ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui deskriptif tentang aktivitas siswa dalam pembelajaran
elektronika dengan srategi pembelajaran inkuiri pada kompetensi dasar elektronika optik. Sampel penelitian
yaitu kelas X TKJ di SMKN 3 Buduran Sidoarjo tahun ajaran 2011/2012. Rancangan penelitian yang digunakan
adalah “Postest Only Control Group Desain”.
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini diperoleh melalui, lembar aktifitas siswa, dan hasil
belajar siswa yang dianalisis secara deskriptif kuantitatif yang dinyatakan dalam persentase. Perlakuan pertama
yaitu menunjukkan proses pembelajaran sebelum dilakukan pembelajaran kemudian memberikan proses
pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran Inkuiri, dan terakhir diadakan post-test untuk
mengetahui hasil belajar siswa.
Adapun perangkat pembelajaran yang di gunakan adalah silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran,
dan modul. Hasil validasi yang dilakukan oleh pakar menunjukkan bahwa perangkat pembelajaran yang di
gunakan dinyatakan valid. Dari hasil lembar aktifitas siswa menunjukkan metode pembelajaran inkuiri
mempunyai hasil rata-rata setiap pertemuan sebesar 77% dikategorikan baik, sedangkan dari hasil belajar siswa
menunjukkan bahwa sebagian besar nilai siswa dapat dicapai dengan baik. Diketahui bahwa ttest sebesar 4,614
dan ttabel sebesar 2,00. Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa
menggunakan metode pembelajaran inkuiri lebih baik dibandingkan dengan hasil belajar siswa yang
menggunakan model pembelajaran konvensional.
Abstract
This research aim to know expansion descriptive of electronics students in learning activities with
learning srategi inquiry on standard of competence optical electronics. Research target that is class X TKJ in
SMKN 3 Buduran Sidoarjo school year 2011/2012. Research planning applied is " Posttest Only Control Group
Design".
Data collecting method in this research obtained through, student response equated, and result of
student learning analyzed descriptively is quantitative which expressed in percentage. The first treatment is
demonstrated the process of learning then give learning process by using inquiry learning method, and last give
the post-test to determine student learning outcomes.
As for study peripheral which in using is syllabus, execution plan of study, and module. Validation
result done by expert indicates that study peripheral which in using expressed valid. From result of student
activity equated shows study inquiry learning method has result of rating equal to 77% categorized to be
competent while from result of student learning indicates that most of reachable student value carefully. Known
that t-test equal to ttest 4,614 and ttabels 2,00. Based on result of research, hence inferential that inquiry learning
method has learning result that is better than class using conventional study model.
301
Jurnal Pendidikan Teknik Elektro, Volume 02 Nomer 1 Tahun 2013
303
Jurnal Pendidikan Teknik Elektro, Volume 02 Nomer 1 Tahun 2013
Memberikan Guru
kesempatan memberikan
untuk latihan tugas tambahan
lanjutan untuk dikerjakan
dirumah. Gambar 1 Pengkodean Sinyal Remote
Gambar 2.5 menunjukkan teknik
Aktivitas Siswa Dalam Pembelajaran pengkodean data dari remote kontrol, di mana
Aktivitas ini merupakan aktivitas yang dalam hal ini kode 0 diwakili oleh sebuah
dilakukan siswa selama proses pulsa positif yang pendek dan kode 1 diwakili
pembelajaran. Dlam hal ini aktifitas siswa oleh sebuah pulsa positif yang panjang. Pada
meliputi: aktifitas pemecahan masalah, gambar tersebut, tampak data 5 (0101)
mendefinisikan variabel yang berhubungan ditransfer secara serial dengan teknik
dengan masalah yang dipilih, pengkodean secara pulsa.
304
Metode Pembelajaran Inkuiri
Cara Kerja Piranti Optik VCD/DVD siswa SMAN Pademawu Pamekasan. Kualitas
Dari segi cara kerja, cara kerja DVD proses belajar siswa kelas X melalui
Player tak ada bedanya dengan cara kerja CD penerapan model inkuiri terbimbing di SMAN
Player, karena keduanya memiliki komponen Pademawu Pamekasan lebih tinggi
optik yang mampu menyorotkan sinar laser dibandingkan dengan kualitas proses belajar
berwarna merah ke arah permukaan piringan, siswa kelas kontrol. Sikap siswa terhadap
atau tepatnya ke permukaan layer dari suatu pembelajaran model inkuiri terbimbing sangat
piringan CD maupun DVD. positif. Hal ini terbukti dengan persentase
1. Komponen CD Player angket sikap siswa sebesar 75% yang berarti
CD player memiliki tugas mencari bahwa siswa kelas X SMAN Pademawu
dan membaca data yang tersimpan sebagai Pamekasan menyukai pembelajaran model
gundukan pada CD. Mempertimbangkan cara inkuiri terbimbing.
yang gundukan yang kecil, CD player sangat Penelitian yang dilakukan oleh Program
tepat merupakan bagian dari peralatan. Drive Studi Pendidikan Teknik Elektro FPTK UPI
mendasar terdiri dari tiga komponen: Abdullah dan Syarifah, (2008)
a. Berkendara motor spins disk. Kendaraan mengungkapkan bahwa,dengan
motor ini adalah tepat untuk memutar pengembangan perangkat pembelajaran yang
dikontrol antara 200 dan 500 rpm berorientasi model pembelajaran inkuiri
tergantung pada lagu yang sedang dibaca. ternyata Kesan dan tanggapan yang
b. Laser dan sistem lensa fokus dalam disampaikan guru dansiswa juga menyatakan
membaca dan gundukan. bahwa inkuiri dalam kelompok kooperatif
c. Mekanisme pelacakan laser assembly membawa pengaruh positif. Guru menyatakan
bergerak sehingga dari laser beam dapat model ini dapat mengubah cara belajar siswa
mengikuti spiral dilacak. Sistem dari yang hanya mendengarkan menjadi
pelacakan yang dapat memindahkan laser beraktivitas, dan dapat meningkatkan motivasi
pada resolusi mikron. siswa. Sedangkan menurut sebagian siswa,
Kerangka Berpikir model ini dapat membantu siswa memahami
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa materi, memberikan kebebasan
model pembelajaran Inkuiri memiliki dampak mengemukakan pendapat, dan siswa terdorong
yang positif terhadap kegiatan belajar untuk berdiskusi bersama teman untuk
mengajar, yakni dapat meningkatkan aktivitas memecahkan masalah yang dihadapi sebelum
siswa selama pembelajaran, meningkatkan bertanya kepada guru.
ketercapaian TPK, dan dapat meningkatkan Hipotesis
minat siswa dalam mengikuti pembelajaran Berdasarkan rumusan masalah dan
berikutnya. Selain itu, pembelajaran inkuiri pembahasan kajian pustaka, maka hipotesis
merupakan lingkungan belajar latihan penelitian ini daapat dirumuskan sebagai
penelitian “Inquiri training” bertolak dari berikut:
kepercayaan bahwa perkembangan anak yang “Hasil belajar siswa menggunakan metode
mandiri, menurut metode yang dapat memberi pembelajaran Inkuiri lebih baik dibandingkan
kemudahan bagi para pebelajar untuk dengan hasil belajar siswa yang menggunakan
melibatkan diri dalam penelitian ilmiah model pembelajaran konvensional”.
(Saripuddin, 1997:90). Di mana siswa mencari
informasi dan menemukan solusi untuk
menyelesaikan tugas-tugas pembelajaran, METODE PENELITIAN
bertanggung jawab untuk memperoleh hasil Jenis Penelitian
penelitian. Jadi, siswa dilatih untuk Penelitian ini merupakan penelitian
berkreatifitas mandiri melalui penemuannya. eksperimen. Pada penelitian ini terdapat dua
Penelitian yang Relevan kelas yang digunakan sebagai kelas
Hasil penelitian yang dilakukan Dina. penelitian dengan perlakuan yang berbeda,
(2007) yang mengembangkan Hasil penelitian yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol.
ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan Adanya kelas kontrol dimaksud sebagai
kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar pembanding, kelas eksperimen adalah
siswa yang signifikan antara pembelajaran kelompok yang diajar dengan menggunakan
dengan model inkuiri terbimbing dan model penerapan metode pembelajaran inkuiri,
konvensional pada pembelajaran kimia materi sedangkan kelompok kontrol adalah
pokok reaksi oksidasi reduksi. Hal ini berarti kelompok yang diajarkan dengan metode
penerapan pembelajaran model inkuiri yang dilakukan sekolah yaitu konvensional.
terbimbing lebih efektif dalam meningkatkan Waktu dan Tempat Penelitian
kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar 1. Tempat Penelitian
305
Jurnal Pendidikan Teknik Elektro, Volume 02 Nomer 1 Tahun 2013
tertarik untuk belajar, LKS digunakan 3. Analisis Tes Hasil Belajar Siswa
pada kelas eksperimen dan kelas Tes evaluasi hasil belajar ini
kontrol.AV 2 yang diberikan eksperimen. digunakan untuk mengetahui pencapaian
Dari uji beda ini, dapat diketahui nilai hasil belajar posttest siswa untuk
perbedaan pembelajaran antara kelas mengetahui kompetensi siswa. Variabel
kontrol dengan kelas eksperimen. yang diukur dengan menggunakan
Instrument Penelitian instrument tes tertulis, yaitu
Adapun instrumen penelitian yang menggunakan soal pilihan ganda.
digunakan dalam penelitian ini adalah Sedangkan dalam penelitian ini
sebagai berikut: analisis data dilakukan dengan
1. Lembar Validasi menggunakan uji-t untuk mengkaji uji
Validitas adalah suatu ukuran yang beda pada data tentang pengembangan
menunjukkan tingkatan-tingkatan perangkat model pembelajaran Inkuiri
kevalidan atau kesahihan suatu instrumen pada mata pelajaran Elektronika optik di
(Arikunto 1998:160). SMK Negeri 3 Buduran Sidoarjo.
2. Lembar Observasi Aktifitas Siswa Dalam penelitian ini yang akan
Lembar observasi ini berisi sejumlah dibedakan adalah nilai hasil belajar
pertanyaan tertulis untuk memperoleh posttest siswa kelas eksperimen dengan
aktivitas siswa berkaitan dengan kelas kontrol untuk mengetahui hasil
pelaksanaan pembelajaran dengan belajar siswa. Statistik yang digunakan
menggunakan metode pembelajaran adalah uji t (menguji kesamaan dua rata-
Inkuiri. rata : uji satu pihak). Langkah-langkahnya
3. Tes Hasil Belajar sebagai berikut:
Tes hasil belajar ini menggunakan 1) Merumuskan Hipotesis
lembar soal berupa post-test yang 2) Taraf signifikan 0,05
diberikan kelas dalam populasi, dan post- 3) Uji Statistik
test yang diberikan kelas dalam Dengan menggunakan rumus uji-t,
penelitian. Lembar soal tes disusun yaitu:
berdasarkan indikator pencapaian hasil
X1 X 2
belajar yang berupa tes kognitif pada t
kompetensi dasar mengidentifikasi 1 1
s
komponen elektronika. n1 n 2
Analisa Data untuk menetukan variansi (s 2)
1. Analisis Penilaian Validator dipakai rumus :
n1 1s12 n2 1s22
Berdasarkan tabel skor skala
Likert pada Tabel 3.3 , digunakan
s2
rumus: n1 n2 2
Presentase =
jumlah Skor yang diperoleh
x100%
Skor Maksimal
HASIL PENELITIAN DAN
Skor kriterium = Skor tertinggi tiap item
x jumlah item x jumlah responden
PEMBAHASAN
1. Penyajian dan Analisis Data
(Skala Likert dalam Riduwan, 2010:41).
Bab ini disajikan hasil dan pembahasan dari
2. Analisis Aktivitas siswa
Data pengamatan aktivitas siswa selama penelitian yang telah dilakukan di SMKN 3
Buduran Sidoarjo. Data yang diperoleh
kegiatan belajar mengajar berlangsung
pada akhir penelitian adalah nilai hasil
dapat dianalisis dengan persentase (%)
validasi, aktivitas siswa, serta nilai belajar
tiap pertemuan yaitu:
siswa terhadap pembelajaran dengan
Presentase =
menggunakan metode Inkuiri.
jumlah Skor yang diperoleh a. Hasil Validasi Perangkat
x100% Pembelajaran.
Skor Maksimal Dari hasil perhitungan hasil validasi
rata-rata hasil rating perangkat
Skor kriterium = Skor tertinggi tiap item pembelajaran yaitu 77.1% dikategorikan
x jumlah item x jumlah responden layak untuk digunakan dalam proses
(Skala Likert dalam Riduwan, 2010:41). belajar mengajar.
307
Jurnal Pendidikan Teknik Elektro, Volume 02 Nomer 1 Tahun 2013
bahwa hasil belajar siswa menggunakan Ruseffendi, E.T. 1988. Pengantar Kepada Guru
metode pembelajaran Inkuiri lebih baik Mengembangkan Kompetensinya Dalam
dibandingkan dengan hasil belajar siswa Pengajaran Matematika Untuk
yang menggunakan model pembelajaran Meningkatkan CBSA. Penerbit: Tarsito
konvensional. Bandung.
Saran
Dari hasil penelitian yang diperoleh, Udin, Saripuddin. 1997. Teori Belajar dan Model-
maka peneliti memberikan saran antara lain: Model Pembelajaran. Jakarta: PAU-PPAI.
1. Dengan adanya metode pembelajaran
inkuiri, guru sebagai fasilitator agar dapat Sanjaya,Wina. 2011. Strategi Pembelajaran
meningkatkan aktivitas siswa dalam Berorientasi Standar Proses Pendidikan.
berperan aktif saat pembelajaran materi Jakarta: Kencana Prenada Media.
Menguasai Dasar Elektronika Komputer
dengan kompetensi dasar Elektronika optic. Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Bandung : PT.
2. Dalam memberikan model pembelajaran Tarsito.
yang baik hendaklah disesuaikan dengan
materi yang diajarkan dengan mengarah Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif,
pada inkuiri karena dapat melatih siswa Kualitatif, dan R & D. Bandung: Alfabeta.
menemukan konsep melalui penemuan dan
proses berfikirnya, mencocokkan apa yang Suharto,dkk.
siswa temukan disuatu waktu dengan apa
yang siswa temukan diwaktu lain, dan Trianto. 2007. Model – Model Pembelajaran
membandingkan temuannya dengan Innovative Berorientasi Konstruktivistik.
penemuan siswa lain akan menumbuhkan Jakarta: Prestasi Pustaka.
rasa percaya diri siswa sehingga dapat
memberikan hasil belajar yang baik.
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, Ade Gafar dan Syarifah, Julia. 2008.
Optimalisasi Pemahaman Konsep Perbaikan
Rambu Cahaya melalui Pendekatan
Pembelajaran Inkuiri dalam Kelompok
Kooperatif. Bandung: Program Studi
Pendidikan Teknik Elektro FPTK UPI,
.(http://Abdullah.com/artikel. diakses pada
tanggal 11 Februari 2012).
309