Anda di halaman 1dari 4

PEMBERIAN ANESTESI LOKAL DAN

SEDASI
No. Dokumen : SOP/7/ /Rjm/V/2018
No. Revisi : 00
SOP
Tanggal Terbit : 10 Mei 2018
Halaman : 1/5

PUSKESMAS DTP dr.Venny Intan Meilani


RAJAMANDALA NIP. 19800529200901002

1. Pengertian Pemberian anestesi lokal adalah tindakan menghilangkan rasa sakit atau nyeri
secara lokal tanpa disertai hilangnya kesadaran.
Pemberian anestesi lokal dapat dengan teknik:
a. Anestesi permukaan adalah pengolesan atau penyemprotan analgetik
lokal diatas selaput mukosa seperti mata, hidung, faring.
b. Anestesi infiltrasi adalah penyuntikan larutan analgetik lokal langsung
diarahkan disekitar tempat lesi, luka atau insisi. Cara infiltrasi yang
serng digunakan adalah blokade lingkar dan larutan obat disuntikan
intradermal atau subcutan.
c. Anestesi blok adalah penyuntikan analgetik lokal langsung ke saraf
utama atau pleksus saraf.
d. Anestesi regional intravena adalah penyuntikan larutan analgetik lokal
intravena.
Obat anestesi lokal/regional adalah obat yang menghambat hantaran saraf bila
dikenakan secara lokal. anestesi lokal idealnya adalah yang tidak mengiritasi
atau merusak jaringan secara permanen, batas keamanan lebar, mula kerja
singkat, masa kerja cukup lama, larut dalam air, stabil dalam larutan, dapat
disterilkan tanpa mengalami perubahan dan efeknya reversibel.
Contoh obat anestesi lokal adalah Lidokain (liqnikaon, xylocain) yaitu
anestesi lokal kuat yang digunakan secara topikal dan suntikan.
2. Tujuan Sebagai acuan bagi petugas dalam melakukan anestesi lokal dan sedasi.
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Nomor 800/SK. /Pkm.Rjm/V/2018
tentang Jenis-jenis Anestesi dan Sedasi yang Dapat Dilakukan di Puskesmas
DTP Rajamandala.
4. Referensi Peraturan Mentri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 tentang
Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer.
5. Prosedur a. Petugas memberikan informasi maksud dan tujuan tindakan kepada pasien
(informed consent).
b. Petugas meminta persetujuan pasien (informed consent).
c. Petugas mencuci tangan.
d. Petugas memakai sarung tangan.
e. Petugas menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
f. Petugas melakukan aspirasi lidocain dengan spuit injeksi.
g. Petugas mengatur posisi pasien supaya nyaman dan rileks.
h. Petugas membersihkan area penusukan menggunakan kapas alcohol.
i. Petugas meminta ijin pasien.
j. Petugas memasukkan jarum pada area tindakan dan mendorong masuk ke
arah bawah kulit sepanjang area tindakan.
k. Petugas melakukan aspirasi spuit.
l. Petugas mengobservasi ada tidaknya darah dalam spuit.
m. Jika ada darah, tarik sedikit jarum tetapi jangan sampai tercabut kemudian
jarum dibelokkan kembali jarum sepanjang area tindakan.
n. Jika tidak ada darah, petugas memasukkan lidocain pada sepanjang sekitar
tindakan.
o. Petugas mencabut jarum.
p. Petugas menekan tempat penusukan dengan kapas alcohol.
q. Petugas memberitahu kepada pasien bahwa tindakan sudah selesai.
r. Petugas melakukan observasi pasien antara 2 sampai dengan 3 menit
terhadap reaksi anestesi.
s. Petugas melakukan pengujian pada area luka dengan menekan area
memakai pinset cirurgis.
t. Petugas menanyakan apakah klien masih terasa nyeri
u. Jika klien masih merasakan nyeri, tunggu beberapa saat dan ulangi
pengujian.
v. Petugas mengulangi injeksi lidocain jika masih merasa nyeri setelah tiga
kali pengujian.
w. Jika klien tidak merasakan nyeri petugas melanjutkan tindakan minor yang
direncanakan.

6. Diagram Alir Petugas memberikan informasi maksud dan tujuan tindakan kepada pasien
Petugas meminta Petugas Petugas
persetujuan mencuci tangan memakai
pasien
sarung tangan

Petugas mengatur Petugas melakukan aspirasi Petugas menyiapkan


lidocain dengan spuit
posisi pasien supaya alat dan bahan yang
injeksi
akan digunakan.
nyaman dan rileks.

Petugas membersihkan Petugas meminta ijin Petugas memasukkan


jarum pada area tindakan
area penusukan pasien dan mendorong masuk ke
menggunakan kapas arah bawah kulit sepanjang
alcohol. area tindakan

Jika ada darah, tarik sedikit Petugas mengobservasi Petugas melakukan


jarum tetapi jangan sampai ada tidaknya darah aspirasi spuit
tercabut kemudian jarum
dalam spuit.
dibelokkan kembali jarum
sepanjang area tindakan.

Jika tidak ada darah, Petugas mencabut Petugas menekan


petugas memasukkan tempat penusukan
lidocain pada sepanjang jarum.
Petugas
sekitarmelakukan
tindakan Petugas melakukan dengan kapas alcohol.
observasi pasien antara Petugas memberitahu
pengujian pada area luka
Petugas menanyakan
2 sampai dengan 3
Jika klien tidak merasakan nyeri kepada pasien bahwa
apakah klien petugas
dengan menekan area melanjutkan tindakan minor yang
masih terasa menit terhadap reaksi direncanakan
memakainyeri
pinset cirurgis. anestesi tindakan sudah selesai.
7. Unit Terkait a. Ruang Pemeriksaan Umum
b. Ruangan Pemeriksaan Gigi/Mulut
c. Ruang Pemeriksaan KB
d. Rawat Inap
e. UGD
f. PONED
8. Rekaman Histori Tanggal Mulai
No Yang Diubah Isi Perubahan
Perubahan diterbitkan

Anda mungkin juga menyukai