Anda di halaman 1dari 9

Metode Pembelajaran Inkuiri

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP KETUNTASAN HASIL


BELAJAR SISWA DI SMKN 3 BUDURAN SIDOARJO

Dhidik Setiawan, I.G.P.A. Buditjahjanto


Pendidikan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya
dhidik.setiawan@gmail.com

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui deskriptif tentang aktivitas siswa dalam pembelajaran
elektronika dengan srategi pembelajaran inkuiri pada kompetensi dasar elektronika optik. Sampel penelitian
yaitu kelas X TKJ di SMKN 3 Buduran Sidoarjo tahun ajaran 2011/2012. Rancangan penelitian yang digunakan
adalah “Postest Only Control Group Desain”.

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini diperoleh melalui, lembar aktifitas siswa, dan hasil
belajar siswa yang dianalisis secara deskriptif kuantitatif yang dinyatakan dalam persentase. Perlakuan pertama
yaitu menunjukkan proses pembelajaran sebelum dilakukan pembelajaran kemudian memberikan proses
pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran Inkuiri, dan terakhir diadakan post-test untuk
mengetahui hasil belajar siswa.

Adapun perangkat pembelajaran yang di gunakan adalah silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran,
dan modul. Hasil validasi yang dilakukan oleh pakar menunjukkan bahwa perangkat pembelajaran yang di
gunakan dinyatakan valid. Dari hasil lembar aktifitas siswa menunjukkan metode pembelajaran inkuiri
mempunyai hasil rata-rata setiap pertemuan sebesar 77% dikategorikan baik, sedangkan dari hasil belajar siswa
menunjukkan bahwa sebagian besar nilai siswa dapat dicapai dengan baik. Diketahui bahwa ttest sebesar 4,614
dan ttabel sebesar 2,00. Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa
menggunakan metode pembelajaran inkuiri lebih baik dibandingkan dengan hasil belajar siswa yang
menggunakan model pembelajaran konvensional.

Kata Kunci : Metode Pembelajaran Inkuiri, Hasil Belajar Siswa.

Abstract

This research aim to know expansion descriptive of electronics students in learning activities with
learning srategi inquiry on standard of competence optical electronics. Research target that is class X TKJ in
SMKN 3 Buduran Sidoarjo school year 2011/2012. Research planning applied is " Posttest Only Control Group
Design".

Data collecting method in this research obtained through, student response equated, and result of
student learning analyzed descriptively is quantitative which expressed in percentage. The first treatment is
demonstrated the process of learning then give learning process by using inquiry learning method, and last give
the post-test to determine student learning outcomes.

As for study peripheral which in using is syllabus, execution plan of study, and module. Validation
result done by expert indicates that study peripheral which in using expressed valid. From result of student
activity equated shows study inquiry learning method has result of rating equal to 77% categorized to be
competent while from result of student learning indicates that most of reachable student value carefully. Known
that t-test equal to ttest 4,614 and ttabels 2,00. Based on result of research, hence inferential that inquiry learning
method has learning result that is better than class using conventional study model.

Keyword : Inquiry Learning Method, Result Of Student Learning.

301
Jurnal Pendidikan Teknik Elektro, Volume 02 Nomer 1 Tahun 2013

PENDAHULUAN 1. Bagaimana aktivitas siswa dalam


Keberhasilan dalam pembelajaran pendidikan kelompok pada pembelajaran inkuiri pada
sekolah kejuruan tentunya dipengaruhui oleh ranah materi pokok komponen elektronika optic
afektif (sikap), ranah psikomotorik (keterampilan) terhadap ketuntasan hasil belajar siswa?
siswa dalam praktik dan ranah kognitif 2. Apakah hasil belajar siswa pada materi
(pengetahuan) pendalaman teori. Agar siswa dapat pokok komponen elektronika optic
mandiri dalam proses belajarnya dan dapat dengan menerapkan metode pembelajaran
mengimplementasikan teori yang telah ada, maka inkuiri lebih baik dibandingkan dengan
sangat penting mereka berperan aktif dalam metode pembelajaran konvensional?
melaksanakan kegiatan eksperimen yang telah Tujuan dalam penelitian ini adalah
disediakan diruang lab. Elektronika agar dapat sebagai berikut.
mengembangkan karya, prestasi ini tentunya 1. Mengetahui deskriptif tentang aktivitas
merupakan hasil kondisi pembelajaran bagaimana siswa dalam pembelajaran elektronika
keterlibatan siswa sebenarnya belajar untuk dengan srategi pembelajaran inkuiri pada
belajar, dalam hal ini maka guru memberikan kompetensi dasar elektronika optik.
akses bagi siswanya untuk berkembang secara 2. Mengetahui hasil belajar siswa pada
mandiri melalui penemuan dan proses berfikirnya. kompetensi dasar elektronika optik
Berdasarkan hasil observasi di SMK Buduran dengan menerapkan strategi pembelajaran
Sidoarjo Guru cenderung mendominasi penerapan inkuiri.
model pembelajaran konvensional sehingga Sejalan dengan rumusan masalah dan
didalam kelas sulit untuk menerima pembaruan- tujuan penelitian yang telah di kemukakan,
pembaruan proses pembelajaran. Akibatnya, siswa diharapkan hasil penelitian ini memberikan
kurang bisa berperan aktif dan memaknai beberapa manfaat:
eksperimen yang dilakukan. Oleh karena itu Bagi Siswa
dengan bereksperimen diLaboratorium, siswa 1. Siswa mengetahui kemampuan yang
diharapkan mampu mengaplikasikan teori yang di dimiliki dalam proses belajar sesuai
peroleh dalam kehidupan sehari-hari, maka metode pembelajaran yang diterapkan.
penerapan metode pembelajaran inkuiri digunakan 2. Siswa memperoleh hasil belajar yang baik
sebagai perbandingan. dengan metode pembelajaran Inkuiri.
Setrategi pembelajaran inkuiri memiliki sintak Bagi Guru
seperti halnya suatu model pembelajaran, strategi 1. Guru mengetahui pengaruh model
pembelajaran inkuiri merupakan bentuk dari pembelajaran inkuiri demi keberhasilan
pendekatan pembelajaran yang berorientasi proses belajar yang baik.
kepada siswa (student centered approach). Hal ini 2. Guru mengetahui pengaruh tingkat
dikarenakan, dalam strategi ini siswa memegang keefektifan aktivitas belajar siswa sesuai
peranan yang sangat dominan selama proses pada model pembelajaran inkuiri.
pembelajaran. Strategi pembelajaran inkuiri Bagi Peneliti
merupakan pembelajaran dengan penemuan. 1. Meningkatkan kompetensi guru dalam
Dalam pembelajaran dengan penemuan, siswa mengatasi masalah-masalah pembelajaran
didorong terlibat secara aktif untuk belajar dengan dikelas, khususnya meningkatkan hasil
konsep-konsep dan prinsip-prinsip, dan guru belajar siswa.
mendorong siswa untuk memiliki pengalaman 2. Meningkatkan keterlibatan atau
dengan melakukan eksperimen yang partisipasi aktif siswa dalam kegiatan
memungkinkan siswa menemukan prinsip-prinsip pembelajaran.
untuk diri mereka sendiri (Sanjaya, 2011:196). 3. Meningkatkan hasil belajar siswa.
Menurut Piaget, pedagogi yang baik harus Dalam melaksanakan penelitian di
melibatkan siswa dengan situasi – situasi siswa itu berikan asumsi bahwa:
sendiri yang melakukan eksperimen. Yaitu 1. Hasil tes yang diperoleh menunjukkan
mencoba mencari tahu apa yang terjadi, hasil belajar siswa yang sebenarnya.
memanipulasi benda-benda, memanipulasi simbol- 2. Peneliti dan rekan yang membantu
simbol, mengajukan pertanyaan dan berupaya melakukan pengamatan aktivitas belajar
menemukan sendiri jawabannya, mencocokkan siswa memberikan penilaian secara
apa yang ditemukan diwaktu yang lain, dan obyektif.
membandingkan temuannya dengan temuan siswa Karena keterbatasan waktu dan
lain (dalam Nur, 2008:21).. kemampuan peneliti dan agar pembahasan
Adapun rumusan masalah yang dibahas tidak terlalu luas maka penelitian ini hanya
adalah : dilakukan untuk meneliti pengaruh metode
pembelajaran inkuiri pada kompetensi dasar
302
Metode Pembelajaran Inkuiri

Elektronika Optik dan hanya membatasi


dengan menganalisis lembar aktivitas siswa
setelah pembelajaran Inkuiri dan pembelajaran Tabel 1 Tahapan Model Pembelajaran
konvensional di kelas X TKJ 1 & TKJ 2 Inkuiri
SMKN 3 BUDURAN SIDOARJO. No. Fase Perilaku Guru
1. Menyajikan Guru membimbing
KAJIAN PUSTAKA pertanyaan atau siswa
masalah mengidentifikasi
Pembelajaran Inkuiri
masalah dan masalah
Menurut Piaget, pedagogi yang baik harus ditulis di papan tulis.
melibatkan siswa dengan situasi – situasi siswa itu Guru membagi siswa
sendiri yang melakukan eksperimen. Yaitu dalam kelompok
mencoba mencari tahu apa yang terjadi, 2 Membuat Guru memberikan
memanipulasi benda-benda, memanipulasi simbol- hipotesis kesempatan kepada
simbol, mengajukan pertanyaan dan berupaya siswa untuk curah
menemukan sendiri jawabannya, mencocokkan pendapat dalam
apa yang ditemukan diwaktu yang lain, dan merumuskan
membandingkan temuannya dengan temuan siswa hipotesis. Guru
membimbing siswa
lain (dalam Nur, 2008:21).
dalam menentukan
Strategi Pembelajaran Inkuiri (SPI) hipotesis yang
Strategi Pembelajaran Inkuri (SPI) adalah relevan dengan
rangkaian kegiatan pembelajaran yang permasalahan dan
menekankan pada proses berfikir secara kritis dan memprioritaskan
analitis untuk mencari dan menemukan sendiri penyelidikan
jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan. 3 Merancang Guru memberikan
Strategi pembelajaran ini sering juga, dinamakan percobaan kesempatan kepada
heuristic, yang berasal dari bahasa yunani, yaitu siswa untuk
menentukan langkah
heurisken yang berarti saya menemukan. Strategi
– langkah yang
pembelajaran inkuiri memiliki sintak seperti sesuai dengan
halnya suatu model pembelajaran (Sanjaya, hipotesis yang akan
2011:196). digunakan. Guru
Sintak Pembelajaran Inkuiri membimbing siswa
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa mengurutkan
model pembelajaran Inkuiri memiliki dampak langkah – langkah
yang positif terhadap kegiatan belajar mengajar, percobaan
yakni dapat meningkatkan aktivitas siswa selama 4 Melakukan Guru membimbing
pembelajaran, meningkatkan ketercapaian TPK, percobaan untuk siswa untuk
memperoleh memperoleh
dan dapat meningkatkan minat siswa dalam
informasi informasi melalui
mengikuti pembelajaran berikutnya. Selain itu, percobaan
pembelajaran inkuiri merupakan lingkungan 5 Mengumpulkan Guru memberi
belajar Latihan penelitian “Inquiri training” dan kesempatan kepada
bertolak dari kepercayaan bahwa perkembangan menganalisis tiap kelompok untuk
anak yang mandiri, menurut metode yang dapat data menyampaikan hasil
memberi kemudahan bagi para pebelajar untuk pengolahan data
melibatkan diri dalam penelitian ilmiah yang terkumpul
(Saripuddin, 1997:90). Di mana siswa mencari 6 Membuat Guru membimbing
informasi dan menemukan solusi untuk kesimpulan siswa dalam
membuat kesimpulan
menyelesaikan tugas-tugas pembelajaran,
bertanggung jawab untuk memperoleh hasil
penelitian. Jadi, siswa dilatih untuk berkreatifitas Model Pembelajaran Konvensional
Selanjutnya menurut (Roestiyah N.K.
mandiri melalui penemuannya.
1991:38) teknik ceramah adalah teknik
Adapun tahapan pembelajaran inkuiri adalah
mengajar yang tradisional. Sejak duhulu
sebagai berikut:
guru dalam usaha menularkan
pengetahuannya pada siswa, ialah secara
lisan atau ceramah. Pembelajaran
konvensional yang dimaksud adalah
pembelajaran yang biasa dilakukan oleh
para guru. Bahwa, pembelajaran
konvensional atau tradisional pada

303
Jurnal Pendidikan Teknik Elektro, Volume 02 Nomer 1 Tahun 2013

umumnya memiliki kekhasan tertentu, mengumpilkan informasi yang sesuai,


misalnya lebih mengutamakan hafalan merangkai alat untuk melakukan
daripada pengertian, menekankan kepada eksperimen, melakukan eksperimen dan
keterampilan berhitung, mengutamakan pengamatan untuk mendapatkan data
hasil daripada proses, dan pengajaran dalam rangka pemecahan masalah,
berpusat pada guru. melakukan diskusi, mempresentasikan
Sintak Pembelajaran konvensional hasil eksperimen, memperhatikan
Menurut )Ruseffendi 1988:290) metode presentasi dari kelompok lain dan
ekspositori ini sama dengan cara mengajar mnyimpulkan hasil eksperimen.
yang biasa (tradisional) kita pakai pada
pengajaran matematika”. Kegiatan Materi Elektronika Optik
selanjutnya guru memberikan contoh soal Piranti Display
dan penyelesaiannya, kemudian memberi 1. Light emiting dioda (LED) dan Seven
soal-soal latihan, dan siswa disuruh segment
mengerjakannya. Menurut (Budiharto,2005:45) LED
Jadi kegiatan guru yang utama adalah (Light Emiting Dioda) adalah dioda
menerangkan dan siswa mendengarkan atau yang didalam Junction diadop
mencatat apa yang disampaikan guru. dengan Fosfor, maka bila dialiri
Tabel 2 Sintaks Model Pengajaran arus listrik akan menghasilkan
Konvensional cahaya. Jika light emiting dioda
Fase atau tahap Peran (LED) diberi tegangan forward,
Guru maka elektron bebas daerah N akan
menembus junction dan saling
Menyampaikan Guru mempengaruhi dengan hole di
tujuan menyampaikan daerah P.
semua tujuan 2. Mengaktifkan Display
pelajaran yang Kecemerlangan LED
ingin dicapai tergantung dari arusnya. Idealnya,
pada pelajaran cara terbaik untuk mengendalikan
tersebut. kecemerlangan ialah dengan
menjalankan LED dengan sumber
Menyajikan Guru arus. Cara berikutnya yang terbaik
informasi menyajikan setelah sumber arus adalah catu
informasi yang besar dan resistansi seri yang
kepada siswa besar. Dalam hal ini, arus LED
secara tahap diberikan oleh
demi tahap 𝑉𝑠−𝑉𝑙𝑒𝑑
I= 𝑅𝑠 (Barmawi,1994:98)
dengan metode
ceramah. 3. Mengaktifkan Remote Kontrol
Rangkaian transmitter sebagai
input (VR1), rangkaian receiver
Mengecek Guru Mengecek
sebagai output (Relay) dengan
pemahaman dan keberhasilan
mengukur frekuensi pada output
memberikan siswa dan
umpan balik memberikan infrared Receiver
umpan balik.

Memberikan Guru
kesempatan memberikan
untuk latihan tugas tambahan
lanjutan untuk dikerjakan
dirumah. Gambar 1 Pengkodean Sinyal Remote
Gambar 2.5 menunjukkan teknik
Aktivitas Siswa Dalam Pembelajaran pengkodean data dari remote kontrol, di mana
Aktivitas ini merupakan aktivitas yang dalam hal ini kode 0 diwakili oleh sebuah
dilakukan siswa selama proses pulsa positif yang pendek dan kode 1 diwakili
pembelajaran. Dlam hal ini aktifitas siswa oleh sebuah pulsa positif yang panjang. Pada
meliputi: aktifitas pemecahan masalah, gambar tersebut, tampak data 5 (0101)
mendefinisikan variabel yang berhubungan ditransfer secara serial dengan teknik
dengan masalah yang dipilih, pengkodean secara pulsa.
304
Metode Pembelajaran Inkuiri

Cara Kerja Piranti Optik VCD/DVD siswa SMAN Pademawu Pamekasan. Kualitas
Dari segi cara kerja, cara kerja DVD proses belajar siswa kelas X melalui
Player tak ada bedanya dengan cara kerja CD penerapan model inkuiri terbimbing di SMAN
Player, karena keduanya memiliki komponen Pademawu Pamekasan lebih tinggi
optik yang mampu menyorotkan sinar laser dibandingkan dengan kualitas proses belajar
berwarna merah ke arah permukaan piringan, siswa kelas kontrol. Sikap siswa terhadap
atau tepatnya ke permukaan layer dari suatu pembelajaran model inkuiri terbimbing sangat
piringan CD maupun DVD. positif. Hal ini terbukti dengan persentase
1. Komponen CD Player angket sikap siswa sebesar 75% yang berarti
CD player memiliki tugas mencari bahwa siswa kelas X SMAN Pademawu
dan membaca data yang tersimpan sebagai Pamekasan menyukai pembelajaran model
gundukan pada CD. Mempertimbangkan cara inkuiri terbimbing.
yang gundukan yang kecil, CD player sangat Penelitian yang dilakukan oleh Program
tepat merupakan bagian dari peralatan. Drive Studi Pendidikan Teknik Elektro FPTK UPI
mendasar terdiri dari tiga komponen: Abdullah dan Syarifah, (2008)
a. Berkendara motor spins disk. Kendaraan mengungkapkan bahwa,dengan
motor ini adalah tepat untuk memutar pengembangan perangkat pembelajaran yang
dikontrol antara 200 dan 500 rpm berorientasi model pembelajaran inkuiri
tergantung pada lagu yang sedang dibaca. ternyata Kesan dan tanggapan yang
b. Laser dan sistem lensa fokus dalam disampaikan guru dansiswa juga menyatakan
membaca dan gundukan. bahwa inkuiri dalam kelompok kooperatif
c. Mekanisme pelacakan laser assembly membawa pengaruh positif. Guru menyatakan
bergerak sehingga dari laser beam dapat model ini dapat mengubah cara belajar siswa
mengikuti spiral dilacak. Sistem dari yang hanya mendengarkan menjadi
pelacakan yang dapat memindahkan laser beraktivitas, dan dapat meningkatkan motivasi
pada resolusi mikron. siswa. Sedangkan menurut sebagian siswa,
Kerangka Berpikir model ini dapat membantu siswa memahami
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa materi, memberikan kebebasan
model pembelajaran Inkuiri memiliki dampak mengemukakan pendapat, dan siswa terdorong
yang positif terhadap kegiatan belajar untuk berdiskusi bersama teman untuk
mengajar, yakni dapat meningkatkan aktivitas memecahkan masalah yang dihadapi sebelum
siswa selama pembelajaran, meningkatkan bertanya kepada guru.
ketercapaian TPK, dan dapat meningkatkan Hipotesis
minat siswa dalam mengikuti pembelajaran Berdasarkan rumusan masalah dan
berikutnya. Selain itu, pembelajaran inkuiri pembahasan kajian pustaka, maka hipotesis
merupakan lingkungan belajar latihan penelitian ini daapat dirumuskan sebagai
penelitian “Inquiri training” bertolak dari berikut:
kepercayaan bahwa perkembangan anak yang “Hasil belajar siswa menggunakan metode
mandiri, menurut metode yang dapat memberi pembelajaran Inkuiri lebih baik dibandingkan
kemudahan bagi para pebelajar untuk dengan hasil belajar siswa yang menggunakan
melibatkan diri dalam penelitian ilmiah model pembelajaran konvensional”.
(Saripuddin, 1997:90). Di mana siswa mencari
informasi dan menemukan solusi untuk
menyelesaikan tugas-tugas pembelajaran, METODE PENELITIAN
bertanggung jawab untuk memperoleh hasil Jenis Penelitian
penelitian. Jadi, siswa dilatih untuk Penelitian ini merupakan penelitian
berkreatifitas mandiri melalui penemuannya. eksperimen. Pada penelitian ini terdapat dua
Penelitian yang Relevan kelas yang digunakan sebagai kelas
Hasil penelitian yang dilakukan Dina. penelitian dengan perlakuan yang berbeda,
(2007) yang mengembangkan Hasil penelitian yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol.
ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan Adanya kelas kontrol dimaksud sebagai
kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar pembanding, kelas eksperimen adalah
siswa yang signifikan antara pembelajaran kelompok yang diajar dengan menggunakan
dengan model inkuiri terbimbing dan model penerapan metode pembelajaran inkuiri,
konvensional pada pembelajaran kimia materi sedangkan kelompok kontrol adalah
pokok reaksi oksidasi reduksi. Hal ini berarti kelompok yang diajarkan dengan metode
penerapan pembelajaran model inkuiri yang dilakukan sekolah yaitu konvensional.
terbimbing lebih efektif dalam meningkatkan Waktu dan Tempat Penelitian
kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar 1. Tempat Penelitian
305
Jurnal Pendidikan Teknik Elektro, Volume 02 Nomer 1 Tahun 2013

Tempat penelitian adalah tempat belajar mengajar dan diamati dengan


yang digunakan untuk melakukan yaitu instrumen lembar observasi aktivitas
SMKN 3 BUDURAN SIDOARJO. siswa.
2. Waktu Penelitian 2. Variabel kontrol pada penelitian ini
Waktu penelitian adalah kapan adalah guru, materi pelajaran, jumlah
penelitian ini akan dilaksanakan atau saat tatap muka, tingkat kelas yang sama, post-
berlangsungnya penelitian. Penelitian ini test yang sama, jumlah tatap muka dan
dilaksanakan pada semester genap tahun penyampaian materi yang sesuai dengan
ajaran 2011-2012. tatap muka.
Populasi dan Sampel Definisi Operasional
1. Populasi 1. Definisi Operasional Variabel Bebas
Populasi dalam penelitian ini Inquiry sebagai proses yang
adalah siswa kelas X TKJ SMKN 3 dilakukan manusia untuk mencari atau
BUDURAN SIDOARJO. memahami informasi.
2. Sampel 2. Definisi Operasional Variabel Terikat
Sampel penelitian ini adalah dua Hasil belajar adalah kemampuan –
kelas yang diambil dari populasi, dengan kemampuan yang dimiliki siswa setelah
ketentuan satu kelas eksperimen dengan ia menerima pengalaman belajarnya
jumlah siswa 30 (kelas TKJ 1) dan satu (Syambasri Munaf 2001:67).
kelas kontrol (kelas TKJ 2) dengan 3. Definisi Operasional Variabel Kontrol
jumlah siswa 30. Penentuan kelas diacak Variabel kontrol adalah suatu
secara random. variabel yang dikontrol oleh peneliti
Rancangan Penelitian selama penelitian berlangsung.
Untuk rancangan penelitian pada Perangkat Pembelajaran
produk ini menggunakan Postest Only 1. Silabus
Control Group Desain. Penggunaan model Silabus terdiri dari Standar
ini didasari bahwa kelompok eksperimen Kompetensi, Kompetensi Dasar,
dan kelompok kontrol yang diambil sudah kegiatan pembelajaran, indikator,
betul-betul ekivalen. alokasi waktu, sumber belajar dan
Pola: penilaian yang meliputi teknik, bentuk
instrumen dan contoh instrumen.
E: X1 O1
2. Modul Elektronika Optik
Modul adalah salah satu jenis
C: X2 O2
bahan atau materi pembelajaran yang
E :adalah kelas treatment atau disusun sistematis digunakan guru dan
perlakuan dengan metode siswa dalam kegiatan pembelajaran
pembelajaran inkuiri dalam bentuk cetakan. Modul berisi
C :adalah kelas kontrol dengan pada standar kompetensi Menguasai
pembelajaran konvensional Dasar Elektronika Komputer dengan
O1 :Skor kelas eksperimen kompetensi dasar Elektronika optik.
O2 :Skor kelas kontrol
(Sugiyono, 2008: 76)
3. 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Variabel Penelitian (RPP)
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah RPP disusun dengan tujuan
metode pembelajaran inkuiri untuk kelas untuk membuat suatu rincian proses
eksperimen dan pembelajaran dengan belajar mengajar untuk tiap kali tatap
menggunakan model pembelajaran muka, yang meliputi pokok bahasan,
konvesional untuk kelas kontrol. alokasi waktu, standar kompetensi,
1. Variabel terikat dalam penelitian ini kompetensi dasar, indikator, tujuan
adalah pembelajaran, alat dan bahan serta
a. Hasil belajar siswa adalah skor yang kegiatan pembelajaran kelas eksperimen
diperoleh siswa dari tes hasil belajar yang menggambarkan tahap - tahap
berupa tes hasil belajar produk dan pembelajaran inkuiri dan konvensional.
tes hasil belajar proses yang diukur 4. Lembar Kerja Siswa
dengan post-test. LKS disusun untuk membuat proses
b. Aktivitas siswa dalam pembelajaran belajar mengajar lebih mudah, dimana
inkuiri adalah banyaknya aktivitas LKS yang disajikan telah dikembangkan
yang dilakukan siswa selama proses sendiri oleh guru sehingga siswa akan leih
306
Metode Pembelajaran Inkuiri

tertarik untuk belajar, LKS digunakan 3. Analisis Tes Hasil Belajar Siswa
pada kelas eksperimen dan kelas Tes evaluasi hasil belajar ini
kontrol.AV 2 yang diberikan eksperimen. digunakan untuk mengetahui pencapaian
Dari uji beda ini, dapat diketahui nilai hasil belajar posttest siswa untuk
perbedaan pembelajaran antara kelas mengetahui kompetensi siswa. Variabel
kontrol dengan kelas eksperimen. yang diukur dengan menggunakan
Instrument Penelitian instrument tes tertulis, yaitu
Adapun instrumen penelitian yang menggunakan soal pilihan ganda.
digunakan dalam penelitian ini adalah Sedangkan dalam penelitian ini
sebagai berikut: analisis data dilakukan dengan
1. Lembar Validasi menggunakan uji-t untuk mengkaji uji
Validitas adalah suatu ukuran yang beda pada data tentang pengembangan
menunjukkan tingkatan-tingkatan perangkat model pembelajaran Inkuiri
kevalidan atau kesahihan suatu instrumen pada mata pelajaran Elektronika optik di
(Arikunto 1998:160). SMK Negeri 3 Buduran Sidoarjo.
2. Lembar Observasi Aktifitas Siswa Dalam penelitian ini yang akan
Lembar observasi ini berisi sejumlah dibedakan adalah nilai hasil belajar
pertanyaan tertulis untuk memperoleh posttest siswa kelas eksperimen dengan
aktivitas siswa berkaitan dengan kelas kontrol untuk mengetahui hasil
pelaksanaan pembelajaran dengan belajar siswa. Statistik yang digunakan
menggunakan metode pembelajaran adalah uji t (menguji kesamaan dua rata-
Inkuiri. rata : uji satu pihak). Langkah-langkahnya
3. Tes Hasil Belajar sebagai berikut:
Tes hasil belajar ini menggunakan 1) Merumuskan Hipotesis
lembar soal berupa post-test yang 2) Taraf signifikan   0,05
diberikan kelas dalam populasi, dan post- 3) Uji Statistik
test yang diberikan kelas dalam Dengan menggunakan rumus uji-t,
penelitian. Lembar soal tes disusun yaitu:
berdasarkan indikator pencapaian hasil
X1  X 2
belajar yang berupa tes kognitif pada t
kompetensi dasar mengidentifikasi 1 1
s 
komponen elektronika. n1 n 2
Analisa Data untuk menetukan variansi (s 2)
1. Analisis Penilaian Validator dipakai rumus :
n1  1s12  n2  1s22
Berdasarkan tabel skor skala
Likert pada Tabel 3.3 , digunakan
s2 
rumus: n1  n2  2
Presentase =
jumlah Skor yang diperoleh
x100%
Skor Maksimal
HASIL PENELITIAN DAN
Skor kriterium = Skor tertinggi tiap item
x jumlah item x jumlah responden
PEMBAHASAN
1. Penyajian dan Analisis Data
(Skala Likert dalam Riduwan, 2010:41).
Bab ini disajikan hasil dan pembahasan dari
2. Analisis Aktivitas siswa
Data pengamatan aktivitas siswa selama penelitian yang telah dilakukan di SMKN 3
Buduran Sidoarjo. Data yang diperoleh
kegiatan belajar mengajar berlangsung
pada akhir penelitian adalah nilai hasil
dapat dianalisis dengan persentase (%)
validasi, aktivitas siswa, serta nilai belajar
tiap pertemuan yaitu:
siswa terhadap pembelajaran dengan
Presentase =
menggunakan metode Inkuiri.
jumlah Skor yang diperoleh a. Hasil Validasi Perangkat
x100% Pembelajaran.
Skor Maksimal Dari hasil perhitungan hasil validasi
rata-rata hasil rating perangkat
Skor kriterium = Skor tertinggi tiap item pembelajaran yaitu 77.1% dikategorikan
x jumlah item x jumlah responden layak untuk digunakan dalam proses
(Skala Likert dalam Riduwan, 2010:41). belajar mengajar.
307
Jurnal Pendidikan Teknik Elektro, Volume 02 Nomer 1 Tahun 2013

2. Hasil Pengamatan Aktivits siswa Dilihat dari perhitungan dari tabel


Hasil pengematan aktivitas siswa diperoleh Independent samples test didapatkan t
persentase rata- rata tiap pertemuan dalam hitung SPSS sebesar 4,614.
kegiatan belajar mengajar dalam model Std Error Difference adalah selisih
pembelajaran inkuiri 77,34% lebih baik standar deviasi dua data yakni antara
dibanding model pembelajaran kelas X TKJ 1 dan X TKJ 2.
konvensional 69,98%. 95% confidence interval of the
3. Analisis Tes Hasil Belajar difference adalah rentang nilai
a. Uji Normalitas perbedaan yang toleransi. Pada toleransi
Dari hasil perhitungan uji normalitas, ini menggunakan taraf kepercayaan
dapat disimpulkan bahwa data nilai post- 95%, dengan rentang selisih kelas
test berdistribusi normal. Ini dibuktikan eksperimen dan kontrol adalah sebesar
dengan nilai signifikan hasil uji 2.87795 sampai 7.28871 .
Kolmogorov-Smirnov post-test = 0,110 Mean difference adalah selisih
dan 0,108 lebih besar dari α = 0,05. mean atau rata-rata kelas X TKJ 1 dan
Sehingga H0 yang menyatakan bahwa kelas X TKJ 2 adalah 5.08333.
populasi berdistribusi normal diterima Dilihat dari taraf signifikannya
dan H1 ditolak yakni sebesar 5% dengan
b. UjiHomogenitas membandingkan ttest dan ttabel. Diketahui
Dari hasil perhitungan uji ttest sebesar 4.614 dari hasilnya di atas
homogenitas, dapat disimpulkan bahwa dan nilai tabel untuk  = 0,05 dengan
data nilai post-test berdistribusi normal. derajat kebebasan (dk) = n1 + n2 – 2 =
Ini dibuktikan dengan nilai signifikan 58. Hasil perhitungan dari tabel 4.11,
hasil uji Levene Statistic post-test = 0,778 dapat disimpulkan bahwa didapat nilai
lebih besar dari α = 0,05. Sehingga H0 ttest adalah 4.614 > ttabel 2,00
diterima yang menyatakan bahwa sampel Pada kelas eksperimen didapat
memiliki sifat homogen dan H1 ditolak. hasil belajar dengan rata-rata kelas
c. Uji t sebesar 81.3333 berbeda dengan rata-
a. Hipotesis rata untuk kelas yang kontrol yang
H0 : x1  x 2 : Rata-rata hasil belajar hanya mendapat rata-rata kelas sebesar
76.2500. Analisis uji t satu pihak
siswa menggunakan metode
mendapat nilai ttest = 4.614 sedangkan
pembelajaran inkuiri sama dengan ttabel = 2,00 Dengan demikian ttest> ttabel
hasil belajar siswa yang
dan sehingga prioritas H1 diterima dan
menggunakan model pembelajaran Ho ditolak, hal ini berarti hasil belajar
konvensional. siswa kelas eksperimen berbeda
H1 : x1  x 2 : Rata-rata hasil belajar signifikan dengan hasil belajar siswa
siswa menggunakan metode kelas kontrol dengan taraf signifikan
pembelajaran inkuiri lebih baik 0,05. Dari hasil perhitungan analisis
dibandingkan dengan hasil belajar berarti hasil belajar kelas eksperimen
siswa yang menggunakan model lebih baik dari pada kelas kontrol.
pembelajaran konvensional.
b. Taraf Signifikasi α = 0,05 SIMPULAN DAN SARAN
c. Uji Statistik Simpulan
Pada Group Statistics dipaparkan Dari hasil penelitian dan pembahasan
hasil perhitungan SPSS tentang jumlah didapatkan:
data, nilai rata-rata, standar deviasi dan 1. Pada pengaruh aktifitas siswa pembelajaran
standar error rata-rata. Kelas X TKJ 1 dengan menerapkan model pembelajaan
merupakan kelas eksperimen yang inkuiri di kelas eksperimen. Dapat
menggunakan penerapan metode disimpulkan bahwa persentase rata- rata
pembelajaran Inkuiri, sedangkan X TKJ setiap petemuan dalam kegiatan belajar
2 merupakan kelas kontrol yang mengajar dalam model pembelajaran inkuiri
menggunakan model pembelajaran 77,34% lebih baik dibanding model
Konvensional. Dari hasil tabel diatas pembelajaran konvensional 69,98%.
terlihat bahwa rata-rata nilai pada kelas 2. Dari hasil perhitungan pada nilai akhir
X TKJ 1 adalah 81.3333 dengan menunjukkan bahwa ttest sebesar 4,614.
4.29180 standar deviasi, sedangkan rata- Dengan nilai ttabel 2,00 pada taraf signifikan α
rata nilai pada kelas X TKJ 2 adalah = 0,05. Dari hasil tersebut didapat bahwa
76.2500 dengan standar deviasi 4.24213. nilai ttest > ttabel, sehingga dapat disimpulkan
308
Metode Pembelajaran Inkuiri

bahwa hasil belajar siswa menggunakan Ruseffendi, E.T. 1988. Pengantar Kepada Guru
metode pembelajaran Inkuiri lebih baik Mengembangkan Kompetensinya Dalam
dibandingkan dengan hasil belajar siswa Pengajaran Matematika Untuk
yang menggunakan model pembelajaran Meningkatkan CBSA. Penerbit: Tarsito
konvensional. Bandung.
Saran
Dari hasil penelitian yang diperoleh, Udin, Saripuddin. 1997. Teori Belajar dan Model-
maka peneliti memberikan saran antara lain: Model Pembelajaran. Jakarta: PAU-PPAI.
1. Dengan adanya metode pembelajaran
inkuiri, guru sebagai fasilitator agar dapat Sanjaya,Wina. 2011. Strategi Pembelajaran
meningkatkan aktivitas siswa dalam Berorientasi Standar Proses Pendidikan.
berperan aktif saat pembelajaran materi Jakarta: Kencana Prenada Media.
Menguasai Dasar Elektronika Komputer
dengan kompetensi dasar Elektronika optic. Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Bandung : PT.
2. Dalam memberikan model pembelajaran Tarsito.
yang baik hendaklah disesuaikan dengan
materi yang diajarkan dengan mengarah Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif,
pada inkuiri karena dapat melatih siswa Kualitatif, dan R & D. Bandung: Alfabeta.
menemukan konsep melalui penemuan dan
proses berfikirnya, mencocokkan apa yang Suharto,dkk.
siswa temukan disuatu waktu dengan apa
yang siswa temukan diwaktu lain, dan Trianto. 2007. Model – Model Pembelajaran
membandingkan temuannya dengan Innovative Berorientasi Konstruktivistik.
penemuan siswa lain akan menumbuhkan Jakarta: Prestasi Pustaka.
rasa percaya diri siswa sehingga dapat
memberikan hasil belajar yang baik.

DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, Ade Gafar dan Syarifah, Julia. 2008.
Optimalisasi Pemahaman Konsep Perbaikan
Rambu Cahaya melalui Pendekatan
Pembelajaran Inkuiri dalam Kelompok
Kooperatif. Bandung: Program Studi
Pendidikan Teknik Elektro FPTK UPI,
.(http://Abdullah.com/artikel. diakses pada
tanggal 11 Februari 2012).

Arikunto, Suharsimi. 1996. Prosedur Penelitian


Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka
Cipta

Barmawi, Malvino. 1994.Prinsip – Prinsip


Elektronika Edisi ketiga. Jakarta: Erlanga.

Budiharto,Widodo. 2005. Elektronika Digital &


Mikroprosessor.Bandung: ANDI.

Nur, Muhammad. 1988. Keterampilan dan Proses


Belajar Mengajar Pada Bidang Studi
Teknologi dan Kejuruan. Surabaya: Pusat
Sains dan Matematika sekolah Unesa.

Riduwan. 2010. Dasar – dasar Statistika.


Bandung: Alfabeta

Roestiyah. 1991. Stategi Belajar Mengajar.


Jakarta: Rineka Cipta.

309

Anda mungkin juga menyukai