil secara
langsung dua kelas sebagai sampel. Pengambilan sampel ini dilakukan
berdasarkan penentuan dari pihak sekolah, maka dipilih secara langsung adalah
kelas VIII-I dengan jumlah siswa 42 orang dan kelas VIII-J dengan jumlah siswa
42 orang.
D Definisi Operasional
1. Kemampuan koneksi matematis
Kemampuan koneksi matematik yang dimaksud dalam penelitian ini
adalah kemampuan siswa dalam membuat koneksi antar topik dalam matematika
dan kemampuan siswa dalam mengaplikasikan konsep matematika dalam
kehidupan sehari-hari.
2. Pembelajaran kontekstual
Pembelajaran kontekstual ( contextual teaching and learning atau CTL )
yang dimaksud dalam penelitian ini adalah suatu model pembelajaran yang
menekankan pada belajar bermakna dan belajar di kontekskan kedalam situasi
serta pengalaman siswa.
3. Pembelajaran Konvensional
Menurut Suherman (2003 :102) Validitas adalah suatu alat evaluasi disebut
valid apabila alat tersebut mampu mengevaluasi apa yang seharusnya dievaluasi.
Cara menentukan validitas soal ialah dengan mengitung koefisien korelasi anatar
alat evaluasi yang diketahui validitasnya dengan alat ukur lain. Nilai rxy diartikan
sebagai nilai koefisien korelasi.
b. Reliabilitas
Suherman (2003:131) menyatakan bahwa suatu alat evaluasi (tes dan non
tes) disebut reliabel jika hasil evaluasi tersebut relatif tetap yang digunakan pada
subjek yang sama.Bentuk soal tes yang digunakan pada penelitian adalah berupa
soal tes tipe uraian,karena itu untuk mencari koefisien realibitas (r11) yang
menggunakan rumus Alpha-Crounbach adalah sebagai berikut :
n S i
2
r11 1
n 1 S t
2
Dimana :
r11 = koefisien reliabilitas
s
2
i
= Jumlah Varians skor soal ke-i.
2
S t
= Varians skor total.
Tabel 3.3
Kriteria Reliabilitas
Reliabilitas Kriteria
Tabel 3.4
Analisis Realibilitas Uji Instrumen tes kemampuan kneksi matematis
Interpretasi
Besarnya r
Realibilitas
Keterangan :
DP : Daya Pembeda
JBA : Jumlah siswa kelompok atas yang menjawab soal itu benar.
JBB : Jumlah siswa kelompok bawah yang menjawab soal itu dengan benar.
JSA : Jumlah siswa kelompok Atas.
JSB : Jumlah siswa kelompok Bawah.
Klasifikasi interpestasi daya pembeda menurut Suherman (2003:161)
adalah seperti pada tabel berikut.
Tabel 3.5
Nilai Keterangan
0,70 DP 1,00 Sangat baik
0,40 DP 0,70 Baik
0,20 DP 0,40 Cukup
0,00 DP 0,20 Jelek
DP 0,00 Sangat Jelek
Berikut ini hasil analisis daya pembeda instrument tes kemampuan
koneksi matemats dengan bantuan program Microsoft Exel 2010 adalah sebagi
berikut:
Tabel 3.6
Nomor
DP INTERPRETASI
Soal
1 0.55 Baik
2 0.55 Baik
3 0.65 Baik
4 0.50 Baik
5 0.55 Baik
d. Indeks Kesukaran
Menurut Suherman (2003:169) indeks kesukaran dari soal adalah suatu
parameter yang mengidentifikasikan sebuah soal dikatakan mudah atau susah
untuk diujikan kepada siswa. Indeks kesukaran menyatakan derajat kesukaran
suatu butir soal.
Tingkat kesukaran untuk setiap butir soal dapat dihitung dengan
persamaan:
Aa+Bb
IK = n x maks
Dimana :
IK = Indeks Kesukaran
Aa = Jumlah skor yang diperoleh kelompok bawah
Bb = Jumlah skor yang dicapai kelompok atas
n = Jumlah siswa kelompok atas dan bawah
Tabel 3.7
Klasifikasi Indeks Kesukaran
IK Keterangan
IK = 0,00 Soal terlalu sukar
0,00 < IK 0,30 Soal sukar
0,30 < IK 0,70 Soal sedang
0,70 < IK < 1,00 Soal mudah
IK = 1,00 Soal terlalu mudah
Tabel 3.8
Hal ini berarti terdapat siswa yang dapat menjawab soal tersebut da nada
juga terdapat siswa yang belum bisa menjawab soal tes kemampuan koneksi
matematis tersebut. Hasil analisis Indeks Kesukaran Instrumen tes selengkapnya
dapat dilihat dalam lampiran.
Rekapitulasi dari semua perhitungan analisis hasil uji coba instrument tes
kemampuan koneksi matematis disajikan secara lengkap dalam table berikut :
Tabel 3.9
Rekapitulasi analisis uji coba instrument kemampuan koneksi matematis
No
Validitas Reliabilitas DP IK Interprestasi
Soal
1 0.85 Tinggi 0.55 Baik 0.525 Sedang Dipakai
2 0.87 Tinggi 0.55 Baik 0.675 Sedang Dipakai
3 0.75 Tinggi 0.82 Tinggi 0.65 Baik 0.575 Sedang Dipakai
4 0.71 Tinggi 0.50 Baik 0.45 Sedang Dipakai
5 0.70 Tinggi 0.55 Baik 0.525 Sedang Dipakai
Tahap Penelitian
Secara garis besar, penelitian ini dilakukan melalui empat tahap yaitu.
1. Tahap Persiapan
1. Mengidentifikasi masalah, merumuskan permasalahan
2. Membuat proposal penelitian
3. Menetapkan materi bahan ajar
4. Membuat Rencana Pelaksaan Pembelajaran (RPP) dan bahan ajar
penelitian dalam bentuk LKS
5. Menyusun instrumen penelitian
6. Melakukan pengujian instrumen penelitian.
2. Tahap Pelaksanaan
a. Pemilihan sampel sebanyak dua kelas.
b. Pelaksanaan pretes dikelas eksperimen maupun dikelas kontrol untuk
mengetahui kemampuan awal kemampuan koneksi matematis siswa
sebelum mendapat perlakuan.
c. Pelaksanaan kegiatan pembelajaran contextual teaching and learning
pada kelas eksperimen dan pembelajaran konvensional pada kelas
kontrol. Serta pemberian LKS hanya diberikan kepada kelas
eksperimen. Selain itu meminta observer untuk mengisi lembar
observasi.
d. Pelaksanaan postes untuk kedua kelas ,dikelas eksperimen maupun
dikelas kontrol.
3. Tahap Analisis Data
a Mengumpulkan hasil data kuantitatif
b Mengolah dan menganalisis data kuantitatif berupa hasil pretes dan
postes dari kedua kelas.
c Mengolah dan menganalisis data kualitatif berupa hasil lembar
observasi.
4. Tahap Pembuatan Kesimpulan
a. Membuat kesimpulan dari data kuantitatif yang diperoleh,yaitu
mengenai kemampuan koneksi matematis siswa serta penarikan
kesimpulan dari data non-tes yaitu mengenai lembar observasi
terhadap pembelajaran contextual teaching and learning(CTL).
b. Membuat laporan.
1. Uji Normalitas
berdistribusi normal atau tidak.Dikarenakan jumlah data lebih dari 30, maka
pretes, data postes atau N-gain dari dua kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas
control.
Jika kedua data berdistribusi normal, maka dilanjutkan dengan Uji
2. Uji Homogenitas
sebagai berikut:
H0: 𝜎12 = 𝜎22 , varians dan N-gain kemampuan koneksi matematis siswa
H1: 𝜎12 ≠ 𝜎22 , varians dan N-gain kemampuan koneksi matematis siswa
Uji perbedaan dua rata-rata dilakukan pada data pretes dan data postesatau
awal koneksi matematis siswa pada kelas eksperimen dan kelas control.
contextual Teaching and Learning (CTL) dan pada kelas kontrol dengan
𝑆𝑝𝑜𝑠𝑡− 𝑆𝑝𝑟𝑒
N-Gain = 𝑆𝑚𝑎𝑘𝑠− 𝑆𝑝𝑟𝑒
Keterangan :
g : Gain
Tabel 3.10
UJi perbedaan dua rata-rata terhadap data pretes dan postes dilakukan dengan
menggunakan uji dua pihak (two tailed). Adapun rumusan hipotesisnya adalah
sebagai berikut:
H0 : µ1 = µ2
H1 : µ1 ≠ µ2
Keterangan :
1 1
Jika Asymp sig ( 2-tailed) < 2 α dengan α = 0,025 maka H0 = ditolak
2
1 1
Jika Asymp sig ( 2-tailed) ≥ α dengan 𝛼 = 0,025 maka H1 = diterima
2 2
konvensional
1
Jika sig ( 1-tailed) = sig (2-tailed) < α dengan α = 0,05 maka H0 = ditolak
2
1
Jika sig ( 1-tailed) = sig (2-tailed) ≥ α dengan α = 0,05 maka H1 = diterima
2
Selanjutnya, jika hasil pengujian normalitas dan homogenitas terhadap
data pretes, data postes atau data N-Gain pada kedua kelas ternyata menunjukan
bahwa kedua data tersebut berdistribusi normal dan homogen, maka pengujian
perbedaan dua rata-rata data selanjutnya menggunakan uji t independent sampel
test. Namun jika kedua data tersebut tidak berdistribusi normal maka langkah
pengujian selanjutnya menggunakan uji t’ independent sampel test.