Di susun oleh :
Juwita Sari
XII IPS 3
SMAN 2 CIKAMPEK
Diajukan untuk memenuhi tugas akhir dalam mata pelajaran sosiologi tahun ajaran
2017/2018
Disusun oleh :
Juwita Sari
XII IPS 3
Kepala Sekolah
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang ,kami
panjatakan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahamat ,
hidayah,dan inayah-Nya kepada kami, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ilmiah
tentang perilaku anak pada lembaga keluarga di Dusun Karang Anyar RT 01 RW 04,Desa
Cikampek Selatan, Kecamatan cikampek , Kabupaten Karawang.
Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar makalah ini . untuk itu kami menyampaikan
banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini .
Terlapas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, dengan tangan terbuka kami
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang lembaga keluarga untuk
masyarakat ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.
Penyusun
DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan.................................................................................................... i
Kata Pengantar............................................................................................................ ii
Bab 1 Pendahuluan
2.2 Sosialisasi............................................................................................................... 4
2.3 Kepribadian............................................................................................................ 8
Bab 5 Penutup
5.1 Kesimpulan........................................................................................................... 21
5.2 Saran..................................................................................................................... 21
Daftar Pustaka......................................................................................................... 22
Lampiran..................................................................................................................... 23
BAB I
PENDAHULUAN
Saat ini, pengaruh-pengaruh negatif sangatlah mudah masuk kedalam moral remaja,dan
bisa kita lihat perilaku remaja saat ini cenderung negatif, misalnya saja tawuran,
mengkonsumsi obat-obatan terlarang,minum-minuman,rela keluar sekolah karena pergaulan
dan seks bebas. Sehingga banyak terjadi kejadian yang tidak diinginkan , seperti hamil diluar
nikah, dipenjara,bahkan sampai banyak menelan korban jiwa.
Peranan keluarga sangatlah penting dalam mendidik anak-anaknya, agar tidak berperilaku
menyimpang dan tidak merugikan keluarganya sendiri. Sehingga orang tua memiliki peranan
yang sangat besar dalam proses tumbuh kembang anak dan pembentukan kepribadian
seorang anak. Tetapi, ada juga orang tua yang tidak perduli terhadap anaknya, sehingga
anaknya menjadi anak yang liar, karena kurang diperhatikan oleh kedua orang tuanya.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana peranan lembaga keluarga wulan di Dusun Karang Anyar, Desa Cikampek
selatan
3. Apakah ada pengaruh peranan lembaga keluarga terhadap perilaku wulan di Dusun
Karang Anyar, Desa Cikampek Selatan
1. Untuk mengetahui peranan lembaga keluarga wulan di Dusun Karang Anyar, Desa
Cikampek Selatan
2. Untuk mengetahui perilaku anak wulan di Dusun Karang Anyar, Desa Cikampek Selatan
3. Untuk mengetahui pengaruh peranan lembaga keluarga terhadap perilaku wulan di Dusun
Karang Anyar, Desa Cikampek Selatan
BAB 2
LANDASAN TEORI
Keluarga adalah suatu lembaga manusia yang terdapat dalam setiap masyarakat dan
merupakan struktur kekerabatan yang berfungsi mengsosialisasikan anggotanya yang baru
lahir.
Keluarga adalah kelompok yang berkaitan tempat tinggal yang sama, kerjasama dalam
berbagai bidang ekonomi, perlindungan, dan melahirkan anak (reproduksi).
Keluarga adalah sekumpulan orang dengan ikatan perkawinan, kelahiran, dan adopsi
yang bertujuan untuk menciptakan, meningkatkan perkembangan fisik, mental dari setiap
anggota keluarganya.
Keluarga adalah lembaga sosial dasar dari mana semua lembaga atau pranata sosial
lainnya berkembang.
Keluarga adalah persekutuan hidup atas dasar perkawinan antar orang dewasa yang
berlain jenis yang hidup bersama atau seorang laki-laki atau perempuan yang sudah
sendirian, baik anaknya sendiri Menurut Departemen Kesehatan RI (1988)
6. Menurut UU No 10 Tahun 1992
Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang teriiri dari suami-istri dan
anak atau ayah, dan anaknya atau ibu dan anaknya.
Di dalam keluarga terdapat dua atau lebih dari dua pribadi yang tergabung karena
hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan dihidupnya dalam satu rumah
tangga.
Keluarga adalah suatu ikatan atau adopsi yang tinggal dalam sebuah rumah tangga.
1. Merupakan suatu kelompok sosial yang terdiri dari berbagai usia dan jenis kelamin.
2. Minimal dua orang dari mereka mempunyai hubungan sebagai suami istri yang diakui
oleh masyarakat dan mempunyai anggota keluarga melalui suatu pernikahan yang sah.
Mempunyai seperangkat aturan sosial tertentu yang diakui dan dijalankan bersama-sama
oleh seluruh anggota keluarga.
4. Mempunyai fungsi pokok, diantaranya fungsi reproduksi (melahirkan anak), fungsi
ekonomi (memenushi kebutuhan makanan, pakaian, dan rumah), fungsi sosialisasi, dan
fungsi perlindungan.
5. Menempati tempat tertentu dalam jangka waktu tertentu pula.
2.2 Kepribadian
Kepribadian adalah organisasi sistem jiwa raga yang dinamis dalam diri individu yang
menentukan penyesuaian dirinya yang unik terhadap lingkungannya.
2. Menurut M.A.W. Browner
Kepribadian adalah corak tingkah laku sosial yang terdiri dari corak katakutan,
dorongan, keinginan,opini, dan sikap sikap seseorang.
Kepribadian adalah keseluruhan sifat yang tampak dan dapat dilihat oleh seseorang.
Kepribadian adalah organisasi faktor faktor sosiologis, psikologis, dan biologis yang
didasari oleh perilaku individu.
Perilaku menyimpang adalah perilaku yang oleh sejumlah besar orang dianggap
sebagai hal yang tercela dan di luar batas toleransi.
Namun, ternyata menurut salah seorang pendiri sosiologi, Emile Durkheim (1895-
1982), perilaku menyimpang bukanlah perilaku yang semata-mata tak normal dan melulu
bersifat negatif. Menurutnya, perilaku menyimpang memiliki kontribusi positif bagi
kelangsungan masyarakat secara keseluruhan.
2.4 Sosialisasi
2. Menurut Broom&Selznic
3. Menurut Peter.L.Berger
Proses pada seorang anak yang sedang belajar menjadi anggota masyarakat
4. Menurut Stewart
7. Menurut Koentjaraningrat
Suatu proses belajar seorang anggota masyarakat untuk mengenal dan menghayati
kebudayaan masyarakat di lingkungannya.
Proses membimbing individu ke dalam dunia sosial (sebagai warga masyarakat yang
dewasa)
4.1.2 Jenis Jenis Sosialisasi
1. Sosialisasi Primer
Sosialisasi primer adalah sosialisasi pertama yang dijalani individu semasa kecil,di
mana ia menjadi anggota masyarakat.
2. Sosialisasi Sekunder
1. Sosialisasi Represif
Sosialisasi ini menekan pada pengawasan yang ketat dan pemberian hukuman kepada
setiap orang yang melanggar peraturan atau norma yang berlaku.
2. Sosialisasi Partisipasi
1. Mengetahui nilai nilai dan norma norma yang berlaku didalam suatu masyarakat sebagai
suatu keterampilan danpengetahuan yang di butuhkan.
2. Mengetahui limgkungan sosial budaya baik lingkungan sosial tempat individu bertempat
tinggal termasuk juga dilingkungan sosial.
3. Membantu pengendalian fungsi fungsi organik yang dipelajari melalui latihan latihan
mengawas diri yang tepat.
1. Faktor internal
Faktor faktor yang berasal dari dalam diri seseorang yang meyangkut motivasi, minat
serta kemampuan yang dimiliki seeorang dalam rangka menyesuaikan diri dengan tata
pergaulan yang ada dalam masyarakat.
2. Faktor Eksternal
Faktor yang berasal dari luar individu yang melakukan proses sosialisasi dalam
masyarakat. Faktor ekstrinsik dapat berupa norma,niali,struktur sosial,ekonomi,struktur
budaya, dan lain lain.
BAB 3
METODE PENELITIAN
Kriteria yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah: 1) Anggota masyarakat
laki-laki yang tergolong dalam remaja dengan alasan bahwa usia tersebut lebih sering
berinteraksi dengan masyarakat sekitarnya serta usia tersebut mempunyai pemikiran yang
matang dalam mengkaji kembali tentang dirinya dan lingkungan.
Jumlah informan yang diambil tergantung dari jumlah replikasi kasus yang diinginkan
dengan tujuan menggali informasi dan memiliki kekhususan yang ada, akan menjadi besar
dari rancangan dan teori yang muncul.
3.3 Pengumpulan Data
3.3.1 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang diambil dalam penelitian ini adalah wawancara
terhadap informan yang dibantu dengan pedoman interview berstandar dalam bentuk
pertanyaan open ended (terbuka).
1. Data diseleksi dan dikelompokkan sesuai dengan kebutuhan untuk menjawab masalah
penelitian
2. Data diolah sesuai masalah penelitian
3. Analisa data dengan menggunakan kata-kata yang sederhana sebagai jawaban terhadap
masalah.
Metode analisis dalam penelitian kualitatif, penulisan deskriptif sebagaimana yang
dikemukakan Moleong (2000) mengikuti prosedur sebagai berikut: (1) Analisis
deskriptif dengan mengembangkan kategori-kategori yang relevan dengan tujuan, (2)
Penafsiran atas hasil deskriptif dengan berpedoman pada teori yang sesuai. Mengacu
pada pendapat tersebut, maka dalam penelitian ini data yang sudah terkumpul diolah
dan diinterpretasikan secara kualitatif dengan maksud menjawab masalah masalah
penelitian. Data tersebut ditafsirkan menjadi kategori-kategori yang menjadi bagian dari
teori atau mendukung teori yang diformulasikan secara deskriptif (Moleong, 2000).
3.4.2 Uji Validitas
Keabsahan hasil penelitian merupakan kredibilitas hasil riset dan kekuatan ilmiah
yang digunakan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dibahas dengan startegi yang
disusun untuk meningkatkan validitas dan reliabilitas, untuk itu digunakan empat area
pengukuran yang spesifik yaitu: (1) Credibility (validitas internal); (2) Tranferabilitas
(validitas eksternal); (3) Dependability (ketergantungan); (4) Confirmability (netral)
(Lincolm dan Guba, dalam Brockop, D, et, All, 2000).
Secara operasional Credibility dapat dicapai dengan teknik member check yaitu
pada akhir wawancara setiap bahasan, peneliti mengulangi kembali garis besar hasil
wawancara baik secara lisan maupun laporan tertulis kepada responden. Hal ini
dimaksudkan agar penelitian yaitu sampai dimana hasil penelitian digunakan dalam
konteks tertentu. Apabila pembaca merasa ada keserasian dengan situasi yang
dihadapinya maka penelitian ini memiliki transferability. Dependability (derajat
ketergantungan) peneliti secara sesakma mengikuti semua session yang berkaitan
dengan interpretasi data. Semua catatan disimpan untuk rujukan selanjutnya dan refleksi
yang akan datang. Comfirmability dilakukan dengan cara melakukan diskusi dengan
pembimbing dan mengikuti secara terus-menerus semua hasil interpretasi yang
berhubungan dengan analisa data. Comfirmability merupakan tahap akhir dari proses
hasil penelitian. Comfirmability dapat dicapai apabila credibility, transferability, dan
dependability terpenuhi (Brockoop, D, et, All, 2000).
HASIL PENELITIAN
Seharusnya wulan ini harus dibekali ilmu agama sejak ini, maka dari itu peranan
orang tua disini jauh lebih penting untuk mengajarkan wulan tentang perilaku yang
berprilaku yang baik, dan tentang norma agama, agar tidak terjadi hal hal yang tidak
diinginkan oleh keluarganya.
4.3 Perilaku Wulan
Sebelum wulan menjadi wanita yang bebas, dulu wulan adalah anak yang baik
yang tidak suka dengan dunia malam. Tapi semenjak masuk SMP, perilaku wulan
berubah menjadi 180 derajat dari yang bisa dibilang polos sekarang menjadi wanita
yang bebas, yang sering melakukan perilaku yang negatif, seperti nongkrong,keluar
malam,sering minum dan lain lain. Di lingkungan rumahnya,wulan ini sering menjadi
pembicaraan oleh tetangganya terutama oleh ibu ibu, karena gaya berpakaian dia saat
keluar rumah sering menggunakan baju seksi dan sering berdandan yang berlebihan.
Sehingga wulan ini sring dipandang wanita yang tidak baik, yang sering keluar malam
bersama lelaki lain.
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Lembaga sosial menjadi pedoman bagi perilaku wulan memulai pencengahan serta
perbaikan terlebih dahulu dikarenakan lembaga keluarga mempunyai tanggung jawab
yang besar terhadap perilaku wulan,nampaknya perilaku wulan tidak mematuhi perintah
perintah untuk menjauhi hal hal yang negatif. Sehingga sikap wulan kurang melakukan
kegiatan kegiatan yang positif yang banyak dilakukan di lingkungan rumahnya.
5.2 Saran
Organisasi remaja harus lebih aktif dan selalu ikut dalam berbagai kegiatan positif
serta mengajak para remaja lainnya untuk bergabung dalam organisasi remaja agar tidak
terjerumus kedalam dosa. Wulan seharusnya di bina dan harus setiap hari diberi
bimbingan yang bermanfaatnagar dia tahu bahwa hidup didinuia hanya sementara, maka
dari itu seharusnya memperbanyak ibadah dan menjalankan syariat Allah serta menjauhi
larangannya. Karena wulan merupakan generasi penerus bangsa indonesia. Jika generasi
muda yang beriman maka negara ini akan damai, tentram dan makmur,namun
sebaliknya jika perilaku wulan tidak beriman maka akan banyak terjadi konflik. Maka
dari itu, wulan harus dibekali ilmu agama yang kuat.
DAFTAR PUSTAKA
http://sosiologiada.blogspot.co.id/2015/11/lembaga-keluarga.html?m=1
https://id.wikipedia.org/wiki/Perilaku_menyimpang
http://www.gurupendidikan.co.id/10-pengertian-keluarga-menurut-para-ahli-terlengkap/
LAMPIRAN