Tugas Buk Marda
Tugas Buk Marda
PENDAHULUAN
1
dihukumnya pelaku dapat mencegah terulangnya tindak pidana tersebut dan
mencegah pelaku lain untuk tidak melakukan perbuatan yang sama ini dan
masyarakat merasa tentram karena dilindungi oleh hukum, seperti yang ada
dalam KUHP pada pasal 285 yaitu “Barang siapa yang dengan kekerasan
atau dengan ancaman memaksa perempuan yang bukan istrinya bersetubuh
dengan dia, karena perkosaan, dipidana dengan pidana penjara selama-
lamanya dua belas tahun”
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Berdasarkan unsur-unsur yang terkandung dalam definisi
perkosaan Black’s Law Dictionary(dalam Ekotama, Pudjiarto, dan Widiartana
2001), makna perkosaan dapat diartikan ke dalam tiga bentuk:
1. Perkosaan adalah suatu hubungan yang dilarang dengan seorang wanita
tanpapersetujuannya. Berdasarkan kalimat ini ada unsur yang dominan,
yaitu: hubungan kelamin yang dilarang dengan seorang wanita dan tanpa
persetujuan wanita tersebut.
2. Perkosaan adalah persetubuhan yang tidak sah oleh seorang pria terhadap
seorang wanita yang dilakukan dengan paksaan dan bertentangan dengan
kehendak wanita yang bersangkutan. Pada kalimat ini terdapat unsur- unsur
yang lebih lengkap, yaitu meliputi persetubuhan yang tidak sah, seorang
pria, terhadap seorang wanita, dilakukan dengan paksaan dan bertentangan
dengan kehendak wanita tersebut.
3. Perkosaan adalah perbuatan hubungan kelamin yang dilakukan oleh
seorang pria terhadap seorang wanita bukan istrinya dan tanpa
persetujuannya, dilakukan ketika wanita tersebut ketakutan atau di bawah
kondisi ancaman lainnya. Definisi hampir sama dengan yang tertera pada
KUHP pasal 285.
Pada kasus perkosaan seringkali disebutkan bahwa korban perkosaan
adalah perempuan.Secara umum memang perempuan yang banyak menjadi
korban perkosaan.Mereka dapat dipaksa untuk melakukan hubungan
seksual meskipun tidak menghendaki hal tersebut. Apabila mengacu pada
KUHP, maka laki- laki tidak dapat menjadi korban perkosaan karena pada
saat laki-laki dapat melakukan hubungan seksual berarti ia dapat merasakan
rangsangan yang diterima oleh tub uhnya dan direspon oleh alat
kelaminnya (Koesnadi, 1992). Akan tetapi pada kenyataannya ada pula
laki- laki yang menjadi korban perkosaan baik secara oral maupun anal.
4
2.2 Macam – macam perkosaan
A. Perkosaan oleh orang yang kita kenal
1) Perkosaan oleh Suami/bekas suami
Merasa bahwa istri sudah menjadi hak milik suami sehingga ia merasa
sekehendak hatinya memperlakukan istri.
2) Perkosaan oleh pacarnya
Merasa sudah mencukupi kebutuhan wanita, sehingga laki – laki punya
hak atas wanita tersebut atau merasa sudah melamar wanita tasi
sehingga merasa menjadi miliknya.
B. Pelecehan Seksual
Seorang wanita yang di paksa melayani teman kerja/atasannya, dimana
wanita tadi di ancam akan di keluarkan bila tidak mau melayaninya.
C. Pelecehan Seksual pada anak – anak
1) Anak perempuan diperkosa ayah
2) Anak perempuan diperkosa paman
3) Anak perempuan diperkosa kakek
D. Perkosaan oleh orang yang tidak dikenal
1) Perkosaan oleh sekelompok pelaku (diperkosa lebih dari 1 orang)
2)Perkosaan di penjara (diperkosa oleh polidi/sipit/penjaga penjara)
3) Perkosaan saat perang (tentara/gerilyawan sering menggunakan
perkosaan untuk menakut-nakuti wanita).
5
1. Memberi obat bius agar tidak sadarkan diri.
2. Memberi ancaman pada korban agar tidak berdaya.
3. Melakukan penganiayaan agar tidak sadarkan diri atau tidak berdaya
4. Menghipnotis korban agar mau melakukan apa yang diinginkan
pemerkosa
5. Memberi obat perangsang agar korban jadi birahi / bernafsu
6. Dijadikan wanita penghibur / pelacur bayaran
7. Dicekoki menuman keras agar mabuk setengah sadar.
8. Diculik lalu digagahi di tempat yang tersembunyi
9. Ditipu akan diberikan sesuatu atau dijanjikan sesuatu, dll
Perhatian : Cara ini tidak boleh dipraktekan kepada siapa pun juga
selama anda hidup di dunia karena hukumannya berat dan dosanya
sangat besar, kenikmatan yang didapat pun sangat semu.
6
Hindari teman yang gaul tapi kelakuan bejat, pilih teman yang standar
baik-baik saja
Curigai semua orang yang baru dikenal walaupun berwajah baby face
Belajar bela diri untuk menjaga diri
Tidak tebar pesona sembarangan ke orang lain
Selalu kabur diam-diam jika merasa ada sesuatu yang tidak beres
Melawan ketika terjadi pelecehan dan minta bantuan orang lain serta lapor
ke polisi
Tidak makan dan minum sembarangan untuk menghindari pembiusan
Waspada semua orang di tempat bilyar, diskotik, karaoke, panti pijat,
salon plus, dsb.
Memberi pembekalan pada anak agar tidak menjadi target perkosaan
Waspadai orang dekat yang memberikan perhatian atau kebaikan lebih
7
Pencabulan (Pasal 289296 KUHP)
Penghubungan pencabulan (Pasal 295298, 506 KUHP)
Tindak Pidana terhadap kesopanan (Pasal 281283,283 bis Pasal 532533
KUHP)
Persetubuhan dengan wanita di bawah umur (Pasal 286288 KUHP)
Apa yang harus dilakukan bila terjadi pemerkosaan?
Segera laporkan ke polisi. Di kepolisian korban akan diantar ke
dokter untuk mendapatkan visum et repertum.Atau kalau terpaksa korban bisa
datang ke rumah sakit terlebih dahulu agar dokter bisa memberikan surat
keterangan. Mintalah bantuan pihak rumah sakit atau dokter untuk
menghubungi polisi, jangan membersihkan diri atau mandi karena sperma,
serpihan kulit, ataupun rambut pelaku yang bisa dijadikan barang bukti akan
hilang. Sperma hanya hidup dalam waktu 2 x 24 jam.Simpan pakaian barang-
barang lain yang kita pakai, ataupun kancing atau robekan baju pelaku karena
barang-barang tersebut bisa dijadikan barang bukti.Serahkan barang-barang
tersebut kepada polisi dalam keadaan asli (jangan dicuci atau diubah
bentuknya). Apabila korban takut pergi sendiri ke kantor polisi ajaklah
orangtua, saudara, atau teman untuk menemani.Yakinkan diri bahwa korban
pemerkosaan bukanlah orang yang bersalah.Pelaku pemerkosaanlah yang
harus dihukum.Korban berhak untuk melaporkan pelaku agar bisa dihukum
sesuai dengan kejahatan yang dilakukannya.Kita bisa menghubungi salah satu
lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang peduli terhadap masalah-masalah
cewek.Mereka siap membantu korban yang baru saja mengalami
pemerkosaan. Dengan beberapa staf konselor yang terlatih, mereka akan
memberikan dukungan psikologis dan penanganan medis. Mereka juga akan
memberikan informasi tentang hak hukum korban, cara, dan prosedur
pelaporan kepada polisi dan akan mendampingi dalam proses peradilan jika
memang dikehendaki.
8
2.5 Dampak perkosaan
Dampak perkosaan bagi korban perkosan biasanya pada wanita
dankeluarganya, dimana peristiwa diperkosa merupakan tragedi yang
sangat menyakitkan dan sulit dilupakan sepanjang hidup mereka. Bahkan,
sering kali menyebabkan trauma yang berkepanjangan. Peristiwa ini
melahirkan rasa malu dan aib selama hidup yang akhirnya menimbulkan
rasa rendah diri, terutama pada saat harus menjalani kehidupan social
mereka selanjutnya.
9
"pemerkosaan", karena seorang perempuan (dengan maksud tertentu) tidak
dianggap mempunyai hak untuk menolaknya. Kadang-kadang juga ada
anggapan bahwa hubungan pernikahan merupakan pernyataan tersirat di
muka untuk suatu hubungan seksual seumur hidup.Namun demikian, hukum
pidana modern di kebanyakan negara barat kini telah mengesahkan hukum
yang menolak pandangan demikian. Kini pemerkosaan juga diartikan
sebagai hubungan paksa oleh pasangan, seperti hubungan seksual vaginal,
dan tindak kekerasan seperti hubungan seksual anal yang biasanya dilarang
dengan undang-undang sodomi. Hingga kini di Skotlandia hanya perempuan
saja yang dapat dikategorikan mengalami pemerkosaan.
Istilah "pemerkosaan" kadang-kadang diartikan dengan sangat luas,
hingga mencakup pula segala bentukserangan seksual.
a. Hukum Inggris
Di bawah Undang-undang Pelanggaran Seksual 2003, yang mulai
diberlakukan sejak April 2004,pemerkosaan di Inggris dan Wales telah
diperluas artinya dari hubungan vaginal atau anal tanpa persetujuan pihak
yang lain kini menjadi penetrasipenis ke dalam
vagina, anus ataupun mulut orang lain tanpa persetujuan orang tersebut.
Perubahan ini juga mencakup masa hukumannya, sehingga kini ancaman
hukuman untuk kasus pemerkosaan maksimum adalahhukuman seumur
hidup.
Di dalam hukum Inggris, walaupun seorang perempuan yang
memaksa seorang laki-laki untuk melakukan hubungan seksual tidak dapat
dituntut telah melakukan pemerkosaan, bila ternyata ia membantu seorang
laki-laki dalam melakukan pemerkosaan, ia pun dapat dituntut atas kejahatan
itu. Seorang perempuan juga dapat dituntut apabila terbukti ia telah
menyebabkan seorang laki-laki melakukan hubungan seksual tanpa
kehendak laki-laki itu sendiri; ini adalah sebuah kejahatan yang juga
diancam dengan hukuman seumur hidup bila hal ini melibatkan penetrasi
terhadap mulut, anus, atau vagina. Peraturan ini juga mencakup sebuah
kejahatan seksual baru yang disebut "serangan melalui penetrasi", yang juga
10
diancam hukuman yang sama seperti pemerkosaan, dan dilakukan apabila
seseorang melakukan penetrasi terhadap anus atau vagina secara seksual
dengan bagian dari tubuhnya, atau dengan sebuah benda tertentu, tanpa
persetujuan orang itu sendiri.
b. Hukum di Amerika Serikat
Laporan kejahatan di Amerika Serikat menggunakan "pemerkosaan
dengan paksa", hanya untuk menggambarkan kasus-kasus pemerkosaan yang
dilakukan oleh laki-laki terhadap perempuan.Namun demikian, masing-
masing negara bagian Amerika Serikat memperluas definisi ini secara
independen. Pemerkosaan oleh laki-laki terhadap sejenisnya biasanya diakui
sama seperti pemerkosaan terhadap perempuan.
11
Perbanyak pengetahuan dan sering-sering membaca tulisan tentang
pemerkosaan supaya dapat dipelajari tanda-tanda si pelaku dan modus
operandi atau cara kerjanya.
Pastikan jendela, pintu kamar, rumah, mobil sudah terkunci dengan baik.
Belajar bela diri praktis untuk mempertahankan diri ketika diserang.
Upaya promotif
1. Meningkatkan keterampilan tenaga kesehatan pada pertolongan tindakan
perkosaan
2. Penguasaan seni atau keterampilan bela diri bagi para wanita
3. Penyelenggaraan pendidikan seksual untuk remaja
4. Sosialisasi hukum yang terkait
12
CONTOH KASUS
13
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Perkosaan sebagai salah satu bentuk kekerasan jelas dilakukan dengan
adanya paksaan baik secara halus maupun kasar. Pemerkosaan terjadi tidak
semata-mata karena ada kesempatan, namun pemerkosaan dapat terjadi karena
pakaian yang dikenakan korban menimbulkan hasrat pada sipelaku untuk
melakukan tindakan pemerkosaan, serta pemerkosaan bisa juga disebabkan
karena rendahnya rasa nilai, moral, asusila dan nilai kesadaran beragama yang
rendah yang dimiliki pelaku pemerkosaan. Hal ini akan menimbulkan dampak
sosial bagi perempuan yang menjadi korban perkosaan tersebut.
Bentuk kekerasan terhadap perempuan bukan hanya kekerasan secara
fisik, akan tetapi dapat juga meliputi kekerasan terhadap perasaan atau
psikologis, kekerasan ekonomi, dan juga kekerasan seksual. Kekerasan pada
dasarnya adalah semua bentuk perilaku, baik verbal maupun non-verbal, yang
dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang, terhadap seseorang atau
sekelompok orang lainnya, sehingga menyebabkan efek negatif secara fisik,
emosional, dan psikologis
3.2 Saran
Pemerkosaan di Indonesia termasuk masalah yang harus segera di benahi
oleh kita semua karena sebagaimana kita ketahui bahwa tindak pemerkosaan
dapat merusak citra dan moral bangsa.
Maka dari itu pemerintah dan masyarakat harus bekerja keras dalam
menaggulangi tindak pidana pemerkosaan salah satunya dengan menanamkan
sikap dan perilaku kehidupan keluarga dan lingkungan masyarakat yang sesuai
dengan nilai-nilai moral, budaya, adat istiadat dan ajaran agama masing-
masing serta menindaklanjuti dengan penegakan hukum sesuai ketentuan
peraturan dan perundang-undangan yang berlaku
14
DAFTAR PUSTAKA
15