ASBESTOS
A. Pengertian
1. Serpentine
Putih
Serat chrysotile yang keriting sebagai lawan serat dari amosite, crocidolite,
2. Amphibole
Brown
bernama sebagai singkatan dari Pertambangan Asbes dari Afrika Selatan. Satu
rumus yang diberikan untuk amosite adalah Fe 7 Si 8 O 22 (OH) 2. Hal ini
ditemukan paling sering sebagai api retardant dalam produk isolasi termal dan
ubin langit-langit.
3. Crocidolite
Biru
Amosite dan crocidolite yang paling berbahaya dari mineral asbes karena
tanpa paparan asbes dikenal.." Penyakit yang paling umum terkait dengan paparan
asbes kronis meliputi: kelainan asbestosis dan pleura (mesothelioma, kanker paru-
paru).
Asbes Lingkungan
Asbes dapat ditemukan secara alami di luar udara dan dalam beberapa air
minum, termasuk air dari sumber alami. Penelitian telah menunjukkan bahwa
anggota dari populasi umum memiliki puluhan hingga ratusan ribu serat asbes
dalam setiap gram jaringan paru-paru mereka.
1. Pemadam Kebakaran: Para pemadam kebakaran sering menghirup asap dan
asbes yang mengandung bahan-bahan kimia yang berasal dari perabotan rumah.
Berbagai bahan plastik, poliuretan, dan bahan sintetik lain yang sering dipakai
dalam perabotan akan mengeluarkan racun bila dibakar. Bahan-bahan ini sangat
berbahaya bagi paru dan bisa menimbulkan penyakit akut yang berat.
International Association of Firefighter merekomendasikan petugas pemadam
kebakaran untuk menggunakan alat pelindung pernapasan pada sekecil apa pun
jenis kebakarannya.
bebas juga bisa dialami orang yang bekerja di pemecahan batu, pemotongan
granit, peledakan gunung pasir dan gunung batu, serta pembuatan jalan. Pada
tahap awal, paru hitam dan silikosis tidak menimbulkan gangguan pernapasan
namun bisa berkembang menjadi jaringan paru berparut yang luas.
6. Industri Otomotif (Bengkel): Risiko alergi dan asma juga dialami para
pekerja di bidang otomotif, terutama di bidang perbaikan badan mobil (auto-body
repair). Menghirup partikel industri serta bahan-bahan cat dalam periode lama
juga bisa membuat partikel menetap permanen dalam paru.
dan sesak. Di pabrik pengolahan makanan, diacetyl, sejenis zat perasa, juga bisa
mengganggu paru.
2. Distribusi
Distribusi asbes dalam tubuh melaui rongga pernapasan lalu masuk ke
dalam paru-paru sampai terdeposit di alveoli.
3. Metabolisme
Target organ dari asbes adalah paru-paru. Serat asbes berbahaya karena
mengandung hidroksida magnesium silikat yang bersifat karsinogen (pemicu
penyakit kanker). Jika terhisap, serat asbes akan mengendap di dalam paru-paru.
Berikut beberapa mekanisme asbes memberikan dampak buruk pada organ tubuh
paru dan penyakitnya.
1. Mesothelioma
Debu asbes yang telah masuk ke paru-paru, akan bergerak hingga sampai
pada selubung paru-paru. Di sini, debu asbes akan merusak DNA dari sel
selubung paru (mesothelium), akibatnya kontrol pertumbuhan sel terganggu. Sel
yang telah menjadi abnormal akan membelah tak terkendali, kemudian
berekspansi dan merusak jaringan di sekitarnya.
Mesothelioma adalah suatu bentuk yang jarang dari kanker yang dapat
hanya didefinisikan sebagai suatu keganasan terjadi pada lapisan
mesothelial. Mesothelium adalah jaringan pelindung yang terdapat sebagai lapisan
di permukaan luar organ vital tubuh termasuk paru-paru, jantung dan perut. Ada
tiga jenis utama Mesothelioma dalam tubuh manusia yang mencakup jenis
epithelioid, sarcomatoid jenis dan campuran atau jenis biphasic. Mesotheliomas
juga dikelompokkan berdasarkan jaringan atau lokasi. Pleural mesothelioma
Mesothelioma adalah terjadi di jaringan pleura paru-paru, sedangkan yang terjadi
di perut disebut peritoneum peritoneum Mesothelioma. Mesothelioma perikardial
terjadi di rongga di sekitar jantung dan testis Mesothelioma terjadi di testis
peritoneum.
Mesotelioma yang disebabkan oleh asbes bersifat ganas dan tidak dapat
disembuhkan. Mesotelioma umumnya muncul setelah terpapar krokidolit, satu
dari 4 jenis asbes. Amosit, jenis yang lainnya, juga menyebabkan
mesotelioma.Krisotil mungkin tidak menyebabkan mesotelioma tetapi kadang
tercemar oleh tremolit yang dapat menyebabkan mesotelioma. Mesotelioma
biasanya terjadi setelah pemaparan selama 30-40 tahun.
a. Penyebab
Asbes adalah barang tambang kuat yang sudah dipakai untuk berbagai
tujuan, yang di antara membuat untuk benda tahan api. Kalau asbes dipecahkan
atau dirusakkan, akan berbentuk serat halus. Ini serat tipis dan seperti jarum dan
dengan mudah melayang di udara. Awan tebal debu asbes adalah hal biasa di
tempat pembongkaran gedung, pabrik atau bengkel. Orang yang datang ke dalam
tempat tersebut akan menghirupnya lewat hidung atau menelannya dari
udara,salanjutnya di dalam badan,serat ini melengket lapisan seputar paru-paru
atau perut. Hal ini lama kelamaan menyebabkan radang dan pada akhirnya kanker.
sangat tinggi.
b. Diagnosa
2. Kanker Paru-Paru
Mekanisme timbulnya kanker paru-paru akibat debu asbes hampir sama
dengan kanker mesothelioma. Bedanya, yang terkena adalah dinding saluran
napas (bronchiolus). Awalnya kerusakan hanya terbatas pada paru-paru, kemudian
3. Asbestosis
Debu asbes juga dapat menyebabkan iritasi pada jaringan dan selubung
paru-paru. Akibat iritasi, akan terbentuk jaringan parut yang kaku. Jaringan ini
perlahan-lahan akan meluas dan menebal sehingga paru-paru tidak bisa lagi
mengembang dan mengempis seperti layaknya paru-paru normal. Keadaan ini
akan menimbulkan berbagai macam gejala seperti sulit bernapas, napas pendek,
batuk, dan nyeri dada. Selain itu, aliran darah paru-paru juga akan terhambat,
memaksa jantung untuk bekerja lebih keras. Lama kelamaan, jantung akan
membesar. Timbulnya jaringan parut di paru-paru akibat debu asbes disebut
asbestosis.
a. Penyebab
tergantung kepada lamanya pemaparan dan jumlah serat yang terhirup. Pemaparan
asbes bisa ditemukan di industri pertambangan dan penggilingan, konstruksi dan
industri lainnya. Pemaparan pada keluarga pekerja asbes juga bisa terjadi dari
partikel yang terbawa ke rumah di dalam pakaian pekerja.
b. Gejala
Gejala asbestosis muncul secara bertahap dan baru muncul hanya setelah
terbentuknya jaringan parut dalam jumlah banyak dan paru-paru kehilangan
elastisitasnya. Gejala pertama adalah sesak napas ringan dan berkurangnya
batuk
rasa sesak di dada
nyeri dada
kelainan kuku atau clubbing of fingers (bentuk jari-jari tangan yang
menyerupai tabuh genderang).
c. Diagnosa
Rontgen dada
Tes fungsi paru-paru
CT scan paru.
d. Pencegahan
Asbestosis dapat dicegah dengan mengurangi kadar serat dan debu asbes
di lingkungan kerja. Karena industri yang menggunakan asbes sudah melakukan
kontrol debu, sekarang ini lebih sedikit yang menderita asbestosis, tetapi
mesotelioma masih terjadi pada orang yang pernah terpapar 40 tahun lalu.
asbestos dalam industriya pada 1970 mengalami ledakan penderita asbestosis pada
1999.
Sementara itu, Belanda yang mencatatkan konsumsi asbestos tertinggi pada
1976 mengalami ledakan penyakit asbestosis pada 1997. Jepang bahkan punya
istilah Kubota Shock Wave untuk merujuk pada ledakan penyakit itu pada 2005.
Sejumlah kasus di berbagai negara itu menunjukkan risiko penyakit
asbestosis tidak hanya menjangkiti pekerja yang bekerja dalam industri yang
menggunakan bahan itu. Penyakit itu ditemukan juga pada warga yang tinggal
dalam radius dua kilometer dari pabrik akibat ikut menghirup debu asbestos.
Mayoritas negara Eropa, serta Amerika Serikat, Jepang, Korea Selatan
sudah merilis aturan yang melarang penggunaan bahan itu, termasuk produk
barang yang dihasilkannya. Menyusul Thailand yang kini tengah menyusun aturan
serupa. Saat ini negara berkembang yang mayoritas masih menggunakan bahan
baku itu. Indonesia sendiri mengimpor bahan baku itu dari Rusia, Kanada, dan
Brazil.
Dia mengatakan, dari data yang diperoleh lembaga itu, impor bahan baku
asbestos ke Indonesia mulai mengalami lonjakan mulai 2000, setelah bahan baku
ini mulai diperkenalkan di industri Indonesia sejak 1951. Pada 2006 impor bahan
baku itu menembus 60 ribu ton per tahun, yang menempatkan Indonesia di posisi
10 besar pengguna bahan itu, dan pada 2009 sudah mencapai 90 ribu ton per tahun
dan mendudukkan Indonesia di posisi 4 dunia.
Dari data yang dikumpulkanya, total terdapat 28 perusahaan di Indonesia
yang menggunakan asbestos sebagai bahan baku produknya. Mayoritas produknya
di Indonesia berupa ampas rem kendaraan bermotor serta atap. Konsentrasi pabrik
itu berada di Malang, Tanggerang, Bekasi, Jakarta, serta Cibinong.
Darisman mengatakan, pemerintah Indonesia harus mulai mewaspadai
penyakit akibat bahan berbahaya itu. Dia beralasan, risiko akibat terpapar debu
bahan itu tak hanya pada pekerja pabrik tapi juga pada warga sekitarnya. Dia
mencontohkan, salah satu pabrik yang menggunakan asbestos sebagai bahan
bakunya, dalam radius 2 kilometer terdapat belasan TK, SD, SMP, serta SMA.
Menurut dia, hingga saat ini belum ada satu pun kasus resmi penyakit itu
dilaporkan di Indonesia. Dia menduga, kasus itu belum ditemukan karena masih
banyak tenaga medis yang paham penyakit yang timbul akibat risiko kerja itu plus
minimnya pelaporan soal penyakit yang disebabkan risiko kerja. Soal kapan
ledakan penyakit itu terjadi di Indonesia, Darisman mengatakan, tidak tahu.
”Kasus di negara lain butuh waktu 10 tahun untuk terjadinya ledakan itu,”
katanya.
Perwakilan Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Jawa Barat, Dwi Sawung,
dalam diskusi itu punya dugaan berbeda. Dia menduga kasus asbestosis itu sudah
ada di Indonesia. Soal belum tercatatkan resmi, dia menduga, karena buruknya
pendataan soal kesehatan di Indonesia. Dia sendiri pernah mendapat informasi
ditemukannya penderita penyakit ini di RS Paru dr Rotinsulu, Bandung. Hanya
sang pasien keburu menghilang, tidak memeriksakan dirinya lagi sehingga tidak
diketahui muasalnya.
Pada 17 Oktober nanti di Bandung, akan digelar pertemuan tahunan Asian
Banned Asbestos. Pertemuan itu akan diikuti jaringan aktivis penolak penggunaan
bahan itu dari negara-negara ASEAN, China, Hong Kong, Taiwan, Jepang, Korea,
Amerika, Australia, Prancis, serta Inggris. Pertemuan itu untuk mendukung
gerakan akar rumput menolak penggunaan asbes di Indonesia.
Plymouth, Tidak ada yang aneh jika seorang kakek mengungkapkan rasa sayang
pada cucunya dengan pelukan. Tapi di Inggris, pelukan seorang kakek berbuah
kanker mematikan yang menggerogoti paru-paru sang cucu 40 tahun kemudian.
Debra Edwards, wanita Inggris berusia 44 tahun kini menderita
mesothelioma yang merupakan jenis kanker langka yang sangat mematikan.
Kanker yang tumbuh di paru-paru tersebut umumnya dipicu oleh paparan asbestos
(asbes).
Dwi Bayu Radius | I Made Asdhiana | Kamis, 30 September 2010 | 22:38 WIB
BANDUNG, KOMPAS.com - Salah satu bahaya yang kerap tak disadari para
pekerja di Indonesia adalah dampak dari asbes. Mereka yang bekerja di pabrik
pembuatan pipa, pengelasan, konstruksi, serta bangunan berisiko tinggi terkena
dampak tersebut.
Sekitar 15 tahun setelah terpapar, pekerja bisa terkena tumor ganas yang
kebal terapi. Risiko itu disebabkan keracunan chrysotile . "Pekerja penambangan,
penggilingan, serta kegiatan menghancurkan bangunan juga berisiko terkena
dampak asbes," kata Darsiman.
Debu asbes dapat menyebabkan penebalan dan luka gores pada paru-paru.
Bahan dasar asbes adalah serat-serat batu fleksibel yang tak bisa hancur dan dapat
terbang seperti debu tanah. Asbes dapat digunakan untuk bahan baku atap rumah,
rem, dan peranti tahan api.
G. Daftar Pustaka
http://masfreddy.wordpress.com/2010/08/20/faktor-resiko-bahaya-asbestos/
http://regional.kompas.com/read/2010/09/30/22382724/Bahaya.Asbes.Kerap.Tak.
Disadari.Pekerja Diakses : 6 Okt 2011
http://www.detikhealth.com/read/2010/09/24/160058/1447671/763/pelukan-
kakek-di-masa-kecil-berbuah-kanker-mematikan?ld991107763 Diakses : 5 Okt
2011
http://www.tempo.co/hg/kesehatan/2010/09/30/brk,20100930-281700,id.html
Diakses : 5 Okt 2011.
http://www.health.kompas.com/direktori/yourbody/46/ Mesothelioma Diakses : 9
Okt 2011
http://rizalirfanfuadi.blogspot.com/2009_01_11_archive.html Diakses : 8 Okt
2011
http://www.osha.gov/SLTC/asbestos/ Diakses : 8 Okt 2011
http://hiperkes.wordpress.com/2008/03/29/toksikologi-industri/ Diakses : 8 Okt
2011
http://arzadz.blogspot.com/2010/05/bahan-kimia-beracun-toxic.html Diakses : 8
Okt 2011