NIM.10616041
BANDUNG
2018
PROPOSAL
A. LATAR BELAKANG
B. TUJUAN
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan tentang tanda infeksi kelamin, pasangan usia
subur diharapkan memahami tentang pengertian dan pemahaman infeksi kelamin
C. SASARAN
D. RENCANA KEGIATAN
Penyuluhan tentang tanda infeksi kelamin akan dilaksanakan pada hari kamis, 19
April 2018 pukul 08.00 WIB. Bertempat di poltekkes tni au
RESUME KEGIATAN
Penyuluhan mengenai pengetahuan pasangan usia subur pada tanda infeksi kelamin
dilaksanakan di poltekkes tni au ciumbuleuit Bandung pada hari Kamis tanggal 19 April
2018.
Penyuluhan dibagi menjadi 2 sesi yaitu dimana sesi pertama dilakukan penyampaian
materi selama 10 menit dan sesi kedua dilakukan tanya jawab dan evaluasi
SATUAN ACARA PENYULUHAN
I. Tujuan Umum
1. Leaflat
2. Flifchart
1. Ceramah
2. Diskusi
V. Pelaksanaan
No. Tahap Waktu Kegiatan Penyuluh
1. Pembukaan 2 menit a. Membuka/memulai kegiatan
dengan mengucapkan salam
b. Memperkenalkan diri
c. Menjelaskan tujuan dari
penyuluhan
d. Menyebutkan materi
penyuluhan
e. Bertanya kepada peserta
apakah sudah mengetahui
tentang tanda infeksi kelamin
2. Pelaksanaan 8 menit Isi Materi Penyuluhan
a. Menjelaskan pengertian infeksi
kelamin
b. Menjelaskan bagaimana cara
menghadapi tanda infeksi
kelamin dengan baik
c. Menjelaskan pengobatan yang
tepat pada infeksi kelamin
3. Evaluasi 2 menit Menanyakan kepada klien apakah
sudah mengerti tentang penyuluhan
yang diberikan mengenai tanda infeksi
kelamin
4. Penutup 2 menit a. Mengucapkan terima kasih atas
peran sertanya
b. Mengucapkan salam penutup
VI. Materi
Terlampir
VII. Evaluasi
Dengan memberikan pertanyaan :
1. Apa pengertian dari tanda infeksi kelamin
2. Apa yang perlu dilakukan untuk mengetahui tanda infeksi kelamin
3. Bagaimana pengobatan yang tepat pada infeksi kelamin
MATERI PENYULUHAN PENGETAHUAN PASANGAN USIA SUBUR PADA
TANDA INFEKSI KELAMIN
Infeksi menular seksual adalah infeksi yang ditularkan dari satu orang ke
orang lain melalui kontak seksual (hubungan seks). Jenis hubungan seks apapun
dapat menularkan infeksi ini. Infeksi ini dapat ditularkan melalui hubungan seks
melalui vagina, atau melalui anus atau mulut (mulut dengan penis atau
mulut dengan vagina). Terkadang infeksi ini dapat ditularkan hanya dengan
menyentuhkan penis atau vagina yang terinfeksi ke kelamin lainnya. Infeksi ini
juga dapat ditularkan dari ibu hamil kepada bayinya sebelum dilahirkan, atau
selama persalinan. Infeksi menular seksual akan meningkatkan resiko terkena HIV.
1. Perempuan
a. Luka dengan atau tanpa rasa sakit di sekitar alat kelamin,anus, mulut atau
bagian tubuh ang lain,tonjolan kecil - kecil, diikuti luka yang sangat sakit
disekitar alat kelamin.
b. Cairan tidak normal yaitu cairan dari vagina bisa gatal, kekuningan,
kehijauan, berbau atau berlendir.
c. Sakit pada saat buang air kecil yaitu IMS pada wanita biasanya
tidak menyebabkan sakit atau burning urination.
d. Tonjolan seperti jengger ayam yang tumbuh disekitar alat kelamin
e. Sakit pada bagian bawah perut yaitu rasa sakit yang hilang muncul
dan tidak berkaitan dengan menstruasi bisa menjadi tanda infeksi
saluran reproduksi (infeksi yang telah berpindah kebagian dalam sistemik
reproduksi,termasuk tuba fallopi dan ovarium)
f. Kemerahan yaitu pada sekitar alat kelamin.
2. Laki –laki
a. Luka dengan atau tanpa rasa sakit di sekitar alat kelamin, anus , mulut
atau bagian tubuh yang lain, tonjolan kecil –kecil ,diikuti luka yang sangat
sakit di sekitar alat kelamin
b. Cairan tidak normal yaitu cairan bening atau bewarna berasal dari
pembukaan kepala penis atau anus.
c. Sakit pada saat buang air kecil yaitu rasa terbakar atau rasa sakit
selama atau setelah urination.
d. Kemerahan pada sekitar alat kelamin, kemerahan dan sakit di kantong zakar.
Dalam Infeksi menular seksual ( IMS ) yang dimaksud dengan perilaku resiko
tinggi ialah perilaku yang menyebabkan seseorang mempunyai resiko besar
terserang penyakit tersebut.
Yang tergolong kelompok resiko tinggi adalah :
1. Usia
a. 20 –34 tahun pada laki –laki
c. 16 –24 tahun pada wanita
d. 20 –24 tahun pada pria dan wanita
3. Pelancong
4. PSK ( Pekerja Seks Komersial )
5. Pecandu narkotik
6. Homo seksual.
Penambahan beberapa gejala klinis dan faktor risiko tersebut ke dalam bagan
alur tubuh vagina telah meningkatkan spesifisitasnya, dan selanjutnya nilai
prediksi positif (NPP). Akan tetapi NPP masih tetap rendah, khususnya bila
bagan alur tersebut digunakan pada kelompok populasi dengan prevalensi IMS
yang rendah.
I. Penanganan Infeksi Kelamin
Jika tanda dan gejala yang ada tetap tidak membaik setelah anda
meminum obat-obatan yang diberikan, periksakan kembali ke petugas kesehatan
setempat. Nyeri atau cairan vagina yang berbau juga bisa menjadi salah satu tanda
masalah kesehatan lain seperti kanker.
DAFTAR PUSTAKA
2. https://media.neliti.com/media/publications/108397-ID-karakteristik-pengetahuan-
dan-sikap-pasa.pdf
3. http://eprints.undip.ac.id/53792/3/Ike_Mega_Puspita__22010112130092_BAB_II.pdf
4. http://hesperian.org/wp-
content/uploads/pdf/id_wwhnd_2011/id_wwhnd_2011_16.pdf
5. http://www.gwl-ina.or.id/wp-content/uploads/2016/03/BAB-4-IMS.pdf
6. http://www.spiritia.or.id/dokumen/pedoman-ims2011.pdf