(Hylocereus polyrhizus) terhadap jumlah sel mast pada mencit yang dipapar
dengan sinar UVB akut dengan rancangan post test only. Pengamatan sel
mast dilakukan pada bagian dermis kulit punggung mencit dengan morfologi
berwarna ungu violet dan bergranul. Mencit yang dipapar UVB akut dengan
dosis I terlihat jumlah sel mast paling banyak pada preparat dermis kulit
punggung mencit, sedangkan dosis II lotion ekstrak kulit buah naga merah
yang diberikan pada kelompok tampak jumlah sel mast paling sedikit
Gambaran jumlah sel mast tiap-tiap kelompok pada pengamatan jam ke-
jumlah tertinggi pada Dosis 0,256 mg. Pada kelompok dosis perlakuan 1,28
mg dan 6,4 mg lebih rendah disbanding dengan negatif. Jumlah sunburn cell
(c) (d)
Gambar 4 1 Preparat sel mast jam ke-24 pada : (a) K-II (kelompok Negatif),
(b) K-III (dosis 0,256 mg), (c) K-IV (dosis 1,28 mg), dan (d) K-V (dosis 6,4
mg). Pengamatan mikroskop perbersaran 400× dengan pengecatan Toluidine
blue.
24 jam
6.00
5.00
4.00
Cell Mast
3.00
2.00
24 jam
1.00
0.00
Kelompok Kontrol Dosis Dosis 1,28 Dosis 6,4
normal negatif 0,256 mg mg mg
Kelompok Uji
Gambar 4.2Rata-rata jumlah sel mast tiap kelompok pada berbagai waktu
pengamatan
Identifikasi sebaran data normal terlebih dahulu dilakukan untuk
normalitas sebaran data. Sebaran normalitas data dianalisis dengan uji Shapiro
24 jam memiliki nilai p > 0,05 menunjukkan bahwa distribusi data jumlah sel
mast adalah normal. Data jumlah sel mast juga diuji homogenitas variannya
24 0,271 Homogen
Hasil uji Levene menunjukkan varian data jumlah sel mast pada
Uji beda rata-rata jumlah sel mast pada jam ke-24 antara kelima
kelompok dianalisis secara parametrik dengan uji one way anova ditunjukkan
Hasil uji beda rata-rata jumlah sel mast kelima kelompok uji
ditunjukkan pada ketiga waktu pengamatan jam ke-24 (p<0,05), artinya paling
tidak terdapat dua kelompok yang menunjukkan perbedaan jumlah sel mast
yang bermakna.
sel mast tersebut pada jam ke-24, dapat dilihat dari hasil uji post hoc LSD
sebagai berikut:
Tabel 4.4Hasil Uji Beda Rata-rata Jumlah sel mast Pengamatan 24 Jam
Dosis
Dosis Dosis 6,4
Kelompok Normal Negatif 0,256
1,28 mg mg
mg
Normal - 0.028* 0.000* 0.023* 0.337
Negatif 0.028* - 0.014* 0.000* 0.003*
Dosis
0.000* 0.014* - 0.000* 0.000*
0,256 mg
Dosis 1,28
0.023* 0.000* 0.000* - 0.167
mg
Dosis 6,4
0.337 0.003* 0.000* 0.167 -
mg
Keterangan: * = perbedaan bermakna, p<0,05
mast antara antara K-I vs. K-V (p=0,337), dan antara K-IV dengan K-V
(p=0,167). Perbedaan jumlah sel mast yang bermakna antara K-II dengan K-
IV, dan K-V menunjukkan bahwa pemberian topikal basis lotion ekstrak kulit
buah naga merah dosis 1,28 dan 6,4 mg berpengaruh menurunkan jumlah sel
mast, sedangkan perbedaan jumlah sel mast antara K-II dengan K-III
menunjukkan bahwa pemberian lotion ekstrak kulit buah naga merah dosis
0,256 mg meningkatkan jumlah sel mast. Perbedaan jumlah sel mast antara K-
III dengan K-IV dan K-V menunjukkan bahwa lotion ekstrak kulit buah naga
merah dosis 1,28 mg dan 6,4 mg lebih bisa menurunkan jumlah sel mast
akibat paparan UVB akut daripada dosis 0,256 mg. Perbedaan jumlah sel mast
lotion ekstrak kulit buah naga merah dosis 1,28 mg dalam menurunkan jumlah
sel mast serupa dengan dosis 6,4 mg. Berdasarkan hasil uji post hoc LSD ini
dapat diketahui bahwa lotion ekstrak kulit buah naga merah dosis 6,4 mg
paling efektif dalam menurunkan jumlah sel mast akibat paparan UVB akut.
4.2. Pembahasan
kontrol negatif (K-II) memiliki jumlah sel mast yang lebih tinggi
dibandingkan dengan K-I, K-IV, dan K-V pada 24 jam setelah paparan UVB.
Hal ini terjadi karena paparan akut UVB menarik sel-sel mast pada kulit dan
2012). Penelitian Wang (2009) telah menunjukkan akumulasi sel mast pada
daerah yang terpapar sinar UVB. Hal ini terkait dengan waktu puncak
terjadinya inflamasi yang terjadi 6-24 jam setelah iradiasi UVB (Endoh et al.,
2007). Sebagaimana diketahui inflamasi yang diinduksi oleh UVB adalah
Sel mast adalah sel yang tinggal dalam dermis, memiliki peran
penting dalam induksi inflamasi oleh sinar ultraviolet. Perubahan fisik pada
sel mast terjadi setelah terpapar UVB, meliputi keberadaan hipogranulasi dan
sekitarnya. Paparan UVB kronis pada kulit tikus tanpa bulu meningkatkan
jumlah sel mast pada bagian dermis yang lebih bawah (Clydesdale et al.,
2001).
Pemberian topikal lotion ekstrak kulit buah naga merah dosis 1,28 mg
dan 6,4 mg) dapat menurunkan jumlah sel mast pada 24 jam setelah paparan
sinar UVB akut. Efek penurunan jumlah sel mast oleh ekstrak kulit buah naga
sebagai antioksidan dan berperan sebagai sun screen yang dapat mencegah
efek merugikan dari radiasi UV pada kulit (Svobodova et al, 2003). Flavonoid
Flavonoid juga berfungsi menyerap sinar UVB (Prasiddha, 2016), selain itu
flavonoid juga merupakan senyawa antioksidan yang menghambat
Pemberian topical lotion ekstrak kulit buah naga merah pada dosis
0,256 mg justru memperlihatkan kenaikan jumlah sel mast. Hal ini diduga
pada dosis 0,256 mg belum memiliki efek anti inflamatif. Pernyataan ini
mast. Sehingga diduga pada dosis 0,256 justru menimbulkan efek inflamatif.
mast bisa menjadi penyebab dari inkonsistensi tentang efek lotion ekstrak kulit
buah naga merah terhadap jumlah sel mast. Menurut Buckley dan Walsh
(2008) sebagian besar metode untuk identifikasi sel mast mendasarkan pada
sel mast dengan pewarnaan histokimia dapat cepat dan relatif murah, akan
tetapi dapat mengaburkan sel mast dengan basofil dalam jaringan. Penggunaan
sehingga menyebabkan pengaburan pada jumlah sel mast yang terdapat pada
gambaran yang sangat presisi dari sel mast termasuk morfologi, topografi
granul dan model sekretori granul (Kalinski et al., 2012). Atau jika mungkin
maka identifikasi dari sel mast juga dapat diwakili oleh mediator-mediator
inflamasi yang dihasilkan oleh sel mast, sebagaimana diketahui sel mast
factor (TNF)-Į dan interleukin (IL)-6, IL-4, IL-3, IL-8 (Kalesnikoff & Galli,
2008)
BAB V
5.1. Kesimpulan
5.1.1 Pemberian topikal eksrak kulit buah naga merah (H. Polyrhizus) secara signifikan
menurunkan jumlah sel mast pada dermis kulit punggung mencit yang dipapar sinar
UVB akut.
5.1.2 Jumlah sel mast pada kelompok mencit yang dipapar UVB (kontrol negatif) pada
pengamatan 24 jam adalah 4,67 sedangkan pada kelompok ekstrak kulit buah naga
dosis 0,16;0,32; dan 0,64% masing-masing adalah 5,68; 2,83; dan 3,38 ( p< 0,05 ).
5.1.3 terdapat perbedaan signifikan jumlah sel mast pada pengamatan 24 jam ditunjukkan
antara kelompok kontrol negatif dengan kelompok pemberian ekstrak kulit buah naga
5.2. Saran
Saran untuk penelitian mendatang atas keterbatasan hasil penelitian ini yaitu:
5.2.2 Meneliti pengaruh ekstrak kulit buah naga terhadap kadar mediator-mediator inflamasi
yang dilepaskan oleh sel mast seperti kadar histamine, leukotriene, prostaglandin,
protease dan beberapa sitokin pro inflamatori dan kemotaktik misalnya tumor necrosis