Anda di halaman 1dari 10

STROKE

UPT Puskesmas
Kedungkandang
Kota Malang No. Dokumen :

No.Revisi :

Tgl. Terbit :
SOP dr. Yulia Damayanti
Halaman :
NIP. 19830722 200901 2
004

1. PENGERTIAN Stroke adalah defisit neurologis fokal (atau global) yang terjadi
mendadak, berlangsung lebih dari 24 jam dan disebabkan oleh
faktor vaskuler. Secara global, saat ini stroke merupakan
salah satu penyebab kematian utama, dan penyebab utama
kecacatan pada orang dewasa. Dari laporan Riskesdas (Riset
Kesehatan Dasar) Departemen Kesehatan Republik Indonesia
tahun 2007, stroke merupakan penyebab kematian utama di
Indonesia.
2. TUJUAN Prosedur ini sebagai acuan dalam melakukan penanganan
terhadap pasien dengan stroke
3. KEBIJAKAN Surat keputusan kepala puskesmas nomor … tentang kebijakan
mutu

4. REFERENSI Panduan Praktis Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan


Kesehatan Tingkat Pertama Kemenkes 514/2015
5. ALAT DAN -
BAHAN

6. PROSEDUR / Hasil Anamnesis(Subjective)


LANGKAH – Keluhan:
LANGKAH Gejala awal serangan stroke terjadi mendadak (tiba-tiba), yang
sering dijumpai adalah
1. Kelemahan atau kelumpuhan salah satu sisi wajah, lengan,
dan tungkai (hemiparesis, hemiplegi)
2. Gangguan sensorik pada salah satu sisi wajah, lengan, dan
tungkai (hemihipestesi, hemianesthesi)
3. Gangguan bicara (disartria)
4. Gangguan berbahasa (afasia)
5. Gejala neurologik lainnya seperti jalan sempoyongan
(ataksia), rasa berputar (vertigo), kesulitan menelan (disfagia),
melihat ganda (diplopia), penyempitan lapang penglihatan
(hemianopsia, kwadran-anopsia)

1/2
STROKE

UPT Puskesmas
Kedungkandang
Kota Malang No. Dokumen :

No.Revisi :

Tgl. Terbit :
SOP dr. Yulia Damayanti
Halaman :
NIP. 19830722 200901 2
004

Catatan:
Kebanyakan penderita stroke mengalami lebih dari satu macam
gejala diatas. Pada beberapa penderita dapat pula dijumpai
nyeri kepala, mual, muntah, penurunan kesadaran, dan kejang
pada saat terjadi serangan stroke.
Untukmemudahkan pengenalan gejala stroke bagi masyarakat
awam, digunakan istilah FAST (Facial movement, Arm Movement,
Speech, Time: acute onset). Maksudnya, bila seseorang
mengalami kelemahan otot wajah dan anggota gerak satu sisi,
serta gangguan bicara, yang terjadi mendadak, patut diduga
mengalami serangan stroke. Keadaan seperti itu memerlukan
penanganan darurat agar tidak mengakibatkan kematian dan
kecacatan. Karena itu pasien harus segera dibawa ke rumah
sakit yang memiliki fasilitas untuk penanganan tindakan
darurat bagi penderita stroke.
Seperti halnya TIA, pada stroke diperlukan anamnesis yang
teliti tentang faktor risiko TIA/stroke.
Faktor Risiko
Beberapa faktor risiko yang dapat mempermudah terjadinya
serangan stroke, misalnya usia tua, jenis kelamin (laki-laki),
berat badan lahir rendah, faktor herediter (familial), ras (etnik),
memang tidak bisa dihindari atau diubah (non modifiable risk
factors). Sedangkan faktor risiko lainnya mungkin masih bisa
dihindari, diobati atau diperbaiki (modifiable risk factors).
Hasil Pemeriksaan Fisik dan Penunjang Sederhana
(Objective)
1. Pemeriksaan tanda vital: pernapasan, nadi, suhu, tekanan
darah harus diukur kanan dan kiri
2. Pemeriksaaan jantung paru
3. Pemeriksaan bruitkarotis dan subklavia
4. Pemeriksaan abdomen
5. Pemeriksaan ekstremitas

2/2
STROKE

UPT Puskesmas
Kedungkandang
Kota Malang No. Dokumen :

No.Revisi :

Tgl. Terbit :
SOP dr. Yulia Damayanti
Halaman :
NIP. 19830722 200901 2
004

6. Pemeriksaan neurologis
a. Kesadaran: tingkat kesadaran diukur dengan menggunakan
Glassgow Coma Scale (GCS)
b. Tanda rangsang meningeal: kaku kuduk, tanda Laseque,
Kernig, dan Brudzinski
c. Saraf kranialis: terutama Nn. VII, XII, IX/X,dan saraf
kranialis lainnya
d. Motorik: kekuatan, tonus, refleks fisiologis, refleks patologis
e. Sensorik
f. Tanda serebelar: dismetria, disdiadokokinesia, ataksi,
nistagmus
g. Pemeriksaan fungsi luhur, terutama fungsi kognitif (bahasa,
memori dll)
h. Pada pasien dengan kesadaran menurun, perlu dilakukan
pemeriksaan refleks batang otak:
• Pola pernafasan: Cheyne-Stokes, hiperventilasi neurogenik
sentral, apneustik, ataksik
• Refleks cahaya (pupil)
• Refleks kornea
• Refleks muntah
• Refleks okulo-sefalik (doll’s eyes phenomenon)
Pemeriksaan Penunjang:
Pemeriksaan pendukung yang diperlukan dalam
penatalaksanaan stroke akut di fasilitas pelayanan kesehatan
tingkat lanjut
1. Pemeriksaan standar:
a. CT scan kepala (atau MRI)
b. EKG (elektrokardiografi)
c. Kadar gula darah
d. Elektrolit serum
e. Tes faal ginjal
f. Darah lengkap

3/2
STROKE

UPT Puskesmas
Kedungkandang
Kota Malang No. Dokumen :

No.Revisi :

Tgl. Terbit :
SOP dr. Yulia Damayanti
Halaman :
NIP. 19830722 200901 2
004

g. Faal hemostasis

2. Pemeriksaan lain (sesuai indikasi):


a. Foto toraks
b. Tes faal hati
c. Saturasi oksigen, analisis gas darah
d. Toksikologi
e. Kadar alkohol dalam darah
f. Pungsi lumbal (pada perdarahan subaraknoid)
g. TCD (transcranial Doppler)
h. EEG (elektro-ensefalografi.

Penegakan Diagnostik (Assessment)


Diagnosis klinis
Diagnosis awal ditegakkan berdasarkan anamnesis dan
pemeriksaan fisik.Cara skoring ROSIER (Recognition of Stroke
in Emergency Room) dapat digunakan pada stroke akut.

Skor ROSIER untuk stroke


Yes No
Loss of consciousness or syncope -1 0
Seizure -1 0
Asymetric facial weakness +1 0
Asymetric arm weakness +1 0
Asymetric leg weakness +1 0
Speech disturbances +1 0
Visual field defect +1 0
Total (-2 hingga +5)
Stroke is unlikely but non completely excluded if total score are <
0

4/2
STROKE

UPT Puskesmas
Kedungkandang
Kota Malang No. Dokumen :

No.Revisi :

Tgl. Terbit :
SOP dr. Yulia Damayanti
Halaman :
NIP. 19830722 200901 2
004

Klasifikasi
Stroke dibedakan menjadi:
1. Stroke hemoragik biasanya disertai dengan sakit kepala
hebat, muntah, penurunan kesadaran, tekanan darah tinggi.
2. Stroke iskemik biasanya tidak disertai dengan sakit kepala
hebat, muntah, penurunan kesadaran dan tekanan darah
tidak tinggi.

Diagnosis Banding
Membedakan stroke iskemik dan stroke hemoragik sangat
penting untuk penatalaksanaan pasien.
Komplikasi
Komplikasi stroke yang harus diwaspadai karena dapat
mengakibatkan kematian dan kecacatan adalah komplikasi
medis, antara lain komplikasi pada jantung, paru
(pneumonia), perdarahan saluran cerna, infeksi saluran
kemih, dekubitus, trombosis vena dalam, dan sepsis.
Sedangkan komplikasi neurologis terutama adalah edema otak
dan peningkatan tekanan intrakranial, kejang, serta
transformasi perdarahan pada infark.
Pada umumnya, angka kematian dan kecacatan semakin
tinggi, jika pasien datang terlambat (melewati therapeutic
window) dan tidak ditangani dengan cepat dan tepat di rumah
sakit yang mempunyai fasilitas pelayanan stroke akut.

Penatalaksanaan Komprehensif (Plan)


Pertolongan pertama pada pasien stroke akut.
1. Menilai jalan nafas, pernafasan, dan sirkulasi
2. Menjaga jalan nafas agar tetap adekuat
3. Memberikan oksigen bila diperlukan
4. Memposisikan badan dan kepala lebih tinggi (head-and-
trunk up) 20-30 derajat

5/2
STROKE

UPT Puskesmas
Kedungkandang
Kota Malang No. Dokumen :

No.Revisi :

Tgl. Terbit :
SOP dr. Yulia Damayanti
Halaman :
NIP. 19830722 200901 2
004

5. Memantau irama jantung


6. Memasang cairan infus salin normal atau ringer laktat (500
ml/12 jam)
7. Mengukur kadar gula darah (finger stick)
8. Memberikan Dekstrose 50% 25 gram intravena (bila
hipoglikemia berat)
9. Menilai perkembangan gejala stroke selama perjalanan ke
rumah sakit layanan sekunder
10. Menenangkan penderita

Rencana Tindak Lanjut


1. Memodifikasi gaya hidup sehat
a. Memberi nasehat untuk tidak merokok atau menghindari
lingkungan perokok
b. Menghentikan atau mengurangi konsumsi alkohol
c. Mengurangi berat badan pada penderita stroke yang obes
d. Melakukan aktivitas fisik sedang pada pasien stroke
iskemik atau TIA. Intensitas sedang dapat didefinisikan
sebagai aktivitas fisik yang cukup berarti hingga berkeringat
atau meningkatkan denyut jantung 1-3 kali perminggu.
2. Mengontrol faktor risiko
a. Tekanan darah
b. Gula darah pada pasien DM
c. Kolesterol
d. Trigliserida
e. Jantung
3. Pada pasien stroke iskemik diberikan obat-obat antiplatelet:
asetosal, klopidogrel

Konseling dan Edukasi


1. Memberikan edukasi kepada pasien dan keluarganya agar
tidak terjadi kekambuhan atau serangan stroke ulang

6/2
STROKE

UPT Puskesmas
Kedungkandang
Kota Malang No. Dokumen :

No.Revisi :

Tgl. Terbit :
SOP dr. Yulia Damayanti
Halaman :
NIP. 19830722 200901 2
004

2. Jika terjadi serangan stroke ulang, harus segera mendapat


pertolongan segera
3. Mengawasi agar pasien teratur minum obat.
4. Membantu pasien menghindari faktor risiko.
Tabel. Membedakan stroke iskemik dan stroke hemoragik

Gambaran Stroke Stroke Perdarahan Perd


klinik Trombotik Embolik Intraserebral Sub
Serangan Saat Saat aktivitas Saat Nye
istirahat/tidur sehari-hari, melakukan san
, malam tidak saat aktivitas men
Sering didului tidur bias
TIA/SOS akti
Gangguan Fokal, sering Fokal, Fokal, sangat Def
fungsi otak memberat seringkali akut disertai neu
(defisit secara gradual maksimal saat tanda foka
neurologik) serangan peningkatan diju
tekanan Diju
intrakranial tand
(nyeri kepala, ran
muntah, sela
kesadaran (kak
menurun,
kejang, dll)
Tekanan Hipertensi Normoten si Hipertensi Hip
darah (sering) (sering) berat (sering) (jara

7/2
STROKE

UPT Puskesmas
Kedungkandang
Kota Malang No. Dokumen :

No.Revisi :

Tgl. Terbit :
SOP dr. Yulia Damayanti
Halaman :
NIP. 19830722 200901 2
004

Temuan Penyakit Aritmia Penyakit Perd


khusus jantung / jantung, jantung sub
lainnya pembuluh fibrilasi atrial, hipertensif, prer
darah arterio- kelainan retinopati Perd
sklerotik katup jantung, hipertensif pad
bising karotis sere
atau tanda
sumber emboli
lain
CT scan Area hipodens Area hipodens. Area Are
kepala Pada infark hiperdens hipe
hemoragik , intraserebral/i sist
tampak pula ntrav bas
area hiperdens entricular

Kriteria Rujukan
Semua pasien stroke setelah ditegakkan diagnosis secara
klinis dan diberikan penanganan awal, segera mungkin harus
dirujuk ke fasilitas pelayanan kesehatan sekunder yang
memiliki dokter spesialis saraf, terkait dengan angka
kecacatan dan kematian yang tinggi. Dalam hal ini, perhatian
terhadap therapeutic window untuk penatalaksanaan stroke
akut sangat diutamakan.

Peralatan
1. Alat pemeriksaan neurologis.
2. Senter
3. Infus set.
4. Oksigen.

Prognosis
Prognosis adalah dubia, tergantung luas dan letak lesi. Untuk

8/2
STROKE

UPT Puskesmas
Kedungkandang
Kota Malang No. Dokumen :

No.Revisi :

Tgl. Terbit :
SOP dr. Yulia Damayanti
Halaman :
NIP. 19830722 200901 2
004

stroke hemoragik sebagian besar dubia ad malam. Penanganan


yg lambat berakibat angka kecacatan dan kematian tinggi.

6.
7. DIAGRAM Anamnesa, pemeriksaan fisik, pemeriksaan
ALIR penunjang

Diagnosis Klinis

Penatalaksanaan, Konseling, dan Edukasi

7.
8. HAL-HAL
YANG PERLU
DIPERHATIKA
N
9. UNIT TERKAIT  Loket
 Poli Umum
 Laboratorium
 Apotek

Rekaman Historis

9/2
STROKE

UPT Puskesmas
Kedungkandang
Kota Malang No. Dokumen :

No.Revisi :

Tgl. Terbit :
SOP dr. Yulia Damayanti
Halaman :
NIP. 19830722 200901 2
004

No Halama Yang dirubah Perubahan Diberlakukan


n Tgl.

10/2

Anda mungkin juga menyukai