Anda di halaman 1dari 2

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
1. Asupan indeks glikemik pada pasien diabetes melitus tipe 2 berhubungan
dengan kontrol gula darah (HbA1C). Setiap penambahan satu unit indeks
glikemik, maka nilai HbA1C akan semakin meningkat, sehingga kontrol gula
darah akan semakin buruk.
2. Asupan beban glikemik pada pasien diabetes melitus tipe 2 berhubungan
dengan kontrol gula darah (HbA1C). Setiap penambahan satu unit beban
glikemik, maka nilai HbA1C akan semakin meningkat, sehingga kontrol gula
darah akan semakin buruk.
3. Jadwal makan pada pasien diabetes melitus tipe 2 berhubungan dengan
kontrol gula darah (HbA1C). Prevalensi pasien DM tipe 2 dengan kadar gula
darah tidak terkontrol pada kelompok yang memiliki jadwal makan tidak
sesuai lebih besar daripada kelompok yang memiliki jadwal makan sesuai.
4. Lama terdiagnosis DM pada pasien diabetes melitus tipe 2 tidak berhubungan
dengan kontrol gula darah (HbA1C).
5. Status gizi pada pasien diabetes melitus tipe 2 tidak berhubungan dengan
kontrol gula darah (HbA1C).
6. Aktivitas fisik pada pasien diabetes melitus tipe 2 tidak berhubungan dengan
kontrol gula darah (HbA1C).
7. Tingkat pendidikan pada pasien diabetes melitus tipe 2 tidak berhubungan
dengan kontrol gula darah (HbA1C).

B. Saran
1. Konsultasi diet secara rutin untuk perubahan sikap dan perilaku jangka
panjang yang lebih baik
Prinsip 3 J yang merupakan pedoman diet DM yang utama terbukti menjadi 3
variabel yang signifikan terkait hubungannya dengan kontrol gula darah
(HbA1C). Oleh karena itu, perlu adanya konsultasi diet pasien diabetes yang

64
65

dilakukan secara rutin. Hal ini akan menjadi salah satu cara untuk
meningkatkan pengetahuan pasien mengenai pemeliharaan penyakitnya.
Dengan konsultasi individu ini, diharapkan kesadaran akan manajemen
dirinya pun akan meningkat. Dengan terkontrolnya gula darah pasien, maka
komplikasi terkait diabetes akan minimal terjadi.
2. Meningkatkan kerjasama antar tenaga kesehatan
Kerjasama antar tenaga kesehatan memegang peranan penting dalam
perubahan sikap dan perilaku pasien sebagai dukungan yang harus dilakukan
secara terus menerus.Kerjasama yang telah terjalin ditingkatkan kembali
untuk menjaring pasien yang tidak/belum mendapat pengetahuan seputar gizi
3. Saran kegiatan yang dapat dilakukan di RSUP Dr. Sardjiot adalah:
a. Membuat selebaran atau leaflet fokus untuk gizi yang dibagikan secara
gratis
b. Monitoring pasien yang telah dikonsultasi by phone, serta mengingatkan
pasien untuk jadwal konsultasi berikutnya
Di beberapa rumah sakit di luar negeri dapat melakukan home visit karena
tenaga dan sarana yang ada memenuhi
c. Ruang untuk gizi di poli Diabetes Terpadu
d. Membuat grup/kelas tentang diabetes (bekerjasama dengan tenaga
kesehatan lain)
Dilakukan pada beberapa rumah sakit baik Indonesia maupun luar
negeri.Pasien yang menjadi target adalah pasien dengan gula darah tidak
terkontrol, pasien baru, maupun pasien yang rutin melakukan check up.
Info dapat disampaikan oleh dietitian atau dokter yang menangani (melalui
leaflet atau pamphlet)
Seminar diadakan setiap 3 atau 6 bulan sekali, dengan dana rumah sakit
atau melakukan kerjasama dengan industry terkait diabetes (dengan tetap
melakukan monitoring)
Pemeriksaan tekanan darah dan cek gula darah oleh perawat. Seminar
dengan pembicara dari dokter ahli, perawat, dan dietitian mengenai
diabetes dan info terbaru yang ada.

Anda mungkin juga menyukai